Edward Omar Sharif Hiariej Resmi Mundur Dari Kabinet Jokowi

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who’s giving an update?

Wamenkumham Eddy Hiariej.
Yang udah resmi resigned dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM aka Wamenkumham. Yep, jadi Wamenkumham yang udah jadi tersangka KPK, Pak Edward Omar Sharif Hiariej kemarin banget udah resmi ngirimin surat resign-nya dan mundur dari kabinetnya Pak Jokowi nih, guys. Proses hukumnya di KPK pun sampai sekarang masih terus berjalan. Nah pertanyaannya, Prof Ed resigned, ada berapa kotak donat J.Co dibagin-bagiin di kantor Kemenkumham ya? :)))))

Wkwkwkwkw you tell me. 
Jujur gatau ehehehe. Tapi in case you’re wondering, Prof Ed ini akhirnya memutuskan resigned mengundurkan diri dari jabatannya setelah minggu lalu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus suap dan gratifikasi senilai Rp7 miliar yang menjeratnya. Adapun kasus suap dan gratifikasi ini bermula waktu ada sengketa kepemilikan saham yang melibatkan sebuah perusahaan tambang nikel atas nama PT Citra Lampia Mandiri di April 2022 lalu. Si perusahaan ini tuh diketahui ada konsultasi terus minta status pengesahannya sebagai badan hukum gitu sama Prof. Ed, guys. Di sinilah akhirnya kecium proses administrasi pengesahan ini dijalankan nggak dengan aturan yang semestinya, dan  Prof. Ed diduga menerima Rp7 miliar tadi. (Read the full story here)

Ok go on….
Abis itu ya berproses di Komisi Pemberantasan Korupsi aka KPK deh kasusnya. Prof Ed diperiksa beberapa kali, sebelum akhirnya doi ditetapkan sebagai tersangka. Nggak cuma dia, dua asistennya atas nama Yosi Andika Mulyadi dan Yogi Arie Rukmana, ditambah pihak PT Citra Lampia Mandiri atas nama Helmut Hermawan juga ikut keseret dan sama-sama ditetapkan sebagai tersangka. Nah spesifik soal Prof. Ed, waktu ditetapkan sebagai tersangka, Prof. Ed kan masih aktif kerja sebagai Wakil Menteri untuk Kementerian Hukum dan HAM ya. Jadi sekarang, karena udah terlibat kasus hukum begini, ya resign lah doi dari jabatannya itu, guys.

As he should 
nggak sih…
Yoi. Surat resign-nya pun diketahui udah sampai ke Kementerian Sekretariat Negara, dan ga lama lagi bakal segera nyampe ke Presiden Joko Widodo. Hal ini karena Pak Jokowi tuh kan sekarang masih out of office ya, alias lagi nggak di Jakarta karena ada agenda di Nusa Tenggara Timur. Makanya belum nyampe tuh suratnya ke Pak Jokowi. Jadi ntar setelah diterima Presiden, baru deh ditindaklanjuti surat tersebut, termasuk untuk dicari juga pengganti sebagai wamenkumham yang baru.

Terus proses hukumnya sekarang gimana? 
Ya gitu. Meskipun udah ditetapkan sebagai tersangka, sampai sekarang Prof. Ed tuh masih dimintai keterangannya aja sama KPK, guys. Masih terus diperiksa gitu, belum ditahan. Adapun pemeriksaan terakhir tuh berlangsung Senin kemarin, di mana Prof. Ed diperiksa selama kurang lebih 6,5 jam. Cuma ya again, KPK belum menahan Prof. Ed dan dua orang asistennya tadi. Adapun disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, pihaknya tuh butuh waktu sampai akhirnya bisa menahan empat tersangka ini, guys.

Butuh waktu berapa lama lagi ceunah?
 Ya cuma KPK yang tahu pasti, guys. Tapi, kalau dari pihak Prof. Ed nih, ada langkah hukum yang siap dilancarkan buat melawan tuduhan suap dan gratifikasi ini. Yep, namanya gugatan pra peradilan. Gugatan praperadilan ini yang Prof. Ed dan dua asistennya layangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Senin kemaren, guys.

What’s that? 
Gini gini. Jadi kan si Prof. Ed udah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK ya. Nah dalam hukum kita, nggak papa banget kalau yang ditersangkakan minta review lagi sah atau nggaknya penetapan status tersebut, guysReview-nya ke mana? Ke Pengadilan Negeri. Nah si Prof. Ed di sini case-nya gitu, guys. Doi nggak terima udah ditetapkan sebagai tersangka, dan end up menggugat KPK ke PN Jakarta Selatan supaya di-review statusnya itu. Adapun gugatan ini udah diterima PN Jakarta Selatan dan siap disidangkan 11 Desember mendatang.

I believe KPK has a say….
KPK ya siap banget lah. Disampaikan oleh Pak Ali Fikri, KPK udah ngikutin semua prosedur dan ketentuan hukum yang ada dalam penetapan statusnya Prof. Ed. Mekanismenya semua udah bener diikutin based on UU KPK. Lebih jauh, Pak Ali juga menyebut pihaknya udah punya cukup bukti di sini. Jadi ya, “Terserah aja mau ngapain. Kita mah ngikut.” Gitu kira-kira, guys.

Got it. Anything else I should know? 
FYI jauh sebelum Prof Ed resigned, Wamenkumham ini benar-benar sendiri dalam menghadapi kasusnya, guysHe’s on his own dah pokoknya. Secara, dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut kementerian nggak bakal kasih bantuan hukum ke Prof. Ed. Jadi sekarang Prof. Ed pun udah resigned, makin nggak ada ikatan lah beliau sama Kementerian Hukum dan HAM itu :)))))).

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.