Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

When the British has to suffer….

Not only because of environmental crisis, 
But also economic crisis. 
 
Aka inflasi. Yep, Inggris lagi lumayan banyak cobaan ni gengs. Belum selesai sama krisis lingkungan mulai dari heatwave sampai kekeringan, Sekarang mereka lagi dilanda inflasi, parah pula. Sampai jadi yang terparah dalam 40 tahun terakhir.

WHAT???
Iya. Jadi awalnya tuh gini guys. Everything started from two countries yang namanya udah nggak asing lagi. Yep, Rusia dan Ukraina. You know what happened between them rite? Nah, karena krisis yang terjadi di antara keduanya, efeknya kan sampai ke masyarakat dunia pada umumnya tuh, dan paling deket ya tentunya ke tetangganya sendiri yaitu Inggris. Krisis keamanan yang terjadi antara keduanya kemudian bikin perkembangan ekonomi juga melemah, masa depan ga pasti, hingga terjadilah inflasi.
 
Hiks…
Nah di Inggris, pada bulan Juni kemarin tingkat inflasi mereka ada di 9.4%. Itu aja udah parah kan. Nah tapi, seiring berjalannya waktu, harga barang-barang pokok yang mostly diimpor dari Rusia dan Ukraina kayak roti, sereal, susu, keju, telur, tuh semua pada naik. Hal ini karena Rusia dan Ukraina emang merupakan negara produsen berbagai komoditas yang bikin masyarakat Eropa bergantung banget sama mereka. Jadi waktu supply dari keduanya terhambat gara-gara perang, kan persediaan barang jadi terbatas, harga jadi naik, dan inflasi pun jadi makin parah.

How much worse are we talking here?
Well, Kantor Statistik Nasional Inggris kan awalnya mencatat 9,4% tuh tingkat inflasinya, nah tapi karena kenaikan barang-barang pokok ini tadi, inflasi di bulan berikutnya jadi meningkat deh. Awalnya, kantor berita Reuters juga memprediksi paling meningkatnya masih bisa di angka 9% kan. Tapi minggu lalu, BPS sana merilis kalau inflasi di bulan Juli udah sampai di angka 10,1%. Ini adalah angka inflasi tertinggi yang pernah dialami oleh Inggris sejak inflasi mereka di 1982, 40 tahun lalu. Makanya, dengan tingkat inflasi segini, resesi bisa banget kejadian di Inggris.

Terus gimana dong tuh?
Here is the plot twist, bank sentral di sana, Bank of England diketahui malah semakin memperparah keadaan dengan naikin suku bunga mereka, guys. Yang awalnya 0,5% jadi ke 1,75% awal bulan kemaren. Kalau suku bunganya udah naik, meaning nggak cuma harga barang pokok yang naik, tapi sektor energi juga bakal kena imbasnya. Terus, inflasi diprediksi bakal makin panjang dan akan mencapai klimaksnya di Bulan Oktober dengan prediksi di angka 13,3%.
 
🙁
Nah kalau udah kayak gini, yang dirugiin of course masyarakatnya dong. Pertama, gaji budak korporat dan pegawai sana secara rata-rata turun sampai tiga persen. Ibarat udah jatuh ketimpa tangga, gaji yang mereka terima itu yha nggak nutup dong buat biaya hidup mereka sehari-hari di tengah inflasi yang lagi naik-naiknya ini. Makanya mereka sekarang looking forward banget untuk tahu langkah apa yang bakal diambil pemerintah apalagi Perdana Menteri mereka bakalan ganti dalam waktu dekat ini.

Ok anything else I should know?
Btw Inggris tuh emang nggak sendirian menghadapi krisis ini guys. Tetangga-tetangganya di Eropa, kayak Belanda, Spanyol, Yunani, Latvia, Slovenia, dan Slovakia tuh juga ngalamin hal yang sama, di mana pertumbuhan ekonomi mereka melambat, terjadi inflasi, dan ancaman resesi yang ada di depan mata. Ada krisis pangan, supply chain berantakan, plus pasar China yang masih terbatas banget gara-gara zero covid policy jadi makin ambyar dah tu ekonomi negara-negara Europe. Hiks.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.