Ida Dayak Klaim Bisa Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

When Pengobatan Alternatif has always been your #1 option…..

Kalau lagi sakit. 
Kamu masih ingat Ponari? Itu loh, bocah yang viral banget circa 2009-2010 karena pengobatan tradisional yang dia lakukan pakai batu petir yang dicelupin ke air terus airnya diminum sama orang-orang yang mengidap berbagai penyakit dan diklaim manjur. Bertahun-tahun berlalu, sekarang rame lagi pengobatan serupa, guys. Bukan sama bocil, tapi sama ibu-ibu asal Kalimantan Timur namanya Ida Dayak yang diklaim bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Rame banget pasiennya, saking ramenya, jalanan jadi macet masa.

MASAAA?
Bener. Well well well, where do we start? Gini deh. Paham banget namanya budaya Indonesia tuh nggak akan pernah lepas dari berbagai treatment yang sifatnya tradisional, termasuk di bidang kesehatan. Even sampai sekarang, di tengah penanganan medis terhadap berbagai penyakit udah semakin advanced, penanganan penyakit secara tradisional aka pengobatan alternatif tuh masih rame banget dan nggak pernah ditinggalkan masyarakat.  Nah sekarang, let’s talk about salah satu pengobatan alternatif yang sekarang viral di mana-mana karena dinilai manjur menyembuhkan penyakit, khususnya penyakit related to sendi dan tulang.

Masih ada???
Ada dong. Pengobatan yang rame banget diomongin netizen belakangan ini dilakukan oleh seorang ibu-ibu asal Kalimantan Timur atas nama Ida Andriyani, atau Ida Dayak orang-orang manggilnya. Ida Dayak diketahui udah lama berkarier di bidang pengobatan tradisional begini, guys. Mulai dari patah tulang, tulang bengkok, keseleo, salah urat, semuanya digarap sama Bu Ida dan diklaim sembuh. Nggak cuma itu, ada orang yang tadinya bisu dan tuli, datang ke Ida Dayak jadi bisa ngomong dan dengar dong. Makanya tempat praktik Ida Dayak yang ada di Depok, Jawa Barat ini rame banget dikunjungi ratusan warga, guys.

I don’t get it.
 Cara dia ngobatin emang gimana?
Well soal itu. Metode pengobatan Ida Dayak sebenernya simpel dan cepet aja, guys. Di awal ada ritual menari gitu, terus langsung pasiennya diurut pakai minyak namanya Minyak Bintang. Minyak Bintang ini sendiri emang udah well known di masyarakat Suku Dayak Kalimantan sebagai salah satu obat tradisional yang udah digunakan turun temurun gitu. Lebih jauh, Ida juga menyebut kalau dalam pengobatannya, dia selalu berserah sama Tuhan dan selalu percaya kesembuhan datangnya dari Allah. In that sense, nggak ada jampi khusus yang dilakukan Ida, “Saya selalu mulai dengan mengucapkan Bismillah,” katanya gitu. Biaya berobatnya juga gratis. Pasien cuma si Minyak Bintang tadi itu aja seharga 50 ribu rupiah.

I see….
Terus, dengan kekuatan jalur langit kali ye (Canda langit), ritual pengobatan yang dilakukan Ida Dayak ini diklaim manjur sama pasiennya yang udah tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera, Sulawesi, bahkan Papua, guys. Nah, Senin kemaren nih, Ida harusnya menggelar pengobatan massal di GOR Divif 1Kostrad Depok dan dihadiri ribuan orang. Penuh banget pokoknya orang ngantri sampai dorong-dorongan. Saking ramenya, Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39 di Cilodong, Depok jadi macet parah, gengs. Tapi saking ramenya juga, Ida Dayak jadi ngerasa overwhelmed dan ended up pengobatan massal itu dibatalkan. Besokannya juga ditiadakan. Kecewa dong ribuan warga tadi. Disampaikan oleh Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Depok, Mayjen Bobby Rinal selaku yang punya venue bilangnya besok-besok kalau ada acara begini lagi bakal dievaluasi dulu, katanya.

Cuss ke rumah sakit aja nggak sih?
Bisa. But hey, don’t get us wrong. Secara umum, pengobatan alternatif kayak gini tuh nggak dilarang, gengs. Sah-sah aja. Tapi terkait cedera tulang, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia aka PABOI, Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K), bilangnya ada kondisi yang mengharuskan pasien tuh berobat ke rumah sakit, guys. Kayak patah tulang dengan infeksi yang gede misalnya, itu tuh susah sembuh. “Jangan dibawa ke non medis,” kata Prof. Ferdy. Terus kalau patah tulang dan udah ngaruh ke saraf atau pembuluh darah, itu juga harus ditangani dengan prosedur medis, gengs. Karena kalau nggak, yha worse case-nya bisa diamputasi.


HEMMMMM….
In that sense, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tuh punya beberapa regulasi terkait pengobatan alternatif/tradisional dalam sejumlah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan, dll. Nggak cuma itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, bilangnya pengobatan tradisional ini kudu dibuktikan juga sama bukti ilmiah juga, terutama terkait kemanjuran obatnya. Makanya, Bu Nadia menyebut setiap tenaga penyehat tradisional tuh kudu melalui pembinaan dulu. Harus punya Surat Terdaftar Penyehat Tradisional aka STPT juga yang dikeluarkan Dinas Kesehatan setempat. Dan sampai berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari Dinas Kesehatan Kota Depok atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat soal kepemilikan STPT-nya Ida.

Got it. Anything else? 
Btw buat kamu atau keluarga kamu yang sekarang lagi mengidap penyakit, kita doain semoga cepat sembuh ya, guysWe are all behind you. Menurut pengamat sosial dari UI, Devie Rahmawati emang untuk mengobati penyakit, tentunya segala cara bakal dilakuin, termasuk berobat ke rumah sakit, dibarengi sama pengobatan alternatif. Toh pengobatan alternatif emang udah dekat sama masyarakat kita dari jaman dulu, udah jadi tradisi. Jarak jauh nggak jadi masalah. Yang penting sembuh, yang penting sehat, katanya.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.