Indonesian PISA 2022

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, calling all our lil sis, lil bro and para bocil….

Here’s all updates on Indonesian PISA 2022.
Guys, kalo ngomongin masa-masa sekolah, tentu yang paling kamu inget adalah momen-momen lirik-lirikan sama gebetan, pertama kali nyobain pake lipstik, sampe nyontek pas ulangan. Nah, selain berbagai trivial things-nya yang bikin masa sekolah itu memorable banget, kamu juga pastinya tau dong bahwa urusan nilai sekolah adalah yang peling sering jadi highlightToday, we’re gonna zoom in on that, especially on tes Skor Programme for International Student Assessment aka PISA 2022.

What’s that?
Jadi, PISA ini tuh semacan program penilaian pelajar di seluruh dunia gitu yang dilakukan sama Organization for Economic Cooperation and Development aka OECD. Nah organisasi ini menilai secara global kemampuan anak sekolah pada bidang literasi, numerasi, dan sains pelajar yang berusia 15 tahun. Assessment ini dilaksanain tiap tiga tahun sekali dan diikuti sama 81 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Teknisnya gimana tuh?
Well, usia 15 tahun di Indonesia kan antara murid SMP tahun akhir atau nggak murid SMA/SMK tahun awal yah. Jadi ya tes PISA ini tuh melibatkan murid-murid di rentang kelompok pendidikan ini. Jumlah pesertanya juga lumayan banyak nih, guys. Total ada 14.000 murid umur 15 tahun yang ikut tes PISA 2022. FYI, tes ini dilakukan pada bulan Mei sampe Juni 2022. Jadi yah pas adik-adik ini udah balik belajar luring lagi setelah sekitar dua tahun sekolah online gara-gara pandemi.

So, how’s the result?
Kita bicara sesuai data aja yah. Soalnya ternyata hasil PISA 2022 kita tuh overall turun dibanding hasil PISA sebelumnya pada tahun 2018. Rata-rata skor PISA buat literasi membaca kita aja tuh turun 12 poin, guysMeanwhile, skor numerasi dan sains kita tuh juga sama-sama turun 13 poin. Meskipun turun, ternyata peringkat PISA kita tuh justru malah naik lima sampe enam posisi dibanding PISA sebelumnya.

Lho kok bisa?
Soalnya ternyata nggak cuma Indonesia aja nih yang ngalamin penurunan hasil PISA 2022. Direktur Pendidikan dan Keterampilan OECD, Andreas Schleicher bilang kalo beberapa tahun terakhir ini tuh sektor pendidikan di seluruh dunia emang lagi dalam masa-masa sulit. Ofc yang dimaksud Andreas adalah pandemi Covid-19 yang memaksa diadakannya pembelajaran jarak jauh di seluruh dunia. Hal ini yang bikin skor rata-rata global PISA 2022 ikut turun dan bikin peringkat Indonesia naik.

Is it good?
Not really. Soalnya menurut Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto yang bilang selama 20 tahun terakhir tuh, skor PISA Indonesia selalu berada di bawah rata-rata negara OECD. Menurut Pak Iwang, krisis belajar di negara kita udah terjadi selama lebih dari dua dekade ini. Hal ini juga tercermin dari hasil PISA 2022 yang nggak ada kemajuan signifikan. Lebih lanjut, Pak Iwan juga bilang gini, “Karena pandemi, skor negara lain turun. Selama ini, karena skor Indonesia sudah di bawah, saat pandemi tentu tidak begitu parah turunnya. Sebab, kita tidak bisa turun lebih rendah lagi.”

Now I want
 to hear from Menteri Pendidikan kita.
Well, respon Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim justru agak beda nih sama Pak Iwan. Mas Nadiem justru lebih menyoroti kenaikan peringkat Indonesia yang bisa tetap naik lima sampe enam posisi meskipun mengalami learning loss. Lebih lanjut, Mas Nadiem juga menilai kalo learning loss Indonesia bisa lebih kecil dari pada rata-rata global karena ada beberapa penanganan pembelajaran buat siswa dan guru.

Hhhmmm… go on, Mas Nadiem…
Well, Mas Nadiem merinci tuh program-program Kementerian Pendidikan pas pandemi kemarin yang mendukung relatif kecilnya learning loss di Indonesia. Mulai dari bantuan kuota internet, berbagai pelatihan guru, pembentukan materi pembelajaran daring dan hybrid, sampe adanya kurikulum darurat. So in his words, Mas Nadiem bilangnya, “Ini kabar menggembirakan karena dampak pandemi dan learning loss di Indonesia pemulihannya jauh lebih cepat dari rata-rata dunia. Ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan dan berbagai aktivitas mengejar ketertinggalan ternyata efektif.”

Tapi kan tetep aja turun Mas Menteri…

Persis gitu juga yang disampein sama pemerhati dan praktisi pendidikan, Indra Charismiadji yang bilang penurunan tetaplah penurunan. Pak Indra terang-terangan mengkritik narasi pemerintah soal penurunan skor PISA ini. Beliau juga mention soal posisi skor PISA Indonesia yang relatif ada di bawah negara-negara lain. “Kita itu sudah di bawah, kok merasa tenang skornya menurun,” gitu kata Pak Indra.

Paham. Anything else I should know?

Well, balik ke statement-nya Pak Irwan yang juga bilang kalo perbandingan skor PISA antar negara tuh dinilai nirnalar. Simpelnya, negara seluas Indonesia nggak bisa dibandingkan sama Singapura yang seukuran Jaksel. “Jangan melihat peringkat antarnegara. Itu tidak ada gunanya. Yang paling penting perubahan skor kita tiap tiga tahun,” gitu kata Pak Irwan.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.