Who's saying: Ga mau bantu-bantu lagi!!
Me? Kalo ada yang minjem duit?
Wrong. The US. Iya guys, ada pelit-pelitnya juga Presiden Amerika Serikat, Donald Trump nih. Soalnya,doi baru aja membekukan hampir semua bantuan asing yang diberikan Amerika Serikat selama 90 hari ke depan (3 bulan), kecuali untuk Israel, Mesir, Sudan, dan Suriah. Kebijakan dari Departemen Luar Negeri AS ini termuat dalam memo dari Menlu Marco Rubio tertanggal Jumat (24/1) waktu setempat.
Masalah banget emang?
Ya banget. Karena Amerika Serikat adalah salah satu sponsor terbesar atas berbagai proyek bantuan di seluruh dunia. Bantuan yang dihentikan meliputi kesehatan, penanganan HIV/AIDS, pendidikan, pembangunan, pertanian, pelatihan kerja, antikorupsi, bantuan keamanan, hingga dukungan untuk organisasi masyarakat sipil. Memo pembekuan bantuan luar negeri AS juga diterima oleh United States Agency for International Development (USAID). Memo yang dialamatkan ke USAID itu berisi perintah buat segera menyetop pasokan obat-obatan dan bantuan medis terkait HIV, malaria, TBC, alat kontrasepsi dan perlengkapan kesehatan ibu-anak.
Kenapa sih Trump??
Alasannya, mau efisiensi. Yep, Trump emang memerintahkan jeda 90 hari untuk penyaluran bantuan pembangunan asing di mana selama jeda, pemerintah AS juga akan meninjau efisiensi dan kelanjutan dari kebijakan luar negeri AS di masa pemerintahan presiden yang baru. Menurut Rubio, setiap dolar yang dibelanjakan harus membuat AS lebih aman, kuat, dan makmur. Jadi emang butuh nih evaluasi ini.
Berat.... berat
Banget guys, secara Amerika Serikat ini emang merupakan donor terbesar bagi bantuan kemanusiaan maupun militer secara global. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), AS menyumbang sekitar US$64 miliar bantuan pembangunan luar negeri di 2023. Terus tahun lalu, Amerika Serikat juga menyumbang bantuan kemanusiaan hingga US$2,1Triliun yang dialokasikan untuk membantu kelompok pengungsi, di berbagai negara, mulai dari Rohingya hingga di Palestina.
:(
Tapi yahh Trump kemudian me-reverse berbagai kebijakan itu, guys. Pihak pemerintah US langsung follow up kebijakannya di mana Kepala Office of Management and Budget (OMB) AS, Matthew Vaeth langsung meminta pada lembaga-lembaga pemerintah untuk patuh pada pengeluaran sesuai prioritas Presiden Trump. In that memo, tiap lembaga pemerintahan diimbau buat menghentikan pemberian hibah baru dan membekukan pencairan dana untuk program yang udah berjalan.
Sad :(
Based on the reports by The Guardian, bantuan luar negeri AS di Asia Tenggara targetnya ke program bantuan kemanusiaan, khususnya ke masyarakat yang rentan terdampak bencana alam. Selain itu, USAID juga mendukung para aktivis prodemokrasi yang berjuang melawan rezim represif melalui program-program pro sipilnya. So far, belum jelas seberapa besar pembekuan aliran dana bantuan luar negeri AS ke Asia Tenggara ini. Tapi, berdasarkan reports yang sama, program penyelamatan nyawa di kawasan Asia Tenggara juga mulai dikurangi, termasuk Indonesia.
Dampaknya apa?
Yep, menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (30/1), kebijakan Trump buat nyetop pasokan medis dan obat-obatan ini kemungkinan besar bakal berdampak ke Indonesia. But, one thing you should know, Indonesia sekarang nggak lagi bergantung sepenuhnya ke AS, guys. Negara kita udah mulai ngandelin dana hibah dari Arab Saudi sama India. For now, pemerintah Indonesia udah aktif bekerja sama buat mastiin ketersediaan nakes sama obat-obat khususnya buat penanganan penyakit jantung. Dalam waktu dekat, Menkes Budi bakal bertolak ke Australia buat cari kemungkinan bantuan dari sana.
Any other impacts?
Of course, pembekuan bantuan luar negeri AS ini bakal ganggu penyediaan air bersih, pendidikan dasar, pemberantasan perdagangan manusia, sampai distribusi obat-obatan penting di seluruh dunia. Other than that, program seperti Rencana Darurat Presiden untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR) dan Inisiatif Malaria Presiden (PMI) terancam distop juga. Hal ini memicu respons dari Masyarakat AIDS Internasional, mengingatkan kalo penghentian PEPFAR bakal mengancam nyawa jutaan orang di dunia karena hilangnya pasokan obat antiretroviral untuk pasien HIV. Tanpa adanya pendanaan, maka proses pengobatan untuk pasien HIV otomatis berhenti juga.
Sad :( Anything else?
Yes, kebijakan pemerintahan Trump yang baru ini mengundang kritik dari anggota Kongres Demokrat, yaitu Gregory Meeks dan Lois Frankel. Menurut keduanya, alokasi dana yang sudah diatur dalam kongres harus dilakukan sesuai arahan yang telah disepakati. Jika AS menghentikan pasokan bantuan luar negeri ini bakal munculin kekosongan yang bisa dimanfaatkan negara-negara pesaing AS buat gantiin peran AS di mata global. Meanwhile, keputusan penghentian bantuan ini diambil Trump setelah klaimnya kalo bantuan asing ke luar negeri nggak lagi sejalan dengan kepentingan AS.