Rise and shine! Wake up and grab your coffee because today, we'll catch you up! with all the news from the corruption case in Pertamina to The World Photography Awards. So, without further ado...
All you need to know about dugaan korupsi minyak mentah Pertamina...
Mengcape emang ngomongin kasus korupsi yang banyak terjadi di Indonesia. Tapi kali ini, korupsi bukan sembarang korupsi, tapi bener-bener udah bikin kamu rugi sebagai konsumen bensinnya Pertamina, guys. Ga tanggung-tanggung, aksi ini merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.
GILA.
Iya kan. Jadi kasusnya adalah soal tata kelola minyak mentah dan produk Kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023. Dalam keterangannya pada Senin (24/2), Kejaksaan Agung (Kejagung) udah menangkap para tersangka yang kongkalikong melakukan pengadaan impor minyak mentah dan produk turunannya tersebut. Selain menyebabkan kerugian negara, yang pasti juga aksi korupsi ini merugikan kita semua yang suka beli bensin di Pertamina karena bensinnya dioplos!
Tell me everything.
Well, ironinya pada hari yang sama, Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, baru saja dianugerahi penghargaan di ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Eh malemnya doi jadi tersangka sama enam orang lainnya atas dugaan korupsi. Adapun total tersangka yang ditahan Kejagung terdiri dari empat pegawai Pertamina dan tiga pihak swasta.
And those suspects are...
Mereka adalah Riva Siahaan/RS (Dirut PT Pertamina Patra Niaga), Sani Dinar Saifuddin/SDS (Direktur Feed Stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina International), Yoki Finandi/YF (Dirut PT Pertamina International Shipping), Agus Purwono/AP (VP Feed Stock Management PT Kilang Pertamina International), Muhammad Kerry Andrianto Riza/MKAR (Beneficialy Owner PT Navigator Khatulistiwa), Dimas Wershapati/DW(Komisaris PT Navigator Khatulistiwa & PT Jenggala Maritim), dan Gading Ramadhan Joedo/GRJ (Komisaris PT Jengga Maritim & Direktur PT Orbit Terminal Merak).
Now, on the case...
Jadi, penetapan tersangka dilakukan oleh para penyidik Kejagung setelah dilakukan pemeriksaan pada 96 saksi dan dua ahli. Nggak sampai di situ, para penyidik juga menyita 969 dokumen dan 45 barbuk elektronik. Para tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Tujuh tersangka ditahan di dua lokasi berbeda selama 20 hari ke depan, lima tersangka (RS,YF,DW,GRJ,MKAR) ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung. Sedangkan, dua tersangka lainnya (SDS dan AP) ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Ok terus...
Jadi menurut Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Abdul Qohar, tindak pidana korupsi ini berkaitan sama pemenuhan kebutuhan minyak mentah periode 2018-2023. Ketika itu berdasarkan Pasal 2 dan 3 Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 42 Tahun 2018 yang soal prioritas pemanfaatan minyak bumi buat memenuhi kebutuhan dalam negeri, pertamina wajib cari minyak mentah yang diproduksi dalam negeri.
Go on...
Dari penyidikan diketahui kalau tersangka RS, SDS, dan AP mengondisikan rapat optimasi hilir untuk menurunkan produksi kilang. Efeknya apa? Ya, seluruh produksi minyak bumi nggak terserap maksimal dan berujung harus impor. Lebih lanjut, Qohar bilang kalau para tersangka bekerja nggak hanya nurunin produksi kilang, tapi dengan sengaja menolak produksi minyak mentah dalam negeri oleh KKKS.
Gila jahat banget.
Banget. Intinya sih para maling ini punya KPI utama buat terus impor, because di situ celah buat ambil keuntungannya, gaes. Buat nolak minyak mentah dari KKKS, mereka bilang produknya overpriced padahal realitanya masih on budget, tuh. Selain itu, penolakan pada produk minyak mentah KKKS juga dihubungin sama spesifikasi kilang minyak. Padahal masih oke karena bisa diolah dan dimanfaatkan asal kadar merkuri dan sulfur didalamnya difilter lagi. Setelah penolakan itu dilakukan, maka minyak mentah produksi Indonesia diekspor ke luar negeri, gaes.
OK. Terus...
So, selanjutnya PT Kilang Pertamina Internasional mengimpor minyak mentah, while PT Pertamina Patra Niaga mengimpor produk kilang. Sampai sini penyidik nemu fakta kongkalikong jahat antara penyelenggara negara sama Daftar Mitra Usaha terseleksi (DMUT) a.k.a brokernya. Jadi sebelum tender dilakukan, udah ada kesepakatan harga yang diatur buat ngeruk keuntungan dari negara buat pribadi dan kelompok mereka. Tersangka RS, SDS, sama AP diduga memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang dengan cara yang melawan hukum. Sedangkan, DW dan GRJ berkomunikasi dengan AP buat dapat harga tinggi untuk mengimpor minyak mentah dan impor produk kilang.
Skema jahatnya kayak apa?
Ini bagian gong yang bikin banyak warga ngerasa dikhianatin banget. Tersangka RS membayar produk untuk Research Octane Number (RON) 92 a.k.a pertamax padahal yang dibeli RON 90 a.k.a pertalite. Nah, RON ini jadi patokan kualitas bahan bakar gitu gaes. Jadi, gampangnya nih beli barang dengan kualitas rendah dengan harga yang tinggi. Terus buat mengakalinya biar kualitasnya mirip kaya RON 92, minyak mentah RON 90 dioplos di depo buat dijual jadi pertamax yang non-subsidi. Efeknya tuh bisa bikin tangki mesin berkarat dan tentunya ngaruh ke kondisi mesin kendaraan kita ke depannya, gaes.
Bener-bener deh.....
Nggak sampai di produk aja, korupsinya juga melebar ke kontrak pengiriman yang dilakuin sama tersangka YF. Aktivitas impor minyak mentah dan produk kilang yang fraud ini membuat negara harus ngeluarin ongkos shipping lebih tinggi sampai 13-15% dari seharusnya. Dari semua kongkalikong jahat ini, efeknya ya ke kita-kita lagi, gaes. Komponen harga dasar buat menetapkan harga indeks pasar BBM buat masyarakat jadi tinggi. Padahal harga jual ini yang jadi dasar buat pemerintah kasih kompensasi atau subsidi yang diambil dari APBN tiap tahun.
Berapa detail kerugian negara?
Yep, angka Rp193,7 triliun itu huge banget, bayangin aja angka itu lebih dari separuh nominal efisiensi anggaran pemerintah tahun ini yang nyentuh Rp300 triliun. By the way, dari kongkalikong ini negara dirugikan Rp35 triliun dari ekspor minyak mentah dalam negeri. Selain itu, kerugian Rp2,7 triliun juga buat impor minyak mentah lewat broker. Nominal kerugian paling besar yaitu Rp126 triliun buat kasih kompensasi di 2023. Selain itu, ada juga kerugian pemberian subsidi di 2023 sebesar Rp21 triliun. Menurut Qohar, jumlah kerugian sampai saat ini belum final dan masih dalam proses penghitungan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hiks... Pertamina ada ngomong apa ga?
Yes, dalam keterangan tertulisnya, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan kalau Pertamina menghormati langkah dan kewenangan Kejagung untuk memproses kasus sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, Pertamina juga menyatakan siap bekerja sama dengan aparat yang berwenang.
Template banget woe...
Well, ada yang engga, guys. Jadi Fadjar ini juga bialang bahwa narasi oplosan itu engga sesuai dengan apa yang disampaikan kejaksaan. Doi juga menegaskan bahwa produk Pertamax yang sampai ke masyarakat udah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Terkait seluruh kasus ini, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyatakan harapannya supaya kasus ini bisa jadi momen buat Pertamina buat lebih baik dalam mengatur tata kelolanya sebagai BUMN.
I see. Anything else?
Yes, para penyidik Kejagung juga melakukan penggeledahan rumah Mohammad Riza Chalid, ayah kandung dari tersangka MKAR dan menyita uang sejumlah Rp833 juta dan US$1.500. Penggeledahan dilakukan pada Selasa (25/2) sejak jam 12 siang di dua tempat yaitu di Plaza Asia lantai 20 dan di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, buntut dari kasus megakorupsi ini, Komisi VI DPR RI bakal memanggil PT Pertamina. Pemanggilan pihak Pertamina dan jajarannya ini bertujuan untuk meminta klarifikasi dan keterangan soal tindak pengoplosan BBM.
About the rise of South Korea's birth rate for the first time...
Guys, mungkin kamu udah tahu kalau Korea Selatan or Korsel adalah negara dengan tingkat kelahiran paling rendah di dunia. Tapi, pada Rabu (26/2), tingkat kesuburan atau fertility rate di Korsel meningkat pertama kalinya sejak sembilan tahun terakhir pada 2024. The reason behind that adalah angka pernikahan tertunda yang meningkat akibat pandemi COVID-19.
Really?
Yep, pemerintah Korsel juga bukan yang diem-diem aja merespons angka kelahiran yang terus menurun di negaranya. Pemerintah Korsel bahkan bikin kebijakan buat kasih insentif pada perusahaan dan masyarakat supaya generasi produktif mau jadi orang tua. Selain insentif pemerintah, banyak perusahaan yang ikut ngasi bonus buat karyawannya yang mau melahirkan.
Why do they refuse to have kids?
Well, Korsel dikenal sama etos kerja yang gila-gilaan. Kamu mungkin pernah denger fenomena gwarosa a.k.a meninggal karena terlalu capek kerja? Nah, di Korsel orang-orangnya yang super workaholic, gaes. Banyak orang yang fokus ngejar karier sama pencapaian daripada menikah atau jadi orang tua. Bukannya tanpa alasan, di Korea biaya perumahan sama biaya ngebesarin anak gede banget, sampai buat bayangin ngebangun keluarga aja di sana pada ogah.
Separah itu???
Yep, efeknya ya sampai terjadi krisis demografi di Korsel. Sejak 2015, angka kelahiran ada di 1,24 dan terus menurun selama delapan tahun terakhir sampai menjadi 0,72 di 2023. Barulah pada 2024, tingkat kesuburan Korsel mulai meningkat menjadi 0,75. FYI, buat jaga populasi sebuah negara, angka kelahiran idealnya yaitu 2,1 anak per wanita. Jadi tadi peningkatanny masih rendah banget, namun udah cukup jadi kabar gembira buat pemerintah yang udah bikin kebijakan menggelontorkan dana sampai miliaran dolar buat mengatasi krisis demografi ini.
Pemerintah Korsel ngapain aja, tuh?
Well, kebijakan pemerintah Korsel terbagi dalam tiga bidang, di antaranya keseimbangan pekerjaan-keluarga, perawatan anak, sampai perumahan. Bahkan pemerintah berencana buat membelanjakan sekitar 19,7 triliun won atau setara US$13,76 miliar buat mendukung tiga bidang itu. Pemerintah membolehkan ibu hamil buat bekerja dengan pengurangan jam kerja. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan jangka waktu cuti ayah menjadi 20 hari supaya bisa ikut merawat anak di rumah.
Apa respons pakar soal fenomena ini?
Yep, menurut profesor demografi dan sosiologi dari Sekolah Kebijakan dan Manajemen Publik Kota Sejong, Choi Seulki, kenaikan angka kelahiran di Korsel ini adalah kabar gembira yang harus disambut baik. Realitanya naikin angka kelahiran di Korsel tuh ngga gampang karena jumlah penduduk lansianya lebih banyak daripada penduduk muda. Banyak ahli kependudukan yang memprediksi kalau penurunan angka kelahiran bakal mengurangi mengurangi separuh jumlah penduduk yang disensus pada 2100 mendatang. Sedangkan, menurut profesor kesejahteraan sosial di Seoul Women's University, Jung Jae Hoon, perusahaan juga punya tanggung jawab juga buat mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis demografi nasional.
I see. Anything else?
Yes, belakangan ini, kasus krisis demografi yang menurun nggak hanya ditemukan di Korsel, tapi di hampir berbagai belahan dunia. Ada juga China dan Jepang yang kasusnya mirip-mirip, dan Indonesia juga yang angka kelahiran barunya terus menurun belakangan ini. Kalo udah kayak gini, biasanya kebijakan pemerinyah untuk mendorong peningkatan jumlah anak yang baru lahir jadi sangat penting, supaya kelompok usia produktif mau punya anak dalam kondisi ekonomi kayak saat ini.
Now, on peresmian layanan bank emas pertama di Indonesia...
Baru hitungan hari Presiden Prabowo meresmikan BPI Danantara pada Senin (24/2), Presiden Prabowo kembali meresmikan layanan bank emas di The Gade Tower, Jakarta pada Rabu (26/2) siang. Bank emas atau a.k.a bullion bank ini jadi yang pertama ada di Indonesia.
Tell me about it.
Semua orang jadi penasaran soal ambisi pemerintahan baru yang kenceng banget melakukan peresmian berbagai lembaga dalam waktu berdekatan. Well, sebagai negara penghasil emas ke-6 di dunia, emas yang ditambang dari tambang-tambang emas Indonesia banyak yang dialirkan ke luar negeri, kan, gaes. Menurut Presiden Prabowo, adanya bank emas ini direncanakan bakal menampung emas hasil tambang dalam negeri supaya bisa dimaksimalkan juga buat kepentingan nasional. Nah, aturan soal bank emas ini udah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Oktober 2024 lalu dalam POJK Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaran Kegiatan Usaha Bullion.
Lanjut...
Alright, menurut aturan tersebut di atas bank emas atau bullion bank adalah kegiatan usaha yang berhubungan sama emas yang dilakukan lembaga jasa keuangan (LJK). Beberapa kegiatannya termasuk penyimpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, penitipan emas, juga kegiatan usaha lain yang dilakuin sama LJK. Nggak sembarangan, LJK yang bisa mendirikan Bank Emas ini harus memenuhi syarat permodalan paling sedikit Rp14 triliun dan dapet izin dari OJK. Sejauh ini, udah ada dua LJK resmi penyelenggara Bank Emas di Indonesia yaitu PT Pegadaian (resmi per 23 Desember 2024) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (resmi per 12 Februari 2025).
Kok tiba-tiba banget?
Well, sebenernya wacana buat bikin Bank Emas ini nggak tiba-tiba juga. Presiden Prabowo bilang kalau bullion bank ini udah dipersiapkan selama empat tahun terakhir, gaes. That's why, Presiden Prabowo nggak lupa bilang terima kasih ke Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Pada moment peresmian Bank Emas juga, Menteri BUMN, Erick Thohir, bilang kalo bullion bank bakal menggali potensi 1.800 ton emas yang ada di tangan masyarakat saat ini.
Pakar bilang apa soal ini?
Merespons soal Bank Emas, pengamat perbankan dari Binus University, Doddy Ariefianto, menilai kalau sumber daya emas Indonesia bakal bisa optimal dengan adanya bank emas. FYI, negara kita emang salah satu produsen emas terbesar di dunia dengan cadangan emas mencapai 2.600 ton. Namun, Doddy melihat cadangan emas negara kita yang besar lebih banyak diekspor dalam bentuk mentah daripada diolah lebih dulu. Setuju dengan Doddy, Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, melihat kalau prospek bank emas bakal potensial di masa depan. Ke depannya, Trioksa meyakini kalau emas bakal jadi alternatif investasi yang akan terus naik nilainya.
Ada risikonya nggak sih?
Well, beberapa negara di dunia seperti Turki sama Malaysia sukses menerapkan sistem bank emas ini. Tapi, tetep ada potensi risiko seperti penipuan skema Ponzi juga, sih, gaes. Skema penipuan ini intinya bakal pakai setoran nasabah baru buat bayarin keuntungan nasabah lama, meski harusnya ngandelin hasil dari investasi murni. Situasi ini bisa terjadi kalau bank emas nggak punya cadangan emas yang cukup buat memenuhi permintaan nasabah yang mau narik emas fisik. Kalau udah gini nasabah awal aja yang bakal diuntungkan, sedangkan nasabah baru bakal berpotensi kehilangan seluruh investasinya kalo skemanya udah buntu.
OJK bisa pantau risiko fraud-nya kan?
Nope, OJK emang punya peran penting buat ngatur sama ngawasin sektor keuangan negara, tapi OJK nggak punya kapasitas buat melakukan verifikasi fisik langsung, gaes. Karenanya, tetap diperlukan lembaga independen yang bertugas khusus buat verifikasi ketersediaan emas fisik di bullion bank. Audit rutin dari lembaga independen ini bisa bantu mastiin stok emas dan laporan transaksi yang terjadi di bank match. Selain itu, cara lain buat mengurangi risiko fraud adalah mendorong nasabah yang mau menabung emas buat mengambil emas fisik. Cara ini bisa mendukung nasabah punya kendali sama aset emas yang mereka beli dari bank.
I see. Anything else?
Yes, ngomongin peresmian bank emas pertama di Indonesia ini, Presiden Prabowo juga nyinggung soal prediksi peningkatan produk domestik bruto (PDB) sampai Rp245 triliun, investasi di Rp47,4 triliun, juga peredaran uang mencapai Rp156 triliun. Nggak berhenti di situ, beliau juga bilang bank emas bakal bisa menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru buat masyarakat. Selain itu, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, usaha bullion bank punya potensi meningkatkan konsumsi emas ritel dan menghidupkan industri emas dengan value added mencapai Rp30-50 triliun.
The best images of Sony World Photography Awards 2025 are unveiled...
If you've been wondering soal ajang fotografi paling bergengsi di dunia, let's take a look at Sony World Photography Awards (SWPA). Ajang kompetisi produksi Creo ini berada di bawah naungan World Photography Organisation. Pada Selasa (25/2), World Photography Organisation mengumumkan daftar finalis yang terpilih dalam 10 kategori profesional di kompetisi SWPA 2025 ini. Menurut para juri SWPA, beberapa gambar terbaik tahun lalu di antaranya foto seorang skater wanita di India; penjaga taman yang mengangkut buaya-buaya Kongo; hingga foto ahli yang sedang mengisi kulit binatang untuk menghidupkan serigala yang sudah mati untuk pajangan. Ada beberapa kategori yang diperlombakan, di antaranya lanskap, still life, olahraga, hingga lingkungan hidup. Nantinya para juri akan memilih tiga finalis dan tujuh fotografer sebagai pemenangnya. Gelar pemenang akan diserahkan dari penyelenggara ke fotografer terbaik SWPA tahun ini.
Not only that, pemenang yang berhasil mengungguli 30 finalis lainnya bakal mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US$25.000 dan berbagai perlengkapan Sony. Dalam keterangan persnya, ketua juri SWPA 2025, Monica Allende, bilang kalau daftar terpilih dan finalis tahun ini berhasil nunjukin orisinalitas dan kejelasan visi kategori yang remarkable. Lebih lanjut, para finalis berhasil membangun narasi dari berbagai perspektif soal momen-momen umat manusia dalam sejarah. Selain itu, di tahun ke-18 SWPA, disertakan juga kontes buat para pelajar dan remaja sekaligus kategori yang diperuntukkan untuk non-profesional. Tahun ini, panitia mengaku menerima hampir 420.000 peserta untuk berbagai kategori dalam kompetisi.
"Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?"
Gitu guys komentar Presiden Prabowo Subianto yang nanggepin soal ungkapan "Indonesia Gelap" yang santer beredar belakangan ini. Menurut Pak Prabowo, Indonesia ini ngga gelap, karena Indonesia jauh lebih unggul dari sejumlah negara dari sisi prediksi ekonomi. Yep guys, kata beliau, ekonomi Indonesia diprediksi tinggi dalam beberapa tahun mendatang, yakni menjadi nomor empat terbesar dunia pada tahun 2050.
Uhm...cek TL X coba pak...
Announcement
Thanks to Mingga for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
If you want to transform your health, take a good care on these small changes...