Some updates on the tension between India and Pakistan...
Guys, inget kemaren kita abis bahas potensi perang antara negara tetangga India dan Pakistan? Kalo belum tau atau lupa, kamu bisa cek beritanya di sini.
OK terus...
Nah, situasinya sekarang udah makin memanas setelah India melancarkan serangan militer rudal ke Pakistan pada Rabu (7/5) dini hari. Operasi militer India yang dinamai Operasi Sindoor ini menyasar wilayah Pakistan juga Kashmir yang dikelola Pakistan. Akibat serangan rudal itu, sedikitnya 26 warga sipil Pakistan tewas dan 46 orang mengalami luka-luka.
:( Tell me more.
Adapun operasi yang berlangsung selama 25 menit ini menjadi serangan balasan atas tragedi pembantaian 26 turis India di Pahalgam pada Selasa (22/4) oleh Laskar E-Thaiba yang merupakan laskar jihad di Pakistan. Menurut klaim para pejabat India, serangan militer ini menyasar sembilan titik lokasi yang merupakan infrastruktur teroris milik dua kelompok militan, yaitu Lashkar e-Tayyiba dan Jaish-e-Mohammed. Mereka juga mengklaim bahwa ga ada warga sipil yang meninggal karena serangannya emang dialamatkan ke infrastruktur teroris.
I bet Pakistan has a different say...
Yes. Menurut keterangan dari jubir militer Pakistan, sedikitnya lima lokasi termasuk dua masjid jadi sasaran serangan India. Lima titik yang jadi target serangan udara India itu adalah ibu kota Kashmir bagian Pakistan Muzaffarabad, Kotli dan Bagh di Kashmir bagian Pakistan, juga Bahawalpur dan Muridke yang ada di Provinsi Punjab. Selain itu, Pakistan juga bilang bahwa serangannya membunuh warga sipil dan menarget masjid.
Geez...
Kamu harus tahu juga guys bahwa sejak Rabu (7/5) pagi, dua belah pihak udah saling baku tembak di wilayah perbatasan atau yang dikenal sebagai Line of Control (LOC). Situasi ini membuat pihak berwenang Kashmir yang diurus sama India memerintahkan warganya buat mengungsi dari daerah-daerah yang dianggap berbahaya. Berdasarkan keterangan dari seorang sumber senior pertahanan India, setidaknya ada delapan orang terbunuh di sisi perbatasan India. Menurut kesaksian penduduk lokal dan pejabat pemerintah, sebuah pesawat tempur yang enggak dikenal jatuh di sebuah gedung sekolah di Kashmir yang dikelola sama India.
Beneran tuh?
Well, it appears so karena sumber militer Pakistan menyatakan kalau pihak mereka udah menembak jatuh lima jet Angkatan Udara India (antaranya tiga Rafale, satu SU-30, satu MiG-29) dan satu drone Heron. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bilang bahwa pada Rabu (7/5) malam kemarin, tentara angkatan udara Pakistan telah berhasil menghancurkan jet India hingga berkeping-keping.
Jadi beneran langsung panas ya...
Yep. Makanya, serangan India ke Pakistan ini langsung mengundang reaksi PBB. Dalam keterangannya, Sekjen PBB, Antonio Guterres menyerukan penghentian serangan militer dari India dan Pakistan. Serangan India ini memicu kekhawatiran global atas meningkatkan ekskalasi perang antar dua negara. Lebih lanjut PBB juga menyatakan kalau dunia enggak mampu menanggung konfrontasi militer antara dua negara yang sama-sama bersenjata nuklir ini.
Both has nuclear weapons?
Iya, guys. Makanya selain PBB, negara lain kayak AS, China, sama Jepang juga menyampaikan keprihatinannya atas eskalasi konflik yang terjadi antara dua negara. Mereka juga mendesak agar keduanya menahan diri dari serangan balasan yang merugikan warga sipil dan dunia.
Kalo dari merekanya gimana?
Dari mereka sih, pihak India emang nuduh Pakistan terlibat dalam upaya melindungi para militan, meski tuduhan itu terus dibantah keras. Meanwhile, Menlu India S. Jaishankar lewat unggahan di platform X menyatakan kalau dunia harusnya enggak menoleransi terorisme. Di sisi lain, Mendagri India Amit Shah, memuji dan berbangga atas respons dan serangan balasan untuk pembantaian brutal pada korban tewas di Pahalgam. Di sisi lain, PM Pakistan, Shehbaz Sharif menyatakan kalau negaranya punya hak buat menanggapi 'undangan perang' dari India. Menurut laporan Angkatan bersenjata Pakistan, India melancarkan 26 serangan dengan yang terbesar terjadi di Ahmedpur Sharqia, dekat kota Bahawalpur, Provinsi Punjab.
Sama-sama panas ini...
Yes, makanya. Kondisi ini juga disebut yang paling parah sejak perang India-Pakistan di 1971 silam. Merespons kondisi genting dua negara, asisten profesor ilmu politik dari Tufts University, Fayd Humayun, melihat pembalasan Pakistan atas tindakan agresi India kemungkinan enggak bisa dihindari lagi. Sedangkan, pengamat Asia Selatan di Washington, Michael Kugelman, melihat kalau momen ini adalah waktu yang tepat buat mediasi antara dua negara. Menurutnya, negara-negara sahabat India sama Pakistan kayak AS dan negara-negara Teluk Arab harus segera melakukan diplomasi dan mendesak dua negara cari solusi sebelum eskalasi nuklir terjadi.
Terus, apa kata pemerintah Indonesia?
Alright, Indonesia adalah negara yang punya hubungan baik sama dua negara yang lagi berkonflik. That's why selain mendorong agar dua negara yang saling berkonflik menahan diri, pemerintah kita juga ikut memantau perkembangan situasi yang terjadi. Pihak Kemlu RI pada Rabu (7/5), mengimbau ke warga negara Indonesia (WNI) yang ada di dua negara supaya tetap waspada dan menghindari bepergian wilayah rawan konflik.
I see. Anything else?
Yes, akibat ekskalasi konflik antar dua negara, Pakistan menutup sebagian wilayah udaranya dan sejumlah bandara di bagian utara wilayah Kashmir yang dikuasai India ditutup. Menurut laporan stasiun penyiaran India, NDTV, bandara Srinagar di Kashmir bagian India udah ditutup untuk penerbangan sipil. Pakistan juga menutup sejumlah sekolah di wilayah perbatasan dekat India dan Kashmir. Menurut keterangan Kepala Menteri Provinsi Punjab Pakistan, Maryam Nawaz Sharif, seluruh sekola dari berbagai tingkatan dan universitas di wilayah itu akan ditutup sementara demi keamanan publik.