Friday Pause: I live for you and me 👨🏻👩🏻

Catch Me Up!
UTC
22 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning!

We’ve almost concluded August now, so we hope this month, despite all the shocking national news, still gives you all the nice things and hopes. Hopefully, September will be a calm, nice, warm month, and you’ll get whatever you wish for. Fingers crossed. 

 

For the love of meme: Us, before going to bed, every. Single. Night....

 

What's more difficult other than making money?

Making decisions.

Yep. Calling out semua Libra di luar sana yang susaaaahhhh banget bikin keputusan. Kayak, second opinion is a must ga sii?? WKWKWK. 

Well, emang susah banget yah mengambil keputusan tuh. Even bapak ibu pengurus partai politik aja dari kemaren susah banget nentuin siapa yang maju di Pilkada. Maju, mundur, meeting berjam-jam sampe lobby-lobby segala macem dan akhirnya “Fix! Dia nih yang kita usung."


Nah, kamu gitu juga nggak? Butuh waktu berapa lama dalam menentukan keputusan, guys? Drama banget pasti ya. Se-simple mau makan nasi goreng atau warteg aja mikirnya ampe berjam-jam. Mau pulang naik KRL atau MRT pun mikirnya juga lama. Mikir naik ojek atau jalan kaki pun sampe penuh pertimbangan. Sayang duitnya Rp16.000, tapi kalau jalan kaki keburu capek. Duh.


In that sense, kalau kamu merasa kamu orangnya indecisive, alias susah membuat keputusan, baca tulisan ini sampe abis deh. Kita kasih kamu tips-nya gimana sih cara yang legit dalam membuat keputusan. Leggooo….

  • Temukan garis tengah antara logika dan perasaan. Ngerasa kan kalau lagi bingung bikin keputusan, dilema terbesar tuh ada di: Logika. Misalnya nih kamu mau jogging. Terus kamu mikirnya better lari sekitaran kompleks aja biar cepet dan ga banyak effort, tapi hati kamu pengennya lari di GBK, biar sekalian jalan dan menghirup udara luar. Bingung mau ke mana? Nah, di antara pilihan itu, coba deh cari satu garis tengahnya. Apa coba? Yak, salah satunya, tetap ke GBK, tapi jalan cepat aja. Jadi GBK-nya dapet, kalori tetap terbuang. Ehehehe (Kalau baliknya tetep jajan tempe mendoan plus bakso viral deket lapangaan soft ball sih itu beda cerita ya lol).
  • Coba pikirin value hidup kamu. Well, satu hal that drives us the most dalam decision making salah satunya ya value di diri kita masing-masing, ygy. Contoh, apakah kamu itu sangat menjunjung tinggi “effectiveness" dan "yang penting cepet sampe” mungkin kamu akan naik ojek aja dari Sudirman ke Depok abis pulang kantor. Tapi, kalau kamu tipikal orang yang, “Yaudah lah. Nikmati aja, slowly but sure,” ya pasti kamu bakal naik MRT dulu, terus lanjut KRL desek-desekan. See? Balik lagi ke orangnya masing-masing sih. Dalam hal yang lebih prinsipil, misalnya milih kepala daerah, kamu juga bisa nih menentukannya berdasarkan value. Misalnya kamu menilai diri kamu nasionalis. Nah mungkin kamu cocoknya milih kepala daerah dari PDIP atau Golkar. Tapi kalo kamu lebih religius, mungkin calonmu dari PKS, PKB atau PPP, tergantung value kamu leaning ke mana.
  • Coba visualisasikan pilihan kamu. Misalnya masih belum bisa mengambil keputusan, visualisasi bisa jadi salah satu cara yang kamu coba untuk memecahkan kebuntuan. Misalnya, kamu bingung mau daftar kuliah jurusan kedokteran atau kedokteran hewan. Bingung banget. Ngobrol sama orang juga banyak pandangan malah makin pusing. Nah coba deh kamu bayangin dua skenario: Satu kamu praktek dengan menangani manusia, berhadapan dengan keluarga pasien dan belajar anatomi tubuh manusia. Bayangin aja dulu. Udah? Nah abis itu bayangin kalo pasien kamu anabul atau hewan eksotis. Keluarga pasiennya owner, terus you got to work di kebun binatang atau taman konservasi. Bayangin juga. Udah? Nah, sekarang mana yang lebih spark joy? Nah, itu pilihan kamu.
  • Keputusan itu tidak berlaku selamanya. Sekarang mari kita omongin momen-momen di saat kamu dihadapkan sama pilihan untuk membuat keputusan yang bakal mengubah hidupmu. Yang berattt gitu. Contoh, kamu mau mutusin pacar toxic-mu yang udah jalan tujuh tahun itu atau stay aja. Bingung tuh pasti, kamu udah berkorban banyak tapi mentalmu nggak baik-baik aja. Terus, kamu end up pilih stay. Coba renungin lagi deh, “Apa yang kamu rasakan?” Kalau ternyata keputusanmu untuk stay itu ternyata nggak bagus, you can always go back to your choice. Plis, tinggalin! 
  • Tahu gimana cara move on. Bukan move on dari pasangan yang baru putus ‘Belum ada Satu Bulan” itu yah! Ini soal move on dari keputusan yang kamu anggap ‘Salah’ di masa lalu. Misal, kamu rasa keputusanmu merantau kerja di Jakarta tuh salah banget gara-gara bikin kamu jauh dari keluarga. Terus gimana? Ya move on. Move on dengan cara balik ke kampung, cari kerjaan, dan hidup bahagia di sana. Ingat, selalu ada waktu untuk memperbaiki apa pun itu. 
  • Jangan pikirin orang lain. Balik lagi ke dilema dalam menentukan pilihan. Di momen-momen itu, kalau bingung menentukan pilihan, jalan ninjanya ya pasti… tanya temen. Nah, yang harus kamu pahami adalah, nggak semua perkataan temenmu itu bisa kamu ikutin, guys. Karena ya, pemikiran mereka bisa aja bias. Jadi jangan ditelan mentah-mentah, gengs. Instead, kalau temen kamu itu beneran deket, coba tanyain lebih jauh deh, ”Kok lu nyaranin gue gitu sih?” Jadi yang dipake ya pov kamu, bukan pov dia.
  • Seek professional help. Last but not least, satu hal yang harus kamu lakukan kalau udah susaaah banget menentukan pilihan, ya konsultasikan dengan tenaga profesional, guys. Serius. Apalagi kalau case-nya adalah saking kamu nggak bisa nentuin pilihan, kondisi fisik dan psikologismu jadi terganggu. Kayak, kamu kepikiran terus, nggak nafsu makan, atau bahkan sampai stres seniri. Jangan ya dek ya. 

 

 

Finally, it’s your stress-free weekly recs!

Let's take a break!

Yep, no more politics today. Only fun stuff, cool recs, and enjoyable weekend. Let’s scroll down!


But before...

Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (Bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini). Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly tips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring!

  • Haiii, akhirnya Friday lagi yey! Aku mau rekomendasiin movie adaptasi buku di bioskop yang baru aja released dan kalian semua pasti udah tau sih judulnya It Ends With Us. Menurutku meaning dari film ini bagus banget. Film ini cerita gimana seorang perempuan dengan keputusan yang berani bisa nge-cut off hubungan yang toxic dari mulai pola asuh orang tuanya yang toxic dan juga pasangannya. Pada akhir film ada beberapa pertanyaan dari Lily blooms ke Ryle yang bagus banget untuk merefleksikan diri, "Apa iya gue mau anak gue merasakan hal yang sama?" Tonton ya gaiss! Walaupun bukunya lebih seru, but it's worth to watch. (Peee)
  • Danilla feat. Rendy Pandugo - "Wahai Kau" enakk banget. Cocok untuk menemani weekend dengan santuy sambil mengenang dan memaknai kembali ikatan yang kita miliki dengan orang tersayang.🤗 (Ann)
  • Kalau kalian suka cerita-cerita investigasi, kalian bakal buku cerita A Good Girl's Guide to Murder karya Holly Jackson. Ceita investigasi kali ini bukan dilakukan oleh polisi, detektif, gitu-gitu, tapi SISWI SMA, cuy. Dilakukan buat tugas gitu. Niat banget halo? Tapi pinter loh, ngumpulin informasi, dll. Baca deh. (Anon)
  • Lagu terbarunya Cakra Khan yang judulnya "Kamu Adalah". Sedih banget vibes-nya. Tapi sebenernya ini lagu tentang bucinnya Cakra ke pasangannya. Tapi karena Cakra yang nyanyi, jadi sedih. Ngerti nggak? Ehehehe. (889)
  • Kalian semua harus dengerin "Die With A Smile" oleh Lady Gaga dan Bruno Mars. Kalau kata netizen, kalau lagi bucin, lagu ini tuh bisa indah banget. Tapi kalau lagi broken hearted alias patah hati, ya bisa sebaliknya. Bisa nangis banjir. Ikutin kisah masing-masing aja ya, guys (Anon)

Yuk guys, jangan lupa kasih rekomendasimu ya! Caranya gampang, klik aja di sini! 

 

Quote of the day

"Once - many, many years ago - I thought I made a wrong decision. Of course, it turned out that I had been right all along. But I was wrong to have thought that I was wrong." 

- John Foster Dulles -

Thank you note

Thanks to Someone for buying us coffee today :). 


(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click hereDengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.