Indonesia Darurat Pelecehan Seksual, Aksi Bela Kulit Hitam Mahasiswa Indonesia Ditangkap Imigrasi AS, Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Ke Timur Tengah, Menguap Tanda Defisit Tidur Serius

Admin
UTC
9 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello
Welcome to Wednesday, everyone! Lately, the news has been so gloomy with the consistent headlines about sexual violence. It is very enraging, sad, disheartening, and it makes us really question: Is there any safe space left for women? Because men are failing. We repeat: Men. Are. Failing.

First, let's zoom in on...Indonesia Darurat Pelecehan Seksual

(Disclaimer: This article contains news about sexual violence and can be traumatizing to read this early in the morning. Proceed with cautions!)

There's no safe place anywhere.
Cape banget ga abis-abis kita denger berita tentang kekerasan dan pelecehan seksual dalam berbagai bentuk. Belakangan, kita denger berita kekerasan seksual yang dilakukan sama orang dari mulai yang powerful kayak polisi, TNI atau dokter, sampe abang-abang penjual keliling. CAPE BANGET JUJUR. Belakangan yang lagi rame, adalah soal kasus pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan (obgyn) di Garut.

MARAH BANGET BENERAN.
Banget, guys. Jadi baru aja nih, viral rekaman video CCTV yang memperlihatkan seorang dokter kandungan yang melecehkan pasiennya yang lagi USG. Dokter pelaku pelecehan itu bernama Muhammad Syafril Firdaus (MSF). Kejadian pelecehan yang terekam kamera CCTV itu terjadi pada 20 Juni 2024 di sebuah klinik swasta yang ada di Kecamatan Garut Kota.

Terus udah dilaporin?
Belum, guys. Menurut Kapolres Garut, AKBP M. Fajar Gemilang, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk kasus ini. Saat ini masih diupayakan pendalaman keterangan dari korban. Mengingat sampai saat ini belum ada laporan dari korban pelecehan oknum dokter tersebut ke pihak kepolisian. Dugaan sementara korban nggak satu orang, melainkan beberapa ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ke klinik tempat pelaku MSF praktik. Selain itu, pelaku biasa mendekati korban dengan meminta nomor WhatsApp pribadi.

HAH?? GIMANA???
Iya, gaes. Modusnya sih pake iming-iming pemeriksaan USG gratis buat pasien-pasiennya. Tapi, waktu dikonfirmasi ke admin klinik ternyata pihak klinik nggak pernah menyediakan layanan USG gratis apa pun. Dalam keterangan pers pengelola klinik, Dewi Sri Fitriani, jauh sebelum video pelecehan MSF viral, pihak klinik udah nerima banyak aduan dari pasien soal dugaan aksi pelecehan seksual si dokter. Setelah dipasang CCTV, ditemukan fakta kalau aduan soal dugaan pelecehan seksual kepada pasien ibu hamil di klinik itu benar adanya.

ADA AJA GILA-GILANYA...
Nah, infonya si dokter cabul ini udah mulai praktik sejak 2023. Tapi, sekarang dipastikan udah nggak praktik lagi di klinik atau rumah sakit mana pun yang ada di Garut. Lebih lanjut, pihak klinik yang merasa sangat dirugikan karena nama baiknya ikut tercoreng menyerahkan tindak lanjut kasus ke pihak kepolisian. Tak hanya itu, pihak klinik juga bersedia memberikan keterangan selengkap-lengkapnya demi proses penyidikan kasus.

Gimana respons berbagai pihak soal viralnya kasus ini?
Yep, banyak pihak yang ikut angkat bicara, nih, guys. Misalnya, dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut yang langsung memeriksa kelanjutan dan kebenaran dari video viral yang beredar. Terlebih, karena di tahun lalu juga ada laporan soal tindakan cabul dokter tersebut pada pasien lainnya. Pihak Dinkes lalu menegaskan bahwa sejak tahun 2024 akhir, pelaku udah nggak kerja lagi di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Selain itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Afifah Fauzi, juga ikut kasih tanggapan soal kasus ini.

Kayak apa tanggapannya?

Alright, dalam keterangan persnya pada Selasa (15/4), Arifah menyatakan bahwa pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelayanan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di wilayah Garut, Jabar. Lebih lanjut, dukungan pemulihan terhadap korban bakal jadi prioritas pemerintah. Namun, jika korban memerlukan bantuan penanganan hukum, pihak Kementerian PPPA juga bakal bantu koordinasi.

OK...

Di lain sisi, berdasarkan keterangan Ketua Umum Perkumpulan Obstretri Dan Ginekologi Indonesia (POGI), Yudi Mulyana Hidayat, dokter yang diduga melecehkan pasiennya itu adalah anggota baru POGI. Saat ini pihaknya masih mengusut kasus lebih jauh dan menyatakan akan kasih sanksi tegas jika pelaku terbukti bersalah.

U talked about banyaknya kasus kekerasan seksual belakangan ini...
Iya guys, dan pelakunya bener-bener rata datang dari berbagai kalangan. Dokter kan udah ya tadi, terus ada juga polisi, TNI, pengurus panti asuhan, hingga dosen. Profesi-profesi yang seharusnya melindungi juga mendidik malah jadi trauma terbesar bagi korban yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. Kamu mungkin masih ingat sama kasus asusila terhadap anak di bawah umur yang dilakukan sama eks-Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Kini tersangka Fajar udah dapat sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat dari kepolisian. Kini, Fajar sejak Senin (24/3) resmi jadi tersangka dan ditahan di rutan Polda NTT.

Yang dilakukan anggota TNI juga perasaan juga pernah ada deh...
Oh, iya. Kamu pasti pernah came accross berita soal aksi pembunuhan dan kekerasan seksual oleh anggota TNI AL bernama Jumran pada Maret lalu. Dalam kasus ini, si Jumran melakukan aksi femisida atas seorang jurnalis perempuan bernama Juwita. Dalam melakukan aksi pembunuhan berencananya, tersangka Jumran sampai menyewa mobil dan men-setting TKP seolah korban meninggal karena kecelakaan. Juwita dipiting dan dicekik sampai kehilangan nyawanya di dalam mobil, jasadnya kemudian ditinggalkan gitu aja di pinggir jalan.

Biadab...

Lebih biadab lagi karena ternyata dari hasil visum ditemukan sperma di kemaluan korban, sehingga ada dugaan korban diperkosa sebelum dibunuh oleh tersangka. Hingga kini masih kuat kecurigaan kalau aksi kekerasan seksual dan femisida pada Juwita nggak hanya dilakukan Jumran seorang diri.

Kalo yang dosen?
Ga tanggung-tanggung guys, pelakunya guru besar. Yep, belakangan muncul nama Farmasi UGM, Edy Meiyanto yang dilaporkan karena melakukan aksi pelecehan seksual pada mahasiswinya sendiri. Kini, Edy udah dipecat sebagai dosen karena sudah terbukti bersalah atas laporan belasan korban yang juga mahasiswinya sendiri. Aksi cabul Edy nggak hanya dilakukan di area kampus tapi juga terjadi di rumah pelaku. Pelecehan seksual yang dilakukan Edy di kediamannya biasanya dengan modus bimbingan akademik. Selain itu, Edy juga melakukan pelecehan secara verbal di dalam lingkungan kampus.

Udah saatnya #MeToo gede-gedean nih...
Yep, karena in fact, Komnas Perempuan bilang bahwa kekerasan seksual di fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebuah fenomena gunung es. Sudah berulang kali terjadi, namun banyak korban yang takut untuk melaporkan. Lebih lanjut, berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2024, ada sekitar 1.830 kasus kekerasan seksual di ranah publik. Tiga di antaranya terjadi di fasilitas kesehatan yang seharusnya jadi tempat aman buat para pasien.

I see. Anything else?
Yes, dengan makin maraknya kasus pelecehan seksual di Indonesia sepanjang tahun 2025, Komnas Perempuan menyatakan kalau saat ini Indonesia sedang darurat kekerasan seksual. Dalam keterangannya pada Jumat (14/3), Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sihombing, situasi ini harus jadi peringatan buat aparat penegak hukum juga pemerintah buat menerapkan dan mengawal mandat UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Lebih lanjut, masyarakat juga diajak mendukung korban kekerasan seksual dengan nggak memberikan stigma dan aktif mencegah terjadinya TPKS di mana pun. Kalau kamu tahu seseorang di sekitarmu adalah korban atau bahkan kamu sendiri korbannya, please brave yourself and speak up!

Now, about the Indonesian student who was arrested by the US immigration for...

participating in a Black Live Matters demonstration.

Guys, si paling freedom of speech ternyata kemakan omongannya sendiri. Yep, karena terus aja nih, pemerintah Amerika Serikat menangkap warganya sendiri yang dituduh terlibat aksi demonstrasi anti-pemerintah. Nah, pada Kamis (27/3), Otoritas Imigrasi Federal AS menangkap seorang mahasiswa Indonesia bernama Aditya Wahyu Harsono (33) karena ikut protes aksi Black Lives Matters. Sampai saat ini, Aditya masih ditahan di Kandiyohi County Jail, Marshall, Minnesota.

KATANYA LAND OF THE FREEEEE...
Cuma sampe di lagu nasional aja emang, guys. Jadi yah, Aditya ini tinggal di AS secara legal pake visa mahasiswa (F-1). Secara, doi emang mengenyam pendidikan sarjana dan pascasarjana di Southwest Minnesota State University (SMSU). Nah baru aja pada pada hari Minggu (23/3) visa Aditya dicabut dan ga lama kemudian doi ditahan sama agen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE). Penahanan ini diduga kuat karena aksinya membela hak-hak warga kulit hitam tadi, guys.

Kesel banget.

Yep, padahal Aditya ini udah menikah dengan seorang warga negara AS, yaitu Peyton Harsono. Aditya sendiri ditangkap ketika sedang memproses pengajuan green card untuk bisa tinggal menetap sebagai penduduk legal AS. Sebelum ditangkap ICE, Aditya bekerja sebagai manager supply-chain di rumah sakit, namun doi udah kehilangan pekerjaannya karena kasus ini.

Sad :(

Yang harus kamu tahu juga guys, prosedur pencabutan visa Aditya ini dilakukan tanpa sepengetahuannya dan tiba-tiba banget. Menurut pengacara Aditya, namanya Sarah Gad, Aditya emang punya catatan kriminal yakni tuduhan berkumpul secara tidak sah dalam gerakan Black Lives Matter yang dilakukannya pada tahun 2022 lalu. Sarah yakin banget, kliennya itu dimasahain gara-gara pandangan politiknya tadi.

Hiks... keluarganya gimana menghadapi masalah ini?

Ya sedih banget. Istrinya Aditya, namanya Peyton Harsono bilang bahwa situasi yang nggak pasti ini membuat situasi keluarganya jadi kacau. Setelah Aditya ditahan, putri mereka yang baru berusia 8 bulan jadi mengalami tekanan emosional juga finansial yang serius. Peyton juga jadi harus bekerja seorang diri demi menghidupi keluarga sekaligus mengurus putri mereka.

Pemerintah Indo terus ngapain neh?
Well, dalam pernyataannya pada Selasa (15/4) Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemenlu RI, Judha Nugraha bilang bahwa KJRI Chicago saat ini sedang melakukan pendampingan terhadap kasus ini. Sejauh ini pihak KJRI udah berkomunikasi sama Aditya dan Peyton dan diketahui bahwa selama proses hukum ini,  Aditya sudah didampingi oleh pengacara. Pada Kamis (10/4), Aditya sudah menjalani persidangan dengan putusan bisa dibebaskan dengan jaminan. Judha menambahkan bahwa pihak Kemlu dan KJRI Chicago bakal terus mendampingi Aditya selama proses hukum berlangsung buat mastiin semua hak-haknya terpenuhi.

Any other comments about this?
Yep. Here at home, pemerintah udah menjamin bakal kasih perlindungan buat Aditya. Menurut Menteri Hukum (Menkum), Supratman Andi Agtas, perlindungan terhadap WNI di luar negeri adalah tugas konstitusional yang nggak boleh diabaikan. Lebih lanjut, Supratman bilang kalau pihak KJRI pasti memberikan perlindungan. Meski begitu, terkait status kewarganegaraan, itu bukan kewenangan kementerian hukum melainkan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).

I see. Anything else?
Yes, terkait kejadian ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC memberikan imbauan penting buat para mahasiswa Indonesia yang saat ini ada di AS. Lewat akun instagram resmi KBRI di @indonesiaindc pada Senin (14/4), KBRI menekankan pentingnya bagi WNI buat menjaga status visa F-1 atau J-1 mereka. Intinya status visa yang baik sangat krusial buat mastiin studi sama penelitian yang lagi dijalankan di AS tetap lancar. Sehingga, pihak KBRI mengimbau supaya mahasiswa Indonesia selalu patuh dan selalu memperbarui informasi terkait peraturan imigrasi yang berlaku di AS.

 A-Z about lawatan lima negara Timur Tengah Presiden Prabowo

Here's all you need to know.
Guys, saat ini Presiden Prabowo tengah melakukan kunjungan kerja ke lima negara di Timur Tengah dan Turkiye, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania. Perjalanan ini dilakukannya untuk memperkuat hubungan diplomatik, dan yang pasti, mencari penyelesaian aksi genosida di Gaza.

Tell me about it.
Yep, memang dari segi lokasi Indonesia jauh dari kawasan Timur Tengah yang berkonflik. Tapi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia punya kewajiban buat jadi garda terdepan dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza. Selain itu, Presiden Prabowo juga menyinggung kalau Indonesia sebagai negara non-blok juga harus selalu menerapkan peran bebas aktifnya tanpa memihak blok mana pun.

Terus gimana perjalannya?
Well, pertama Pak Prabowo bertandang ke Uni Emirat Arab di mana beliau bertemu Presiden UEA, Mohammad bin Zayed di Istana Qasr Al Shatie, di Abu Dhabi. Dari pertemuan itu, kedua pihak menyepakati dan menandatangani delapan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) antara Indonesia dan UEA. Delapan dokumen itu terdiri dari empat kerja sama antar pemerintah dan empat kerja sama antar pelaku usaha. Selanjutnya, Presiden Prabowo melawat ke Turkiye dan disambut oleh Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan. Keduanya sepakat buat menjaga stabilitas dan perdamaian dunia setelah bertukar pandangan tentang kondisi geopolitik.

Ada pernyataan apa soal Palestina?
Well, Presiden Prabowo menyatakan kalau Indonesia sama Turkiye bakal bareng-bareng mendukung kemerdekaan Palestina. Nggak hanya itu, dua negara juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina. Selain bertemu Erdogan, di Turkiye Presiden Prabowo juga mendatangi Parlemen Turkiye dan berpidato. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa saat ini dia dan jajarannya sedang melakukan transformasi untuk Indonesia yang lebih baik, dari perbaikan ekonomi sampai pemberantasan korupsi. Terus, dalam kunjungan ini nih, ide soal evakuasi warga Gaza ke Indonesia muncul.

Ya elaah...

Ya emang banyak yang nolak ya guys, even Turkiye-nya sendiri. Anyway, lanjut ke Mesir, Pak Prabowo ketemu sama Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. Dalam momentum itu, keduanya menandatangani Pernyataan Bersama tentang Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir. Lewat kemitraan ini, kedua negara punya komitmen buat memperkuat kerjasama di bidang politik, ekonomi, keamanan, pertahanan, hubungan budaya dan pendidikan, juga hubungan antar masyarakat.

Masih lanjut?

Lanjut. Dari Mesir, Presiden melanjutkan lawatan ke Qatar dan bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim untuk membahas berbagai isu strategis dan peluang kerja sama. Dengan Qatar, Indonesia menandatangani MoU di Istana Amiri Diwan, Doha, Qatar pada Minggu (13/4). Hal lain yang disoroti adalah investasi Qatar ke BPI Danantara senilai 2 miliar dollar AS atau setara Rp3,5 triliun.

Terakhir ke Yordania, kan?
Yep, the last one, Presiden Prabowo berkunjung ke Yordania aka tempatnya exile. Makanya, doi bestie banget nih, sama Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Bahkan, sang Raja juga menyambut langsung Presiden di Istana. Dalam lawatan itu, kedua pemimpin negara membahas peningkatan kerjasama dan langkah-langkah strategis apa yang bisa dilakukan demi mewujudkan perdamaian di Gaza.

Now, what's next?
After rangkaian lawatan ke lima negara di Timur Tengah dan Turkiye rampung, Presiden Prabowo pulang ke Tanah Air. Presiden tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada Selasa (15/4) pukul 07.35 WIB. Setelah mendarat, Presiden disambut Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menkopolkam Budi Gunawan, Mensesneg Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jend. Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Back to work lagi, Pak Prabs...

I see. Anything else?
Yes, segera setelah mendarat di tanah air, Presiden Prabowo mengumpulkan jajarannya untuk menggelar rapat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Menurut Menko Polkam Budi Gunawan, rapat itu membahas soal perjalanan Timteng-Turkiye yang dinilai sukses. Misalnya, pidato Presiden di parlemen Turki, investasi Qatar untuk Danantara, hingga pertemuan dengan Raja Yordania yang akrab. Selain itu, Presiden juga membagikan tentang hasil kerjasama dan investasi dengan UEA, Qatar, juga Mesir. Segera setelah tiba dari lawatan luar negerinya, Presiden langsung bertolak ke Istana Merdeka buat menerima kunjungan dari Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov.

 When you keep on yawning unconsciously...

is it (really) okay?

Gaes, kebiasaan menguap sering dianggap tanda kalau seseorang mengantuk atau bosan. Tahu nggak sih, gaes? Menguap sebenernya juga jadi salah satu tanda kalo seseorang mengalami defisit tidur serius. Berdasarkan sebuah makalah baru dari American Academy of Sleep Medicine, efek ngantuk ini nggak main-main, gaes. Soalnya nggak cuma bisa membahayakan fisik, ngantuk juga bisa meningkatkan risiko buat kesehatan jangka panjang seseorang. Misalnya, orang yang mengantuk berat bisa mengalami kecelakaan ketika mengemudi atau bekerja. Nggak jarang, orang-orang yang terlalu sering mengabaikan tanda-tanda kantuk yang mereka rasakan sering berakhir tidur di tengah-tengah aktivitas mereka. Inilah kenapa rasa kantuk berlebihan di siang hari bisa mengganggu produktivitas seseorang. Lebih lanjut, tubuh kita juga bakal terus melakukan hal-hal aneh ketika sedang ngantuk berat. Jika kita terus mengantuk berat, otak kita mungkin bakal mengalami fase tidur mikro atau tidur sepersekian detik. Kalau hal ini terjadi selama kita mengemudi atau mengoperasikan alat maka bisa menimbulkan risiko terhadap keselamatan kita. Selain kurang tidur, beberapa penyebab kantuk berlebihan juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi seperti sleep apnea, insomnia, sindrom kaki gelisah, gangguan tidur ritme sirkadian, juga faktor konsumsi obat-obatan.Terus, harus ngapain kalo ngantuk? Short answer, bobo.Tapi kalo ga bisa bobo, coba deh kamu minum kopi atau peregangan ringan. Pokoknya, jangan sampe membahayakan diri sendiri ya!

"Enggak usah cari-cari masalah untuk bikin sensasi, bikin gaduh,"

Gitu guys komentar Ketua Umum DPP GRIB Jaya Hercules Rosario de Marshal pas ngomentarin soal rencana massa Tim Pembela Aktivis Ulama (TPUA) yang bakal mendatangi kediaman mantan presiden Joko Widodo hari ini. Diketahui, kedatangannya itu buat nanyain perkara keaslian ijazah S1-nya Pak Jokowi, guys. Nah terkait hal ini, Hercules bilang bahwa Indonesia adalah negara hukum, jadi udah pasti legit tuh ijazahnya Pak Jokowi, karena beliau jadi presiden dua kali juga ga pernah jadi masalah.

When your little sister tells your mom about your secret crush...

Announcement

Thanks to Someone for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Organizing stuff can be tiring, but this is how to do it for: Everything.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.