Now, counting days to Pilkada Serentak 2024....
Ada aja gebrakannya!
Menjelang beberapa hari terakhir sebelum Hari H pilkada (Yep, 27 November jan ke mana-mana u! Nyoblos dulu!) berbagai gebrakan muncul dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo yang legit turun gunung untuk mendukung jagoannya di Jawa Tengah dan juga Jakarta. More on those, scroll down….
Hold on, why do I need to know about this?
Guys, selalu inget bahwa “Jokowi Effect” is real. Yep, sebagai Presiden RI dua periode yang belum lama ini lengser, Joko Widodo of course masih banget punya basis pendukung yang solid di luar sana (Hello Projo, Hello Budi Arie, xixixi). Kayak, ke mana arah politik Jokowi, di situlah basis pendukung yang jumlahnya nggak sedikit ini bakal ngikut, guys. Makanya, statement Jokowi dukung siapa tuh penting banget di Pilkada ini. Biar para paslon bisa kecipratan suara pendukungnya, naikin jumlah suara, dan sukur-sukur bisa memenangkan Pilkada.
Terus, sekarang Pak Jokowi dukung siapa?
Nah, yang harus kamu tahu adalah, di Pilkada kali ini, Pak Jokowi tuh nggak sekadar omon-omon doang, “Saya dukung paslon yang ini," enggak gitu. He goes beyond the extra miles. Karena dari hari Minggu kemaren nih (17/11), sampai Senin (18/11), Pak Jokowi udah legit turun gunung alias ikutan kampanye untuk paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah dan juga RK-Suswono di Pilgub Jakarta.
Literally ikutan kampanye?
Literally ikutan kampanye. Adapun kegiatan ini start di hari Minggu kemaren, guys. Pak Jokowi ikut rombongannya Luthfi-Yasin menggelar kampanye akbar di Grobogan dan Blora, Jawa Tengah. Start dari Solo bahkan. Sempat sarapan soto dulu tuh bertiga, di mana Pak Jokowi kasih wejangan, “Masyarakat harus diyakinkan bahwa pemimpinnya berguna untuk rakyatnya,” katanya gitu. Terus lanjut ke Grobogan, lunch dulu makan sate yekan. Terus lanjut lagi ke Blora, dsb.
Emang boleh se-effort itu???
Well, soalnya kalau kata Pak Jokowi, Ahmad Luthfi-Gus Yasin ini punya kemampuan buat melanjutkan program-program dari pemerintahan sebelumnya, gengs. Selain itu, paslon ini juga dinilai bisa tuh bersinergi dengan pemerintahan Prabowo Subianto. Lebih jauh, ditanya soal survei elektabilitasnya Luthfi-Yasin yang sekarang lagi di bawah lawannya, Pak Jokowi cuma bilang, “Survei-survei semuanya dilihat, nggak usah sombong."
……
Pokoknya gitu dah, guys. Speaking of lawannya Luthfi-Yasin yang sekarang memimpin elektabilitas di berbagai survei, Cawagub Jateng nomor urut 1, Hendrar Prihadi sih ya santai,“Monggo aja." Kayak, ya udah terserah Jokowi mau ikutan kampanye lawannya, “Monggo aja." Yang penting pendukungnya jangan sampe terprovokasi, cenah. Fokus aja memenangkan Pilkada tanggal 27 November besok.
I see…..
Sekarang balik lagi ke Pak Jokowi. Abis dari Jawa Tengah, besokannya, alias hari Senin kemaren nih, Presiden RI ke-7 itu udah ada di Jakarta nih, guys. Ngapain? Yak, ikutan kampanye Pilkada lagi dong. Kampanyenya siapa? Yak, kampanyenya Paslon Pilgub Jakarta nomor urut, 1, Ridwan Kamil-Suswono. Sebenarnya ini as expected kan. RK sendiri dari awal bulan kemaren udah jauh-jauh datang tuh ke Solo ketemu Pak Jokowi. Terus viral video Jokowi bilang, “Saya Ridwan Kamil”, nah sekarang, di hadapan warga, Mantan Gubernur Jakarta 2012-2014 itu legit bilang, “Kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak."
Rekam jejak kayak apa dulu nih?
Menurut Jokowi, rekam jejak Kang Emil tuh udah terbukti sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung, guys. Terus lanjut jadi Gubernur Jawa Barat. Not to mention background pendidikannya Kang Emil juga di arsitektur dan tata kota kan. Makanya kata beliau: “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi?” katanya gitu. Nggak tanggung-tanggung, Jokowi bahkan bilang bisa banget Ridwan Kamil ntar menang satu putaran, sama kayak di Pilpres waktu kemenangannya Prabowo-Gibran. “Sekarang tinggal bapak, ibu, semuanya, saudara-saudara semuanya bergerak dalam waktu yang sangat sempit ini,” katanya gitu.
Tapi harus banget bapak ikut kampanye ya?
Ya gimana. Soalnya, kalau kata Pak Jokowi sendiri, di hari-hari terakhir ini, semuanya harus kerja keras dan inilah saat yang tepat untuk merebut hati pemilih, jadi emang harus datang langsung. Pak Jokowi kemaren bahkan bilang, "Saya datang karena memang saya mendukung, di Jawa Tengah juga, saya datang karena saya mendukung. Saya diundang ke Jakarta, saya datang karena saya mendukung. Memang saat-saat yang menentukannya itu saat-saat terakhir,” katanya gitu.
I believe Pramono Anung has a say….
Sama case-nya kayak di Jawa Tengah, guys. Dalam keterangannya pada Sabtu (16/11), Mas Pram bilang bahwa doi nggak papa banget lawannya mau dapat dukungan dari siapa aja, termasuk Jokowi. “Monggo saja,” katanya. Toh Mas Pram pede meskipun RK-Suswono dapat dukungan dari Jokowi, dia dan Bang Doel, didukungnya sama rakyat, guys. Jadi ya udah aja. Adapun di survei-survei terakhir yang di-conduct berbagai lembaga, Pram dan Bang Doel ini diketahui emang memimpin survei elektabilitas di atas RK-Suswono, guys. Kayak Litbang Kompas misalnya ambil contoh, Pram-Bang Doel ada di angka 38,3% sedangkan RK-Suswono di 34,6%.
Got it. Anything else I should know?
Sekarang mari kembali ke poin awal yah. Delapan hari lagi kita nyoblos, guys. Despite siapa pun pilihan kamu di Pilgub dan juga Pilbup/Pilwako, penting banget untuk diingat bahwa: jangan sampai panic buying di hari-hari begini. Serius. Soalnya kalau kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di election begini biasanya warga pada borong sembako, guys. Makanya dalam rapat Senin kemarin, Pak Tito udah wanti-wanti sama pemerintah daerah jangan sampe ada fenomena begini kejadian. Yep, harus make sure semua bahan pokok tetap ada dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Tiati serangan fajar juga ga si….