Now, some more updates from the UK...
Yang kondisinya makin super duper panas.
Repeat after us: We will not believe in hoax. Yep, karena hoaks inilah yang sekarang bikin Inggris jadi ancur-ancuran. Literally ancur loh guys, karena bukannya aksi kerusuhan di sana makin terkendali, tapi justru makin rusuh, hingga terjadi penyerangan terhadap hotel yang jadi tempat para pencari suaka. Semuanya gara-gara hoaks.
Really?
Yep. Jadi ini semua berawal dari insiden penusukan atas tiga orang anak sampe tewas di Southport, UK yang dilakukan oleh seseorang. Nah seseorangnya tuh dinarasikan sama berbagai akun online di sosmed sebagai orang Muslim yang juga asylum seeker. Dan ini salah semua karena pelakunya adalah orang lahir di Inggris keturunan Rwanda dan bukan Muslim juga. Tapi yaaah hoaksnya udah keburu menyebar dan pas banget kan momentumnya diambil oleh kelompok far-rights yang identik dengan ideologi white-supremacist, racists, anti-imigrannya untuk menyulut emosi warga.
Terus-terus?
Ya terus terjadilah kerusuhan di mana warga turun ke jalan untuk protes dan menunjukkan secara terbuka kebencian mereka terhadap para imigran, asylum seeker hingga warga Muslim. Ditunjukkannya dengan cara apa? Menyerang masjid, merusak fasilitas umum, membakar gedung dan mobil polisi, hingga meneriakkan chant-chant rasis sampe mempraktekkan NAZI salute.
Wow, such a new low, UK.
Terbaru yang bener-bener bikin ngeri adalah, para demonstran menyerang dua hotel Holiday Inn yang dipake buat menampung para pencari suaka: Satu di Tamworth, dan satunya di Rotherham. Dalam aksinya, mereka menerobos masuk, ngerusak pintu, memecahkan jendela sampe mau bakar hotelnya segala, guys. Atas kejadian ini, ada satu orang polisi yang mengalami cedera dan luka-luka.
Gila nih para rioters.
Yep, dan sejauh ini ada lebih dari 370 orang yang udah diamankan polisi dengan tuduhan menyebabkan kekacauan dan pengrusakan fasilitas umum. Para rioters ini diketahui mengkordinasikan aksinya lewat akun X dan Telegram, dan polisi setempat udah menegaskan bahwa mereka bakal terus memburu para pelaku kerusuhan, bakal pake facial recognition bahkan.
Well, anything from the government?
Of course. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer udah menegaskan bahwa mereka yang melakukan kerusuhan akan menjalani konsekuensi hukum yang berat. Doi juga menegaskan bahwa semua orang di UK berhak merasa aman, termasuk juga komunitas Muslim dan kelompok minoritas lainnya. Terus sejak kerusuhan terjadi, otoritas keamanan di Inggris juga udah meningkatkan pengamanan khususnya di masjid untuk mengatisipasi kemungkinan serangan yang bisa terjadi.
Got it. Anything else?
Terkait berbagai kerusuhan ini, yang punya X, Elon Musk malah ngetwit “civil war is inevitable” sebagai komentarnya atas kejadian di Inggris saat ini. Respons ini kemudian mendapat banyak kritikan dari publik karena truthfully speaking, bisa dibilang berbagai kerusuhan ini terjadi gara-gara X, guys. Sejak dipegang Elon, X jadi lebih toleran terhadap postingan-postingan hate speech di akunnya, karena Elon sendiri mengklaim dirinya sebagai "free speech absolutist”. Di kasus Inggris, X juga meng-unblock akunnya seorang tokoh far rights Tommy Robinson yang sering manas-manasin warga untuk turut mendukung aksi protes.
Mendingan benerin security lu deh, Elon...