Good morning
Rise and shine If you've been reading/hearing all the drama about Ketua KPU Hasyim Asy'ari, who is convicted for sexual harassment, we have all the newest updates about him. Yep, another reminder that women are not sexual objects. We're just simply humans, just like men. Is it that hard to treat us equally?
Here are your latest updates on Hasyim Asy’ari….
Who was officially diberhentikan tidak hormat oleh Presiden
We know, we know. Di titik ini mungkin kamu udah eneg banget sama beritanya Hasyim Asy’ari ygy. Us too. But guess what, kemaren banget nih, Hasyim Asy’ari udah diberhentikan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Yoi, dia diberhentikan secara tidak hormat!
Tell me.
Sure. Kayak yang udah kita bahas sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum 2022-2024, Hasyim Asy’ari kan terbukti melakukan tindak asusila terhadap seorang Anggota PPLN di Den Haag, Belanda ya. Karena terbukti bersalah, dia akhirnya dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu aka DKPP, guys. Putusan ini kemudian harus ditindaklanjuti oleh Keputusan Presiden maksimal tujuh hari sejak putusan itu dibacakan.
Udah ada keputusannya?
Udah, guys. H-1 sebelum deadline. Presiden Joko Widodo Selasa kemaren udah resmi menandatangani Keputusannya terkait pemecatan Hasyim sebagai Ketua KPU. Nggak tanggung-tanggung, disampaikan oleh Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, Joko Widodo memberhentikan Hasyim Asy’ari dengan tidak hormat!
WOW dengan tidak hormat ga tu….
Iyalah. Karirnya tamat sih di sini asli, guys. Malah kalau kata eks Menko Polhukam Mahfud MD ya, Hasyim Asy’ari ini bisa banget diseret ke jalur hukum. Secara, perbuatan dia ini kan termasuk tindakan pidana ya. Doi bisa banget dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual aka TPKS dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara. In that sense, considering TPKS ini based-nya delik aduan, jadi once Hasyim diadukan, kasus asusila ini bisa langsung diproses sampai pengadilan. Gitu kata Prof Mahfud, guys.
I see…..
Nggak cuma Prof Mahfud, berbagai pihak juga say yes kalau korban mau melaporkan Hasyim Asy’ari ke ranah pidana. Salah satunya, Koalisi Perempuan Indonesia. Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal mereka, Mike Verawati, kasus ini bisa banget dilaporkan secara pidana, gengs. Adapun dengan melaporkan Hasyim, Mbak Mike bilang hal ini bakal jadi statement keras bahwa “siapa pun pelaku kekerasan seksual dapat dijerat sanksi pidana. Nggak peduli tuh orang pejabat publik." Tapi ya balik lagi, keputusan untuk melaporkan Hasyim ke ranah pidana balik lagi ke korban alias Mbak CAT. Kita di sini mah support aja.
Over to you, mbak…
Let’s hear it from: The victim aka Mbak CAT. Disampaikan oleh Kuasa hukum korban, Puspa Pasaribu, sampai saat ini korban belum bisa mastiin apakah bakal lanjut sampai pidana atau mentok di level kode etik ini aja. Soalnya nih guys, dengan masifnya pemberitaan terkait hal ini, Puspa bilang perasaan Mbak CAT tuh jadi terguncang gitu lo :((( Nggak ada intimidasi sih, tapi kayak… butuh waktu aja buat menjernihkan pikiran biar nanti bisa kasih keputusan yang tepat either dilanjutkan sampe pidana or not.
Alrite. Now, where are we going from here?
Well, setelah Keppres-nya Pak Jokowi keluar, maka yang dilakukan setelahnya adalah cari pengganti untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua KPU ya. Karena dari minggu lalu disinya sama Plt yakni Komisioner KPU juga, namanya Mochamad Afifudin. Jadi dari sini, disampaikan oleh Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, pihaknya bakal segera rapat buat ngatur mekanisme penggantian Hasyim. Mulai dari cek kelayakan, background check, dll.
Kali ini milih yang bener yaa… Now, wrap it up.
Itu juga sih yang ditekankan para Pengamat Pemilu. Termasuk Direktur Network for Democracy and Electoral Integrity, Hadar Nafis Gumay. Menurut Pak Hadar, penting banget buat semua Komisioner KPU aware bahwa mereka tuh kerjanya di institusi besar yang in charge memilih pemimpin bangsa. That being said, etika dan moral tuh harus banget mereka jaga, gengs. “Jangan sampai dipimpin orang yang sebetulnya salah,” kata Pak Hadar..
Who's having some serious doubts?
Me to myself? All the time?
Well, jangan gitu, guys. Kamu justru harus belajar self-confidence, kayak Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang terus berusaha meyakinkan partai dan warganya bahwa..."Gue bisa kerja kok!"
HAHA kenapa lagi ni Si Aki-aki Genocide Joe?
Well, iya emang kita seringnya bahas kebijakan doi yang kejam banget di Gaza ya. Tapi this time, kita mau bahas kondisi dalam negeri AS yang pada November mendatang bakal menggelar pemilu presiden. Adapun kandidat presidennya udah confirmed dan emang lagi tanding, yakni Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Buset ga ada orang lain apa?
Iya emang. Bosen ya? Biden udah menjabat sejak 2020 sampe sekarang, terus Trump yang menjabat sebelumnya. Nah masalahnya, selain bosen, keduanya juga udah TUA guys. Yep, diketahui Biden umurnya udah 81, dan Trump tuh 78. Nah dalam hal ini, kita mau zoom in on... Biden.
OK...
Jadi kayak yang kamu tau, pada 27 Juni lalu debat capres pertama digelar antara Biden dan Trump. Nah pas itu, penampilan Biden bener-bener questionable banget, guys. Dia kayak orang bingung ngomongnya ga jelas, slurring gitu, sering salah ngomong, pokoknya kayak orang tua banget gitu loh. Nah sejak saat itu sampe sekarang, banyak banget pihak-pihak yang mempertanyakan kemampuan kognitif Biden untuk bisa memimpin nantinya. Secara bukan pas debat aja dia keliatan kewalahan guys. Doi juga pernah mengalami berbagai "kecelakaan kecil" kayak jatoh dari sepeda lah, jatoh di tangga Air Force One lah, jadi banyak warga yang kayak: Biden, u sure ga mau ke panti jompo aja instead of White House?
Iya kah?
Iya guys. Jadi sejak debat itu, di partai pengusungnya maupun para pendukung mulai banyak yang mendesak Biden untuk mundur aja dari pencapresan. Hal ini karena tentunya demokrat pengen menang dan ga mau Trump jadi presiden, tapi mereka juga pesimis nih, kalo calonnya Biden belum tentu bisa menang juga dan belum tentu dia bisa... gitu guys.
Terus terus?
Nah belakangan ini, keraguan atas kemampuan Biden makin besar karena doi baru aja melakukan interview sama sebuah stasiun radio yang menunjukkan bahwa dia masih ngga bisa mengartikulasikan jawaban yang jelas. Terus dilanjutin dengan wawancara sama MSNBC di mana doi keliatan berkali-kali pake contekan, dan sering banget Biden nih ngomongnya ga selesai. Jadi bukan cuma kemampuan fisik aja yang kayaknya udah menurun, tapi juga kognitif dan verbalnya juga udah ngga fit lagi.
Terus gimana?
Well, it's up to the Democrats to decide. Tapi, before we get there, kamu harus tahu nih bahwa dalam survei terbaru, sebanyak 70% warga Amerika menilai bahwa Biden udah ngga mampu lagi memimpin AS dalam empat tahun ke depan. Terus di dalam Partai Demokrat sendiri, kata ordal sih, banyakan yang secara terbuka mendesak Biden buat mundur daripada yang diem aja atau mendukung Biden buat lanjut. Jadi di sini emang udah rumit banget situasinya buat Biden, guys.
Wewww....
Selain partai dan warga pada umumnya, baru aja semalam, aktor George Clooney yang juga merupakan donor buat Partai Demokrat mem-publish opini doi di New York Times. Di situ, Clooney juga mendesak Biden buat mundur karena menurutnya emang Biden ini udah ngga mampu lagi buat memimpin. In his words: “Joe was not the Joe “big F-ing deal” Biden of 2010. He wasn’t even the Joe Biden of 2020.”
Bidennya sendiri gimana?
Well, so far sih Biden mengakui bahwa emang doi udah tua, tapi masih bisa kerja kok, "I am up for the job." Gitu ceunah pas ditanya wartawan kemarin. Terus pada Februari lalu, White House juga udah pernah merilis hasil pemeriksaan syaraf Biden, dan isinya ngga ada tuh penemuan akan penyakit stroke, sclerosis, parkinson, tremor atau "kelemahan motorik" lainnya. Jadi ya plz gue bisa kerja kok aman.
Do we have althernatives, though?
Alternatif sih selalu ada, guys. Dalam hal ini kandidat paling kuat ya wakil presiden Kamala Harris. Tapi ya dukungan buat doi masih sangat kecil banget dibanding Biden. Selain Harris, ada juga Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dan Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro. Tapi ya masalahnya sama, mereka approval rating dan popularitasnya masih kecil banget dibanding Biden, let alone untuk melawan Trump. Jadi yaaah demokrat sekarang lagi bingung, ges, kayak Aldi Taher.
WK anything else I need to know?
Lagi sulit-sulitnya ngeyakinin warga gini, Biden masih sempet loh ngirim bom ke Israel. Yep, baru aja Biden mengizinkan pengiriman sekitar 500 pound atau 226.796 kilo bom buat Israel setelah sebelumnya pengiriman itu di-hold. Yep, dua bulan lalu, AS kan emang udah berencana mengirimkan 2.500 pound bom ke sana, tapi sempet di-hold karena masifnya protes dari warga dan Biden sendiri yang bilang bahwa doi khawatir bom-nya dipake buat membantai warga sipil di Rafah (emang selama ini engga heyyyyy??). Nah tapi sekarang, pengiriman dilanjutkan dan bakal langsung diproses agar segera nyampe ke Israel.
When you need more plot twists in your life.....
Eks Bupati Langkat yang Punya Kerangkeng Manusia Dinyatakan BEBAS.
Yoi, Lama nggak terdengar kabarnya, kita kasih kamu update terbaru soal Mantan Bupati Langkat, Sumatra Utara atas nama Terbit Rencana Perangin-Angin. Kasus Terbit Rencana ini sempat bikin geger satu Indonesia di tahun 2022 lalu gara-gara temuan kerangkeng manusia di rumah pribadinya, guys. Nah, lewat persidangan, kemaren banget nih, majelis hakim menyatakan Terbit Rencana dinyatakan tidak bersalah atas kepemilikan kerangkengnya tersebut.
W lupa-lupa inget deh. Kasusnya yang mana ya?
Sure. To freshen you up, di Januari 2022 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan Operasi Tangkap Tangan aka OTT terhadap Terbit Rencana Perangin-Angin ya. Ia ditangkap atas kasus suap di lingkungan Kabupaten Langkat dengan kerugian sebesar Rp572 juta. Kasusnya pun terus bergulir sampai pengadilan di mana PN Jakarta Pusat memvonis Terbit dengan hukuman 9 tahun penjara dan denda sebesar Rp300 juta.
Ok lanjut…
Nah namanya mau OTT kan, rumah pribadi Terbit digeledah dong. Terus ternyata selain jadi koruptor, doi juga memiliki satwa langka di kediamannya, guys. Diketahui ada sebanyak tujuh satwa liar yang harusnya dilindungi, mulai dari orang utan Kalimantan, monyet hitam Sulawesi, dll. Polisi pun terus memproses kasus ini di mana kesimpulannya, Agustus tahun lalu, Terbit divonis 2 bulan penjara dan dan denda Rp50 juta, gengs.
Jadi manusia apa satwa langka nehhh?
Both, sumpah. Jadi KPK kan masih lanjut melakukan penggeledahan tuh, nah masih di rumahnya, penyidik KPK menemukan adanya kerangkeng manusia yang literally ada manusia di dalamnya. Nggak cuma itu, setelah diselidiki lebih jauh oleh Polda Sumatra Utara, ditemukan pula kuburan korban tewas setelah empat hari masuk ke kerangkeng tersebut. Nah anehnya, justru baru kemarin Terbit dinyatakan tidak bersalah atas kepemilikan kerangkeng manusia oleh majelis hakim.
HAH??
Yep. Jadi awalnya, Terbit bilang kerangkeng itu buat rehabilitasi pengguna narkoba ya. Tapi polisi bilang kerangkeng itu not even memenuhi syarat untuk dijadikan tempat rehabilitasi. Ilegal juga kan itu. Jadi ya udah, kayak kasus-kasusnya yang lain, kasus ini pun akhirnya masuk ke pengadilan di mana dia dijerat terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang. Jaksa bahkan menuntut Terbit hukuman 14 tahun penjara, gengs.
Okay….
Puncaknya, di sidang pembacaan vonis yang digelar kemaren, Pengadilan Negeri Stabat menilai TPPO yang didakwakan ke Terbit nggak terbukti, guys. Kerangkeng itu dibuat emang untuk rehabilitasi pengguna narkoba katanya. Makanya hakim pun membebaskan Terbit di kasus ini.
WHAT???
We know, we know. Putusan ini emang bikin geram semua orang, guys. Tak terkecuali Komnas HAM. Yep, dalam keterangannya kemaren, Anggota Komisioner Komnas HAM, Anies Hidayah meng-highlight korban yang jelas-jelas meninggal setelah dikerangkeng di situ. Kayak, ”Di mana keadilan bagi korban tewas ini?” Gitu lo. Diputuskan bebas lagi. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar be like, “Nggak gitu mainnya bos”. Majelis hakim dinilai udah melampaui wewenangnya di sini, gengs. That being said, Kejagung sekarang lagi proses menyusun kasasi dan bakal mereka kirimkan dalam waktu dekat ini.
Got it. Anything else?
Well, sampai berita ini ditulis, berbagai kritik terhadap putusan pengadilan yang memebaskan Terbit Perangin-angin di kasus ini pun masih terus beratangan. Secara, it’s kerangkeng manusia we’re talking about kan. Namanya kerangkeng ya nggak pernah memanusiakan manusia, guys. Yang ada justru jadi sarana ruang perbudakan modern sampai menimbulkan penderitaan bahkan hilangnya nyawa. That being said, banyak pihak mendukung langkah Kejagung buat kasasi, gengs. Bahkan sampe Komisi Yudisial pun diminta turun tangan buat mengawasi proses peradilan yang ada.
Who's not invited to the WhatsApp group?
Kamboja.
Iya guys, raise your hand if you have a friend from Cambodia? None? Same. Si tetangga satu Asia Tenggara yang so close yet so far ini ternyata baru aja me-launch aplikasi messaging-nya sendiri, yang mirip-mirip WhatsApp. Hal ini baru aja diumumkan oleh pemimpin Kamboja, namanya Hun Sen yang memperkenalkan aplikasi messaging-nya sendiri yang bernama CoolApp. Kata Pak Hun Sen, penggunakan aplikasi ini bertujuan untuk melindungi data penduduk negaranya sekaligus ngga memberi akses pada pihak asing untuk nyolong data warga Kamboja.
Lebih jauh, Pak Hun Sen yang udah memimpin Kamboja selama lebih dari 25 tahun ini bilang bahwa pembuatan aplikasi ini wajar aja kok, karena demi melindungi "kepentingan nasional". Lebih jauh, beliau juga mention bahwa negara-negara lain juga punya massaging app-nya sendiri, kayak China yang punya WeChat, Vietnam yang punya Zalo, Korea Selatan yang punya Kakao Talk, Rusia yang punya Telegram, dan Kamboja juga punya CoolApp.
Sejak pertama kali di-launch, CoolApp ini udah di-download sebanyak 150ribu kali, dan aplikasinya juga ngga bisa menarik data apapun. Kata CEO CoolApp, namanya Lim Cheavutha, yang bisa tau percakapan pengguna cuma dia dan lawan bicaranya. Jadi datanya aman banget ceunah. However, aktivis demokrasi di sana justru mengkritisi aplikasi ini karena dianggap sebagai salah satu cara negara dalam memata-matai warganya.
Menurut kalian, Indonesia perlu punya chat sendiri juga ga, guys?
"Saya butuh uang,"
Gitu guys pengakuan dari seorang selebgram asal Pati yang berinisial DW ketika ditanya polisi kenapa doi mempromosikan judi online. DW yang udah ditangkap jajaran Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang itu bilang bahwa doi tertarik ikut promosi karena emang butuh duit. Adapun tugasnya, doi diminta untuk mempromosikan status atau story link judi sebanyak dua kali sehari.
Don't we all?
Announcement
Thanks to Riena, Someone, and Someone for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Admit it, we all need this.