DPR RI Mulai Bahas Hak Angket, Menteri Israel Minta Bulan Ramadhan Dihapuskan, Ganjar Pranowo Dilaporkan Lakukan Gratifikasi, Singapura Beri Harga Untuk Jadi Satu-satunya Venue Eras Tour di Asia Tenggara

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

It’s still Thursday, but the drama is already burnin’. From hak angket to… the “dengerin dulu…” part from Singapore on Eras Tour concert. Yep, it gets more serious now. Raise your mug and start scrolling down. Now!

When people keep talking about Hak Angket…

Bapak Ibu DPR has joned the group. 
Yep, Buckle up, everybody. Hari ini kita mau bahas Hak Angket DPR yang dari kemaren diomongin untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Update terbarunya adalah, kemaren banget nih, melalui Sidang Paripurna DPR, bapak dan ibu wakil rakyat itu akhirnya mulai discuss “Gimana nih pak, bu. Kita jadiin aja apa ini hak angket?”
 
Background pls. 
You got it. Jadi gini ceritanya, guys. Semua persoalan tentang hak angket ini berawal dari hasil Pilpres 2024 yang saat ini masih diungguli paslon 02, Prabowo-Gibran. The thing is, banyak pihak menduga unggulnya Prabowo-Gibran saat ini tuh ya karena curang, guys. You name it deh, mulai dari orang-orang yang harusnya netral tapi end up nggak netral, terus penggunaan fasilitas negara buat kampanye, sampai politik uang dan serangkaian dugaan kecurangan-kecurangan lainnya.
 
Okay terus?
Tapi ya balik lagi, hal ini masih sekadar dugaan, gengs. In that sense, dugaan ini perlu diusut dan dibuktikan beneran ada. Dan yang bisa mengusut hal ini, salah satunya adalah bapak ibu di Senayan alias DPR RI lewat Hak Angket DPR. Lewat Hak Angket ini, DPR RI bisa membentuk panitia khusus buat menyelidiki kasus dugaan kecurangan Pemilu, but ofc syarat dan ketentuan berlaku dong. Adapun salah satu syaratnya adalah, hak angket ini harus disetujui lebih dari setengah jumlah anggota DPR. Jadi kalau sekarang anggota DPR tuh isinya ada 575 orang, sebanyak 288 orang harus setuju. Baru bisa diusut tuh, guys.
 
So now what?
Nah sekarang, anggota DPR kan baru mulai sidang lagi ya setelah kemarenan balik ke Dapil masing-masing. Jadi kemaren, lewat Sidang Paripurna yang digelar di Gedung DPR/MPR, ada tiga orang anggota dari tiga partai berbeda yang ngajuin hak angket. Jadi kayak, “Yuk bapak ibu. Gas kita jadiin hak angket,” gitu. Tiga orang dari tiga partai ini antara lain: Aus Hidayat Nur dari PKS, Luluk Nur Hamidah dari PKB, dan Aria Bima dari PDI Perjuangan.
 
Ok how’d that go? 
Didiemin dong wkwkwkw. Gini gini, dalam sidang paripurna, pembahasan yang diomongin di situ kan banyak banget ygy. Salah satu yang dibahas kemaren adalah soal harga beras. Terus nggak lama diinterupsi sama Bu Luluk kan. Iya, dalam keterangannya kemaren, Bu Luluk nge-highlight hak angket ini harus dilakukan biar make sure bahwa Pemilu kemaren benar-benar dilakukan berdasarkan kedaulatan rakyat. The same thought was also spoken by Pak Aus dari PKB. Menurut Pak Aus, hak angket ini harus dilakukan biar kecurigaan masyarakat yang saat ini terjadi soal ‘Pemilu Curang’ bisa dibuktikan. That being said, kalau kata Pak Aria sih, hak angket ini juga dilakukan biar pemilu ke depannya jadi lebih baik gitu. Makanya DPR harus do something.
 
Terus kok bisa didiemin?
Nah kalau menurut Wakil Ketua DPR yang eventually memimpin Sidang Paripurna kemaren asal Gerindra namanya Pak Sufmi Dasco Ahmad, pimpinan DPR nggak kasih tanggapan karena Hak Angket tuh punya mekanismenya, gengs. Iya, sesuai yang diatur dalam Undang-Undang, hak angket ini baru bisa diusulkan oleh minimal 25 orang anggota DPR ya. Nah since kemaren baru tiga itu doang, makanya Pak Dasco skip. “Lebih menanggapi masalah lain, yang langsung dicarikan jalan keluarnya,” katanya gitu.
 
Lagian kok cuma tiga orang doang yang speak up?
Nah itu dia. Kamu harus tahu nih kalau hak angket ini kan diusulkan dan didukung oleh partai politik di koalisinya 01 dan 03 ya. Terus kalau diliat 01, itu ada PKS, PKB, sama NasDem. Di 03 ada PDI Perjuangan sama PPP. Sekarang pertanyaannya, “Where are you, NasDem dan PPP?? ” Well, mereka ada kok, guys. Anggota DPR dari Fraksi PPP, Achmad Baidowi sih kemaren bilang pihaknya belom rapat ngomongin hak angket ini. Jadi harus rapat fraksi dulu  Meanwhile, NasDem juga fix pasti dukung ini hak angket. Yep, disampaikan oleh Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, Bang Roni bilang, “Kalau PDI Perjuangan go ahead, kita go ahead,” gitu. Tapi sekarang, Sugeng Suparwoto, anggota DPR dari NasDem menyebut pihaknya masih nunggu hasil rekap dan penetapan resmi hasil Pemilu dari KPU, guys. Tapi ya again, NasDem menyatakan mereka mendukung hak angket.

 
I wonder dari sebelah ada counter nggak? 
Ada dong. Counter-nya kali ini datang dari Partai Demokrat nih, guys. Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron menyebut yang namanya hak angket itu harus didasari sama alasan-alasan yang konkret dan jelas. Menurut Pak Herman, yang sekarang ini masih gaje. “Apa yang sebenarnya kita angketkan? Apa yang akan kita dalami? Apa yang sebenarnya akan kita selidiki? Perjelas dulu,” cenah. Jadi kayak, nggak bisa “Jebret” nuduh Pemilu curang gitu…
 
Terus, udah? Is that it?
Oh, jelas engga dong. Kamu harus tahu nih guys kalau sekarang, NasDem tuh lagi ngumpulin semua tanda tangan anggotanya untuk mendukung hak angket. Hal ini legit disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari. Selain itu, Pak Tobas juiga bilang saat ini pihaknya lagi menjalin komunikasi sama PDI Perjuangan. Koordinasi gitu lah, supaya hak angket ini persiapannya juga matang. Go big or go home nggak tuh.
 
Terus kalau ada hak angket nih, what’s next
Ya dugaan kecurangan pemilu bisa diseldiki. Pak Aria Bima jelasinnya gini, kayak misalnya rame-rame bansos kemaren. Nah Bansos itu kan kebijakan pemerintah yang diduga kuat menguntungkan salah satu paslon ya. Nah itu diselidiki bener apa enggaknya, ada buktinya nggak, gitu. Termasuk soal perintah ke Plt Kepala Daerah buat memenangkan paslon tertentu, itu juga diselidiki. That’s it. “Angket tidak ada kaitan dengan pembatalan pemilu, angket juga tidak ada kaitan dengan pemakzulan,” kata Pak Aria. Meaning, Prabowo-Gibran most likely juga bakalan menang dengan atau tanpa hak angket ehehehe.
 
I see. Anything else? 
Btw, dari tadi ngomongin sidang paripurna, kemaren tuh kan jadi hari pertama bapak dan ibu anggota DPR ini masuk kerja lagi pasca berbagai drama pileg. Nah dari total 575 orang anggota DPR, hanya 290 orang yang hadir, guys. Jadi kalau diitung-itung dari total anggota sebanyak 575 orang, ada 280 yang nggak hadir. Termasuk Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua dari Fraksi PKB yang juga Cawapres 01 Muhaimin Iskandar. Well, para pengamat sih bilangnya Mbak Puan sama Cak Imin emang sengaja nggak hadir kemaren buat ‘pengondisian’ kalau ada yang bahas hak angket. Faktanya, Mbak Puan ternyata lagi ada di Paris, Perancis untuk menghadiri Women’s Speaker Summit 2024. Dan sampai berita ini ditulis, belum diketahui Cak Imin kemaren ke mana ehehehe.

When Israel keeps hitting the new low…

Seriously, how lower can you be? 
Minister of Heritage, Amichai Eliyahu.
Yep, di tengah aksi genosida yang dilakukan Israel secara membabibuta di Gaza, menteri ‘ekstrimis’ sayap kanan Israel pada Jumat kemarin malah bikin statement yang ngaco bgt. Dalam wawancaranya dengan Israeli Army Radio, Menteri Warisan Kebudayaan Israel Amichai Eliyahu justru mendesak Bulan Ramadan agar dihapuskan.
 
WOW the audacity.
Rite? Jadi kamu pasti udah khatam banget lah ya bahwa serangan Israel ke Gaza udah terjadi sejak 7 Oktober. Terus besok itu udah masuk bulan kelima tentara Israel aka IDF ngelakuin genosida di Gaza, udah ratusan ribu orang Palestina diteror, dibunuh, sampe dibuat kelaparan segala. Parahnya, hal ini mereka lakuin secara nggak pandang bulu ke semua masyarakat, mau itu anak-anak, perempuan, sampe para lansia pun udah banyak banget yang jadi korban genosida Israel.
 
So sad :((
Makanya yuk bisa yuk buat terus boycott produk-produk yang emang udah ketauan banget pro ke Israel. Apalagi pas puasa besok, masa kamu tega sih berbuka dengan makanan dan minuman yang mendukung genosida Gaza. Anyway, ngomongin soal puasa, balik lagi yuk ke stupid statement Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu yang justru pengen menghapuskan bulan Ramadan. Like seriously, can you go… lower, Israel?
 
Iya ih. 
Nah guysmore on Eliyahu, jadi doi adalah salah satu anggota partai ekstrimis sayap kanan Israel bernama Otzma Yehudit yang udah identik banget digambarkan sebagai partai fasis dan anti-Arab. Partai ini dipimpin sama Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir yang kemarin-kemarin juga udah bikin statement kontroversial dengan menyerukan pengusiran masyarakat Palestina dari Gaza serta membangun pemukiman buat warga Israel di sana. Eh nggak kalah gilanya sama si pemimpin partai, Eliyahu pada Jumat kemarin bilang gini, “The so-called month of Ramadan must be wiped out, and our fear of this month must also be wiped out.”
 
Kok takut banget sama bulan Ramadan? Situ setan?
Likely. Soalnya bukan kali ini doang lho Eliyahu ngomong ngawur gini. November kemarin, doi bahkan ada ngomong kalo opsi buat pake senjata nuklir di Gaza bisa jadi pilihan tentara Israel. Nggak cuma itu, orang ini juga sempet ngeklaim kalo Gaza emang nggak punya hak untuk hidup. Bahkan nih, Eliyahu juga sempet nyamain orang-orang Palestina sama Nazi, guysIn his words, pas itu Eliyahu ngomong gini, “We would not have provided humanitarian aid to the Nazis… There is no such thing as uninvolved people in Gaza.”
 
OMG…
Makanya si mulut racun ini kemarin juga udah dapet kecaman dari Council on Muslim-American Relations aka CAIR. Wakil Direktur Eksekutif CAIR, Edward Ahmed  bilang statement Eliyahu soal penghapusan bulan Ramadan ini sama aja kayak secara terbuka mau terus lanjutin genosida mereka di Gaza, even pada saat bulan Ramadan. Jadi ya Edward Ahmed langsung mendesak ke presidennya sendiri, Joe Biden buat mengutuk statement Eliyahu soal penghapusan bulan Ramadhan.
 
Eh iya update ceasefire Gaza gimana deh?
Meskipun ceasefire Gaza sebelum bulan Ramadan ini didukung banyak pihak macem Presiden Joe Biden dan pemimpin-pemimpin negara Arab, sampe sekarang progresnya masih gitu-gitu ajaguys. Obrolan antara pihak Hamas dan mediator yang terjadi Selasa kemarin juga selese gitu aja dengan tanpa ada terobosan yang berarti. Padahal kita tau sendiri, deadline awal Ramadan udah makin deket aja yekan.
 
Kok bisa stuck gini kenapa sih?
Jadi kalo kata Pejabat senior Hamas, Bassem Naim sih bilangnya mereka udah ngajuin proposal gencatan senjata ke para mediator. Nah proposal ini posisinya masih terus aja diabaikan sama Israel. Yep, Israel yang udah dijadwalkan ikut dalam mediasi ini justru nggak hadir coba. Jadi ya sekarang ini keputusannya balik lagi ada di partner in crime Israel, which is AS. Berani nggak tuh Presiden Biden literally mengancam Israel buat nyetujuin proposal gencatan senjata sebelum awal Ramadan besok.
 
Huft:(( Anything else I should know?
Well, kamu perlu tau kalo lebih dari 30 ribu masyarakat Palestina udah jadi korban genosida Israel sejak awal Oktober lalu. Mendekati Ramadan ini, jumlahnya makin hari justru makin meningkat secara relatif signifikan, guys. Dari keterangan Kementerian Kesehatan Gaza, Israel baru-baru ini udah ngelakuin sepuluh pembantaian terhadap para keluarga yang ada di Jalur Gaza. Dari kejadian ini, ada 97 orang tewas dan 123 lainya luka-luka. Total korban luka di Gaza per Selasa kemarin juga udah menembus 72 ribu jiwa.

Now, let’s zoom in on…

Ganjar Pranowo
Setelah Pemilu, yang nyalonin diri tapi kemungkinan gagal tuh biasanya sibuk ngapain sih, guys? Balik ngurusin bisnis? Balik mengabdi sama masyarakat? Well, kalau Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, kemungkinan bakal sibuk berurusan sama KPK, gengs. Iya, soalnya kemaren banget nih, Mas Ganjar baru aja dilaporkan ke KPK atas dugaan gratifikasi.
 
WHAT??? Tell me everything. 
Sure sure. Jadi udah pada tahu lah ya, dari ketiga paslon yang kemaren berkontestasi dalam Pilpres 2024, Prabowo-Gibran kan most likely bakal memenangkan Pilpres ya. That being said, di saat Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming lagi full senyum nih, Capres nomor urut 3, sekarang justru lagi kena masalah nih, guys.
 
Masalah apakah itu?? 
Masalah dugaan gratifikasi. Nggak tanggung-tanggung, Mas Ganjar sampai dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, lo. Gini gini, to give you some background, jadi dugaan gratifikasi ini sendiri dilaporkan oleh Indonesian Police Watch aka IPW, guys. Ada dua pihak yang dilaporkan di sini. Yaitu Mantan Direktur Utama Bank Jateng atas nama Supriyatno, dan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mereka dilaporkan atas dugaan gratifikasi berupa cashback dari perusahaan asuransi.
 
Gimme all the details….
You got it. Dalam keterangannya kemarin, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso jelasinnya gini: Perusahaan asuransi ini kasih jaminan kredit untuk para kreditur di Bank Jateng kan. Cashback lah itungannya. Cashback ini disebut berjumlah 16% dari total nilai preminya, guys. Sejumlah 16% inilah yang kemudian dialokasikan ke tiga pihak: 5% untuk operasional Bank Jateng baik pusat maupun daerah, 5,5% untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah daerah atau kepala-kepala daerah, dan yang 5,5% lagi diberikan kepada pemegang saham pengendali Bank Jateng yang diduga adalah kepala daerah Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
 
Wadaw….
Merespons tuduhan ini, Mas Ganjar sih membantah ya, guys. Iya, dalam keterangannya kemaren dia bilang nggak pernah dapat pemberian ataupun gratifikasi kayak yang dituduhkan. Lebih jauh, TPN Ganjar-Mahfud kemaren juga bilangnya mereka masih harus diskusi dulu sama yang bersangkutan alias Mas Ganjar Pranowo. Iya, Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy bilangnya since laporan ini terjadi waktu Mas Ganjar masih menjabat sebagai gubernur, jadi mereka clueless nih kejadiannya kayak apa. Makanya harus discuss dulu sama Mas Ganjar.
 
Di pikiran w ini kayak ini tuh some kind of scenario gitu looo…
Wait until you hear about: Statement-nya Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah waktu zaman debat beberapa waktu lalu. Yep, waktu jaman debat capres kemaren, Bang Fahri yang ada di barisan 02 sempat nge-tweet begini, guys: “Daripada iri dengan harga orang yang legal dan halal, mending kita taruhan: “Siapa calon yang jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?” Terus sekarang Mas Ganjar beneran dilaporin ke KPK, jadi kayak… “OHH ini yang diomongin??” gitu kan.

 
Emang iya???
Jujur gatau. Tapi yang jelas, TPN Ganjar-Mahfud aware banget sama statement Bang Fahri barusan. Makanya dalam keterangannya kemarin, Bang Ronny bilang jangan sampai ada politisasi hukum deh setelah Pemilu ini. Secara, menurut Bang Ronny hal itu dampaknya gede banget, guys. Mengorbankan rakyat, terus end up kondisi politik jadi nggak stabil. Makanya jangan main-main sama politisasi hukum, cenah.
 
Tapi kalau beneran ya… Harus ditindak dong?
Nah soal itu juga. Sampai hari ini, TPN Ganjar-Mahfud tuh masih meyakini bahwa pencalonan Mas Ganjar sebagai Capres tuh udah legit memenuhi syarat, termasuk bersih dari kasus hukum. udah lewat proses, dan hasilnya ya clear. That being said, Bang Ronny bilang  kalau ini MURNI soal kasus hukum, Mas Ganjar bersih di sini.
 
Got it. Anything else?
Btw, ngomongin soal kasus hukum, kamu pasti tahu dong kalau beberapa waktu lalu, Kejaksaan Agung tuh sempat ngeluarin memo gitu, guys. Isinya adalah mereka menunda semua proses hukum yan melibatkan para peserta Pemilu, termasuk calon presidennya. Tapi enggak dengan KPK. Mereka mah hajar aja terus meskipun lagi Pemilu. In that sense, terkait kasusnya Mas Ganjar ini, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, confirm pihaknya bakal memproses kasusnya Mas Ganjar ini, guysLet’s see kelanjutannya kayak apa yah.

Now, we’re talking about the “Bad Blood” in ASEAN…Everybody meet: Singapore on exclusive Eras Tour Concert.

Calling all Swifties yang bete banget kenapa Eras Tour ngga diadain di Indonesia… karena kayak, Red aja pernah digelar di GBK kan?? Terus ini kenapa Eras Tour yang gede banget malah diborong habis selama tujuh hari sama SG dan ga disisain sama sekali buat Indonesia atau negara-negara tetangga lainnya? Nah pertanyaan itu terjawab sudah, guys. Setelah sebelumnya Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin nge-spill bahwa Singapore membayar sampe US$3juta per konser ke Mother Taylor supaya doi ngga konser elsewhere di Asia Tenggara, dan politisi Filipina Joey Salceda yang protes dan menegaskan bahwa tetangga tuh harusnya saling membantu dalam meningkatkan ekonomi, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akhirnya buka suara.
 
Apa katanya? Well, pertama beliau membenarkan bahwa emang ada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Singapura biar negaranya jadi satu-satunya venue Eras Tour di Asia Tenggara. Nggak cuma itu, PM Lee juga membenarkan kalo pemerintah Singapura emang sengaja kasih fee ke tim Eras Tour Concert biar kesepakatan ini tercapai.
 
Furthermore, PM Lee justru samsek menilai klausul ini bukan sebuah tindakan negara tetangga yang nggak baik kayak yang dituduhkan Joel Salceda. Yang ada dalam statement-nya PM Lee justru kayak pamer bahwa kesepakatan tersebut justru bikin negaranya untung besar. Ya gimana nggak untung, konser Mbak Taylor di Singapore sendiri menjual 300 ribu tiket dengan 70 persen di antaranya dibeli sama turis. So bayangin aja deh, berapa banyak ‘swiftonomics’ yang dihasilin Singapura lewat Taylor Swift. In his words, PM Lee lanjut bilang gini, “If we had not made such an arrangement, would she have come to more places in Southeast Asia? Maybe, maybe not?”
 
Tonight’s Eras Tour surprise song: Why you gotta be so meeean?

“Masih diduga, kita masih asumsi,”

Gitu guys komentar dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto saat ngomentarin soal dugaan penggelembungan suara PSI di Pileg 2024 yang sekarang ujung-ujung udah ada di 3,1%. Menurut Pak Hadi, dugaan itu masih asumsi dan harus bisa dibuktikan. Beliau juga minta warga masyarakat supaya jangan berspekulasi dulu, dan tunggu aja hasil penghitungan suaranya pada 20 Maret mendatang.
 
When you think your crush has a feeling for you…

Announcement


No one bought us coffee today 🙁

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Repeat after us: I will take care of myself better.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.