HUT ke-17 Partai Gerindra

Admin
UTC
8 kali dilihat
0 kali dibagikan

All you need to know about Pidato Presiden Prabowo...

at HUT ke-17 Partai Gerindra.
Ada yang baru ngerayain sweet seventeen-nya, nih. Bukan anak-anak ABG sih yang lagi kita omongin, melainkan Partai Gerakan Indonesia Raya a.k.a Gerindra. Puncak peringatan HUT ke-17 partai Gerindra diselenggarakan pada Sabtu (15/2) bertempat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Adapun puncak HUT ini dihadiri oleh Sang Ketum Prabowo Subianto himself, mantan presiden Jokowi, dan para pemimpin partai di parlemen. Pokoknya bertabur bintang deh, guys...

Tell me more.
OK. Jadi meski ultahnya dirayain di tanggal 15, sebenarnya partai berlambang kepala burung Garuda ini resmi berusia 17 tahun pada 6 Februari 2025 kemarin. Nah, dalam Rapimnas Gerindra pada Kamis (13/2), Presiden Prabowo Subianto kembali ditunjuk jadi Ketua Umum Partai Gerindra, gaes. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyinggung banyak tema, mulai dari demokrasi hingga ucapan terima kasih ke Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo. Terima kasihnya karena udah sukses mendukung Prabowo buat jadi Presiden ke-8 di Pilpres 2024. Intinya pak presiden bilang makasih soalnya udah didukung sampe bisa jadi Presiden ke-8 RI, gitu, gaes.

Hmmm. Go on..

Alright. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan kalo dari awal pendirian partai, tujuan Gerindra adalah berguna buat rakyat. Semua partai juga tujuannya berjuang buat segenap bangsa dan negara. Lebih lanjut, Presiden Prabowo menilai kalo sistem demokrasi di Indonesia mengacu ke sistem gotong royong. Ya, hal ini bisa ditunjukkan dengan sikap merangkul ke lawan politik supaya bisa bersama-sama berbakti buat rakyat. Pokoknya buat beliau nggak ada lawan politik, yang ada adalah kawan seperjuangan buat membawa negara bangkit dan makmur.

Gimana pandangan si bapak soal oposisi-koalisi?
Yep, buat Presiden Prabowo oposisi punya peran sebagai pengawas. Beliau bilang harus ada kerjasama meski nggak semua bisa masuk ke pemerintahan. Mereka yang nggak masuk ke pemerintahan juga tetap dianggap sebagai patriot bangsa, pengawas, juga pengoreksi pemerintah yang berkuasa. Selain itu, di momen HUT ke-17 Gerindra ini juga, koalisi sama Presiden ke-7, Joko Widodo, mengusung Prabowo buat maju lagi di Pilpres 2029 mendatang.

Chill dulu nggak sih????
Ikr, kesannya kok ya padet banget agendanya, Pilpres 2024 baru kelar beberapa bulan lalu, udah ada obrolan soal Pilpres 2029 aja?? Ya, emang bener kalo koalisi bisa jadi benteng kekuatan politik buat jalanin sebuah negara. Tapi, tentu aja cara ini dinilai bisa banget buat jadi sarana monopoli kekuasaan, nih, gaes. Menurut keterangan Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi Partai Golkar, Dave Laksono, wacana koalisi permanen udah jadi pertimbangan koalisi pemerintahan sejak lama.

Waduh, kayak gimana tuh...
Iya, gaes, di waktu yang bersamaan Dave juga langsung nyangkal kalo potensi monopoli kekuasaan itu bakal terjadi kalo koalisi permanen terwujud. Doi bilang kalo politik sama demokrasi bakal tetap berjalan kaya biasa. Lebih lanjut, kebebasan berpendapat semua pihak nggak ada yang dibatasi. Well, it's kinda off ketika perwakilan dari partai yang punya sejarah berkuasa selama orba yang bilang sih...

Terus ada yang kontra nggak?
Ada, dan pandangan kontra datang dari partai oposisi pemerintahan yaitu PDI-P. Seperti keterangan Jubir PDI-P, Guntur Romli, yang menyebutkan kalo tujuan hadirnya koalisi permanen nggak lain karena ingin melanggengkan monopoli kekuasaan. Kalo benar terbentuk, maka proses bagi-bagi jabatan bakalan berjalan lebih mulus. Intinya sih demokrasi kekuasaan absolut macam itu bakal sangat berbahaya buat negara. Kalau bisa dibilang hal ini seperti mengulang sejarah kelam Orde Baru yang kekuasaannya bahkan lebih kuat dari trias politica (eksekutif, legislatif, juga yudikatif).

Gimana respon partai-partai?
Well, respon dari partai di lingkaran kekuasaan cukup bervariasi. Meski banyak yang pro sama ide koalisi permanen, misalnya Gerindra, PAN, Golkar, sampai Demokrat, tiga partai nonpendukung Prabowo di pilpres (PKB, PKS, dan Nasdem) punya pendapat yang berbeda. Misalnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin yang berpendapat kalo koalisi permanen bakal memperkuat pemerintahan baru. Meanwhile, Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, menyatakan ada peluang kalo PKS bakal mendukung Presiden Prabowo buat maju putaran kedua di Pilpres 2029. Sebaliknya, Partai Nasdem melihat wacana koalisi parlemen buat Pilpres 2029 masih terlalu dini.

Any interesting scenes there?
Yep, di HUT ke-17 Partai Gerindra, banyak puja-puji antara Presiden yang berkuasa dengan tokoh presiden-presiden terdahulu. Kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, nggak hanya ucapan terima kasih, Presiden Prabowo bahkan menyerukan 'Hidup Jokowi!' dari atas podium. Sebaliknya, Jokowi juga menyatakan kalau Prabowo adalah presiden yang sangat kuat dan nggak ada yang berani mengkritik, malah banyak kritiknya beralih ke Jokowi. Nggak ketinggalan, Presiden Prabowo juga menyinggung jasa besar Presiden ke-5 RI dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang tak bisa menghadiri undangan karena sedang menunaikan Umrah ke tanah suci.

I see. Anything else?
Yes, dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengklaim ada sekitar 15 megaproyek bernilai miliaran dolar AS di 2025 yang berjalan tanpa investasi asing. Hal ini disebut sesuai sama cita-cita Bung Karno buat jadi negara berdikari. Selain itu, salah satu kebijakan baru Presiden Prabowo yang jadi angin segar buat para pekerja korban PHK adalah pemberian insentif Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar 60% untuk 6 bulan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2025. In the end, Prabowo minta agar nggak dicalonkan Pilpres lagi kalo programnya di periode pertama nggak berhasil. Pak presiden sih bilangnya malu kalo sampai mengecewakan rakyat... 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.