Gubernur Jabar : Anak Nakal Dikirim ke Barak Militer, Keracunan Makan Bergizi Gratis, Konsumsi UPF Meningkatkan Risiko Kematian Dini, Kartu Surat Dari Atas Titanic Terjual Rp 4,5 M

Admin
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning 
Tuesday is here again everyone, so it's time to catch up! on more news about everything. To start off, you can tell your naughty nieces/nephews to behave, unless they want to end up in a military barrack. And, tell 'em you're not bluffing because...

It really will happen if you're in Jawa Barat..

Attention to all the bad kids!
Jangan ngadi-ngadi jadi bocah bandel ya guys, karena baru aja nih, Gubernur Jawa Barat yang baru, Kang Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan anti-mainstream buat menghadapi bocil nakal: dikirim ke barak militer.

HUH. Tell me more!
Yep, jadi Kang Demul menyatakan bahwa mulai bulan Mei 2025 nanti, pemprov bakal menggelar pendidikan di sekolah militer buat para pelajar yang bermasalah. Nantinya, tiap siswa bakal menjalani pendidikan militer selama enam bulan, gaes. Adapun bermasalah yang dimaksud Kang Demul adalah yang terafiliasi geng motor, sulit dibina, dan yang terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.

OK terus...

Dalam keterangannya pada Senin (28/4), Kang Demul mengklaim bahwa udah ada beberapa kabupaten/kota di Jabar yang udah siap dan nantinya anak-anak yang tertangkap tawuran di jalan bakal di bawa ke barak militer tersebut. Selain itu, pihak militer juga bisa langsung jemput anak ke rumahnya buat dibawa ke barak *dar der dor gatuu*. Kata Kang Demul, tujuan dari pendidikan militer ini sebenernya buat merubah sikap dan perilaku anak yang bandel dan rebel gitu.

Spill backstory-nya deh...
Alright, jadi sebenernya program ini bisa kepikiran ya karena keberadaan geng motor di Jabar yang makin meresahkan. Banyak kelompok pelajar yang bergabung buat jadi anggota geng motor dan ujungnya jadi melakukan aksi kriminal. Kemudian, Pemerintah Jabar melihat kalau pendidikan militer ini bisa jadi salah satu solusi buat memberantas permasalahan masyarakat yang timbul akibat adanya geng motor ini. Lebih lanjut, Kang Demul juga bilang kalau Kodam III Siliwangi udah menyiapkan sarana sama prasarana buat mendukung program pendidikan militer ini.

Seriously bawa-bawa TNI in this economy...
Iyaa, gaes. Kang Demul juga ngeklaim bahwa pihak TNI udah nyiapin sekitar 30-40 barak khusus buat mendukung pelaksanaan program pemprov Jabar ini. Dalam prakteknya nanti, siswa ga akan ujug-ujug dibawa ke barak militer. Tapi, ketika tertangkap tawuran, pihak pemprov bakal nanya sama ortunya si anak, gimana u masih sanggup didik ga? Kalo engga, ya anaknya bakal disekolahkan di sekolah militer, di mana anak itu bakal digembleng dan disekolahkan selama satu tahun, minimalnya enam bulan, sampe si siswa itu berubah. 

OK. Anyone said anything?
Yep. Menurut pengamat pendidikan Ina Liem, program Kang Demul ini bisa jadi solusi yang bagus buat mendidik anak-anak menjadi pribadi berkarakter. Meski begitu, narasi yang menggarisbawahi soal pemberian efek jera dirasa kurang tepat. Menurutnya, daripada dianggap kayak hukuman, pendidikan ala militer ini harus jadi kesempatan buat anak-anak dapat sense of achievement. Menurut Ina, dengan itu anak-anak bakal tumbuh percaya diri dan sadar kalau hal-hal yang melanggar aturan itu nggak worth their time

Anyone against this?
Uhmmm ada sih komentar dari sutradara kondang Tanah Air, Joko Anwar. Joko menanggapi program Dedi dengan kasih saran biar Dedi nonton film garapan terbarunya yang judulnya 'Pengepungan di Bukit Duri'. Lewat unggahan di akun X pribadinya, Joko menilai kalau kebijakan itu bukan solusi tepat. Menurut doi, mengirim anak-anak ke pihak lain nggak akan bikin pihak sekolah atau orang tua jadi paham penyebab dari kenakalan anak-anak ini. Lebih lanjut, Joko melihat kalau anak-anak lebih butuh pemahaman emosi, penyembuhan trauma, juga bimbingan personal yang menurutnya nggak bakal diperoleh di barak militer.

OK. Terus gimana sama kebijakan penghapusan wisuda?
Oh iya, itu juga lagi rame tuh, gaes. Dalam sebuah cuplikan video yang viral di medsos, Dedi terlihat debat sama pelajar yang baru lulus dari SMAN 1 Cikarang Utara, bernama Aura Cinta. Perdebatan itu berawal dari protes Aura soal penggusuran rumahnya yang ada di bantaran kali. Doi juga protes karena Kang Demul melarang acara wisuda buat SD dan sekolah menengah karena banyaknya ortu yang ngeluh. Yep, in this economy...

Terus si eneng ga setuju?
Engga, guys. Menurut doi, kalo wisuda itu ditiadakan maka ga akan ada kenangan sama temen-temen. Meanwhile menurut Kang Demul, "Ya u rumah aja masih di bantaran sungai, pake tanah pemerintah yang u serobot, pake gaya-gaya mau wisuda." Not to mention, Aura ini bilang bahwa biaya wisuda ini "cuma satu juta doang, Pak."

Sebvvah fenomena "biar tekor asal kesohor..."

Terus yang gokilnya lagi, guys, si Aura ini didukung pula sama emaknya yang juga hadir di lokasi. Yep, dari video yang juga diunggah di channel Youtube Dedi Mulyadi, si emak bilang, "Gpp demi anak mah apa juga diusahain." Tapi kemudian dia bilang bahwa dirinya adalah seorang IRT dan suaminya kerja ngumpulin botol. Kayak ??? 

Dek Aura belajar namanya kebutuhan premier-sekunder-tersier ga dek...

Yes, makanya Kang demul bilang, boleh-boleh aja siswa mau mengadakan wisuda atau perpisahan tapi harus tanggung jawab mandiri dan nggak melibatkan sekolah. Mengingat selama ini keterlibatan sekolah sering dikritik dan dianggap cari untung sendiri. Dedi juga sempet bertanya ke orang tua murid lain yang hadir, beberapa mengaku setuju sama kebijakan Dedi buat meniadakan study tour dan wisuda karena terbebani biaya tambahan yang nggak sedikit.

Terus gimana reaksi pascadebat terjadi?
Bagian gokilnya emang selalu berasal dari jempol netizen. Entah gimana ada yang notis kalau Aura adalah talent yang udah beberapa kali terlibat project akting sinetron atau iklan komersial. Nah, hal ini menimbulkan isu kalau debat Aura sama Dedi soal penggusuran rumah di bantaran kali sama penghapusan wisuda pada Sabtu (26/4) adalah settingan. Isu itu langsung direspon sama Dedi yang bilang kalau doi nggak mau suudzon. Lebih lanjut, dalam keterangannya ke media pada Senin (28/4), Dedi menilai kalau Aura adalah anak yang berani menyampaikan pendapat sama kritikannya di depan gubernur langsung.

I see. Anything else?
Despite all the pro and cons, Kang Demul menegaskan bahwa wisuda dan perpisahan tetap dilarang. Hanya saja, kalo sekolah mau mengadakan perpisahan secara sederhana ya gpp. Selain di Jawa Barat, kebijakan serupa juga diselenggarakan di DKI Jakarta. Yes, baru aja Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meminta satuan pendidikan buat nggak mewajibkan kegiatan wisuda atau pelepasan di sekolah buat PAUD, SD, SMP, juga SMA lewat Surat Edaran Nomor 17/SE/2025 yang diteken pada 27 Maret 2025 oleh Plt Kepala Disdik DKI, Sarjoko. Meski nggak wajib, kegiatan wisuda atau pelepasan peserta didik tetap bisa dilakukan asalkan sederhana tanpa pungutan juga diskriminasi.

Now, on all the cases of keracunanMakan Bergizi Gratis...

How come it keeps happening?
Salah satu program unggulan pemerintah Prabowo-Gibran yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disoroti banyak pihak. Kali ini, yang menjadi perhatian warga adalah berbagai laporan soal keracunan siswa. Yep, sejak pertama diberlakukan di minggu pertama Januari 2025, hingga saat ini bermunculan berbagai berita soal kasus keracunan MBG. Yang terbaru dan disoroti adalah keracunan MBG di Cianjur, Jawa Barat.

Tell me about it.
Yep, kasus siswa keracunan MBG di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bertambah secara drastis. Awalnya tercatat 79 siswa mengalami keracunan, namun jumlah ini naik hingga dua kali lipatnya menjadi 165 siswa pada Sabtu (26/4). Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady Hendra, pihaknya udah memeriksa 971 siswa dari 2 sekolah yaitu SMP PGRI 1 Cianjur dan MAN 1 Cianjur. Dari total siswa itu, 165 siswa mengalami gejala keracunan dan harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik. Sedangkan beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ringan dirawat di rumah masing-masing.

Kok bisa keracunan?
Well, jadi 165 korban keracunan MBG ini mengonsumsi paket makanan MBG pada Senin (21/4) berupa nasi, mi goreng, ayam suwir, tempe mendoan, dan buah semangka. Selang beberapa jam setelah mengonsumsi paket makanan itu, para korban mengalami beberapa gejala keracunan seperti muntah, pusing, juga diare. Untuk penyelidikan lebih lanjut, Dinkes Cianjur sudah mengambil sampel makanan dari dapur pelaksana MBG untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Jabar di Bandung. Hasil pemeriksaan laborat sampel makanan MBG yang bermasalah itu bakal diumumkan dalam waktu dekat.

Terus, apa respons BGN?
Klaimnya program tetep berjalan baik aja. Dalam keterangannya pada Jumat (25/4), Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebutkan kalau secara umum MBG berjalan baik karena kasus keracunannya masih terhitung 0,5%. Selain itu, BGN juga udah menyiapkan beberapa langkah buat mengatasi persoalan keracunan MBG ini, salah satunya adalah penerapan standard operating procedure (SOP). Di kesempatan yang sama, Dadan menyampaikan kalau masalah air juga peralatan MBG sejauh ini nggak ada kendala.

Tapi, kasus keracunan ada terus???
Iya, gaes, nggak cuma terjadi di kabupaten Cianjur, tapi juga di Bombana, Sulawesi Tenggara sama Batang, Jawa Tengah. Kasus keracunan yang terjadi di Cianjur ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Makanya, Dadan mengungkapkan bahwa BGN ingin supaya ke depannya jumlah kasus keracunan bisa ditekan sampai nol. 

Ya gimana caranyaaa?

Untuk bisa mencapai goal itu, BGN kasih pelatihan ke 10.000 relawan di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) biar kualitas penanganan sama penyajian MBG bisa lebih baik. Menurut keterangan Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Sony Sanjaya, pelatihan ini serentak dilakukan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, juga sejumlah daerah di Jawa Barat. Per April 2025, ada total 10.300 orang relawan SPPG yang ikut pelatihan.

Terus, gimana respons berbagai pihak soal kasus berulang ini?
Well, anggota komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago kemudian mendorong BGN untuk melakukan investigasi menyeluruh. Menurut Irma, pendistribusian menu MBG juga jadi bagian penting untuk menjamin kualitas makanan tetap layak dan baik untuk dikonsumsi anak-anak di sekolah. Meanwhile, ahli gizi, Tan Shot Yen, menilai situasi keracunan ini sangat mungkin terjadi kalau prinsip dasar pengolahan makanan massal nggak dilakukan secara ketat. Menurut Tan ada enam titik krusial dalam rantai penyediaan makanan yang perlu dapat pengawasan ketat supaya enggak memicu risiko keracunan.

Apa aja tuh titik krusialnya?
Oke, yang paling pertama pemilihan bahan pangan yang segar. Kedua, penyimpanan bahan makanan yang tepat sesuai ketentuan untuk mencegah kontaminasi bakteri. Yang ketiga proses pemasakan yang menggunakan bumbu yang baik dan enggak kedaluwarsa. Selanjutnya, yang keempat adalah metode pengemasan yang tepat agar nggak memicu reaksi kimia berbahaya. Lalu, yang kelima adalah proses distribusi dengan memperhatikan suhu yang tepat hingga yang keenam sampai ke proses penyajian di sekolah-sekolah yang nggak boleh lepas dari pengawasan.

Are there any comments from another expert?
Yep, dalam keterangannya, pakar komunikasi UGM, Nyarwi Ahmad, menyayangkan pernyataan Dadan soal kasus keracunan MBG yang masih terlalu kecil. Padahal poinnya bukan di persentase tapi kasus yang terjadi di berbagai daerah. Nyarwi melihat bahwa penggunaan data kuantitatif itu nggak salah, namun cara penyampaian pesan harus diperhatikan supaya nggak menimbulkan kesan nirempati ke publik. Lebih jauh, Nyarwi berpendapat bahwa enggak ada salahnya untuk meminta maaf atau berulangnya kasus dan tetap berbenah ke depannya. Sekali lagi, pakar menyoroti jajaran pemerintahan Prabowo perlu membenahi cara komunikasi publiknya supaya enggak memicu kontroversi di tengah masyarakat.

I see. Anything else?
Yes, MBG nggak hanya kesandung soal kasus-kasus keracunan aja. Pada Selasa (15/4), Ira Mesra, pemilik dapur MBG di Kalibata Jakarta Selatan yang beroperasi sejak Februari 2025 melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) karena belum menerima pembayaran sepeser pun. Kerugian yang dialami Ira sejak dapurnya beroperasi tanpa dibayar mencapai Rp975.375.000. On the other hand, Yayasan MBN membantah isu soal penyelewengan anggaran program MBG di dapur umum milik Ira Mesra itu. Dalam konferensi pers pada Jumat (25/4), kuasa hukum Yayasan MBN, Timoty Ezra Simanjuntak, menyatakan kalau anggaran makan bergizi gratis dari BGN sudah masuk ke rekening yayasan dan alasan yayasan belum mentransfer dana MBG ke Ira karena ada perbedaan penghitungan anggaran.

Pay more attention to your habit of eating ultra-processed foods, because there is...

risk of an early death.
Gaes, ada nggak sih di antara kamu yang suka banget mengonsumsi makanan olahan? Better dikurang-kurangi aja, karena sebuah meta-analisis penelitian baru dari Brasil menemukan bahwa penambahan lebih banyak ultra processed food (UPF) ke menu makananmu bisa meningkatkan risiko kematian dini, loh.

Really? Tell me about it.
So, based on the new research yang mendata 240.000 orang, diketahui bahwa ada risiko kematian dini yang bisa dialami seseorang karena banyak mengonsumsi UPF antara usia 30-69 tahun. Menurut Profesor Carlos Augusto Monteiro, salah satu penulis penelitian dari School of Public Health, Universitas Sao Paulo, Brasil, tiap 10% peningkatan total kalori dari UPF ini bisa meningkatkan risiko kematian dini hingga 3%. FYI, istilah UPF pertama kali diperkenalkan Profesor Monteiro pada 2009 lalu ketika beliau lagi mengembangkan sistem klasifikasi makanan berdasarkan tingkat pemrosesannya yang disebut NOVA.

Terus apa aja tuh tingkatannya?
Okay, jadi tingkatan NOVA itu ada empat, gaes. Kelompok pertamanya adalah makanan yang nggak diproses atau diproses secara minimal dan mirip sama kondisi alaminya, kayak sayur, buah, daging, susu, sama telur. Terus kelompok dua mencakup bahan-bahan kuliner kaya garam, bumbu, dan juga minyak. Nah, yang ketiga adalah makanan olahan yang menggabungkan kelompok satu dan dua, misalnya makanan kaleng dan sayuran beku. And the last one atau kelompok keempat adalah makanan yang diproses ulang atau bahkan nggak ada kandungan makanan utuhnya sama sekali.

Okay, go on...
Jadi kalau menurut Profesor Monteiro, sulit dipercaya kalau tubuh manusia bisa beradaptasi sepenuhnya sama produk makanan UPF ini, gaes. Tubuh kita secara alami bisa bereaksi sama sesuatu yang dianggap nggak bawa manfaat atau berbahaya buat kinerja organ. Nah, itulah kenapa kebiasaan konsumsi makanan UPF ini bisa bikin sistem atau organ tubuh jadi terganggu dan bahkan rusak. Meski itu balik lagi ke seberapa rentan kesehatan dan jumlah makanan UPF yang kamu konsumsi.

Make sense

Terus, ada juga nih penelitian studi lain yang menjelaskan dampak buruk dari UPF. Pada Februari 2024, rilis dari International Agency for Research on Cancer-nya WHO menemukan bukti kuat kalau orang yang lebih banyak makan makanan olahan punya risiko 50% lebih tinggi untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular atau gangguan mental umum.

Mental?

Yep, efek negatif UPF itu ngga cuma pada tubuh fisik aja guys, tapi juga mental. Jadi, makin tinggi konsumsi makanan olahan diketahui bisa meningkatkan risiko kecemasan sampai 53%, obesitas hingga 55%, gangguan tidur sampai 41%, pengembangan tipe 2 diabetes sampai 40%, hingga risiko depresi dan kematian dini sampai 20%. Meanwhile, sebuah studi yang dirilis pada 2023 menegaskan kalau menambahkan 10% lebih banyak makanan olahan ke menu makanan bisa meningkatkan risiko kanker saluran pencernaan.

It's concerning...
Ikr, apalagi buat warga AS yang 70% pasokan makanannya adalah makanan olahan. Seperti keterangan dari profesor Fang Fang Zhang dari Tufts University, Boston, yang bilang kalau 2/3 kalori yang dikonsumsi sama anak-anak di AS adalah UPF, sedangkan orang dewasa makanannya 60% adalah UPF juga. Atas tren ini, studi di American Journal of Preventine Medicine yang terbit pada Senin (28/4) memperkirakan ada banyak kematian yang bisa dicegah dengan memperhatikan konsumsi makanan olahannya. Menurut penulis utama studi ini, Eduardo Augusto Fernandes Nilson, persentase kematian dini akibat konsumsi UPF yang bisa dicegah berkisar antara 4% untuk negara-negara dengan konsumsi UPF lebih rendah. Sedangkan, buat negara-negara dengan konsumsi UPF tertinggi persentase pencegahannya bisa mencapai 14%.

I see...

Lebih jauh, based on this study, AS punya tingkat konsumsi makanan olahan tertinggi di dunia. Nah, para peneliti udah memperkirakan kalau mengurangi konsumsi UPF sampai nol (tidak sama sekali) maka hal itu bisa mencegah lebih dari 124.000 kematian di AS pada 2017. Sedangkan, di negara-negara dengan konsumsi UPF yang rendah kaya di Kolombia (15%) juga Brasil (17,4%) pengurangan konsumsi UPF sampai nol bisa mencegah hingga 3.000 kematian pada 2015. FYI guys, Brasil udah melakukan langkah baik dengan menyusun Food Guide for the Brazilian Population yang mendorong warganya buat mengonsumsi makanan segar dan membatasi konsumsi UPF lewat edukasi publik. 

Any comments from any other experts?
Yep, menurut pendapat ahli statistik di MRC Biostatistics Unit University of Cambridge, Stephen Burgess, penelitian ini emang nggak bisa ngebuktiin kalau konsumsi UPF tuh bahaya, tapi ada bukti yang bisa mengaitkan efek buruk UPF buat kesehatan tubuh. Lebih lanjut, Burgess bilang kalau memburuknya kesehatan hingga kematian bisa dipicu sama faktor kebugaran fisik bawaan. On the other side, seorang Profesor epidemiologi klinis dari Harvard, Dr. Mingyang Song, berpendapat kalau biji-bijian yang diproses ultra nggak punya risiko kesehatan yang sama kayak daging olahan juga makanan dan minuman bergula. Sayuran beku misalnya, punya kandungan nutrisi yang hampir setara sama sayuran segar asal penyimpanan dan pemasakannya tepat.

I see. Anything else?
Yes, berdasarkan laporan Global Nutrition Report 2021, konsumsi UPF di Asia Tenggara, termasuk Indonesia meningkat signifikan dalam satu dekade terakhir. Nah, data dari Global Burden of Disease Study 2019, konsumsi UPF termasuk pola makan nggak sehat yang bisa jadi penyebab utama meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) kayak obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, juga penyakit jantung di Indonesia. Saat ini di Indonesia, pola makan masyarakat udah bergeser dari makanan segar dan alami menjadi makanan olahan karena harga yang lebih terjangkau, praktis, dan mudah diakses. Kalau pemerintah nggak segera ambil langkah pencegahan, maka di masa depan biaya kesehatan akibat PTM bisa terus meningkat. In link to that, data dari BPJS Kesehatan menunjukkan kalau total pembiayaan kasus diabetes melitus (DM), hipertensi, juga penyakit penyerta selama 2014-2023 mencapai Rp174,1 triliun.

A letter written on board the Titanic sold for US$400.000...

That's the equivalent of Rp4.5 billion!

Siapa yang nggak pernah dengar nama Titanic? Film tentang Titanic yang dirilis pada 1997 menjadi box office dan masih sering ditonton ulang sampai hari ini. Nah, kalo kamu juga peminat Titanic, kamu harus tahu nih bahwa ada sebuah lettercard atau kartu surat yang terjual seharga £300.000 atau sekitar Rp4,5 miliar dalam sebuah lelang. Bukan sembarang surat, barang berharga itu ditulis dari atas Titanic oleh salah satu penumpangnya. Kartu itu memuat pesan dari penumpang kelas satu bernama Archibald Gracie untuk paman buyut si penjual surat tertanggal 10 April 1912. Selain itu, kartu surat juga memiliki cap pos Queenstown, Irlandia, salah satu dari dua persinggahan Titanic sebelum akhirnya karam. Isi suratnya menjelaskan tentang kapal uap yang bernasib nahas itu, Gracie menjelaskan kalau Titanic adalah kapal yang bagus tapi Gracie akan menunggu ujung perjalanan sebelum bisa memberikan penilaian akhir. 

Sadly, perjalanan Titanic memang bertemu sama ujungnya, meski Gracie nggak akan mengira kalau ujungnya adalah dasar Samudra Atlantik. Menurut rumah lelang Henry Aldridge & Son di Wiltshire, Inggris, kartu surat ini dijual pada seorang kolektor pribadi dari Amerika Serikat pada Sabtu (26/4). Awalnya perkiraan awal harga jual kartu surat ini hanya sebesar £60.000. Kalau kalian penasaran sama nasib Gracie, doi selamat dari tragedi nahas Titanic, gaes. Sebelum kapal tenggelam di Samudra Atlantic, Gracie lompat dan berhasil selamat setelah dibawa ke R.M.S. Carpathia. Setelah selamat dari tragedi itu, Gracie yang kembali ke New York City sempat menulis kisah dan pengalamannya dalam sebuah buku berjudul "The Truth about the Titanic". Meski berhasil survive dari kecelakaan kapal, Gracie nggak sepenuhnya berhasil pulih dari hipotermia yang dialaminya, dan akhirnya meninggal dunia akibat komplikasi diabetes di tahun yang sama Titanic tenggelam di perairan Atlantik.

"Kan sudah ditanggapi ya, jadi saya rasa, saya enggak usah menanggapi,"

Gitu guys jawaban Gubernur Sumatera Utara yang juga mantunya Jokowi, yang juga adik iparnya wapres Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution pas dimintai komentar terkait seruan supaya kakak iparnya itu lengser dari jabatan wapres. Bobby menolak berkomentar pas dirinya ditanya kemarin, di gedung Merah Putih KPK, Jakarta. 

When you just don't feel like talking a lot...

Announcement

Thanks to Someone for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

It's getting hotter and hotter lately, so consider... wash your hair more often.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.