When things are even worse in Gaza…
Because Israel is now attacking Rafah.
Kalo dibilang there is no safe zone in Gaza, itu emang benar. Karena udah hampir semua area di Gaza habis dibombardir tentara Israel. Baru aja minggu lalu, negara Yahudi itu menyerang wilayah Rafah di Gaza Selatan yang jadi tempat berlindung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina. Gara-gara ini juga, hubungan US-Israel dikabarkan tambah nggak baik-baik aja.
Tell me everything.
Sure. Jadi dari seminggu yang lalu tuh Israel mulai bertekad nih buat ngelanjutin genosida mereka ke wilayah Rafah yang jadi tempat mengungsi jutaan penduduk Palestina yang tinggal di Gaza. So, kamu inget kan guys bahwa sejauh ini Israel udah meluluhlantakkan hampir seluruh area di Gaza kayak Khan Younis, Deir El-Balah, dll. Nah biasanya sebelum melakukan serangannya, tentara Israel bakal basa-basi bikin pengumuman meminta warga yang tinggal di area itu untuk evakuasi dulu, karena areanya mau diserang. Jadi ini tuh kayak giving time buat warga Gaza untuk mengungsi ke area yang lebih aman...
Di mana tuh area yang lebih aman?
Ga ada. Emang jahatnya Israel nih, sejak aksi genosidanya dimulai pada Oktober lalu, kerjanya mereka nyuruh-nyuruh aje warga Gaza untuk evakuasi. Dari Khan Younis, warga kemudian menggunakan fasilitas seadanya (Note di sana bensin dan makanan udah susah banget dicari. Warga bahkan pada pindahan pake kuda) untuk mengungsi di Rafah. Setelah Khan Younis ancur, mereka bikin pengumuman mau nyerang Rafah juga. Makanya ga heran, warga Gaza yang tiba-tiba harus pindah lagi itu disebut udah beberapa kali displaced, karena emang se-engga ada itu tempat aman di Gaza.
Jahat banget njir...
Wait until you hear about... serangan ini dilakukan pas negotiation talks antara Hamas dan Israel lagi berjalan. Yep, sejak awal bulan ini, dua negara tetangga yaitu Qatar dan Mesir tengah memfasilitasi upaya negosiasi antara Hamas dan pemerintah Israel. Isi negosiasinya adalah soal pertukaran sandera Israel dan penarikan tentara Israel dari Gaza. Untuk proposal ini sih, Hamas udah OK. Tapi Israel ga setuju kalo harus menarik tentaranya dari Gaza, jadi yhaa serangan berlanjut ke Rafah..
But why Rafah?
A lot of reasons. Yang harus kamu tahu, Rafah ini area di Gaza yang berbatasan langsung dengan Mesir. Nah dari Mesir inilah bantuan kemanusiaan banyak masuk ke Gaza. Sejak serangan ini terjadi, bantuan kemanusiaan otomatis stop masuk dan warga yang udah desperate banget jadi makin desperate dengan makin berkurangnya supply air bersih, makanan, obat-obatan dan hal-hal lainnya yang merupakan basic necessities. Meanwhile kalo menurut Israel, serangan ini adalah karena Rafah udah jadi markasnya Hamas.
Ituuuu mulu alasannya.
Emang iya, guys. Nah sejauh ini, PBB mencatat bahwa udah ada sekitar 150 ribu pengungsi di Rafah yang udah mengungsi dari Rafah, dan mayoritas dari mereka udah berkali-kali pindah tempat demi menghindari serangan Israel. Pilihan buat para pengungsi ini juga ga banyak, cuma ke Khan Younis atau Deir el-Balah, yang keduanya juga udah ancur, ga ada resources, dan overcrowded sama pengungsi lain. Ni baca kayak gini, kamu yakin masih mo makan McD dan minum Starbucks, guys?
Engga sih...
Nah tapi speaking of serangan ini, tumben banget kali ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa doi ngga akan lagi ngirim senjata bantuan ke Israel kalo mereka kekeuh menyerang Rafah. In his words, President Biden said: “If they go into Rafah, I’m not supplying the weapons that have been used historically to deal with Rafah, to deal with the cities, that deal with that problem.”
Beneran?
Yes, tapi gongnya ini nih. Tanggapan Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu atas statement Biden: "Bodo amat. Kita bisa kok perang sendiri tanpa bantuan mereka WKWKWKWK." FYI guys, pemerintah AS udah menunda dulu pengiriman sekitar 1.800 bom seberat 900 kilogram dan 1.700 bom seberat 225 kilogram bom ke Israel karena kekhawatiran ini.
Good...
Yea well, Biden's still not trying hard enough juga sih guys, karena serangan ke Rafah tetap berlanjut dan kini jumlah korban tewas di Gaza sejak Oktober lalu udah mencapai... 35ribu orang. Terus dengan jumlah total warga sebanyak 1,8 juta orang, sekitar 1,7 juta-nya udah jadi pengungsi. Kebayang ga guys hidup berbulan-bulan di tenda pengungsian yang super crammed dan harus rebutan buat mam, listrik dan berbagai kebutuhan dasar lainnya?
Tell me at least one good news...
Ada. Jadi baru aja minggu lalu, Sidang Umum PBB mendukung rencana Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB (Meaning mereka juga bakal diakui sebagai negara). Nah dukungan ini diberikan oleh 143 negara, Meanwhile ada sembilan negara yang menolak, dan 25 negara abstain. Tapi yhaaa resolusi ini gagal karena diveto oleh... Amerika Serikat.
Bisa ga ngobrak-ngabrik negara lain dulu ga sih US ni?