Gerbang Rafah di Perbatasan Gaza & Mesir Akhirnya Dibuka, 2 Kasus Cacar Monyet di Bandung, Apel Polri Untuk Persiapan Pemilu 2024, Jumlah Sperma Pria Menurun Lebih Dari 50%

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Rise and shine. The weather has been nice lately around Catch Me Up! HQ, so we hope you’re enjoying it with a light jog, a nice sip of coffee (locally made!), and our newsletter. We got more updates on Gaza, the police, cacar monyet, to the count of…sperm. Yep, you read it right.

Now, some newest updates on Gaza…

Gerbang Rafah Akhirnya Dibuka Lagi
Yep, setelah ditekan kiri-kanan depan-belakang, setelah sejumlah negara ikut ambil suara menyikapi agresi militer Israel di Jalur Gaza, dan setelah berbagai kejahatan perang yang udah dilakukan Israel, termasuk mengepung semua orang stay di Jalur Gaza meskipun orang-orangnya udah pada tewas dan sekarat, akhirnya kemarin banget nih, Gerbang Rafah di Perbatasan Gaza dan Mesir akhirnya dibuka.

Finally….
Yoi, guys. Jadi as we all know sejak men-declare, “Bodo amat. Perang kita” tiga mingguan lalu, Israel tuh kan terus melakukan gempuran bom dan kejahatan perang dengan pukul rata semua orang di Jalur Gaza ya. Iya, mereka nge-stop semua basic supplies mulai dari makanan, air, bahan bakar, akses internet dan komunikasi semuanya di-stop sampai rakyat yang ada di Palestina terperangkap dari dunia luar. Apa pun kondisinya. Makanya, dari sini komunitas internasional juga udah berisik banget mendorong adanya gencatan senjata, supaya bantuan kemanusiaan tuh at least bisa masuk, guys.

Kasian….
Adapun dorongan gencatan senjata tuh juga udah diserukan lewat Sidang Majelis Umum PBB beberapa waktu lalu, di mana 120 negara anggota PBB menyatakan setuju atas gencatan senjata ini. Tapi tahu nggak gimana reaksi Israel? Yak, mereka bodo amat nggak mau gencatan senjata. Disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pihaknya ogah gencatan senjata, karena menurut mereka, kalau gencatan senjata means: “To surrender to Hamas, to surrender to terrorism, to surrender to barbarism. That will not happen,” kata Netanyahu.

Dih….
That being said, karena mereka nolak gencatan senjata nih, maka segala aksi terrorism dan barbarism yang mereka lakukan ke Palestina juga nggak bakal berhenti, guys. Terussss terjadi, menyebabkan kehancuran yang lebih besar, dan korban berjatuhan yang lebih banyak. Iya, orang-orang semakin terperangkap di Jalur Gaza, terkepung di sana, dengan kondisi yang super memprihatinkan. Rumah sakit? HMMM, Al Ahli Arab Hospital bahkan pada 17 Oktober lalu ikut diserang :(((. Kalaupun lolos dari serangan, rumah sakit di sana juga most likely closed karena nggak ada bahan bakar untuk akses listriknya, not to mention stok obat-obatan yang juga udah menipis.

🙁 terus gimana dong? 
Again, hal ini kan kemudian jadi perhatian dunia internasional ya. Secara, yang terdampak di sini tuh bukan cuma rakyat Palestina aja, guys, tapi juga puluhan foreigners yang datang dari berbagai negara dan terperangkap di Gaza. Dari situ, negara-negara lain ribut dong. Kayak, “Halooo ini ribuan orang meninggal, terus ratusan ribu lainnya juga sekarat, mengalami injustice. Kagak ada humanity-nya samsek, bahkan warga kita juga jadi korban. Yuk solusinya gimane nehhh? Diajak ngobrol lah itu si Israel,” gitu kira-kira. So, now, everybody meet: AS dan Qatar. AS akhirnya berhasil ngajak ngomong Israel dan Hamas duduk bareng dalam sebuah pertemuan yang ditengahin sama Qatar, guys. Adapun dalam pertemuan itu, mereka juga ngajak: Mesir.

Mesir???
Yoi. Kamu harus tahu nih guys kalau Jalur Gaza di Palestina itu berbatasan langsung sama Mesir. Wilayah mereka dibatasi oleh Perbatasan Rafah namanya, di daerah Sinai. Perbatasan Rafah ini esensial banget buat jalan orang di Gaza, ya agar dapet bantuan misalnya. Cuma ya gitu, karena Palestina-nya dikepung nih, maka Rafah juga ditutup dan dijaga ketat oleh tentara Israel.  Nah, tapi kemaren banget nih, setelah dialog antara Hamas-Israel-Mesir, yang dibantu sama US dan Qatar, Perbatasan Rafah akhirnya dibuka supaya orang-orang dari Gaza bisa keluar ke Mesir, dengan terms and conditions applied, sih.

Terms and condition
 apa lagi???
Gini gini. Yang dibolehin melintas di Perbatasan Rafah ini adalah orang-orang asing yang lagi ada di Gaza, guys. Ada 500 orang totalnya, di mana berasal dari delapan negara atau mereka yang associated sama sejumlah NGO. Mereka-mereka ini kemudian dievakuasi di rumah sakit yang ada di Mesir, guys. Termasuk yang mengalami luka parah atau penyakit serius lainnya, juga bisa segera dapat penanganan medis di Mesir. Pemerintah Mesir juga bahkan disebut bakal bantu para foreigners ini untuk segera kembali ke negaranya, guys.

Wait. What about the locals? 
Nah, soal itu juga. Dalam sebuah laporan, disebutkan bahwa orang lokal Palestina yang butuh medical treatment di Mesir juga diizinkan buat melintas, guys. Jadi ya gitu. Kebayang kan itu antrean di perbatasannya kayak apa, terus pas nyampe wilayah Mesir ambulan juga udah pada ngantre dan ready buat bawa orang-orang itu ke fasilitas kesehatan dan akhirnya dievakuasi. Mesir bahkan disebut bakal bangun rumah sakit buat menerima korban, nggak jauh dari Rafah.

Good to know….
Warga Palestina sisanya, ya kudu stay di situ aja sambil menunggu bantuan kemanusiaan yaang bakal di-deliver sesegera mungkin. Yep, hal ini udah legit dikonfirmasi oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sissi. Dalam keterangannya kemarin, Presiden El-Sissi menyebut pihaknya udah koordinasi sama berbagai stakeholders untuk pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza, guys. Adapun bantuan kemanusiaan itu udah datang dari Turki, Yordania, Tunisia, bahkan dari WHO dan sekarang stand by di El Arish International Airport, di Mesir. Tinggal tunggu waktu aja sampai bantuan tersebut bisa dikasih izin buat masuk ke Jalur Gaza.

Buruannn sebelum makin banyak korban berjatuhan…
We know rite. Speaking of korban berjatuhan, now let’s zoom in to: Statement-nya Presiden AS, Joe Biden yang menyebut he has ‘No confidence terkait jumlah angka kematian yang dirilis Kementerian Kesehatan Palestina. Iya, aneh banget gatu aki-aki. Di saat kita semua ngeliat berbagai video dan berita soal ribuan korban yang jatuh di Gaza, ditambah juga data dari Kementerian Kesehatan Palestina yang memberikan data terkait jumlah korban meninggal, Biden ini malah bilang doi ngga percaya sama datanya (??).

Whaaat?
Iya, dia bilang karena Kemenkesnya dikuasai Hamas, maka doi agak sus. Merespons statement ini Kemenkes Palestina kemudian merilis full semua data korbannya yang berisi nama, jenis kelamin, sampe nomor KTP yang totalnya berjumlah lebih dari 6ribuan data. Kemenkes sana bahkan bilang, angka aslinya pasti jauh lebih besar karena korban yang unidentified aja ada 300an. Nah yang harus kamu tahu adalah, even organisasi internasional Human Rights Watch menyebut data dari Palestina tersebut cukup akurat, guys. Bisa diandalkan.

Iya lah…
Angka korban itu pun bakal terus bertambah. Bahkan Selasa kemarin, tentara Israel disebut melakukan serangan di salah satu refugee camp di Jabalia :(((. Atas kejadian ini, 50 orang dinyatakan tewas dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Nggak cuma itu, namanya serangan di camp, bangunan di situ pun abis rata sama tanah :(((. Duh yang begini nggak mau gencatan senjata…..
 
:(((( Wrap it up..
Jadi ya intinya gitu, guys. Serangan terus terjadi dan korban terus berjatuhan. Berbagai negara pun terus mendorong supaya konflik buruan kelar dan buruan memberlakukan gencatan senjata. AS, yang eventually nggak setuju kemaren sama resolusi gencatan senjata ini juga playing a big role di sini, guys. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken Jumat ntar dijadwalkan bakal terbang ke Israel dan diskusi sama pemerintah Israel. Blinken juga disebut dijadwalkan bakal mengunjungi Perbatasan Rafah.

When you really hope “not happening again in Indonesia…”

About monkeypox aka cacar monyet.
Seriously, guys. Jangan kira karena pandemi covid-19 udah selesai, kita bisa bebas seenaknya ngelakuin apa aja tanpa merhatiin protokol kesehatan. Karena baru aja nih, kita dibikin dag dig dug sama munculnya penyakit monkeypox alias cacar monyet yang angka penularannya justru terus bertambah. Terbaru, ada dua kasus cacar monyet yang udah dikonfirmasi ada di Bandung, Jawa Barat.

OMG tell me.
Sure. Buat yang belum tahu, cacar monyet ini tuh adalah salah satu jenis cacar yang awalnya menyerang koloni kera, termasuk tupai, tikus, gitu-gitu. Tapi seiring berjalannya waktu, wabah cacar monyet ini diketahui ikutan nyerang manusia juga. Jadi penyakit ini tuh bisa nyerang dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia lainnya. Awalnya sih, cacar monyet cuma ditemukan di Eropa dan AS aja. Eh tapi nggak lama kemudian, penyakitnya mulai menyebar ke Asia Tenggara juga, gengs. Di Indonesia sendiri, penyakit ini udah masuk dari Agustus tahun lalu.

Lanjut lanjut.
Nah sejak kasus pertama cacar monyet muncul di Indonesia pada tahun lalu, penyakit cacar monyet kembali merebak lagi pada pertengahan Oktober kemarin. FYI, enam kasus awal merebaknya kembali cacar monyet di Indonesia tuh ada di Jakarta. Jumlah ini kemudian makin bertambah menjadi 23 kasus positif aktif cacar monyet. Info ini legit disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama pada hari Rabu kemarin.

Ibu Ngabila ada ngomong apa lagi tuh?
Well, kata Ibu Ngabila, semua pasien positif aktif cacar monyet ini tuh bergejala ringan, guys. Ibu Ngabila juga bilang bahwa semua pasien berjenis kelamin laki-laki dengan rentan usia 25-50 tahun. Mereka semua tertular cacar monyet dari kontak seksual dan sekarang ini lagi menjalani isolasi sesuai protokol kesehatan gitu di rumah sakit. Ibu Ngabila juga bilang selain 23 pasien aktif, ada tujuh orang lainnya masih diduga bergejala cacar monyet.

Katanya udah sampai Bandung juga?
Yep. Kemarin banget nih, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Raden Vini Adiani Dewi bilangnya ada satu pasien terkonfirmasi cacar monyet yang lagi menjalani isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat. Kata Ibu Vini, pasien tersebut udah menjalani isolasi sejak tanggal 24 Oktober kemarin. Lebih lanjut Ibu Vini juga cerita kalau kondisi pasien udah mulai membaik dan menuju ke arah sembuh.

Serius udah mau sembuh?

Ofc serius dong, guys. Hal ini juga legit dikonfirmasi sama Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dokter Ira Dewi yang bilang kalau pasien positif cacar monyet di Bandung ini tuh dalam kondisi stabil. Kata dokter Ira, pasien masih perlu menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan buat memastikan kondisi kesehatannya. Jadi yha meskipun kondisinya udah berangsur membaik, doi masih belum bisa dipulangkan nih, guys.


Emang gejala cacar monyet gimana sih?
Well, gejala cacar monyet tuh mirip-mirip guys sama cacar air. Awalnya, pengidap cacar monyet tuh bakal ngerasain kelelahan, demam, dan sakit kepala gitu-gitu. Nah beberapa hari kemudian, baru deh muncul ruam di beberapa bagian tubuh penderita. Ruam ini yang kemudian bakal berkembang jadi lesi yang membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya. Gejala ini tuh bakal dialami selama dua sampai empat minggu lamanya.

Okedeh. Anything else I should know?
FYI, sebaran penyakit cacar monyet tuh paling banyak ada di Jakarta, guys. Total ada lebih dari 20 kasus positif aktif cacar monyet di sana. Menanggapi hal ini, kemarin banget nih, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bilangnya bakal terus menggencarkan tracing dan memperluas cakupan vaksinasi buat mencegah cacar monyet berkembang. Lebih lanjut Pak Budi juga menjamin stok vaksin cacar monyet masih ada dan akan diprioritaskan buat kelompok yang berisiko.

Who’s singing “Now the party won’t start till I walk in…”

Kesha?
Yep, dan juga Polri aka para polisi. Yoi guys, kemarin, Pak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo be lyke: No party without me! dan party yang dimaksud adalah democracy party aka pemilu.
 
Maksudnya…
Jadi kalau sekarang ini para elit parpol lagi sibuk nyiapin strategi buat kampanye, kepolisian lagi sibuk juga tuh menjaga keamanan negara selama pesta demokrasi berlangsung. Salah satu caranya dengan apel kepala satuan wilayah yang dihadiri seluruh pejabat utama, kapolda, dan kapolres se-Indonesia pada hari Rabu kemarin. Acara yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta diinisiasi langsung sama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Tell me everything.
Sure. Jadi kemarin banget nih, Pak Listyo baru aja ngumpulin seluruh pejabat utama, kapolda, dan kapolres se-Indonesia buat ikut apel kepala satuan wilayah. Apel ini tuh digelar khusus untuk mempersiapkan seluruh personel Polri buat pemilu tahun depan. Kata Pak Listyo Sigit, seluruh personel polri yang ada di pusat dan daerah harus bisa sama-sama mengawal dan melaksanakan tahapan pemilu yang saat ini udah mulai berjalan.

Terus apalagi ceunah?
Nggak lupa Pak Listyo juga mengingatkan jajarannya buat selalu menjaga kondusifitas keamanan masyarakat di tengah pemilu. Kalau emang ada perbedaan pilihan politik, yha nggak sampai nimbulin perpecahan di tengah masyarakat gitu, guysIn his word, Pak Listyo bilangnya gini, “Panasnya saya kira biar di televisi, biar di medsos, tapi di lapangan di grassroot semuanya harus dingin. Yang namaya persatuan dan kesatuan harus kita jaga.”

Terus Pak Kapolri ada ngomong apa lagi?
Sebenernya banyak sih, guysBut intinya tuh Polri ingin pemilu tahun depan tuh bisa berjalan dengan damai. Nggak ada pecah belah sampai kerusuhan yang terjadi di masyarakat cuma gara-gara beda pandangan politik. Lebih jauh, Pak Listyo juga sempet mention soal efek global perang Israel-Palestina yang bisa jadi membangkitkan sel-sel yang berafiliasi dengan teroris. Makanya Pak Listyo juga berpesan ke seluruh lembaga polri untuk tetap waspada.

So,
 pak polisi udah ngelakuin apa aja deh?
Well, banyak lembaga polri yang udah ngelakuin beberapa terobosan nih buat menciptakan pemilu aman di tahun depan. Salah satu contohnya di Jawa Tengah di mana Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi yang membentuk Satgas Cooling System yang berisikan tujuh organisasi mahasiswa beken macem HMI, PMII, IMM, PMKRI, GMKI, KAMMI, dan GMNI. Mereka ini bakal berkolaborasi sama kepolisian buat menyelenggarakan beberapa kegiatan yang dapat mendinginkan situasi masyarakat selama pemilu berlangsung.

Kapolda Jateng udah curi start aja ya.
Iyesss guys. But, curi start-nya ini dalam konteks yang positif ya soalnya ini juga demi keamanan pemilu. Nggak cuma membentuk  Satgas Cooling System, Kapolda Jateng juga lagi berupaya nih untuk menempatkan tiap personilnya di seluruh TPS yang ada di Jateng. FYI aja nih, di Jateng ada sekitar 117.000 TPS, guys. Jadi yha kalau tiap TPS ada satu personil kepolisian, bisa kebayang kan berapa banyak jumlah personil yang mereka butuhin.

Selain di Jateng, ada lagi nggak?
Banyak banget jujur, di antaranya adalah bantu-bantu distribusi logistik pemilu. Yep, kamu tahu kan bahwa di Indonesia tuh pemilu masih super manual, jadi barang-barang kayak kotak suara, bilik, paku, dll itu masih dikirim manual juga. Nah di sinilah peran polisi muncul dalam membantu pendistribusian logistik tadi, khususnya ke daerah yang sulit dijangkau. Sejauh ini, Ketua KPU Hasyim Asy’ari bilang bahwa jumlah logistik yang diterima KPU kabupaten/kota saat ini udah di atas 25 persen. Ofc dalam hal ini, ada peran kepolisian tuh dalam mengamankan logistik pemilu. Hal ini disampein langsung sama Kapolres Bangka Tengah, AKBP Dwi Budi Murtiono yang bilang ada 11 personel yang siaga 24 jam di gudang KPU untuk memastikan keamanan logistiknya.

Got it, anything else I should know?
Well, selain tugasnya untuk mengamankan pemilu, pihak kepolisian juga dituntut buat netral guys di pesta demokrasi tahun depan. Hal ini disampaikan langsung sama direktur eksekutif Komite Pendukung Presisi Polri, Ade Andriansyah pada hari Minggu kemarin. Pak Ade berharap institusi Polri mampu bersikap netral dalam pemilu ke depan sehingga dapat manjaga situasi kondusif di masyarakat.

What’s decreasing but not your money?

Sperm.
Yep, you read it right. Sperma, guys. Jadi emang hasil studi baru-baru ini menemukan bahwa dalam 50 tahun terakhir, jumlah spermanya cowok-cowok secara global tuh menurun lebih dari 50%, guys. Well, in case youre wondering, “Hah? Kok bisa? Gara-garanya apa?” Go figure dulu coba. Makanan atau minuman yang masuk? Bisa. Rokok dan alkohol? Of course. Penyakit kronis? Bisaa jadi. Tapi, did you know bahwa jumlah sperma yang dikeluarkan bisa dipengaruhi dari seberapa banyak kamu bermain sama handphone-mu? Iya. Jadi ada penelitian di mana respondennya tuh laki-laki, range usianya 18-22 tahun, dan ngeklaim mereka pakai handphone-nya lebih dari 20 kali dalam sehari. Hasilnya, sperma responden dengan kriteria ini punya risiko 21% lebih tinggi terhadap jumlah sperma keseluruhan yang rendah, guys. Nggak dijelaskan juga sih apakah handphone dan jumlah sperma yang rendah ini bisa berpengaruh ke tingkat kesuburan. Tapi yang pasti, dengan segala gelombang elektromagnetik yang ada di handphone, of course sangat disarankan untuk bikin jarak antara handphone dengan tubuh. Termasuk ngocekin handphone di saku celana. Jadi better taroh di tas udah paling bener.
 
We know what you’re thinking: Why am I reading this random news this early in the morning?

“Seperti terjadi kiamat,”

Gitu guys kata Mantan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Anang Achmad Latif pas membacakan pledeoi aka nota pembelaan dirinya terkait kasus dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G. Jadi sebelumnya, Anang dituntut 18 tahun sama jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Tapi ya gitu, Anang membela diri dan bilang tuntutan tadi tuh bikin doi merasa seperti kiamat.
 
When you’re arrested over *alleged* corruption, but now thinking about the risk…

Announcement


Thanks to Someone for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Smoothies are great to start the day, so here’s some recipe you can follow.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.