Email not displaying correctly? View it in your browser.
Good morning
Happy Thursday, everyone! If you know that Trump won the US election, and are wondering how we got there, worry no more because we've got all the updates for you here. We are also try settling the dust here: Mahasiswa LPDP wajib pulang gak? Scroll down for more!
First stop, let’s get you updated on: Pilpres AS 2024…
Donald Trump menang!
Yep. Donald Trump resmi memenangkan Pilpres Amerika Serikat 2024. Itu artinya, Trump yang menjabat sebagai Presiden AS pada 2017-2021 lalu itu bakal balik lagi memimpin Negeri Paman Sam dari tahun 2025 hingga empat tahun berikutnya, guys. Lantas, apa artinya kemenangan Trump bagi dunia? Dan apa aja yang bakal Trump lakukan di kali keduanya menjabat ini? Scroll down to find out!
Tell. Me. Everything.
Sure. Kayak yang udah kita bahas kemaren, di AS itu sekarang lagi rame banget pasca pemilihan presiden kan. Ada dua kandidat di sini, Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Terus, tentunya kamu tahu juga kalau sistem itung-itungan di Pilpres AS itu sistemnya nggak kayak di kita yang one man one vote tapi based on electoral college, diitung per negara bagian. It’s all about the math kalo kata pengamat di sana. Adapun dari total 538 electoral votes, seorang capres kudu bisa win 270 electoral votes untuk memastikan kemenangan dan ditetapkan sebagai Presiden terpilih.
Terus terus?
Nah hasilnya keluar kemaren banget nih, guys, ga lama abis pada nyoblos. Yep, Donald Trump, capres dari Partai Republik akhirnya bisa dapat electoral votes lebih dari 270. Sampai berita ini ditulis, Donald Trump udah mengumpulkan sebanyak 279 suara elektoral, mengalahkan lawannya, Kamala Harris yang punya 223 suara aja. Hal ini jelas menjadikan Donald Trump legit terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-47. Sekarang, mari kita bahas dari mana aja suara 279 ini Trump dapatkan.
Walk me through dong….
Sure. Jadi, kayak yang kemaren kita bahas, ada beberapa negara bagian yang dari tahun ke tahun tuh udah bisa ketebak whether mereka bakal milih capresnya Demokrat atau Republik ya. Kayak California, itu udah pasti ke Demokrat. Terus Texas, udah pasti juga ke Republik. Di Pilpres 2024 ini juga gitu. Kamala Harris legit menang di California, while Trump menang di Texas. Nah, yang buat suara Trump melejit adalah dari sejumlah swing states, aka negara bagian yang dari Pilpres ke Pilpres ganti-ganti mulu. Bentar ke Demokrat, bentar ke Republik.
Okay….
Makanya swing states ini jadi battleground lah buat para capres. Kampanyenya Trump dan Harris juga dari kemaren jor joran di swing states ini, gengs. Adapun swing states ini kayak Pennsylvania, Georgia, North Carolina, Michigan, Wisconsin, Arizona, dan juga Nevada. Hasilnya, sampai berita ini ditulis, Trump udah menang di empat swing states, guys. Bahkan, Pennsylvania, swing states yang jadi rebutan gara-gara electoral votes-nya gede itu, juga dimenangkan Trump. Selain
Pennsylvania, beberapa swing states lain kayak Georgia, North Carolina, dan Wisconsin juga dimenangkan Trump.
So, Trump won…
Yes. Makanya kemaren, di hadapan ribuan pendukungnya di Florida, Donald Trump udah menyampaikan pidato kemenangannya. Ada beberapa yang di-highlight dari pidato Trump itu ygy. Pidato itu intinya ya ngomongin apa yang bakal dia lakukan selama empat tahun pemerintahannya mendatang. In his words, Trump bahkan bilang "Many people have told me that God spared my life for a reason, and that reason was to save our country."
Wow okay….
Lebih jauh, di pidatonya kemaren, Trump juga ngomongin soal berbagai rencana kebijakannya di dalam dan luar negeri. Mulai dari bakal ngurangin pajak buat kelas miskin dan menengah misalnya, terus bakal menutup border-border di AS biar para imigran ilegal nggak bisa masuk seenaknya ke AS. Terus, on genosidanya Israel, dan perihal konflik Timur Tengah, Trump sih bilangnya ya: “Won’t start a war, will end one."
So, how does the world react to this?
Well, menyikapi kemenangan Trump, banyak pemimpin negara udah ngasih congratulations gitu sih. Kayak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, misalnya. Terus pemimpin negara-negara Arab kayak Raja Yordania, King Abdullah II, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, sampai Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed. Semua pada bilangnya looking forward lah buat kerja bareng Trump.
I see….
Terus, ada juga yang ketar ketir nih guys dengan kemenangan Trump. Contohnya Korea Selatan. For context, Trump itu mau naikin pajak barang impor up to 10-20% kan. Nah, disampaikan oleh Menteri Perdagangannya Korsel, Cheong In-kyo, kebijakan ini bakal berpengaruh buruk buat ekspornya mereka, guys. Jadi Korea Selatan disebut bakal loss pendapatan sekitar USD 44 miliar gara-gara si impor-ekspor ini. Terus di Barat, ada Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson takutnya di kepemimpinan Trump ini, dukungan AS terhadap Ukraina di perang lawan Rusia bakal berkurang, guys. Jadi ya, mereka nggak berharap banyak juga katanya.
Dari tadi kok lawannya nggak kedengeran ya….
Nah baru aja nih guys lawannya Trump, Kamala Harris akhirnya muncul di publik. Bertempat di Howard University, Washington DC dan di hadapan ribuan pendukungnya, Harris menyampaikan bahwa dirinya menerima hasil pemilu. Meski begitu, Harris menegaskan bahwa dia ga akan menyerah untuk membangun negaranya, dan akan berjuang selama lima tahun buat qerja qerja qerja dari berbagai lini untuk Amerika yang lebih baik. Selanjutnya, Harris juga bilang bahwa doi udah menyampaikan ucapan selamat ke Trump dan memastikan bahwa transfer of power akan dilakukan dengan lancar.
Nice. Anything else I should know?
Here at home, kamu harus tahu bahwa dalam waktu dekat, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat, guys. Di agenda sih bakal ketemu Presiden Joe Biden ya. Cuma, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangannya Rabu (6/11) menyebut nggak menutup kemungkinan juga Pak Prabowo ketemu Donald Trump, guys. Meskipun belum inaugurasi, tapi bisa aja kata Bang Hasan gitu. Ngeliat sikon lah.
When people keep saying promises they cannot keep…
On deforestation.
Guys, nyesek banget ga sih kalau ketemu orang omdo tuh. Yang ngomong doang, nggak bisa nepatin janji. Bilangnya mau main ke rumah taunya malah jalan sama mantan (Eh, nggak ke situ sumpah). Well, faktanya sekarang, kitalah manusia omdo yang nggak bisa nepatin janji itu, guys. Bilangnya tahun 2030 nggak bakal ada lagi penggundulan hutan. Eh faktanya sekarang, penggundulan hutan malah makin parah!
Hold on. I need some background.
You got it. For starters, let’s talk about: Climate crisis. Kayak yang udah sering kita bahas, dampak climate crisis ini kan makin hari makin parah ya. You name it deh, se-simple suhu udara dan cuaca makin panas, bencana makin sering kejadian, termasuk polusi juga makin gila. Nah, menyikapi hal ini, sebenarnya ada banget guys salah satu cara yang perlu ditanggulangi buat meminimalisir dampak si climate crisis ini, guys. Yep, everybody meet: Deforestasi.
I am reading….
Again, kayak yang udah sering kita bahas, hutan tuh berperan penting banget kan dalam kehidupan kita. Penting banget malah. Bahkan, oksigen yang kita hirup sekarang ini, di detik ini, ya dihasilkan dari hutan juga, gengs. Kebayang kan kalau nggak ada hutan tuh gimana? Nah tapi faktanya, hutan-hutan banyak ditebang pohonnya buat berbagai kepentingan :( Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah, world leaders, dan para pemangku kebijakan di luar sana ware sama penebangan hutan yang banyak banget itu? Mereka aware kok, guys.
Aware tapi kok…..
Makanya, di acaranya PBB yang khusus ngomongin climate crisis, COP namanya, sejak tahun 2021 lalu, para world leaders ini sepakat, “Udah ya. Nggak lagi-lagi deh ada penggundulan hutan begini." Yep, di situ mereka ambi banget mau achieve NOL DEFORESTASI per tahun 2030 mendatang. Enam tahun dari sekarang nggak tuh. Tapi apa yang terjadi teman-teman? Ya as expected. Ambisi para world leaders itu ya mentok sampe situ doang. Buktinya, ya itu tadi kan. Masih banyak hutan yang ditebang untuk berbagai kepentingan.
Iya tah?
Iya banget. Mau dikasih data? dari data yang udah dihimpun berbagai organisasi, nggak ada tuh progres buat menuju nol deforestasi tadi. Yang ada, di tahun 2023 lalu, tingkat deforestasi justru meningkat sampai 50%. Kebakaran hutan makin tinggi. Bahkan, di Brazil, di salah satu savana namanya Cerrado, penggundulan hutan di sana meningkat sebesar 68% dari tahun ke tahun.
What about Indonesia?
Ya sama aja. Masih dari data yang sama, tingkat deforestasi di Indonesia diketahui meningkat sampai 57% dalam satu tahun. Kenapa? Ya karena banyak demand untuk berbagai industri yang sumbernya dari hutan, guys. Mulai dari kertas, sampai logam-logam tambang kayak nikel, dsb. Terus yah, pemerintah Indonesia tuh bahkan disebut nggak melakukan banyak hal loh buat mencegah penggundulan hutan. Jadi kayak, yaudah aja. Masih ada harapan? Ya ada banget. Buktinya deforestasi di sini tahun 2015-an lalu tuh cukup rendah kok. Terendah di negara-negara tropis lainnya bahkan. Jadi ya. Masih ada harapan.
I see. Anything else I should know?
Anyway, talking about “Pemerintah nggak melakukan banyak hal”, kamu harus tahu bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu. Kayak, one thing leads to another gitu lo. Salah satunya, ya gara-gara birokrasi dan tekanan politik yang nggak bisa tegas terhadap penggundulan hutan. Hasilnya, penggundulan hutan ,akin masif terjadi. Terus, climate crisis juga makin kerasa deh dampaknya. Padahal udah se-obvious itu tapi tetap nggak ngerti tuh gimana ceritanya sih, Halo halo pemerintah di berbagai negara dunia???
When people keep talking about LPDP…..
Nggak papa tuh nggak pulang-pulang?
Calling out para rakyat scholarship seekers yang lagi mau nyoba LPDP tahun depan! So far udah sampe mana persiapannya, guys? Udah nyiapin essay? Udah siap jauh terpisah dari Indonesia? Atau jangan-jangan pas lulus, nyampe sana, udah niat nggak balik-balik? Well, kemaren (6/11) Menteri Pendidikan Tinggi kita bilang, nggak papa banget kalau kamu mau stay dulu di luar negeri kelar kuliah, guys. Serius. Scroll down, deh.
Whoaaa tell me!
Well, for starters, kamu harus tahu bahwa di bawah kepemimpinannya, Presiden Prabowo misahin Kementerian Pendidikan jadi dua: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Adapun Mendikdasmen dijabat oleh tokoh Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Mendiktisaintek dijabat oleh akademisi ITB, Prof. Satryo Brodjonegoro. Sekarang kita mau fokus ke pendidikan tinggi ygy di mana salah satu yang rame banget diomongin di sini adalah: Soal Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan aka LPDP.
What about it?
Banyak pihak menilai beasiswa LPDP ini udah nggak relevan lagi, guys. Iya, pergi berangkat ke negara orang pake duit pajak rakyat kan, belajar sampe lulus juga dibayarin negara. Janjinya sih, bakal ada kontribusi yang diberikan buat negara setelah lulus ntar. Eh pas lulus, malah nggak balik-balik ke Indonesia. Sempat rame tuh di media sosial banyak yang nge-spill para awardees-nya menghalalkan segala cara lah buat bisa tetap stay di sana dan nggak pulang ke Indonesia. Lantas, "Mana kontribusi yang lo janjikan itu? Mana janji manismu???”
HMMMM….
Yang harus kamu tahu adalah, pemerintah di sini lagi mengevaluasi program Beasiswa LPDP ini, guys. Ditata ulang bahasanya. Mendikti Saintek, Prof. Satryo Brodjonegoro dalam keterangannya kemaren (6/11) sih menyebut beasiswa ini perlu ditata ulang biar sejalan sama programnya Prabowo Subianto selaku Presiden. Selain itu, tata ulang ini juga dilakukan for the sake of the money, guys. Our money, ehehehe.
Gimana gimana?
Now, everybody meet: Cost benefit analysis. Disampaikan oleh Wamendikti Saintek Prof. Stella Christie pada 30 Oktober lalu, Kemendiktisaintek sekarang lagi melakukan cost benefit analysis terhadap Beasiswa LPDP ini. Jadi, dari analisis ini, bisa keliatan tuh dana yang dikeluarkan, alias duit pajak kita itu, worth it nggak sama manfaat dari beasiswanya. Tapi on top of all, Prof. Stella juga menyebut Kemendikti di sini sifatnya cuma sebatas kasih rekomendasi aja, guys. Kebijakannya, ya tetap ada di Kementerian Keuangan selaku pengelola LPDP.
Worth it nggak yhaaaa…
Menurut kamu gimana? Soalnya, kalau kata Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, negara tuh berhak dapat return dari investasinya, gengs. Iya, ditemui Rabu (6/11), Pak Pratikno menyebut beasiswa pendidikan itu, termasuk Beasiswa LPDP, ya investasi untuk membangun bangsa dan negara. Plus menyelematkan masyarakat. Makanya Pak Pratikno bilang, “Negara berhak mendapat return dari investasi itu."
Awardees-nya banyak yang nggak mau pulang gimana tuh pak?
Yang harus kamu tahu adalah, Mendikti Prof. Satryo bilang justru nggak papa banget kalau nggak mau pulang ke Indonesia setelah lulus kuliah. Yep, you read it right. Dalam keterangannya Rabu (6/11), Prof. Satryo ngeliatnya pemerintah kita emang susah ngasih mereka kerjaan. Jadi kalau dipaksain pulang tapi nyampe sini jadi pengangguran, ya buat apa? Gitu lah kira-kira. Kecuali kalo ada ikatan dinas yah. Itu wajib banget pulang non-negotiable.
Ok. Selain itu nggak papa nggak pulang?
In that sense, pemerintah ngeliatnya ya better para awardees itu stay aja dulu di negara lain. Cari kerja, perdalam ilmunya, dll. Bahkan, kalau ada yang stay di luar negeri, masuk lembaga internasional, bawa nama Indonesia, ya itu diitungnya juga kontribusi untuk negara, guys. Nggak ada masalah, kalau kata Pak Menteri. “Akhirnya, pada pulang semua pasti. Pasti pulang suatu hari,” gitu cenah.
Got it. Anything else I should know?
Well, dari tadi ngomongin Beasiswa LPDP, at this point kamu mungkin masih meraba-raba ya kontribusi LPDP ini sejujurnya ada di mana sih, dan kayak apa gitu kan? Nah, sebenarnya ada banget tahu guys kontribusinya LPDP. Terutama dalam mencetak lulusan S2 dan S3. Soalnya, sekarang aja, per tahun 2024 ini, dari data Forum Rektor Indonesia mencatat lulusan S2 dan S3 tuh cuma 0,45% dari total penduduk usia produktif. Bandingin aja 11 tahun lalu, tepatnya tahun 2013 lalu, waktu Beasiswa LPDP pertama kali di-initiate. Adapun sejak 11 tahun terakhir, beasiswa LPDP udah disalurkan ke 49.896 anak di mana setengahnya udah berstatus sebagai alumni. Pemerintah commit, penerima beasiswa ini bakal terus ditingkatkan tiap tahunnya. “Tiap tahun naik terus,” cenah.
FYI, Moo Deng got a rival...
Meet: Haggis.
Yep guys, seekor pygmy hippo yang sejenis Mo Deng, namanya Haggis baru aja lahir di Edinburgh Zoo, Skotlandia 30 Oktober lalu. Kelahiran Haggis bikin banyak pihak hepi banget, sampe-sampe hippo house yang merupakan rumah Haggis di zoo ditutup sementara. Dalam video Haggis bersama ibunya yang dipost di X oleh pihak kebun binatang, nampak keduanya lagi bercengkrama dan sama-sama dalam kondisi sehat. Kata pihak Zoo, penutupan sementara hippo house ini juga buat memastikan bahwa mama dan anaknya bisa diurus dengan lebih maksimal oleh keeper, terutama dalam masa-masa sensitif pasca lahiran. FYI guys, Haggis ini lahir dari orang tua bernama Otto dan Gloria. Keduanya juga udah punya anak sebelumnya, namanya Amara yang lahir pada 2021 lalu. Namun Amara saat ini udah pindah ke London Zoo untuk mengikuti program pengembangbiakan untuk hewan langka.
FYI, sebenernya habitat alami dari pygmy hippo ini adalah di Afrika Barat, terutama Liberia yang merupakan native stomping ground-nya mereka. Tapi karena perburuan dan makin mengecilnya habitat, diyakini saat ini jumlah pygmy hippo di alam liar cuma tinggal 2.500 ekor aja.
"Nanti lihat siapa yang menang,"
Gitu guys tanggapan dari Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad pas ngomenin soal hasil itungan sejumlah hasil survei yang mencatat elektabilitas jagoan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di sejumlah Pilkada serentak 2024 mulai turun. Pak Dasco bilang, emang biasa dinamika politik itu terjadi dan kian dinamis ketika udah mendekati hari pemungutan suara. Tapi yaaa yaudah liat aja nanti.
We want Pak Dasco's confidence. What's he having for breakfast?
Announcement
Thanks to Caratdeul and wawan for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Do you know that you can get protein from fruits too? Yes.