Friday Pause: Oh how quickly, they forget 💤

Kamu pasti sering ngalamin dong ketika lagi ngobrol sama satu tongkrongan nih, pasti ada aja satu yang tiba-tiba nyeletuk, “Eh lagi pada bahas apaan nih? Join dong.” Pernah nggak? Pernah dong? Lol. Di scene lain, pernah nih kamu lagi jalandi mall ngeliat mba-mba SCBD lagi pada lunch, terus out of nowhere aja gitu kepikiran, “Kok orang-orang pada pake lanyard Coach ya? Apa gue beli aja?” Pernah nggak? Pernah dong.

Oh, satu lagi deh contoh paling gampang: Threads. Hayo ngaku kamu semua pasti langsung install dan bikin akun Threads kan saking ramenya pada saat itu? Wkwkwkwk. So now, everybody meet: Fear of Missing Out aka FOMO.

FOMO ini emang most likely udah jadi culture di masyarakat kita ya guys, apalagi sekarang semua orang tuh bisa dibilang udah terkoneksi sama yang namanya internet. Makin pada nggak mau ketinggalan dah tu orang-orang. Biar nge-hype or joining the trend, you name it, deh. But the thing is aftermath dari semua ke-FOMO-an kamu itu, pasti mixed feelings banget deh. Mulai dari perasaan, “Wow ternyata beneran bagus ya,” atau justru “Yaelah gini doang ternyata.” Nah kalau perasaan kamu lebih condong yang kedua nih, terus end up kamu nyesel dan bilang sama diri sendiri, “Nggak lagi-lagi dah gue beli barang karena fomo begini,” keep reading because we’re exactly gonna address THAT.

Jadiiii… When it comes to FOMO, pasti emang adaaa aja berbagai excuse yang membuat kita kemudian berpikir, “I have to do this,” gitu. Kayak beli tiket festival musik misalnya. Bisa aja awalnya kamu FOMO karena semua temenmu pada pergi, eh turns out, kamu ga apal lagu -lagu artis yang tampil *banyaaaaak*. At this point, did you know bahwa perasaan FOMO itu bakal terussss ada? Iya, dengan kamu bersikap FOMO, kayak apa yang lagi nge-trend harus ikut, at the end of the day kamu bakal sadar, “Wow broncos juga ya bulan ini” :)))). Nah untuk menghidari hal-hal semacam ini, dan biar finansial kamu lebih stabil, sini deh. Kita kasih kamu tips gimana caranya untuk get over sama FOMO.

• Know your trigger. Yep, first things first, yang harus kamu lakukan adalah kamu harus tahu dulu apa yang bisa jadi trigger-mu kejebak FOMO. In that sense, trigger paling besar ya datangnya dari media sosial ya. Kayak ngeliat story temen lagi asik nongkrong tapi nggak ngajak kamu misalnya (Ups). Atau, ngeliat posting-an temen beli perabotan rumah, dll. FOMO kan? Nah yang bisa kamu lakukan adalah, ya dengan memaksimalkan sosial media kamu jadi platform yang lebih positif, guys. Kalau takut FOMO ngeliat story pindahan rumah, ya udah langsung skip aja. Kamu juga boleh banget loh mute media sosial mereka demi “kewarasan” kamu. Remember, your account, your rule!
• Jangan terlalu fokus ke satu titik. Iya, daripada fokus sama apa yang kamu nggak punya, why don’t you change the focus ke something yang kamu udah punya? Secara, kalau terlalu fokus sama apa yang nggak dipunya tuh, list-nya bisa panjang banget yekan. Akhirnya kamu terlalu fokus sama list itu, dan akhirnya kepalamu puyeng sendiri. Jiwa pun meronta-ronta “AAA!! Gue pengen punya jam yang itu!!” akhirnya mental kamu yang kena, hiks.
• Bersyukur. Intinya jangan lupa bersyukur, guys. Fokus sama apa yang kamu punya sekarang. Iya, coba liat lagi deh jam tanganmu. Masih bagus kan? Ya udah syukuri itu. Jangan beli jam tangan baru lagi cuma karena lagi flashsale padahal budget-nya buat kebutuhan lain. Kan sayang. Jangan juga tiba-tiba pergi ke Bali cuma karena semua orang ke sana. Bersyukur aja, guys. Nggak semua orang bahkan kepikiran liburan :(.
• Stop comparing. Nah ini yang nggak kalah penting. Contoh nih, kamu FOMO karena anak kantor pada pakai tumbler dari brand tertentu terus kamu akhirnya mau beli juga. Apalagi excuse-nya gini, “Masa cuma gue doang yang tumblernya masih plastik gini sih??”  Jangan ya, guys. Berhenti deh banding-bandingin kayak gitu. Selalu tanamkan mindset bahwa: “Hanya karena mereka pakai itu tumbler, kamu juga harus punya.” Period.
• Kalau rumput tetangga lebih hijau, rumput kamu juga bakal hijau di waktu yang tepat. Last but not least, kita bahas rumput nih. Iya, masih nyambung sama yang atas, sekarang kita tahu nih kalau nggak boleh banding-bandingi. Secara, rezeki orang kan beda-beda ya. Bisa aja orang beli lanyard Coach karena emang ada rezekinya buat purchase tuh lanyard. Ntar juga ada kok rezeki kamu di waktu yang tepat. You’re on your way! In that sense, selalu tanamkan mindset bahwa: “Kalau suatu saat gue mau beli sesuatu, gue bakal beli once duitnya udah ada, dan once gue udah bener-bener butuh. Bukan karena ikut-ikutan.”

Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (Bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini). Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly tips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring!

Yuk guys, jangan lupa kasih rekomendasimu ya! Caranya gampang, klik aja di sini!

---

Thank you note