Indonesia & Sekitarnya Dilanda Gelombang Panas

Admin
UTC
10 kali dilihat
0 kali dibagikan

When sunscreen and tumbler are always in your bag…

Welcome to periode peralihan musim, everybody.

Nggak cuma kamu doang kok yang tiap hari ngeluh panas dan gerah gini. Seriously we feel it too. Secara Indonesia sekarang ini bersama-sama beberapa negara tetangga kayak Myanmar, Thailand, sampe Filipina emang lagi dilanda heatwave alias gelombang panas dengan suhu harian lebih dari 40 derajat Celsius.


Pantesan PANAS banget

Rite? Jadi dalam beberapa pekan ini tuh, beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara emang dilaporkan tengah dilanda gelombang panas. Contohnya ada di India yang akhir April kemarin mencatatkan suhu harian tertinggi hingga 47 derajat Celsius. Nggak cuma India doang, negara tetangga kita macem Myanmar dan Thailand juga dilaporkan mengalami suhu harian tertinggi hingga 45 derajat Celsius hingga menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. 


Astaga ngeri betul.

Iya lho, guys. Cuma meskipun beberapa negara tetangga kita kena dampak yang parah banget akibat fenomena gelombang panas, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika aka BMKG justru mengkonfirmasi kalo panas di Indonesia sampe saat ini nggak masuk ke dalam kategori gelombang panas. Soalnya dari data yang didapat BMKG, variasi suhu maksimum di negara kita tuh masih di sekitar 34 sampe 36 derajat celcius dan masih dalam kisaran normal.


Padahal rasanya udah panas banget, asli.

Itu betul. Cuma kalo kata Profesor Riset bidang Meteorologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN bernama Eddy Hermawan, fenomena gelombang panas baru akan terjadi ketika suhu rata-rata suatu wilayah melebihi batas ambang normal selama lebih dari 30 tahun atau mengalami deviasi dan melonjak naik sebanyak lima derajat celcius dalam empat sampe lima hari. So clear yah kalo panas yang dialami Indonesia akhir-akhir ini tuh nggak termasuk gelombang panas kayak yang terjadi di Thailand dan Myanmar.


Padahal Thailand-Indonesia nggak jauh-jauh amat lho.

Emang sih. Jakarta-Bangkok naik pesawat juga nggak nyampe empat jam. Tapi dalam statement Pak Eddy beberapa waktu yang lalu, beliau sempet jelasin juga kalo Indonesia beruntung banget jadi negara kepulauan yang cenderung memiliki awan setiap harinya untuk menghalangi kita dari panasnya sinar matahari. Kata Pak Eddy sih, awan di negara kita tuh cukup banyak dihasilkan dari konveksi lokal dan regional belasan ribu pulau di Indonesia. Meanwhile negara macem Thailand dan India tuh didominasi daratan yang berimbas ke minimnya awan.


Oh gt.

Nah meskipun wilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan dan terpisah dengan negara-negara lain di daratan Asia, tapi ada kemungkinan nih gelombang panas yang tengah terjadi juga berpengaruh ke sebagian wilayah kita. Hal ini disampaikan sama profesor bidang riset dan klimatologi BRIN, Erma Yulihastin yang bilang kalo gelombang panas yang terjadi di Asia Selatan bisa aja berpengaruh ke wilayah Batam serta daerah-daerah lain yang masih terkoneksi dengan Semenanjung Malaysia di Provinsi Kepulauan Riau. 


Jadi kita udah masuk musim kemarau ya?

Belum, guys. Faktanya, baru delapan persen wilayah di Indonesia yang sekarang ini masuk musim kemarau. Hal ini di-confirm langsung sama Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan pada Sabtu lalu yang bilang bahwa musim kemarau baru terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku Utara. Terus dalam beberapa pekan ke depan, musim kemarau baru diprediksi bakal terjadi di wilayah Nusa Tenggara, sebagian pulau Jawa, sebagian pulau Sumatera, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, serta Papua bagian timur dan selatan.


I see...

Selanjutnya Pak Ardhasena menjelaskan bahwa masih ada 76 persen wilayah Indonesia yang berada pada periode musim penghujan. Cuma ya gitu, karena sekarang ini masih dalam proses peralihan musim hujan ke kemarau, cuaca bisa nggak menentu banget. Kayak siangnya panas terik, eh malemnya justru hujan deres. Meskipun gitu, intensitas hujan pada masa transisi gini diprediksi nggak akan sebesar pas musim hujan, guys.


So, udah sepanas ini tapi kemarau aja belum mulai?

Bisa dibilang gitu sih. Soalnya dalam keterangannya kemarin, Pak Eddy juga bilang kalo kondisi panas yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia masih bakal terus berlanjut, guys. Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa kondisi panas kek gini tuh udah dimulai dari April kemarin dan diprediksi bakal terus berlanjut sampe puncaknya pada sekitar bulan Juli besok. So, better prepare yourself lah dengan tetep bawa sunscreen, air minum, vitamin, dan payung ygy.


Got it, anything else I should know? 

FYI, di akhir April kemarin tuh beberapa wilayah di Indonesia sempet berada pada suhu harian tertinggiguys. Beberapa wilayah macem Medan di Sumatra Barat, Saumlaki di Maluku, sampe Deli Serdang di Sumatra Barat mencatat suhu harian tertinggi di angka lebih dari 37 derajat Celsius. Pihak BMKG menyebut beberapa wilayah di Indonesia bisa sampe sepanas ini tuh dipicu sama faktor pemanasan permukaan dan mulai berkurangnya pembentukan awan di beberapa wilayah tadi.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.