Hujan Deras & Banjir di Jabodetabek

Admin
UTC
6 kali dilihat
0 kali dibagikan

First stop, Jabodetabek floods in early March...

after a night of heavy rain.
Guys, kamu pastinya ngeh bahwa Jabodetabek baru aja diguyur hujan deras yang mengakibatkan banjir sejak Senin (3/3) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat banjir ini terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut dan meluas sampai ke 105 RT dan lima ruas jalan di Jakarta.

Sad :( Tell me more.
Yep, BPBD Jakarta juga melaporkan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu (2/3) malam menyebabkan air naik di Bendung Katulampa, Bogor. Efeknya, Kali Ciliwung meluap dan menyebabkan permukiman warga di wilayah Jakarta terendam banjir. Berdasarkan data BPBD, ada 1.792 jiwa harus mengungsi karena banjir. Para pengungsi berasal dari berbagai kelurahan yang ada di Jakarta, seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Pejaten Timur, juga Cilandak Timur. Pengungsi terbanyak berasal dari Kelurahan Pejaten Timur yang tercatat 750 jiwa.

Kok bisa banjir sih?

Well, sebenernya bencana banjir di awal Maret ini sudah diprediksi, gaes. Menurut Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, hujan intensitas sedang sampai lebat emang bakalan mengguyur hampir seluruh wilayah Jabodetabek di Senin (3/3) sore hingga malam hari. Lebih lanjut, Erma bilang kalau efek penjalaran konveksi yang terbentuk dari Lampung memicu hujan lebat ini. Intensitas hujan yang meningkat di wilayah Sumatera juga berkaitan sama bertumbuhnya bibit vorteks di Samudera Hindia.

Anything from BMKG?
Yep, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan puncak hujan ekstrem diperkirakan bakal terjadi antara 4-6 Maret 2025 mendatang. Menurut kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sejak 27 Februari lalu, BMKG udah memprediksi peningkatan intensitas hujan, dari sedang sampai ekstrem. Cuaca ekstrem ini dipicu penguatan sirkulasi siklonik di wilayah barat daya Bengkulu (Samudera Hindia) dan aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin. Akibatnya, terbentuk awan kumulonimbus yang menutupi seluruh Jawa Barat, Lampung, Palembang, dan sebagian Bengkulu yang memicu cuaca ekstrem dan banjir parah di Jabodetabek sejak Selasa (4/3) dini hari.

Back to banjir...
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan,  banjir di Jakarta juga terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung akibat hujan deras sepanjang malam. Wilayah yang masih terendam banjir di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.


Banyaknyaaa...

Yep. Meanwhile, lima ruas jalan yang terdampak banjir tersebar di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan dengan ketinggian banjir beragam antara 20-100 cm. Selain itu lewat postingan X @BPBDJakarta, warga yang ada di sekitaran bantaran Kali Ciliwung diminta waspada banjir karena hujan deras membuat ketinggian Pos Pantau Depok sudah mencapai 3,5 meter.

How about Betabek?
Sebelum banjir menggenangi puluhan RT di Jakarta, sungai Ciliwung di Bogor sudah meluap sejak Minggu (2/3). Menurut Bupati Bogor, Rudy Susmanto, ada beberapa wilayah terdampak banjir dan longsor di Bogor, misalnya Cisarua, Citeureup, Bojong Gede, Sukajaya, dan Gunungputri.

...

Meanwhile di Tangerang, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Tangerang, Andia S. Rahman menyebutkan bahwa ada 85 petugas sudah terjun ke lapangan untuk mengevakuasi warga di 13 titik lokasi banjir akibat hujan deras sejak Senin (3/3) malam. Sedangkan, menurut Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, kota Bekasi lumpuh karena delapan dari dua belas kecamatannya terdampak Banjir. Naiknya permukaan air di Kali Bekasi hingga delapan meter disebut terparah sejak bencana banjir Bekasi 2016 lalu.

Respons pemerintah gimana?
Okay, Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Sosial (Dinsos) sigap menyalurkan ribuan bantuan logistik untuk warga yang terdampak banjir. Menurut Kepala Dinsos DKI Jakarta, Premi Lasari, berbagai kebutuhan pokok seperti mie instan, minyak goreng, kecap manis, hingga pakaian dan perlengkapan tidur sudah didistribusikan ke wilayah terdampak di Jaktim dan Jaksel. Lalu, Menteri sosial Saifullah Yusuf juga udah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar senilai Rp2,09 miliar untuk warga terdampak banjir di Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi. Selain bantuan material, Kemensos juga mendirikan dapur umum untuk distribusi paket makanan untuk warga.

I see. Anything else?
Yes, hingga Selasa (4/3), belum terlihat tenda pengungsian atau dapur umum didirikan di daerah Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Banyak warga yang terlihat beristirahat di depan rumah atau toko yang nggak tergenang banjir. Ratusan rumah di daerah ini dilaporkan terendam banjir setinggi 3-6 meter. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat ada 1.500 ton sampah yang diangkut dari Saringan Sampah Ciliwung di T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Sampah-sampah itu ditangani oleh 60 orang petugas kebersihan yang bekerja dengan tujuh alat berat, seperti ekskavator dan wheel loader

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.