Israel Kembali Melakukan Serangan Bom ke Gaza

Admin
UTC
8 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, about Israel resuming the war on Gaza...

In the middle of Ramadan.
Ga abis-abis biadabnya Israel ini, guys. Udah gencatan senjata berkali-kali, tetep aja mereka yang melanggar perjanjian dengan tiba-tiba nyerang Gaza. Terbaru, pada Selasa (18/3) malam Israel kembali melakukan serangan bom ke Gaza dan ini menandai berakhirnya gencatan senjata antara keduanya.

Tell me.
Okay, serasa nggak dikasih napas, setelah blokade bantuan kemanusiaan pada awal Maret 2025, kali ini Israel kembali menyerang Gaza dengan lame excuses, yakni Hamas menolak pembebasan sandera. Yep, Kemenlu Israel, bilang bahwa serangan ini dipicu oleh penolakan Hamas atas dua proposal mediasi konkret yang diajukan oleh utusan Trump, Steve Witkoff. Lebih gilanya lagi, serangan udara di Gaza yang nggak pakai aba-aba ini dibilang baru awalan dari serangkaian serangan lainnya.

SICK.
Ga habis pikir lagi. Berbekal persetujuan Presiden Donald Trump, Israel kembali melancarkan serangan udara di Gaza yang kali ini menewaskan sedikitnya 326 warga Palestina. Berdasarkan keterangan pejabat kementerian kesehatan Palestina, sebagian besar korban tewas adalah anak-anak. Serangan udara Israel dilaporkan terjadi di beberapa lokasi termasuk Gaza Utara, Kota Gaza dan Deir al-Balah, Khan Younis, juga Rafah. Padahal, dalam perjanjian gencatan senjata udah clear banget ga boleh ada serangan-serangan lagi.

Trump setuju? Ga heran...

Yep, nggak heran namanya sekufu, tiap langkah yang diambil Israel, AS pasti dukung. Terkait serangan ini, Pemerintahan Trump mengklaim kalo mereka sudah diberitahu Israel soal rencananya sejak Senin (17/3). Dalam keterangannya, jubir Gedung Putih, Brian Hughes bilang bahwa serangan ini terjadi karena Hamas yang menolak melepaskan semua sandera untuk memperpanjang gencatan senjata. Senada dengan itu, Pejabat duta besar AS untuk PBB, Dorothy Shea menyatakan kalau Hamas bertanggung jawab atas dimulainya lagi perang akibat penolakan terhadap usulan-usulan perpanjangan gencatan senjata fase pertama.

Ck. Gimana reaksi Hamas?
Jelas, bagi Hamas serangan Israel berarti pembatalan gencatan senjata secara sepihak. Apa yang dilakukan oleh Israel berarti mengancam nasib tawanan Israel di Gaza. Menurut pejabat Hamas Izzat al-Risheq, keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang berarti persetujuan untuk mengorbankan tawanan Israel yang masih mereka tahan. Selain itu, pihak Hamas juga udah mengonfirmasi kalau setidaknya lima pemimpinnya tewas gara-gara serangan kemarin, termasuk Essam a-Da'lees.

Bener-bener Israhell....
True. Sikap Israel yang bener-bener ngga bisa dipegang omongannya ini kemudian mengundang respons dari berbagai negara. Salah satunya adalah mediator perundingan gencatan senjata, yaitu Mesir. Sebagai negara yang berbatasan langsung sama Gaza dan Israel, Mesir nih melihat Israel udah melakukan pelanggaran nyata terhadap gencatan senjata. Sedangkan jubir Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan kalau AS bertanggung jawab langsung atas berlanjutnya genosida di Palestina. Meanwhile, Houthi Yaman berjanji bakal merespons serangan Israel dengan langkah-langkah konfrontasi demi mendukung rakyat Palestina.

I wanna know if the UN has a say...
Of course. Serangan Israel terhadap Gaza di tengah perundingan gencatan senjata ini dianggap sangat mengerikan oleh PBB. Dalam keterangannya, Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengimbau agar gencatan senjata dihormati agar bantuan kemanusiaan dan nasib para sandera terjamin. Sedangkan, kepala UNRWA, Phillippe Lazzarini, mengutuk serangan Israel itu di media sosial dan menyebutnya sebagai neraka di bumi. Begitu pun dengan direktur kemanusiaan Save the Children, Rachael Cummings, yang menegaskan kalau gagalnya gencatan senjata antara Hamas dan Israel sama dengan hukuman mati bagi anak-anak di Gaza.

So, what happened now?
Well, seorang pejabat Hamas, Taher al-Nono, menyatakan bahwa kelompoknya nggak menutup pintu buat berunding meski Israel kembali membombardir Gaza. Meski begitu, Hamas tetap kukuh nggak perlu ada perjanjian baru. Sejauh ini, pihak Israel-lah yang ngga tunduk pada perjanjian gencatan senjata yang dari awal udah deal, bukannya Hamas. FYI, serangan Israel ke Gaza ini terjadi setelah blokade bantuan kemanusiaan berlangsung selama 17 hari. Banyak warga Palestina yang kini kelaparan dan nggak punya akses ke makanan, air, obat-obatan, juga bahan bakar.

Sad banget lah...
Makanya, sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia ikut mengecam serangan Israel Selasa lalu. Dalam rilisan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia di platform X pada Selasa (18/3), Indonesia mengecam keras serangan terbaru Israel ke Gaza di bulan suci Ramadan. Lebih lanjut, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional buat segera ambil tindakan buat menghentikan aksi gilanya Israel. Selain Indonesia, China dan Rusia juga mengutuk keras serangan Israel ke jalur Gaza.

I see. Anything else?
Yes, nggak ada habisnya, Netanyahu juga menuduh Hamas mengontrol semua pasokan barang yang dikirim ke Gaza. Sederhananya, Israel nuduh Hamas mengubah bantuan kemanusiaan jadi anggaran untuk tindak terorisme. Selama enam minggu gencatan senjata berlangsung, sekitar 25.000 truk berisi berbagai bantuan kemanusiaan seperti makanan, perlengkapan medis, produk kebersihan, dan tenda masuk ke Gaza. Namun, setelah blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel sekitar dua minggu lalu, nasib warga Gaza bisa terancam krisis, ditambah serangan Israel yang kembali berlanjut sepihak.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.