Now we're gonna talk about another scary effect of climate crisis...
Cyclone Remal in India and Bangladesh.
Sejak hari Minggu sampe Senin kemarin, beberapa wilayah di India dan Bangladesh lagi dilanda Topan Remal yang membawa hujan lebat serta gelombang tinggi. Dari adanya topan ini, kerusakan berskala besar terjadi di dua negara tersebut. Mulai dari banjir bandang, tanah longsor, sampe memutus aliran listrik di berbagai wilayah. Topan Remal ini juga dikabarkan membikin lebih dari satu juta orang mengungsi serta menewaskan setidaknya sepuluh orang!
Scary. Tell me everything.
Sure. Jadi beberapa hari ini, India dan Bangladesh tuh lagi nggak baik-baik aja setelah dalam dua hari kemarin dilanda Topan Remal yang barbar banget. Bayangin aja deh, Topan Remal yang terjadi kemarin tuh membawa angin dengan kecepatan hingga 135 kilometer per jam dan melintasi wilayah di sekitar Pelabuhan Mongla di Bangladesh selatan dan Kepulauan Sagar yang berada di India timur. Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa angin sekenceng itu juga ikut membawa gelombang laut setinggi 3,7 meter ke pantai di Teluk Benggala wilayah India dan Bangladesh.
Geeez....
Parah banget emang, guys. Meskipun dari laporan cuaca setempat disebutkan bahwa kecepatan angin menurun jadi 115 kilometer per jam begitu menghantam pantai, tapi tetep aja angin sekenceng ini mampu menumbangkan ratusan pepohonan, tiang listrik, sampe rumah-rumah yang beratapkan seng dan jerami. Nggak cuma bawa angin kencang dan gelombang tinggi aja, Topan Remal juga ikut bawa hujan dengan intensitas yang deres banget hingga berdampak pada banjir dan tanah longsor yang terjadi di India dan Bangladesh.
Any victims?
So far, pemerintah Bangladesh udah mengkonfirmasi kalo Topan Remal yang terjadi kemarin tuh menewaskan seenggaknya sepuluh orang di Bangladesh. Terus lebih dari 30 ribu rumah di sana tuh juga ambruk dan nggak bisa dipake lagi. Meanwhile di India, jumlah korban jiwa akibat topan ini dilaporkan ada dua orang. Satu korban tewas tertimpa beton di negara bagian Kolkata, sedangkan satu orang lainnya ditemukan tewas di dalam rumah yang udah tertimbun lumpur di Pulau Mousuni.
Sedih banget :((
Iya lho. Terus, meskipun Departemen Meteorologi India udah mengkonfirmasi bahwa Topan Remal udah melemah sejak Senin pagi kemarin, tapi masih ada potensi hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah di India. Kata BMKG-nya India sih, potensi hujan lebat ini ada di sekitar wilayah India timur laut dengan diprediksi akan terjadi selama dua hari ke depan. Jadi yah dalam beberapa hari ini, masyarakat India di sana masih harap-harap cemas atas potensi hujan lebat yang dilaporkan Departemen Meteorologi India.
Topan Remal harusnya juga bisa diprediksi dong?
Yha memang, guys. Dari pemerintah India dan Bangladesh sebelumnya udah ngasih warning sekaligus mengevakuasi masyarakatnya yang berada di sekitar Topan Remal tersebut berlangsung. Kalo ditotal nih, ada lebih dari satu juta orang yang telah dievakuasi. Pemerintah Bangladesh sampe ngasih sinyal emergency tertinggi di sepanjang Pelabuhan Mongla dan Payra. Kata Kepala Manajemen Bencana Bangladesh Mijanur Rahman, orang-orang Bangladesh sempet nggak mau buat dievakuasi dan milih tetep bareng ternak dan rumahnya. Dalam statement-nya, beliau bilang, “They wait until the last minute when it is often too late."
So, pemerintah setempat udah ngapain aja?
Banyak, guys. Contohnya kayak Pemerintah Bangladesh yang udah mendirikan sembilan ribu tempat perlindungan darurat selama Topan Remal berlangsung. Terus di Bangladesh sendiri juga udah ada sekitar 78 ribu relawan yang ikut membantu mendistribusikan bantuan ke orang-orang sekaligus membersihkan lingkungan sekitar setelah topan berlangsung. India juga gitu, berbagai relawan juga dikerahkan ke wilayah yang terdampak. Perdana Menteri India, Narendra Modi hari Minggu kemarin juga ngasih statement mendoakan keselamatan buat seluruh rakyatnya. In his words, Modi bilang gini, “I pray for everyone’s safety and well-being.”
Ok, anything else I should know?
FYI, Topan Remal ini terjadi ketika selama beberapa hari kemarin, wilayah India barat dan Tengah dilaporkan lagi ngalamin suhu panas ekstrem. Nggak tanggung-tanggung, panas ekstrem di sana tuh sampe lebih dari 45 derajat Celsius, guys. Dari sini aja udah nunjukin kalo climate crisis emang udah beneran terjadi. Malahan, beberapa ilmuwan iklim sebelumnya juga udah ngasih peringatan kalo jutaan orang di India rentan banget sama risiko cuaca ekstrem yang diperparah dengan adanya climate crisis.