Good morning
We are so enraged by what happened in Rafah. And let's get to the point: We don't have any diplomatic whatsoever with Israel, but do you know that the US is the main supplier of Israel's weapons? It accounts up to US$3.8 billion per year, and almost all of it goes to buying bombs to destroy Gaza into pieces. So, no more excuses, we're gonna boycott all products from the US: Starbucks, McDonalds, Disney, Revlon, we'll get you the complete list soon. Meanwhile...
First, another chapter of Israel’s genocide…
After they burned refugees alive in Rafah.
Huft, emang guys, tiap hari kita selalu dikejutkan dengan the new low-nya Israel atas aksi genosida yang mereka lakukan di Gaza. Terakhir pada Minggu malam kemarin, at least 45 pengungsi nggak bersalah meninggal, dan lebih dari 200 orang lainnya dilaporkan terluka gara-gara kamp pengungsian mereka dibom di malam hari, ketika para pengungsi tengah tertidur. This intended attack caused a global uproar, karena banyak footage yang menunjukkan betapa kacaunya kondisi para pengungsi yang buru-buru menyelamatkan diri dengan beberapa korban ada yang terbakar hidup-hidup. Lebih marah lagi karena Rafah ini udah dibilangin Israel sebagai safe zone, dan para pengungsi aman di sana. Ternyata dibom juga,
GILA.
As if kita masih percaya sama dia, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu langsung menggelar konferensi pers yang bilang bahwa serangannya tuh ya karena kesalahan aja, ga ada maksud untuk menarget para korban. Tapi yhaa tetep aja tindakan ini mendapat kecaman dari banyak negara. Contohnya mulai dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang marah banget sama genosida Israel di Rafah, Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths yang merespon ulah Israel di Rafah merupakan kejahatan perang paling kejam, sampe Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan yang bilang bakal ngelakuin segala cara buat minta pertanggungjawaban Israel.
Terus respons Israel?
Yha masih kepala batu. Negara zionis ini bener-bener nggak peduli serta udah banyak banget melanggar hukum internasional soal kejahatan perang sampe genosida. Makanya meskipun komunitas internasional pada marah nih sama Israel atas pembakaran hidup-hidup para pengungsi di Rafah, mereka aja terus ngelanjutin genosidanya di sana. Nggak cukup sama pasukan militer Israel yang dikerahkan ke Rafah, mereka juga ikut serta membawa tank dan terus ngeluncurin banyak banget roket ke kamp pengungsi di sana.
Gila kali ya.
That's the reality of it. Dari kesaksian para pengungsi di Rafah, tank-tank Israel mulai menjelajahi tiap sudut kota Rafah pada tengah malam yang beberapa di antaranya terlihat ada di bundaran Al Awda di pusat kota. Bisa bayangin nggak gimana rasanya jadi pengungsi Palestina yang tinggal di Rafah dengan teror macem gini. Terus genosida Israel di Rafah juga masih berlanjut ketika Selasa kemarin mereka kembali membombardir kamp pengungsian Tal al-Sultan dan kamp pengungsian Al-Mawasi yang merupakan bagian dari safe zone. Dari serangan ini total ada 29 masyarakat Palestina yang meninggal dunia di dua tempat tersebut.
Geeez...
Emang keterlaluan banget nggak sih. Padahal baru Minggu kemarin lho Israel membakar ratusan pengungsi di Rafah, eh lusanya mereka ngelakuin hal yang sama lagi. Alasan klasiknya Jubir IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari sih bilang kalo Israel masih mencium keberadaan para petinggi Hamas yang ada di Rafah. Cuma faktanya nih, serangan mereka di dua kamp pengungsian tadi kembali membunuh para pengungsi yang ada di sana. At least, ada sekitar 13 perempuan dan anak-anak yang kembali jadi korban dari serangan ini.
This is beyond words...
Betul. Cuma nih cuma, negara zionis ini ngga bertindak sendirian. Mereka masih punya partner in crime yang selalu dukung segala tindakan genosida mereka. Yep, siapa lagi kalo bukan Amerika Serikat. Soalnya setelah tindakan Israel membakar ratusan pengungsi di Rafah hari Minggu kemarin, pihak White House akhirnya buka suara nih. Cuma bukan si aki-aki Joe Biden nih yang pas itu ngadain konferensi pers, melainkan Jubir Dewan Keamanan Nasional White House, John Kirby. Di momen itu, Kirby bilang kalo so far Israel belum melanggar red line yang ditetapkan Presiden Biden kepada Israel.
LAH LAH LAH?
Jadi to give you some context, awal bulan lalu tuh Presiden Biden sempet ngancam Israel kalo doi sampe lanjut nargetin para pengungsi Palestina di Rafah, US nggak akan memasok senjata lagi ke Israel. Nah belum ada sebulan aki-aki ngomong gitu, eh Israel justu beneran ngelanjutin genosida mereka dengan membunuh anak-anak, perempuan, dan para lansia di kamp pengungsi Rafah. Cuma yha gitu, janji US buat nggak akan memasok senjata ke Israel nyatanya diingkari, guys. Kata John Kirby, mereka masih nunggu hasil penyelidikan pihak Israel atas insiden hari Minggu kemarin. In his words, Kirby bilang, “We aren’t on the ground. We aren’t flying the aircraft. We’re not choosing the targets. We’re not providing the intelligence that leads to every target that Israeli society to hit. It is their operation.”
The double standard. I can't.
Sick, rite? Makanya beberapa negara Eropa belakangan ini juga lagi intens banget buat menyampaikan dukungannya terhadap Palestina. Everybody meet: Ireland, Norway, and Spain yang Selasa kemarin resmi mengakui kedaulatan Palestina. Langkah ini sengaja diambil dengan harapan bisa memperlancar upaya ceasefire so far Gaza. Soalnya so far, baru ada 146 dari 193 negara anggota PBB yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Good move.
Yep. Apalagi setelah ketiga negara ini mengakui kedaulatan Palestina, beberapa negara Uni-Eropa lain macem Slovenia dan Malta tuh juga asap bakal ngelakuin hal yang sama. So far, baru ada sebelas dari 27 negara anggota Uni-Eropa yang mengakui adanya Palestina, guys. Ini bisa jadi karena pengaruh US buat negara anggota Uni-Eropa tuh gede banget. Salah satunya yha Jerman yang ngikutin langkah US buat menolak pendekatan unilateral dan masih berharap solusi dua negara antara Israel-Palestina. Selain itu, Inggris kabarnya masih mempertimbangkan pengakuan kedaulatan, meanwhile Prancis sempet bilang kalo sekarang bukan saat yang tepat buat melakukan pengakuan kedaulatan Palestina.
Hhmmm, anything else I should know?
Well, kamu perlu tau nih kalo Israel marah banget begitu tau Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengakui kedaulatan Israel. Negara zionis ini marah yang bener-bener marah sampe mereka langsung memanggil kembali duta besarnya di ketiga negara tersebut sekaligus memanggil duta besar ketiga negara tersebut yang ada di Israel. Di situ, ketiga perwakilan negara untuk Israel ini diceramahi panjang kali lebar sampe-sampe ikut disuruh nonton video gimana Hamas menculik dan menyandera orang-orang Israel.
Kek, u juga tonton tuh video kebiadaban u di Gaza....
When you're feeling hot.....
Literally hot,
Nggak usah diomongin lagi semua rakyat di muka bumi ini setuju bahwa sekarang cuaca dan suhu udara udah beneran panas banget. Bahkan, di sejumlah belahan dunia, suhunya udah ada di titik lebih dari 50 derajat Celsius, contohnya di India. Yang lebih parahnya lagi, suhu udara yang tinggi ini menyebabkan masyarakatnya jadi terancam penyakit dan kekurangan air bersih, guys.
Tell me, kok bisa??
Well, everybody, you've met them before: Climate crisis. As we all know dampak climate crisis sekarang bikin keadaan dunia jadi makin mengkhawatirkan ya. Mulai dari bencana alam, sampai cuaca dan suhu udara yang nggak terkendali. Nah di India, they suffer from this heatwave A LOT, guys. Nggak cuma sekali dua kali, masyarakat sana seringkali dihadapkan sama suhu udara yang panas setiap tahun.
:((((
Iya, kayak di Kota Phalodi di Rajasthan tuh, di tahun 2016 lalu, Kota Phalodi sempat dilanda panas ekstrem sampai di titik 51 derajat Celsius. Suhu segitu tuh udah jadi rekor suhu udara tertinggi yang pernah tercatat di India, guys. Sampai akhirnya suhu udara 51 derajat itu akhirnya terpecahkan dengan yang terjadi minggu-minggu ini. Yep, di Ibu Kota New Delhi, Biro Cuaca setempat mencatat suhunya udah mencapai 52,3 derajat Celsius.
Gila….
That being said, India Meteorological Department udah mengeluarkan red alert nih untuk seluruh penduduk New Delhi yang sebanyak 30 juta orang itu. Secara, dengan suhu setinggi ini, berbagai masalah kesehatan diperkirakan bakal muncul, kayak, heat stroke dan dehidrasi. Seremnya lagi, ancaman kesehatan ini bisa terkena pada masyarakat di segala usia, termasuk anak-anak.
Aduh….
Makanya, sekolah di New Delhi dan kota-kota lainnya jadi harus ditutup. Pokoknya masyarakat diminta buat stay at home, mengurangi aktivitas di luar ruangan dan banyak minum. Sampe sini celar ya, masyarakat tetap di rumah aja menghindari penyakit gara-gara panas. However, on the other side, ada lagi masalah lain yang mereka hadapi, guys.
Which is…
Masalah air bersih. Iya, sejumlah daerah di New Delhi sekarang udah kurang banget pasokan air bersihnya, sementara di daerah lain bahkan udah nggak ada sama sekali. Disampaikan oleh Menteri Perairan Delhi, Atishi Marlena Singh, sekarang tuh pemerintah udah memprioritaskan daerah-daerah yang nggak punya pasokan air bersih sama sekali, bakal dikirim sehari sekali sama mereka. Sedangkan daerah yang masih ada, walaupun dikit itu, pengirimannya jadi dua hari sekali.
Repot juga yha….Sungai nggak ada?
Ada sungai, sungai yang terdekat dari Delhi tuh ada Sungai Yamuna namanya. But the thing is Sungai Yamuna juga sekarang udah tercemar, guys. Jadi yaa there’s nothing they can do deh selain nunggu stok air dari pemerintah, atau nungguin hujan. Musim hujan sendiri diprediksi bakal masuk di bulan Juli mendatang. Kebayang kan gimana masyarakat sana harus survive sampai nungguin hujan :((((
Hope they can make it. Anything else?
Well, nggak cuma terjadi di India, here at home, Indonesia juga dilanda fenomena panas nih, guys. Cuma bedanya, menurut Guru Besar Geofisika UB, Prof. Adi Susilo, tetap bakal ada potensi hujan di Indonesia. Lebih jauh, Prof. Adi bilangnya fenomena panas ini terjadi gara-gara pertumbuhan awan yang sangat minim. Jadi sinar mataharinya tuh langsung kena ke kita gitu lo. Nggak ada penghalangnya lagi. Dan kondisi ini bakal disebut cukup lama, sampai Oktober ntar kalau kata Prof. Adi.
Who's having a "Hello-Goodbye" moment really soon?
Us, Indonesian,
To Ibu Kota Negara.
Yoi. Kayak Sherina yang pindah dari Jakarta ke Bandung, tebak siapa lagi yang mau pindah dari Jakarta? Yep, Presiden, Wakil Presiden, dan orang-orang di pemerintahan pusat, guys. Cuma bedanya yang ini pindah ke Kalimantan Timur, since ibu kota negara bakal di sana kan. Terus bedanya lagi, orang-orang itu udah nggak sempat nyanyi “Lihatlah Lebih Dekat”, soalnya pindahnya beneran dalam waktu dekat, Juni-Juli gitu, gengs.
HAH secepat itu??
Nggak usah kaget, biasa aja, kayak nggak tahu negara +62 deh ehehehe. Anyways, iya guys, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur tuh udah nggak lama lagi. UU IKN kan udah ada disahkan Presiden beberapa waktu lalu. Terus karena kehilangan statusnya sebagai ibu kota, Daerah Khusus Jakarta juga udah disahkan UU-nya beberapa waktu lalu, guys. Sekarang, tinggal nunggu Keputusan Presiden soal IKN terbit nih. Once aturan itu udah terbit, terus nunggu apa lagi? Ya tinggal pindah lah.
Wow okay….
A little update about the ex... not yours, but ex-ibu kota, jadi kemaren banget nih, disampaikan oleh PJ Gubernur DKI Jakarta,Heru Budi Hartono, nggak lebih dari bulan Juni-Juli, ibu kota bakal resmi pindah ke IKN di Kalimantan. In that sense, kalau ada event di Jakarta akhir-akhir ini, Pak Heru bilang yang dateng bakal jadi tamu terakhir di ibu kota DKI Jakarta, guys.
Yahhh sedih deh….
We know rite. Masih dari keterangan Pak Heru, di Agustus mendatang, bakal ada semacam seremonial gitu buat melepas status ibu kota negara di Jakarta, guys. Yep, seremonialnya tuh semacam pelepasan bendera gitu lo sama duplikat naskah proklamasi yang selama ini ada di Monas, Jakarta, menuju istana yang baru di IKN. Rencananya, peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus bakal digelar di IKN, gengs.
Emang udah kelar pembangunannya?
Nah soal itu, sampai hari ini, pemerintah masih terus nge-push pembangunan di IKN, termasuk semua infrastrukturnya. Mulai dari listrik, air minum, teknologi informasi dan komunikasi, sampai pengelolaan sampah dan limbah, semua masih terus dikerjain. Bangunannya juga. Adapun yang di-highlight di sini tuh kan Gedung Istana Kepresidenan yang bentuknya burung Garuda karya seniman Bali, Nyoman Nuarta itu ya. Nah, April lalu, pihak PT Pembangunan Perumahan selaku kontraktornya IKN menyebut, progres pembangunan istana presiden tuh ada di range 55-82%, guys.
Maksudnya?
Iya. Disampaikan oleh Senior Vice President Corporate Secretary mereka Bakhtiyar Effendie, rinciannya gini nih: Gedung sekretariat negara progresnya udah 55%, terus istana negara dan lapangan upacara bendera progresnya udah 62%, dan kantor presiden udah mencapai 82%, guys. Itu baru tahap 1-nya tuh, yang diprediksi bakal kelar di akhir 2024 ini. Abis itu lanjut lagi tahap 2, dan seterusnya. Rencananya sih, pembangunan IKN ini bakal melewati lima tahapan, guys, dan bakal fully complete di tahun 2045 mendatang.
Duitnya dari mana tuh?
Ofc APBN dong. Yep, as we all know anggaran untuk pembangunan IKN ini kan ada di angka Rp72.3 T ya. Itu cuma untuk 2022-2024 aja, guys. Iya, Menteri Keuangan Sri Mulyani jelasin emang ada jatahnya selama tiga tahun ini untuk alokasi anggaran IKN. 2022 tuh anggarannya sebesar Rp5.5 Triliun, terus 2023 meningkat jadi Rp27 triliun, dan di tahun ini, anggarannya meningkat lagi jadi Rp39.8 T. Duit segitu dipake buat bangun Istana Negara, gedung-gedung kementerian, sampai gedung Otorita IKN. Adapun dari Rp39.8 T ini, Bu Ani bilang so far baru kepake sebesar Rp4.8T. Jadi baru 12% lah.
I see….
Seiring dengan pembangunan IKN, sekarang yang jadi concern adalah: Berapa banyak pegawai yang bakal pindah ke sana? Kayak, mikir beribu kali nggak sih setelah terbuai sama pesona Jakarta tiba-tiba DUARRR pindah tugas. Nah, menjawab hal ini, Presiden Joko Widodo punya gombalannya nih guys buat menarik pegawainya ke IKN.
And that is…
Pegawai di IKN bakal dibebaskan Pajak Penghasilan 21 sampai tahun 2035 mendatang. Hal ini legit tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2024 tentang Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan di IKN. PPh 21 mereka bakal ditanggung pemerintah dan itu bersifat final.
Wow….
Lebih jauh, di Pasal 123 ayat (3) dan (4), dijelasin mereka yang bebas PPh ini adalah yang menerima penghasilan dari pemberi kerja yang bertempat tinggal di IKN. Ada TnC-nya sih. Bagi pemberi kerja, mereka harus punya kantor di iKN, guys. Terus bagi pegawainya, ya mereka tetap harus bikin SPT Pajak secara rutin.
I see. Anything else?
Gitu sih intinya, guys. Ngomongin IKN nih, satu hal yang jadi omongan bagi publik adalah rencana pengadaan taksi terbang ya. Kebayang nggak tuh? Lol. Taoi emang beneran bakal ada, guys. Otorita IKN bahkan udah ada MoU sama Hyundai Motor Company sejak 2022 lalu. Update-nya, taksi terbang ini sekarang udah sampe di Balikpapan, Kalimantan Timur. Nantinya, si taksi terbang ini bakal diuji coba dulu pada bulan Juli menjelang HUT Kemerdekaan RI Ke-79.
When bullfighting is so outdated...
Colombia thinks so
Guys, kamu familiar ga sama bullfighting aka adu banteng yang pake matador gitu? Tentu tau ya, karena sering kita tonton tuh aksinya di film-film jadul Amerika Latin atau Spanish. Nah terkait hal ini, kamu harus tahu bahwa salah satu negara di Amerika Selatan, yakni Kolombia, baru aja mengesahkan RUU yang melarang digelarnya bullfighting alias adu banteng di negara tersebut.
Yep, jadi selasa kemarin, 93 anggota kongres Kolombia akhirnya mendukung penuh undang-undang yang melarangnya adu banteng. Hal ini ofc jadi kemenangan besar buat para aktivis hak-hak binatang dan kesejahteraan hewan di Kolombia yang akhirnya berhasil melarang olahraga penyiksaan binatang ini di negaranya. Sekarang RUU ini cuma tinggal menunggu disahkan Presiden Kolombia, Gustavo Petro yang sebelumnya ikut excited bullfighting berhasil dilarang dengan nge-tweet, “Congratulations to those who managed that death will no longer be a show.” Nah dalam RUU ini tertulis juga kalo akan ada masa transisi selama tiga tahun buat make sure para pegiat bullfighting dapet pekerjaan baru sebelum akhirnya adu banteng bener-bener dilarang.
FYI, setelah Kolombia berada dalam masa transisi untuk melarang bullfighting, sekarang tinggal tujuh negara lagi di dunia yang masih kolot mempertahankan bullfighting sebagai bagian dari art and sport. Ketujuh negara ini adalah, Prancis, Portugal, Meksiko, Ekuador, Peru, Spanyol, dan Venezuela. Acara bullfighting ini emang udah lama dikecam banyak pihak, especially karena prakteknya yang sangat menyiksa banteng. Dalam acara ini, biasanya banteng dipancing sama satu orang matador yang membawa jubah merah di tengah pertunjukan. Nggak sering banteng juga bakal kelelahan atau lebih parahnya bakal dibunuh di depan penonton yang kegirangan. Dari situlah, para aktivis hak-hak binatang menentang kegiatan ini karena ya sadis banget ih, kayak gaada tradisi lain aja iew.
"Nanti masuk neraka,"
Gitu guys kata Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat yang ngingetin saksi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mukhlis supaya ngga boong pas doi memberikan kesaksian soal pembuktian perselisihan hasil pemilu (PHPU) legislatif perkara 105 di Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin. Pak Arief bilang gitu saat mau meminta keterangan dari Mukhlis terkait kisruh suara legislatif pasca pemilu kemarin.
When you've been a good person, but you lied on your CV...
Announcement
No one bought us coffee today :(
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations