Rise and shine! It's the fourth day of Ramadan already, so at this point, if you're fasting, we hope your body has already got adjusted with the new habit of not having coffee in the morning. Now, do you know who's having Lebaran early? Scroll down...
Pertamina is doing Lebaran early...
Yep, ga nunggu lebaran, aksi korupsi gila yang terjadi di PT Pertamina Patra Niaga yang nominalnya disebut mencapai 1 kuadriliun itu kemudian bikin Dirut PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, ditemani oleh Wiko Migantoro (Wakil Direktur Utama PT Pertamina Persero) dan Mars Ega Legowo Putra (Plt PT Pertamina Patra Niaga) meminta maaf pada publik pada Senin (3/3).
Reallly?
Yep, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (3/3) siang di Kantor Pertamina, Simon mengucapkan permohonan maaf pada seluruh rakyat Indonesia. Dalam statement-nya, Simon juga menyatakan kalau terungkapnya kasus ini adalah pukulan buat semua pihak. Di kesempatan yang sama, Simon menegaskan bahwa pihak perusahaan menghormati proses hukum yang berjalan sekaligus bakal kooperatif mendukung Kejagung dalam proses pengusutan kasus megakorupsi ini.
Ah template ah...
Betoel. Selanjutnya, Simon memastikan kalau produk dari Pertamina sudah sesuai standar yang diterapkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM. Doi kemudian lanjut dengan bilang bahwa kekhawatiran masyarakat yang santer terdengar terkait bensin oplosan jadi momentum buat Pertamina agar bisa berbenah. Selain minta maaf, Simon juga memastikan kalau pasokan BBM selama ramadan dan Idul Fitri 2025 aman di tengah bergulirnya kasus. Biar makin meyakinkan kamu, Simon ini sampai memberikan kontak pribadi supaya bisa menanggapi langsung keluhan masyarakat soal kualitas atau pelayanan Pertamina di lapangan.
Masih trust issue ah...
Who doesn't? Makanya Simon bilang, pihaknya bakal menguji 75 sampel BBM gasoline dengan berbagai tingkatan RON, termasuk Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), Pertamax Green (RON 95), juga Pertamax Turbo. Nantinya setelah pengujian dilakukan, bisa tertera jelas kualitas BBM Pertamina yang udah sesuai sama standar spesifikasi yang diminta Ditjen Migas Kementerian ESDM. Meanwhile, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) yang udah melakukan uji sampel pada BBM Pertamina sudah menyatakan kalau seluruh sampel BBM di SPBU yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangsel, juga Terminal BBM Pertamina Plumpang sudah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
Anyone said anything, then?
Yep, merespons permintaan maaf dari Dirut Pertamina (Persero), anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Nasdem, Asep Wahyuwijaya, mengungkapkan bahwa permintaan maaf saja nggak cukup. Lebih lanjut, Asep menegaskan kalau kasus megakorupsi yang merugikan negara hingga Rp1 kuadriliun ini harus bisa dibereskan secara menyeluruh, baik di induk maupun anak perusahaan.
Agree...
Selanjutnya, pakar konversi energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri bilang bahwa masyarakat nggak perlu khawatir dan ragu soal kualitas BBM produksi Pertamina, seperti Pertamax. Ketika dihubungi pada Minggu (2/3), Tri menyampaikan bahwa Pertamina selalu melakukan pengujian BBM lewat Lemigas atau ITB untuk memastikan kualitas sesuai standar Ditjen Migas. Misalnya pengujian Pertamax lewat standar ASTM D6201 yang bisa mengetahui kuantitas deposit untuk mencegah kerak pada mesin. Pengujian produk Pertamina oleh ITB ini dilakukan di Laboratorium Surveyor Indonesia. Lebih lanjut, zat aditif yang ditambahkan ke BBM hanya bisa memperbaiki BBM tapi nggak bisa mengubah angka RON juga volumenya.
Tetep aja kita konsumen khawatir...
Ya emang. Meski menurut pakar ITB masyarakat nggak perlu khawatir, nyatanya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta banyak menerima aduan warga yang merasa jadi korban dugaan pengoplosan BBM Pertamax. Sejak dibukanya posko aduan pada Jumat (28/2), sudah ada 519 aduan yang masuk, gaes.
Emang ga bener...
Makanya, kamu bisa banget ngelaporin dan ngegugat Pertamina berdasar UU Perlindungan Konsumen atas kasus pengoplosan BBM ini. Menurut pengacara publik LBH Jakarta, Alif Fauzi Nurwidiastomo, LBH Jakarta dan Celios menerima aduan masyarakat secara daring maupun luring. Masyarakat yang ingin mengadukan keluhan konsumen harus lebih dulu mengisi formulir aduan berisi sejumlah pertanyaan terkait penggunaan BBM.
Alrite. Anything else?
Update terbaru dari kasusnya, pada Senin (24/2), Kejagung menetapkan dua tersangka baru yaitu Maya Kusmaya (Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga) dan Edward Corner, Vice President trading operation PT Pertamina Patra Niaga. Sebelumnya, para penyidik sudah lebih dulu menetapkan keduanya sebagai tersangka pada Rabu (26/2) malam. Selanjutnya, menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, keduanya lebih dulu dipanggil dan diperiksa sebagai saksi pada Kamis (27/2) pukul 10.00 pagi. Namun, keduanya nggak bisa memenuhi panggilan tanpa alasan yang jelas. Penyidik akhirnya harus menjemput paksa dua tersangka buat diperiksa lebih lanjut.
Now, on the historic Oscars 2025...
Guys, kamu pasti tahu bahwa baru aja, acara penghargaan insan perfilman Hollywood, Oscars 2025 digelar pada Minggu (2/3) di Dolby Theatre, Hollywood. Ada 23 kategori nominasi yang diperlombakan tahun ini, mulai dari best picture, best animated feature, best original screenplay, best visual effects, dan masih banyak lagi. Namun, salah satu yang menarik perhatian adalah pemenang Best Documentary Feature, yaitu film berdurasi 95 menit berjudul 'No Other Land'.
Tell me.
So, film No Other Land berlatarkan wilayah Tepi Barat di Gaza. Filmnya menceritakan soal beratnya hidup di wilayah Palestina karena warganya sewaktu-waktu bisa aja kehilangan rumah, digusur atau dijadikan pengungsi gitu aja. Yang keren, film ini diproduksi secara kolektif oleh tim Palestina-Israel dengan angle yang sangat menyentuh emosi. FYI guys, No Other Land ini berhasil mengalahkan pesaingnya yang rilis di 2024 yaitu Black Box Diaries, Porcelain War, dan Sugarcane.
AAAAA keren bangettt!!
Yep, setelah awardnya dibacakan oleh Selena Gomez dan Samuel L. Jackson, empat orang dari tim No other Land naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Mereka adalah Rachel Szor, Hamdan Ballal, Basel Adra, dan Yuval Abraham. Dalam speech-nya, sang co-director, Basel Adra dari Palestina, menyampaikan bahwa film ini adalah cerminan kenyataan pahit yang dialami warga Palestina selama bertahun-tahun. Dalam kesempatan yang sama, Basel juga menyerukan supaya dunia mengambil tindakan untuk menghentikan ketidakadilan dan upaya ethnic cleansing terhadap warga Palestina di Gaza.
Go on.
Setelah Adra, co-director yang dari Israel, namanya Yuval Abraham, juga naik ke panggung dan menyatakan bahwa pihak Palestina dan Israel membuat film ini bersama-sama. Produksi film ini dibuat karena dua belah pihak sudah melihat kehancuran mengerikan di Gaza yang harus segera diakhiri. Dalam kesempatan yang sama, Yuval menyinggung nasibnya sebagai seorang warga Israel yang bebas mau ngapain aja, di mana hal ini berbeda dengan nasib Basel yang hidup di Palestina. Lebih lanjut, Yuval menegaskan bahwa kebijakan luar negeri AS menjadi penghalang bagi dua wilayah untuk berdamai dan mencapai solusi politik. However, No Other Land nggak bisa didistribusikan di AS...
Why?
Yep, No Other Land nggak tayang di AS, tapi didistribusikan sendiri. Distribusi film yang nggak formal ini menurut Yuval pastinya berkaitan dengan alasan politik. Meski berharap situasi berubah, tim No Other Land nggak menunggu perilisan dari bioskop karena permintaan atas film ini di AS sangat tinggi. Tiket pertunjukkan di hampir 100 bioskop yang didistribusikan secara mandiri oleh tim terjual habis. Meanwhile, menurut Adrian Horton dari The Guardian, No Other Land adalah film yang terus terang dan nggak sensasional.
Any interesting discussion about this?
Yep, jadi salah satu hal yang disoroti terkait winner speech dari tim No Other Land adalah minimnya antusiasme tamu undangan yang hadir ketika tim akan naik ke atas panggung. Muncul pro-kontra di Reddit soal reaksi para tamu yang adem ayem aja pas para pemenang maju. Kayak, ga banyak yang kasih standing applause gitu. Ada yang bilang karena emang banyak Jewish di Hollywood, tapi juga ada yang bilang bahwa emang kemenangan terkait situasi krisis harusnya ngga dirayakan terlalu heboh dan antusias.
I see. Anything else?
Yes, ketika No Other Land diapresiasi dalam nominasi Oscars tahun ini, situasi gencatan senjata Palestina- Israel sedang rentan. Pada Minggu (2/3) gencatan senjata tahap pertama sudah berakhir. Namun sebelum berakhirnya fase pertama, Hamas-Israel harusnya sudah mulai berunding soal gencatan senjata tahap dua. But, Israel dengan kejamnya malah memutus seluruh akses bantuan sosial ke Gaza dengan dalih Hamas harus janji bakal memperpanjang gencatan senjata antara mereka. Tindakan Israel ini dikritik oleh Mesir dan Qatar sebagai pihak mediator gencatan senjata Palestina-Israel.
Now, everything you need to know about the Cartenz Pyramids climbers...
Kabar duka datang dari tanah air, di mana dua orang pendaki meninggal dunia ketika menuruni puncak Gunung Carstensz, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Sabtu (1/3). Sejauh ini diperkirakan kematian keduanya dipicu oleh serangan hipotermia akibat cuaca buruk yang terjadi di atas gunung.
Hiks :( tell me more.
Adapun dua pendaki itu adalah Lilie Wijayanti Poegiono (59) dan Elsa Laksono (59). Keduanya memulai pendakian bersama ke Gunung Bromo ketika menginjak usia 18 tahun. Keduanya berangkat bersama 18 orang pendaki lainnya menuju ke puncak Carstensz pada Jumat (28/2) pukul 04.00 WIT. Tim pendaki dalam misi Seven Summits ini terdiri dari 20 orang itu termasuk 5 pemandu, 7 pendaki dari Indonesia, 6 pendaki WNA, juga 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz. Salah satu di antara 7 pendaki Indonesia yang berangkat dalam misi itu, ada penyanyi Fiersa Besari.
Terus terus...
Initially, seluruh pendaki berhasil mencapai puncak Carstensz pada Jumat (28/2) sekitar pukul 14.00 WIT. Namun, ketika rombongan dalam perjalanan turun menuju Lembah Kuning (Yellow Valley), cuaca buruk berupa hujan deras dibarengi salju dan angin kencang menerpa mereka. Akibat situasi ini lima pendaki mengalami hipotermia, yaitu Lilie Wijayanti Poegiono, Elsa Laksono, Indira Alaika, Saroni, dan Alvin Reggy Perdana. Pada Sabtu (1/3) pukul 00.07 WIT, Lilie dan Elsa nggak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di Teras Dua.
Kronologinya gimana?
So, pada malam hari, sekitar pukul 19.30 WIT, dua orang pendaki turun lebih dulu menyampaikan bahwa Indira mengalami hipotermia di dekat puncak ketika turun dari puncak. Sekitar sejam kemudian pemandu lokal bernama Ruslan tiba di basecamp dengan gejala hipotermia. Sekitar pukul 21.48 WIT pemandu bernama Yustinus berusaha naik ke Summits Ridge, lokasi di mana Indira, Alvin, dan Saroni berada. Namun, karena cuaca yang memburuk pendakian berhenti di Teras Besar. Ketiganya baru bisa di-rescue pada Sabtu (1/3) pagi oleh tiga orang pemandu internasional yaitu Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones.
Sad banget :( Kok bisa sampe passed away?
Menurut anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Fandhi Achmad, Lilie, Elsa, juga pendaki lain bisa terserang hipotermia karena tertahan terlalu lama di puncak. Menurut Fandhi, idealnya rombongan harus sudah tiba di Basecamp Yellow Valley sekitar pukul 17.00 WIT. Lebih lanjut, durasi perjalanan maksimal menuju ke puncak gunung berlangsung selama 14 jam, jika lebih dari itu maka pendaki bisa berisiko terkena hipotermia. Selain faktor cuaca, Fandhi juga menyatakan kalau jumlah pendaki yang terlalu banyak dan persiapan yang belum optimal bisa membuat pendakian terhambat.
Terus, gimana proses evakuasi jenazah?
Sekitar pukul 22.33 WIT, seorang pemandu asal Nepal, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan penyelamatan ke pendaki lain. Di Teras Dua, pemandu itu berhenti untuk menyelamatkan Lilie dan Elsa yang akhirnya diketahui sudah henti napas dan meninggal dunia. Pada Sabtu pagi pukul 08.38 WIT, dua tim penyelamat dibentuk untuk melakukan misi penyelamatan ke Summits Ridge dan Teras Dua. Tim 2 (evakuasi) terdiri dari dr. Adna dan Meidi bertolak ke Teras Dua untuk mengevakuasi Lilie dan Elsa. Dua jenazah mendiang sudah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3) pukul 10.45 WIT menggunakan maskapai Lion Air.
Any other respons from authorities?
Yep, menurut Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, jenazah Elsa Laksono dievakuasi pada Minggu (2/3) dan langsung dibawa ke RSUD Mimika. Meski cuaca buruk, proses evakuasi kedua jenazah dengan helikopter ke Bandara Mozes Kilangin Mimika pada Minggu (2/3) sekitar pukul 09.42 WIT berjalan lancar. Sedangkan, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dievakuasi pada Senin (3/3) pukul 06.53 WIT. Selain itu, menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, sponsor resmi misi Seven Summits yaitu PT Tropic Cartenz Jaya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Basarnas Timika untuk melakukan upaya evakuasi Lilie dan Elsa di Teras Dua.
Pendaki lainnya gimana?
Tim Basarnas Timika memastikan bahwa 13 orang pendaki Carstensz Pyramid lainnya dalam kondisi selamat. Menurut Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna, pendaki yang selamat adalah Fiersa Besari, Indira Alaika, Furky, Saroni, Ludy Hadiyanto, dua WNA Turki, satu WNA Rusia. Selain itu, lima orang guide pendakian atas nama Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan juga selamat. Semua korban selamat berada di basecamp Yellow Valley pada minggu (2/3) malam.
I see. Anything else?
Yes, sebagai salah satu korban yang selama, penyanyi Fiersa Besari akhirnya angkat bicara lewat media sosialnya. Dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3), Fiersa minta pada publik untuk menahan diri supaya nggak berasumsi dan menulis komentar yang nirempati atas tragedi ini. Lebih lanjut, Fiersa juga meminta maaf baru bisa mengabari situasi karena para pendaki yang selamat di basecamp Yellow Valley masih syok dan berduka atas hal yang terjadi. Namun, kini kondisi sudah lebih stabil.
Thank you for the life we shared, Skype!
Guys, siapa nih di antara kamu yang familiar dengan Skype? Bagi generasi 90-an, mungkin nggak asing lagi sama layanan telepon dan video berbasis internet dari Microsoft yaitu Skype. Pergi merantau dan terpisah dari rumah, keluarga, teman, bahkan si doi bakal kerasa lebih bearable karena ada aplikasi satu ini. Skype pertama kali diluncurkan pada 2003 di Estonia dan popularitasnya makin meroket karena keunggulannya yang bisa membuat panggilan gratis ke seluruh dunia di tengah layanan panggilan internasional yang tarifnya selangit. Nah, mulai Mei tahun ini, Skype udah nggak lagi bisa diakses, nih, guys. Lewat X, perusahaan sudah mengonfirmasi kalau para pengguna masih bisa login lewat layanan gratis Microsoft Teams in the future. Penutupan Skype terjadi setelah 14 tahun sejak Microsoft membeli tunai layanan ini sebesar US$8,5 miliar. At that time, Microsoft lalu mengintegrasikan layanan ini ke produk mereka yang lain, seperti Office hingga Windows Phone. Presiden aplikasi dan platform kolaboratif Microsoft 365, Jeff Teper, mengungkap kalau Skype udah jadi bagian yang integral buat membentuk komunikasi modern dan berbagai momen-momen bermakna bagi para penggunanya. Selama beberapa tahun terakhir popularitas Skype makin memudar, apalagi setelah produk pesaingnya seperti Zoom, Google Meet, dan Cisco Webex makin populer selama era pandemi COVID-19.
"Prosesnya tak tuntas,"
Gitu guys komentar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menilai bahwa pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) engga dilakukan secara tuntas oleh pemerintah. Penilaian ini disampaikan sama Sudirman Said terkait terungkapnya mafia migas sama Kejagung beberapa waktu lalu.
When you're trying to heal from how ugly the government has been, but there's always something new...
Announcement
Thanks to Someone for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
We know it's a little bit late, but... you'll probably need this.