Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Rise and shine. A new day, a new reality to embrace. Yep, we now have a new president and wapres, everybody. PSI and PPP don’t make it to DPR, and more into details on last night’s election stories. Congrats Pak Prabowo and Mas Gibran. Now, let’s catch up!
So, the results are here…..
Hasil Pemilu resmi 2024 udah keluar, guys.
Well well well, setelah situasi di Indonesia dibuat gonjang-ganjing gara-gara Pemilu setahun ke belakang, semalem banget nih, Komisi Pemilihan Umum came with the biggest and the most awaited–but nothing surprising–announcement, yaitu soal partai mana yang memenangkan Pemilihan Umum 2024, termasuk paslon mana yang ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk lima tahun ke depan. Scroll down to find out…
Tell me.
Yoi. Jadi guys, setelah kita kelar nyoblos tanggal 14 Februari lalu, Komisi Pemilihan Umum selaku EO-nya Pemilu kan punya tugas buat lanjut melakukan perhitungan suara ya. Semua jenis suara dihitung, mulai dari DPR/D, DPD, sampai ke Presiden dan Wakil Presiden. Ya ada sih quick count yang di-conduct sama berbagai lembaga survei, tapi tetep aja, hasil legit-nya cuma datang dari Komisi Pemilihan Umum. The one and only.
Okay….
Nah setelah 35 hari nunggu, kemaren banget nih, we finally got that ‘hasil legit‘ deh. Yep, lewat Rapat Pleno yang digelar di Gedung KPU RI di Menteng, Jakarta Pusat, Ketua KPU Hasyim Asy’ari akhirnya mengumumkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Aku sudah tahu dari awal….
You sing you lose! Wkwkwkw. Iya, guys, kamu harus tahu nih KPU tuh kan dalam prosesnya melakukan rekap suara di 38 provinsi di Indonesia ya. Jadi semua provinsi pada submit suara yang didapatkan di masing-masing daerahnya ke KPU Pusat. Komisionernya pun pada ngumpul di Jakarta kan buat ngikutin pleno. Adapun di last minute kemaren, Provinsi Papua dan Papua Pegunungan yang jadi provinsi terakhir menyampaikan hasil rekap mereka, guys.
Hasilnya gimana??
Ah katanya udah tahu wkwkw. Jadi setelah KPU beres dan menetapkan suara sah dari dua provinsi itu, maka bisa diambil kesimpulan kalau pasangan Prabowo-Gibran menang Pilpres dengan perolehan suara sebesar 58,58%. Nggak cuma itu, mereka juga dinyatakan unggul di 36 provinsi, guys. Mereka cuma missed di Aceh sama Sumatra Barat aja, yang dimenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. That being said, ngikutin UU Pemilu, pasangan capres-cawapres yang menang tuh kan at least harus meraih suara at least 50% dan menang di 20 provinsi ya. Jadi yaa… Prabowo-Gibran it is.
Asikkk dong. Everyone is happy, bersuka cita, oke gas…
Hmmm not really sure. Publik terbagi dua di sini, saudara-saudara. Iya, kayak yang kita bahas kemaren, sejak Senin lalu berbagai lapisan masyarakat tuh kan udah menggelar unjuk rasa di depan gedung KPU dan DPR RI ya. In a nutshell, para pengunjuk rasa ini menolak hasil Pemilu 2024 since mereka ngeklaim Pemilu 2024 tuh udah curang banget. Nggak cuma itu, mereka bahkan menyebut dalang dari semua kekacauan ini adalah Presiden Joko Widodo. That being said, rame lah kemaren pada unjuk rasa mendesak supaya Presiden Jokowi dimakzulkan dari jabatannya.
Waduhhh...
Wait until you hear about: Ada juga massa pro pemerintah yang juga ikut unjuk rasa di depan KPU kemaren. Kebayang nggak, jadi ada dua kubu gitu. Yang satu MENDESAK supaya Presiden Jokowi dimakzulkan, kemudian yang satu lagi, si pro pemerintah ini, MENOLAK Presiden Jokowi dimakzulkan. Seru kan kebebasan berpendapat di Negeri Wakanda? Ehehehehe.
Gimme all the details….
OK. Jadi gengs, di tengah para oposisi yang kontra sama pemerintah dan pada bilang Pemilu curang, ada lah ini sekelompok massa yang menganggap, “Terima aja hasilnya kenapa sik?” gitu kan. Yoi, sambil bawa spanduk, orang-orang ini menyebut mereka bakal menerima apapun hasil Pemilu 2024. Mereka bahkan nge-counter kubu sebelah dengan bilang, “Yang namanya pesta demokrasi, mari kita percayakan sepenuhnya kepada KPU. Apabila tidak sependapat, bukan caranya hadir memprovokasi masyarakat.” That being said, mereka percaya Pemilu udah berjalan bener, guys. Makanya mereka juga menolak Presiden Jokowi dimakzulkan.
Busettt nggak papa tah dua kubu saling adu begini?
Ya enggak papa, guys, yang penting mah aspirasinya disampaikan dengan tertib, ya nggak? Nah masalahnya adalah, ada beberapa dari mereka semalem tuh nggak tertib. Dalam aksi yang digelar di KPU dan DPR semalem, ada sebanyak 16 orang yang diamankan polisi. Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, 16 orang ini diamankan karena berperilaku anarkis semalam, bahkan sampai ngerusak fasilitas umum. Jadi ya, wajar aja sampe diamankan polisi kan.
Terus perkara Pilpres tadi gimana?
Ya gitu. Setelah Prabowo-Gibran dipastikan memenangkan Pilpres, maka yang sekarang jadi pertanyaan adalah, “What will happen to Pak Anies, Cak Imin, Mas Ganjar, dan Prof. Mahfud?” ya enggak? Well, menjawab hal ini, Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka kemaren bilang pihaknya bakal merangkul yang lain buat masuk ke pemerintahan, guys. Secara, semuanya sama-sama punya niat buat memajukan bangsa dan negara kan. Tapi that’s it, guys. “Itu pun kalau mau ya,” kata Mas Gibran gitu.
Pertanyaannya, 01 dan 03 mau nggak?
That’s the biggest question from now on. Apakah akan ada yang ujug-ujug jadi Menteri Pertahanan? Nggak ada yang tau :))). Kalau Anies Baswedan sendiri sih, per Selasa kemaren bilangnya commit akan tetap ada di garis perubahan, guys. Sementara Cak Imin, yang eventually Ketua Umum PKB, masih belum memastikan apakah partainya bakal join ke pemerintah atau jadi oposisi. Jumat lalu Sekjen PKB Hasanuddin Wahid bilangnya, “Jadi oposisi atau pun enggak tuh sama-sama mulia dan terhormat,” cenah.
HMMMM….
Lebih jauh ngomongin 01, NasDem dan PKS juga sama-sama belum menentukan apakah bakal join ke pemerintah atau oposisi. Well, kalau dari pov NasDem sendiri sih, ketua umum mereka, Surya Paloh menyebut partainya siap jadi oposisi, guys. Pokoknya all weather NasDem siap, katanya gitu. Sementara PKS, dalam konteks ini juga nge-highlight pentingnya oposisi. Ya apalagi kalau bukan buat pengawas dan yang kasih kritik. Sekjen mereka, Aboe Bakar Alhabsyi bahkan menyebut, “Tapi memangnya satu negara tidak ada oposisi? Enggak malu apa kita di mata dunia?”
03 gimana 03?
On the other side, dari 03 side, cawapres mereka Prof. Mahfud MD ini kan non partai ya, jadi setelah Pilpres, Pak Mahfud menyebut dia bakal balik kayak dulu, gengs. Nulis, ngajar, kasih pendapat ke pemerintah, dll. Terus, PDI Perjuangan sendiri dari beberapa waktu lalu udah bilang bakal siap untuk jadi oposisi, guys. Cuma belom fix aja emang. Jadi sekarang tinggal nunggu partner-nya PDI Perjuangan nih, PPP. Bakal jadi oposisi apa justru join ke pemerintah tuh partai berlambang Kabah?
And the answer is…..
Sayangnya, PPP gagal melenggang ke Senayan, guys. Dari hasil rekap finalnya KPU semalam, Partai Persatuan Pembangunan cuma memeroleh suara sebesar 3,87%. Sementara ambang batas parlemen tuh ada di angka 4%. Almost nggak tuh? Ofc hal ini bikin shock semua orang dong, termasuk kader PPP sendiri, dan termasuk Menparekraf yang juga Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno. Secara, dari akhir bulan kemaren, Bang Sandi bilang dia siap bgt kalau diajak join ke pemerintah sesuai dengan kapasitas partainya. Lah partainya nggak lolos parliamentary threshold.
Terus, siapa lagi yang enggak lolos?
Yaelah bilang aja, “Min, PSI jadi lolos apa enggak tuh?” Ya kan? Kamu kepo sama PSI kan? Lol. The truth is, Partai Solidaritas Indonesia pimpinan Kaesang Pangarep anaknya Presiden itu juga nggak lolos ke DPR RI, guys. Dari hasil yang semalam diumumkan, partai berlambang mawar tersebut cuma berhasil meraup suara sebesar 2,8% suara. That being said, sekalipun ada kader mereka di Pileg kemaren yang berhasil punya suara tinggi kayak Grace Natalie atau Ade Armando, PSI tetap nggak punya tempat di Senayan.
Jadi yang lolos incumbent semua ya?
Yep, semua selain PPP. Adapun pada klasemen sekarang, ada PDI Perjuangan dengan 16,72%, disusul Golkar dengan 15,28% dan Gerindra di 13,22%. Sisanya ya sama, secara berurutan, ada PKB, NasDem, PKS, Demokrat, sama PAN. Nama-nama beken di delapan partai ini, termasuk para elite-nya pun dipastikan lolos lagi di sini, guys. Cuma di case PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga yang balihonya banyak banget kamu liat di jalan kemaren itu gagal kali ini.
Yang penting Bang Komeng “Uhuy” lolos…
Kalau itu sih fix, guys. No doubt. Nih ya, dari hasil rekapnya kemarin, KPU Jawa Barat legit confirm kalau Alfiansyah aka Komeng ini berhasil meraih suara tertinggi di DPD Jawa Barat, yang mencapai 5,3 juta suara. Terus di Jogja, ada petahana permaisurinya Sultan HB X, GKR Hemas yang memimpin perolehan suara teratas. Mau tahu di mana lagi? Bali? DPD RI dari Bali kedatangan newcomer nih, guys. It’s none other than Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik aka Mbok Niluh Djelantik yang juga dipastikan lolos ke DPD RI dari Dapil Bali. Semangat sampai ntar dilantik yah, bapak ibu.
Now wrap it up pls….
Intinya gitu sih, guys. Prabowo-Gibran menang, delapan partai incumbent lolos ke Senayan, dan Bang Komeng bakal jadi Anggota DPD (ini harus di-highlight), Rapat Plenonya KPU pun akhirnya kelar. Nah speaking of Rapat Pleno KPU, ada sesuatu yang terjadi semalem, guys. Pokoknya sesuatu sampe rapatnya harus diskors beberapa waktu. Pak Hasyim bahkan bilang harus ada yang dikoreksi dari dokumen SK-nya. Nggak diketahui pasti apa yang dikoreksi sih, pokoknya penting aja katanya. Tapi ya udah, setelah SK-nya setelah dikoreksi, rapat pun dilanjutkan sampai akhir deh.
Who’s making some new rules?
Saudi Arabia, on umroh.
Yoi guys, buat kamu yang muslim, pasti umroh di bulan puasa tuh jadi salah satu daftar di bucket list yang pengen banget terwujud. Secara pahalanya gede banget kan. Nah makanya, misal dalam waktu deket ini kamu atau mungkin keluarga, temen, or tetanggamu ada yang berangkat ke tanah suci buat ngejalanin ibadah Umrah, mending baca ini sampe abis dulu. Karena ada berbagai perubahan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah Saudi Arabia baru-baru ini.
Ok, tell me everything.
You got it. Jadi kamu pasti tau dong kalo ibadah Umrah ini tuh beda sama ibadah Haji yang cuma bisa dilakuin pada bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Ibadah Umrah bisa dilakuin kapan aja sepanjang tahun, guys. Cuma di momen Ramadan ini, animo umat muslim di seluruh dunia buat menjalani Ibadah Umrah tuh tinggi banget. Hal ini disampaikan sendiri oleh pemerintah Arab Saudi yang sampe perlu bikin aturan khusus selama penyelenggaraan ibadah Umrah di bulan Ramadan.
Apa aja tuh?
First of all, ada aturan baru pemerintah Arab Saudi yang nggak ngizinin seseorang buat ngelakuin Ibadah Umrah lebih dari satu kali selama bulan Ramadan. Yep, aturan ini udah mulai diterapin otoritas Arab Saudi sejak awal Ramadan kemarin di mana izin ibadah Umrah nggak akan dikeluarkan buat orang yang sebelumnya udah ngelaksanain ibadah Umrah di bulan yang sama. Kementerian Haji dan Umrah Saudi ada bilang kalo kebijakan ini ditujukan untuk membuka kesempatan umat muslim lain yang juga dateng ke Saudi buat jalanin ibadah Umrah di bulan Ramadan. Harapannya juga biar para jamaah nggak terlalu berdesakan ketika beribadah, guys.
Emang di sana padet banget yah?
Well, bukan lagi sih. Bayangin aja, buat mengantisipasi padetnya Umrah di bulan Ramadan sekaligus ibadah Haji besok, pemerintah Arab Saudi akhirnya baru selesai menambah kapasitas Al Mas’aa jadi 118 ribu jamaah per jamnya. Buat yang nggak tau, Al Mas’aa ini merupakan ruang di antara bukit Safa dan Marwa yang ada di sebelah Timur Masjidil Haram. Penambahan kapasitas ini dilakukan buat make sure jamaah bisa beribadah lebih nyaman serta mengantisipasi rekor jamaah umrah pada tahun lalu yang mencapai 13,5 juta orang.
Masya Allah banyak banget.
Iya kan. Makanya, selain membatasi izin Umrah di bulan Ramadan, otoritas Arab Saudi baru-baru ini juga mengimbau jamaah Umrah buat menghindari kerumunan dan nggak asik selfie selama Tawaf atau ibadah mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram. Yep, imbauan ini ditujukan biar jamaah bisa khusyuk aja beribadah sekaligus menghormati kesucian Ka’bah, guys. Hal ini juga include ke anjuran di mana mencium Hajar Aswad bisa dilakukan di momen Hajar Aswad lagi nggak padet, aja gitu.
Terus, semuanya OK aja?
Well, terkait kebijakan baru ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas langsung gercep otw ke Saudi tuh buat ngecek semua aturan-aturan baru otoritas Arab Saudi sekaligus mensinkronkan dengan aturan pemerintah Indonesia. In his words, Gus Yaqut ada bilang, “Mudah-mudahan saya akan dapat beberapa aturan yang kompatibel supaya kita segera antisipasi termasuk informasi di Ramadan hanya sekali Umrah.”
Ada lagi yang disampein Gus Yaqut?
Ada nih, guys. Jadi hari Senin kemarin, Gus Yaqut juga sempet nge-mention soal fenomena Umrah backpacker di mana ada indikasi Umroh model ini dijadikan modus orang yang nggak bertanggung jawab buat menyiasati antrean panjang dan mencari pekerjaan di Arab Saudi. Nah pas itu, Gus Yaqut bilang kalo sekarang ini Kemenag udah menjalin kerja sama dengan Kementerian Haji Arab Saudi serta Dubes Arab Saudi buat mengatasi problem-problem yang mungkin terjadi dalam Umrah atau Haji backpacker ini.
Ohiya, kalo persiapan Haji gimana deh?
Good question! Karena nggak lama selang Ramadan ada ibadah Haji, Kemenag udah mulai nyiapin penyelenggaraan ibadah Haji dengan menggelar bimbingan teknis buat para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji aka PPIH. Di situ, pihak Kemenag bakal membekali berbagai materi soal seluk beluk ibadah Haji ke para PPIH. FYI, Bimtek kali ini juga digunakan Kemenag sebagai seleksi akhir para calon PPIH yang bakal langsung dicoret kalo nggak terlalu perform di bimtek ini.
Got it. Anything else I should know?
Well, sebelum Gus Yaqut berangkat ke Arab Saudi, pada hari Selasa kemarin doi baru aja menerima 100 ton kurma dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud di gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Raja Salman sengaja bagi-bagi kurma sebagai indikasi hubungan luar biasa antara Arab Saudi dan Indonesia. Rencananya sih, kurma sebanyak itu bakal langsung dibagikan ke pengelola masjid sampe organisasi masyarakat muslim di Indonesia.
Who’s saying no to IKN?
Yang Terhormat Bapak Ibu DPR.
Yep, kamu nggak salah denger. Jadi di awal pekan ini tuh, wakil kita di DPR tiba-tiba aja minta sama perwakilan pemerintah buat nggak ikut pindah ke Ibu Kota Negara aka IKN yang ada di Kalimantan Timur. Alasannya banyak deh, mulai dari pengen bikin Jakarta jadi macem Ibu Kota Legislasi sampe alesan-alesan klasik macem, “Ntar kalo DPR ikut pindah, rakyat jadi susah buat nyampein aspirasinya,” gitu-gitu guys.
HAH, gimana-gimana?
Jadi gini, guys. Senin kemarin tuh, DPR sama pemerintah lagi ada agenda rapat kerja soal Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) gitu. Nah di tengah-tengah rapat kerja ini, out of nowhere, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Achmad Baidowi tiba-tiba ngusulin nih gimana kalo Jakarta jadi ibu kota khusus bidang legislasi aja. Biar aktivitas bisa tetep di IKN, tapi pusat kegiatannya tetep di Jakarta gitu.
Ide dari mana tuh?
Well, kata Pak Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi sih, usul ini bener-bener serius lho. Doi nyontohin kalo di Afrika Selatan bahkan sampe punya tiga ibu kota, guys. Jadi cabang pemerintahan eksekutif punya wilayah sendiri, yudikatif ada di lokasi terpisah, pun legislatif juga sama. Nah berkaca dari Afsel ini, Pak Awiek lagi coba nge-lobby pemerintah supaya rencana Jakarta jadi ibu kota khusus bidang legislasi bisa dimasukin ke RUU DKJ biar DPR tetep stay di Jakarta dan nggak ikut pindah ke IKN deh.
Go on…
Well, selain alasan dari Pak Awiek, sebelumnya Anggota Baleg DPR bernama Hermanto pada Jumat kemarin juga udah nge-spill keinginan DPR buat tetep stay di Jakarta. Salah satu pertimbangannya biar masyarakat bisa tetep efektif dan efisien untuk nyampein aspirasinya ke DPR. In his words, pas itu Pak Hermanto ada bilang gini, “DPD RI ada di sini, DPR ada di sini, kawasannya juga sangat luas, sangat nyaman kita untuk rapat, dan masyarakat pun juga sangat enjoy kalau dia menyampaikan aspirasi ke sini. Ya bandingkan, misalnya dia menyampaikan aspirasi ke Kalimantan, berapa biaya yang harus dikeluarkan?”
So, respon pemerintah gimana?
Nah, dari pihak pemerintah yang pas itu diwakili Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro dengan hormat harus menolak usulan tersebut, guys. Dalam statement-nya, Pak Suhajar bilang kalo kedudukan lembaga negara di IKN nggak bisa cuma pemerintah atau eksekutif aja yang ada di IKN, DPR juga perlu ikut gitu. Lebih lanjut, Pak Suhajar juga ada bilang gini, “Menurut pemerintah, jangan biarkan kami saja yang di sana. Kita harus bersama, pimpinan dalam konteks negara kesatuan.”
Berarti fix ditolak nih?
So far sih gitu ygy. Hal ini di–confirm langsung sama Pak Awiek usai rapat kerja antara DPR dan Pemerintah selesai pada Senin malam. Kata Pak Awiek, usulan buat jadiin Jakarta sebagai Ibu Kota Legislasi nggak tertuang di dalam RUU DKJ. Secara terpisah, Anggota Baleg DPR, Guspardi Gaus juga nambahin kalo nggak masuknya usulan Jakarta as Ibu Kota Legislasi tuh karena kekhususan Jakarta yang tertuang dalam RUU DKJ ada pada pembentukan Jakarta sebagai kota global ekonomi khusus gitu. Jadi ya fix kalo DPR juga wajib pindah ke IKN, guys!
Padahal yang dulu satset bikin UU IKN kan DPR juga yah…
Iya lagi. Cuma ya gitu, bau-bau DPR nggak mau buru-buru pindah ke IKN ini juga kecium dari statement Anggota Komisi II DPR Fraksi Demokrat, Wahyu Sanjaya yang ngusulin kalo pembangunan Gedung DPR di IKN bisa dilakuin paling akhir aja. Biar prioritas pembangunan di IKN bisa fokus ke aspek-aspek lain yang lebih krusial dulu. “Jadi mungkin setelah seluruhnya selesai, barulah kita (DPR) yang terakhir. Kalau perlu yang di paling pojok kecil pun tidak masalah, tetapi yang paling terakhir saja (pembangunannya),” gitu kata Pak Wahyu.
Emang progres pembangunan IKN so far gimana?
Well, kamu perlu tau nih kalo pemerintah kita udah nyiapin lima tahap pembangunan IKN sampai tahun 2045 mendatang, guys. Nah sekarang ini, progresnya masih ada di tahap pertama di mana pembangunan dilakuin untuk fungsi pemerintahan prioritas dulu. Kalo lancar, peringatan kemerdekaan tahun ini juga bakal berlangsung di IKN. Who’s excited?
Not me. Anything else I should know?
FYI, so far udah ada 25 instansi kementerian yang udah menyatakan ready buat pindah ke IKN as soon as possible. Dari 25 instansi ini, bakal ada sekitar 2.505 ASN jabatan eselon satu sampe eselon empat yang juga bakal ikut pindah ke IKN. Beberapa instansi yang udah menyatakan siap pindah ke IKN antara lain: Kejaksaan Agung, BMKG, Kemenkeu, Kemenlu, sampe Sekjen DPR.
Who’s saying, “Bentar touch up dulu ya…”Not only your gf, some people 4000 years ago also did the same.
Please normalize cewe-cewe buat sering touch up waktu di ajak jalan ke luar. Soalnya habit ini bisa jadi udah mendarah daging dari nenek moyang kita setelah para Arkeolog di Iran menemukan botol kosmetik yang diindikasikan sebagai lipstik dari empat ribu tahun yang lalu. Kamu juga perlu tau nih kalo indikasi temuan lipstik kuno ini warnanya cenderung merah tua yang berasal berbagai campuran mulai dari sisa mineral, zat lilin, sampe beberapa bahan organik lainnya. Bentuk botol lipstik yang ramping juga nunjukin kalo lipstik ini bisa dipegang pake satu tangan bareng cermin dengan satu tangan yang lain pake kuas or aplikator lipstik model lain di zaman itu.
Anyway, temuan make up di masa lalu bukan kali ini terjadi ygy. Sebelumnya para arkeolog juga udah nemuin beberapa temuan yang diindikasikan sebagai eyeshadow dan foundation dengan warna yang cenderung lebih terang gitu. Cuma artefak lipstik yang ditemuin di situs Jiroft, Iran ini relatif jarang banget ditemuin. Seorang profesor ancient history di Cardiff University bernama Laurence Totelin bilang bahwa komposisi yang terkandung di temuan lipstik kuno ini nggak jauh beda sama komposisi yang ada di lipstik modern. “That said, the ingredients are also regularly found in the preparation of ancient medicines, and the vial has a shape that is not inconsistent with a pharmaceutical use,” gitu terang Totelin.
“Unbelievable,”
Gitu guys kata Deputi Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis yang bilang bahwa doi masih ngga percaya bahwa jagoannya bisa kalah di Bali dan Jawa Tengah di Pilpres 2024. Yep, kata Bang Todung, dua daerah tadi adalah lumbung suaranya PDIP, jadi aneh aja kenapa sampe capres-cawapres 03 bisa kalah di sana. FYI guys, dalam menanggapi hasil rekapitulasi KPU semalam, baik 01 maupun 03 udah menegaskan bahwa mereka bakal menggugat hasilnya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Who’s ready for another season of election drama (extended)?
Announcement
Thanks to Rifle! and Someone for buying us coffee today 🙂
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Raise your hand if you’re in a long-distance relationship! Now hands down. Check out these date ideas for LDR couples, and thank us later!