Gempa Susulan Masih Terjadi di Jepang

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, your update on 2024 Japan earthquake…

Yang masih terus menimbulkan gempa susulan sampe sebulan ke depan.
Guys, masih inget kan kalo di hari pertama tahun 2024 kemarin, Jepang baru aja mengalami gempa yang gede banget sampe dikabarkan berpotensi tsunami juga? Yep, infrastruktur yang rusak gara-gara gempa yang mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang sampe hari ini tuh masih dalam proses pemulihan. Masyarakat yang pada luka-luka masih pada dirawat, orang-orang yang rumahnya roboh masih pada menggungsi, dan mereka yang masih hilang terus dilakukan pencarian sama tim SAR. Tapi ya gitu, segala proses pemulihan dan pencarian ini nggak melulu lancar karena faktor turunnya hujan salju lebat dan gempa susulan yang masih terus terjadi.

Tell me everything about it.
Sure. To freshen up, jadi pas tanggal 1 Januari kemarin itu Jepang lagi-lagi dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang berpusat di sekitar 42 km timur laut Anamizu di Prefektur Ishikawa dengan kedalaman 10 km. Pas itu, gempa juga nyebabin gelombang tsunami di beberapa lepas pantai dan ofc bikin kerusakan parah di berbagai tempat. Gara-gara gempa dan tsunami ini, ada ribuan rumah yang rusak berat dan berbagai fasilitas umum kayak jalan dan jembatan juga ikut rusak, guys.

Ok, go on.
Nah, gempa dan tsunami ini juga menyebabkan berbagai efek bagi masyarakat di Prefektur Ishikawa. Per Selasa kemarin aja, ada sekitar 28 ribu orang yang masih ada di kamp-kamp pengungsian. Kebanyakan dari mereka memilih masih tinggal di kamp pengungsian karena rumah mereka udah pada roboh. Selain itu, per Selasa kemarin, jumlah korban tewas dari bencana gempa dan tsunami ini meningkat jadi 202 orang. Upaya pencarian oleh tim SAR juga masih terus dilakukan karena masih ada 102 orang lainnya yang dilaporkan hilang.

Banyak yaah :((
Iya, guys. Tapi ya gitu, tetep ada aja yang bikin proses pencarian dan evakuasi korban nggak lancar. Kayak hujan salju lebat yang terjadi di Prefektur Ishikawa beberapa hari ini. Turunnya salju jelas mengurangi waktu efektif tim SAR dalam melakukan pencarian. Belum lagi puing-puing bangunan yang roboh sekarang ini juga pada tertutup salju. Jadi ya butuh buat dihilangin dulu saljunya. Terus juga masih sering banget terjadi gempa susulan di sana yang bikin masyarakat masih pada was-was juga.

Serius masih ada gempa susulan?
Lah buktinya aja kemarin banget nih, gempa masih aja terus mengguncang Jepang, guys. Tepatnya di prefektur Niigata, gempa berkekuatan 6,0 magnitudo terjadi di sana sekitar pukul enam sore waktu setempat. Meskipun gempa kemarin juga lumayan kenceng, tapi BMKG-nya Jepang alias Japan Meteorological Agency (JMA) bilang nggak ada potensi tsunami dari gempa ini. Pejabat Japan Meteorological Agency (JMA) alias BMKG-nya Jepang belum lama ini juga bilang kalo berbagai gempa susulan ini masih bakal terus ada sampe satu bulan ke depan.

So, what have the Japanese government done?
Selain tetep terus melanjutkan pencarian dan juga menyalurkan bantuan buat masyarakat yang terdampak, pemerintah Jepang juga udah buka permohonan sertifikat korban bencana yang bisa membantu masyarakat Jepang buat dapet tempat tinggal sementara yang lebih layak. Jadi buat mereka yang rumahnya rusak parah, bakal ada ganti perumahan lain buat sementara waktu. Total sih sekarang Jepang udah nyiapin 1.200 unit perumahan umum buat korban gempa di Semenanjung Noto.

Anyway,
 WNI di sana apa kabar?
Well, Kedutaan Besar Republik Indonesia aka KBRI Jepang pada hari Minggu kemarin bilang kalo ada sekitar 183 WNI yang terdampak gempa dan tsunami di Prefektur Ishikawa. Dari ratusan WNI yang terdampak, 170 orang udah bisa kembali ke tempat tinggalnya. Meanwhile, masih ada sekitar 13 orang lainnya yang tetep stay di kamp pengungsian. Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi juga udah mastiin nggak ada WNI yang ikut jadi korban tewas dari bencana gempa dan tsunami kemarin. Pihak KBRI juga terus mendata keberadaan WNI di Ishikawa dan ikut menyalurkan bantuan logistik buat para WNI yang terdampak.


Got it. Now, wrap it up please.
Well, meskipun masa kritis selama 72 jam untuk menemukan korban udah berakhir, tapi tim SAR dan segenap relawan di Jepang masih terus optimis bisa menemukan korban selamat dari reruntuhan bangunan. Soalnya hal ini juga udah beneran terjadi ketika ada seorang nenek berusia 90 tahun yang ditemukan selamat setelah lima hari ada di reruntuhan bangunan tempat tinggalnya di Iishikawa. Jelas ini di luar logika manusia apalagi sekarang ini cuaca dingin sekaligus salju lagi happening di lokasi kejadian.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.