When people keep talking about LPDP…..
Nggak papa tuh nggak pulang-pulang?
Calling out para rakyat scholarship seekers yang lagi mau nyoba LPDP tahun depan! So far udah sampe mana persiapannya, guys? Udah nyiapin essay? Udah siap jauh terpisah dari Indonesia? Atau jangan-jangan pas lulus, nyampe sana, udah niat nggak balik-balik? Well, kemaren (6/11) Menteri Pendidikan Tinggi kita bilang, nggak papa banget kalau kamu mau stay dulu di luar negeri kelar kuliah, guys. Serius. Scroll down, deh.
Whoaaa tell me!
Well, for starters, kamu harus tahu bahwa di bawah kepemimpinannya, Presiden Prabowo misahin Kementerian Pendidikan jadi dua: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Adapun Mendikdasmen dijabat oleh tokoh Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Mendiktisaintek dijabat oleh akademisi ITB, Prof. Satryo Brodjonegoro. Sekarang kita mau fokus ke pendidikan tinggi ygy di mana salah satu yang rame banget diomongin di sini adalah: Soal Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan aka LPDP.
What about it?
Banyak pihak menilai beasiswa LPDP ini udah nggak relevan lagi, guys. Iya, pergi berangkat ke negara orang pake duit pajak rakyat kan, belajar sampe lulus juga dibayarin negara. Janjinya sih, bakal ada kontribusi yang diberikan buat negara setelah lulus ntar. Eh pas lulus, malah nggak balik-balik ke Indonesia. Sempat rame tuh di media sosial banyak yang nge-spill para awardees-nya menghalalkan segala cara lah buat bisa tetap stay di sana dan nggak pulang ke Indonesia. Lantas, "Mana kontribusi yang lo janjikan itu? Mana janji manismu???”
HMMMM….
Yang harus kamu tahu adalah, pemerintah di sini lagi mengevaluasi program Beasiswa LPDP ini, guys. Ditata ulang bahasanya. Mendikti Saintek, Prof. Satryo Brodjonegoro dalam keterangannya kemaren (6/11) sih menyebut beasiswa ini perlu ditata ulang biar sejalan sama programnya Prabowo Subianto selaku Presiden. Selain itu, tata ulang ini juga dilakukan for the sake of the money, guys. Our money, ehehehe.
Gimana gimana?
Now, everybody meet: Cost benefit analysis. Disampaikan oleh Wamendikti Saintek Prof. Stella Christie pada 30 Oktober lalu, Kemendiktisaintek sekarang lagi melakukan cost benefit analysis terhadap Beasiswa LPDP ini. Jadi, dari analisis ini, bisa keliatan tuh dana yang dikeluarkan, alias duit pajak kita itu, worth it nggak sama manfaat dari beasiswanya. Tapi on top of all, Prof. Stella juga menyebut Kemendikti di sini sifatnya cuma sebatas kasih rekomendasi aja, guys. Kebijakannya, ya tetap ada di Kementerian Keuangan selaku pengelola LPDP.
Worth it nggak yhaaaa…
Menurut kamu gimana? Soalnya, kalau kata Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, negara tuh berhak dapat return dari investasinya, gengs. Iya, ditemui Rabu (6/11), Pak Pratikno menyebut beasiswa pendidikan itu, termasuk Beasiswa LPDP, ya investasi untuk membangun bangsa dan negara. Plus menyelematkan masyarakat. Makanya Pak Pratikno bilang, “Negara berhak mendapat return dari investasi itu."
Awardees-nya banyak yang nggak mau pulang gimana tuh pak?
Yang harus kamu tahu adalah, Mendikti Prof. Satryo bilang justru nggak papa banget kalau nggak mau pulang ke Indonesia setelah lulus kuliah. Yep, you read it right. Dalam keterangannya Rabu (6/11), Prof. Satryo ngeliatnya pemerintah kita emang susah ngasih mereka kerjaan. Jadi kalau dipaksain pulang tapi nyampe sini jadi pengangguran, ya buat apa? Gitu lah kira-kira. Kecuali kalo ada ikatan dinas yah. Itu wajib banget pulang non-negotiable.
Ok. Selain itu nggak papa nggak pulang?
In that sense, pemerintah ngeliatnya ya better para awardees itu stay aja dulu di negara lain. Cari kerja, perdalam ilmunya, dll. Bahkan, kalau ada yang stay di luar negeri, masuk lembaga internasional, bawa nama Indonesia, ya itu diitungnya juga kontribusi untuk negara, guys. Nggak ada masalah, kalau kata Pak Menteri. “Akhirnya, pada pulang semua pasti. Pasti pulang suatu hari,” gitu cenah.
Got it. Anything else I should know?
Well, dari tadi ngomongin Beasiswa LPDP, at this point kamu mungkin masih meraba-raba ya kontribusi LPDP ini sejujurnya ada di mana sih, dan kayak apa gitu kan? Nah, sebenarnya ada banget tahu guys kontribusinya LPDP. Terutama dalam mencetak lulusan S2 dan S3. Soalnya, sekarang aja, per tahun 2024 ini, dari data Forum Rektor Indonesia mencatat lulusan S2 dan S3 tuh cuma 0,45% dari total penduduk usia produktif. Bandingin aja 11 tahun lalu, tepatnya tahun 2013 lalu, waktu Beasiswa LPDP pertama kali di-initiate. Adapun sejak 11 tahun terakhir, beasiswa LPDP udah disalurkan ke 49.896 anak di mana setengahnya udah berstatus sebagai alumni. Pemerintah commit, penerima beasiswa ini bakal terus ditingkatkan tiap tahunnya. “Tiap tahun naik terus,” cenah.