Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
When you’ve been thinking “Gila hari ini panas banget”…
Welcome to Musim Kemarau, everybody.
Yep. Buat kamu yang ngerasa akhir-akhir ini cuaca panas banget, well itu bukan perasaanmu aja, gengs. Secara mulai April ini, Indonesia emang udah masuk ke musim kemarau, guys.
Wait, what??
Yoi. Kamu pasti udah nggak asing lagi dong sama fenomena La Nina dan El Nino? Nah setelah tiga tahun kemarin musim kemarau di Indonesia tuh kemarau yang basah dan curah hujan masih tinggi gara-gara fenomena La Nina, nah sekarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika aka BMKG bilangnya udah bukan La Nina lagi yang ada di musim kemarau tahun ini, guys. Tapi kebalikannya, El Nino.
Okayy….
Adapun dengan adanya El Nino, keadaannya bakal berubah berbanding terbalik sama keadaan tiga tahun lalu, guys. Misalnya, pemanasan suhu muka air laut aka SML di Samudera Pasifik tuh naik di atas kondisi normal yang bikin pertumbuhan awan di sana dan kemudian curah hujan juga jadi berkurang. Terus, you know what happened kalau curah hujan berkurang, rite? Yep, kekeringan. Kalau udah kekeringan, otomatis cuaca juga jadi lebih panas dari sebelumnya, gengs.
Gimme all the details….
Sure. Jadi menurut data yang dihimpun BMKG, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati bilangnya ada beberapa daerah di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia yang udah masuk ke musim kemarau dan cuacanya jadi makin panas. Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi, Nusa Tenggara, bahkan sampai Maluku dan Maluku Utara. Nah coming up next-nya, cuaca panas juga bakal melanda Jawa Timur dan Madura, guys.
Kalau Jabodetabek?
Nah kalau Jabodetabek, sampai sekarang tuh masih pancaroba aka peralihan gitu dari musim hujan ke musim kemarau. Makanya sama-sama panas nyampe 33-34 derajat. Kalau kata Bu Rita sih, keadaan kayak gini bakal berlangsung sampai puncak Musim Kemarau ntar di bulan Agustus-September tahun ini, di mana emang fenomena El Nino yang tadi kita bahas di awal tuh biasanya emang terjadi sampai enam bulan ke depan, gengs.
I see….
Nah menyikapi hal ini, berbagai mitigasi bencana pun dilakukan supaya ancaman bencana yang dikhawatirkan terjadi selama musim kemarau, nggak kejadian. Yep, we’re talking about kebakaran hutan dan lahan, everybody. Mitigasi ini yang dilakukan beberapa wilayah kayak Aceh, Riau, Kalimantan Selatan. Prepare deh pokoknya mereka, kayak ngecek alat ngecek personel, terus saling koordinasi juga sama instansi terkait dan nyiapin berbagai strategi. Kayak di Kalimantan Selatan misalnya, yang bikin saluran air di sekitar bandara yang ada sistem buka tutup salurannya, biar rawa nggak kering meskipun nggak ada hujan, guys. Terus di daerah lain juga most likely sama sih. Biar nggak ada karhutla.
Got it. Anything else?
Btw ngomong-ngomong soal cuaca panas, did you know kalau sekarang dunia tuh emang udah semakin panas, guys? Yep, banyak banget pihak yang dari kemaren wanti-wanti soal fenomena El Nino ini bakal jadi cuaca panas terparah dalam sejarah, guys. Ditambah suhu bumi yang dari tahun ke tahun emang meningkat, nah puncaknya takutnya terjadi di tahun 2023 ini gitu. Makanya, selain waspada sama bencana, kita juga kudu waspada sama masalah-masalah lain yang berpotensi bakal terjadi kalau cuacanya terus-terusan begini,. Kayak masalah pangan sampai biaya hidup.