Israel Menuduh 12 Staf PBB UNRWA Terlibat Serangan Hamas

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

When the UN is such a hypocrite…

On Israel-Hamas issue.
Iya guys, dunia gila banget deh. Di hari yang sama dengan putusan Mahkamah Internasional yang mendesak Israel untuk segera menghentikan genosida, Israel ternyata juga bikin propaganda dengan menuduh ada 12 staf PBB yang bertugas di United Nations Relief and Works Agency aka UNRWA yang terlibat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober kemarin. Nggak tanggung-tanggung nih, tuduhan Israel ini sampe bikin belasan negara pendonor UNRWA menghentikan sementara waktu pendanaan mereka yang berisiko berdampak ke jutaan orang termasuk masyarakat Gaza, Palestina.

Tell me everything.
You got it. Jadi tuduhan ini tuh mulai muncul ke permukaan sejak hari Jumat kemarin di mana Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayjen Aharon Haliva ngadain meeting sama partner in genocide-nya mereka, Amerika Serikat. Nah di momen itu, Haliva ada kasih dokumen nih ke para pejabat AS soal nama-nama staf UNRWA yang dicurigai berafiliasi sama Hamas dan pejuang kemerdekaan Palestina lainnya. Di situ ada 12 staf UNRWA yang dituduh pihak Israel ikut terlibat dalam surprise attack Hamas ke Israel pada 7 Oktober kemarin yang jadi excuse mereka buat melakukan genosida di Gaza sampe sekarang. Selain itu, pihak Israel juga menuduh fasilitas UNRWA di Gaza udah dijadikan markas kelompok Hamas.

Buktinya valid nggak nih?
Well, kalo soal itu sih, pihak intelijen Israel ngakunya nama-nama ini mereka dapet dari komputer dan dokumen-dokumen Hamas yang udah mereka sita selama operasi militer Israel di Gaza. Nggak cuma itu, informasi ini juga mereka dapetin dari para pejuang Palestina yang juga udah mereka culik dan interogasi untuk tahu siapa aja orang-orang di balik surprise attack Hamas pada awal Oktober kemarin. Dari sumber-sumber inilah diketahui kalo ada 12 staf UNRWA yang diduga terlibat dan berafiliasi sama Hamas serta pejuang kemerdekaan Palestina lainnya dan ikut serta dalam melakukan serangan ke Israel tadi.

Terus respon AS gimana?
Masih di hari yang sama, Jubir Departemen AS, Matthew Miller dalam web resmi pemerintahan menuliskan bahwa AS lagi merasa resah banget atas informasi adanya peran 12 staf UNRWA dalam surprise attack Hamas. Merespons hal ini, Departemen Luar Negeri AS sampe memutuskan buat menghentikan sementara waktu pendanaan mereka ke UNRWA. Penghentian sementara ini rencananya bakal dilakukan sampe ada penyelidikan yang transparan dari PBB dan langkah-langkah konkret untuk menyikapi hal ini.

Nggak mungkin AS doang,
 rite?
Betul banget. Soalnya nggak lama setelah AS ngumumin keputusan penghentian sementara pendanaan mereka ke UNRWA, negara-negara sekutu mereka macem Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Australia, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Austria, dan Jepang juga ikutan ngestop pendanaan mereka ke UNRWA, guys. Kalo ini beneran terjadi, UNRWA ditaksir bakal kehilangan lebih dari separuh pendanaan mereka yang bersumber dari negara-negara ini. Soalnya dari laporan pendanaan UNRWA tahun 2022, negara-negara ini tuh ada kasih pendanaan ke UNRWA sampe USD667,2 juta dari total USD1,1 milyar pendanaan mereka pada tahun itu.

I believe UNRWA said something about it.
Ofc pihak UNRWA shock dong denger tuduhan sekaligus respon AS dan sekutunya yang tiba-tiba aja ngestop pendanaan mereka ke UNRWA. As we all know, pendanaan UNRWA ini yang sekarang ini juga dipake dalam penyaluran bantuan ke masyarakat di Gaza, guys. Kalo anggaran dari negara-negara pendonor nggak cair, yha bisa jadi jumlah bantuan yang masuk ke Gaza makin dikit dong. Makanya Komjen UNRWA, Philippe Lazzarini juga sampe mendesak negara-negara pendonor bantuan buat mempertimbangkan lagi keputusannya menghentikan sementara pendanaan mereka ke UNRWA. Kata Lazzarini bakal ada jutaan orang yang terdampak dari keputusan ini.


Terus soal tuduhan tadi terbukti nggak?
Nah, merespons tuduhan ini, Lazzarini langsung bertindak tegas nih melakukan penyelidikan internal kepada staf UNRWA yang diduga terlibat dengan Hamas dan pejuang kemerdekaan Palestina lainnya. Lazzarini juga menegaskan bahwa pihaknya nggak mau isu ini jadi penghambat kerja mereka buat men-supply segala logistik dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Bahkan nih, Lazzarini juga nggak segan bakal langsung memecat staf UNRWA yang terbukti terlibat dalam surprise attack Hamas pada awal Oktober kemarin.

Go on…
Hal ini juga kembali ditegaskan sama Sekjen PBB, Antonio Guterres pada hari Minggu kemarin yang bilang kalo pihaknya udah memecat sembilan dari 12 staf UNRWA yang dicurigai berafiliasi dengan pejuang kemerdekaan Palestina. Guterres juga nambahin bahwa dari nama-nama itu, dua staf UNRWA lainnya masih dalam pemeriksaan, meanwhile satu orang lagi udah dilaporkan meninggal dunia. Lebih lanjut, Guterres juga ada ngomong gini, “Any UN employee involved in acts of terror will be held accountable, including through criminal prosecution.”

Kalo respon Palestina gimana nih?
Jadi hari Minggu kemarin, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga menyayangkan banget respon AS dan sekutunya yang ngestop pendanaan buat UNRWA. Sama kayak yang dibilang Lazzarini sebelumnya, Presiden Abbas juga tengah mendesak negara-negara yang menangguhkan pendanaan ke UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Lebih lanjut, Presiden Abbas juga ada bilang gini, “Such positions, if maintained, would disproportionately punish millions of our people without just cause.”

Eh, I heard 
ada ratusan staf UNRWA yang terbunuh di Gaza, rite?
You heard it right, guys. Dibanding 12 staf UNRWA yang dituduh menjalin hubungan dengan pasukan kemerdekaan Palestina, udah ada ratusan staf UNRWA lain yang tewas di Gaza sejak Israel memulai kembali aksi genosidanya pada awal Oktober kemarin. Dari data yang dihimpun UNRWA sendiri, udah ada 152 staf yang jadi korban meninggal dunia. Fasilitas-fasilitas UNRWA yang diklaim Israel dijadikan markas Hamas sampe sekarang ini juga masih dalam penyelidikan, guys. Cuma ya gitu, udah berulang kali nih fasilitas UNRWA yang jadi kamp pengungsi masyarakat Gaza tetep dibombardir tentara Israel tanpa sebab yang pasti.

Huft:(( Anything else I should know?
Well, ternyata nggak semua negara menghentikan pendanaan ke UNRWA setelah isu ini muncul ke permukaan. At least masih ada dua negara yakni Irlandia dan Norwegia yang udah mengkonfirmasi bakal terus melanjutkan pendanaannya ke UNRWA. Pemerintah Norwegia dalam keterangannya ikut prihatin banget sama keadaan masyarakat di Gaza. “The situation in Gaza is catastrophic, and UNRWA is the most important humanitarian organization there. International support for Palestine is needed now more than ever,” gitu statement pemerintah Norwegia.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.