Friday Pause: Don’t pick up the phone 🔕

Cape ga sering dimintain tolong sama temenmu, tapi pas kamu lagi susah, mereka ngga ada? Cape ga udah cuti, tapi bos tetep ngirim kerjaan? Cape ga terus-terusan ada buat orang yang ngga ada buat kamu? Kalo jawabannya iya, keep reading because we’re gonna address exactly that.

Jadi gini guys, hal-hal tadi di atas mungkin banget terjadi kalo kamu ngga punya batasan aka boundaries. Ketika orang seenaknya memperlakukan kamu dan kamu nerima itu, secara ga langsung kamu ngomong ke mereka: “Gue ngga apa-apa kok lo disrespect. Ga marah. Lanjut aja.” So, what happened adalah, the disrespects keep going on and on. Terus kamu bingung, kenapa ya orang itu ngga menghargai gue? Kenapa kok bisa dia seenaknya sama gue? Kok gue capek ya ada buat orang lain terus-menerus?

Nah guys, di sinilah having boundaries comes in handy. Dalam hal ini, memiliki boundaries bikin kamu punya batasan kayak, “Lo ga boleh perlakukan gue begini, atau begitu, atau gue pergi.” Things like that, meskipun terdengar sadis, tapi sebenernya itulah yang bikin kamu jadi lebih dihargai dan orang ngga berbuat seenaknya sama kamu. Selain itu, having boundaries juga menunjukkan bahwa kamu respect sama diri kamu, values kamu, dan waktu kamu. Makanya kamu ga akan membiarkan orang semena-mena sama diri kamu. Nah, kalo kamu udah read this far, dan mikir, “Oke gue people pleaser nih. How can I set my boundaries?” Ini dia jawabannya!

• Identify first. Yoi, first thing first, kamu harus tahu dulu apa yang harus jadi boundaries buat kamu. Dibuat dulu pondasinya yekan. Caranya adalah dengan kamu tahu apa yang kamu butuhkan, apa yang kamu pengen, dan apa yang kamu expect dari orang lain. Misal nih, kamu nggak suka pacarmu cek hapemu, nah itu udah ada satu boundaries dalam hubungan kalian. Jadi pertama, kamu perlu define dulu nih, boundaries kamu tuh apa. Atau kamu ga suka temenmu suka tiba-tiba nyontek pas lagi ujian. Nah tau dulu deh, apa yang kamu ngga suka orang lain lakukan ke kamu.
• Set it up. Nah setelah tahu apa yang harus jadi boundaries kamu, it’s time to settle in. Kalau kata para pakar sih, boundaries yang baik itu yang “Singkat tapi jelas.” Iya, kebayang nggak kalau kamu udah ngomong panjang lebar, “Aku pengennya kamu gini gini gini soalnya aku tuh nggak suka kalau kamu gini gini gini,” pokoknya panjaaaang, tapi yang dengerin nggak nangkep, “Jadi intinya apa ya?” Jadi ya to the point aja kamu maunya apa. Misalnya, kamu bisa bilang, “Aku ga suka dicek hapenya karena itu privasi aku, dan aku juga ga akan cek hp kamu. Gimana?” Terus coba diskusikan sama pasangan kamu biar sama-sama on the same page.
• Make it clear. Yep, nggak cuma make sure orang-orang aware sama boundaries kamu karena itu nggak cukup. Kamu juga harus pastiin bahwa mereka aware bahwa hal ini penting buatmu. Jadi mereka nggak seenaknya ngelanggar. Misalnya kamu udah bilang sama temen kamu, “Eh ujian nanti gue mau fokus ya, please jangan nyontek sama gue.” Terus pas Hari H ujian dia masih rese bisik-bisik minta nyontek, kamu bisa diemin dulu. Terus setelah selesai, kamu bisa datang baik-baik ke dia dan bilang, “Kan gue udah bilang gue ngga mau dicontek. Kalo ujian depan lo masih ganggu gue, gue bakal males nih temenan sama lo.” Kalo kamu merasa kata-kata tadi terlalu sadis, kamu bisa milih untuk menjauh pelan-pelan dari orang itu, atau nggak ngomong lagi sama orangnya. Walaupun yang terbaik emang diomongin ya guys, biar mereka tau salahnya apa.
• Be firm with your boundaries. Nah guys, the problem sama banyak people pleaser adalah karena misalnya ga mau berantem, atau ga mau kehilangan orang yang udah deket, kadang kamu jadi melanggar boundaries kamu sendiri. Misalnya, kamu udah punya boundaries ga mau dipinjemin duit lagi sama sahabat kamu karena utang yang kemarin aja belum dibayar. Nah tapi pas dia pinjem lagi, kamu tetep minjemin karena kamu mikirnya: “Yaudah lah toh dia sahabat gue, dia pasti butuh dan duit bisa dicari lagi.” Well, inget guys, ngga punya boundaries itu sumber utama ketidakbahagiaan kamu. Karena ketika kamu jadi people pleaser, chances are everybody is happy, but you.
• Don’t let people disrespect you. SAY. IT. LOUDER. Jangan biarin orang bikin kamu nunggu satu jam. Jangan biarin orang nge-joke soal kamu. Jangan biarin orang ngatain trait jelek kamu di depan orang lain. Stand up for yourself. Apa? Belum jelas? Gini, misalnya kamu punya berat badan berlebih, jangan biarinin temen kamu bilang “HAHAHA badan lo kan gede kayak gajah.” Inget ya guys, jangan ikut ketawa. Instead, diem aja karena guaranteed itu bakal bikin suasana ga nyaman. Terus kalo ada kesempatan berdua, kamu bilang ke orang yang ngomong, “Tadi tuh disrespectful banget. Ga lagi-lagi ya lo ngatain gue kayak tadi.” Inget guys, no one’s gonna stand up for yourself but: YOU.
• Respect boundaries orang lain. Last but not least, not everything is about you, rite? Wkwkwkw. Dunia nggak berputar buat kamu doang, maniez. Kamu nggak bisa minta orang respect kamu punya boundaries, kalau kamu nggak respect sama boundaries mereka. Iya, hal ini berlaku dua arah, guys. Orang lain juga punya boundaries yang wajib kamu hormati. Nah, kalau kamu nggak nyaman akan hal itu, kamu punya dua pilihan: Either kamu stay dengan ketidaknyamanan itu, atau point it out loud, “I love you so much. Tapi kayaknya nggak bisa deh kalau kita terus kayak gini.”

Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (Bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini). Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly tips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring!

---

Quote of the day

Khalil Gibran

---

Thanks to Daffa and Sylvia for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)