Demo #KawalPutusanMK di Semarang & Makassar Berujung Ricuh, Founder Telegram Ditangkap, Anies Baswedan Belum Dapat Dukungan Partai, Paus Fransiskus Akan Gelar Misa Akbar di GBK

Admin
UTC
16 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning,

Rise and shine! Today we'll still update you with things about protests, politics, anddd... The Pope. Get excited because the weekend is almost here, and so is the end to all of these "pendaftaran calon Pilkada" drama. At least for now...

 

Let's see what happened in Semarang and Makassar.....

Where the demonstrations are not done yet.

Yoi. Demonstrasi #KawalPutusanMK dan menolak Politik Dinasti-nya Presiden Joko Widodo masih terus berlanjut, at least sampai Senin (26/08/2024) kemaren nih, guys. Nggak cuma di Jakarta, Senin kemaren, demonstrasi juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah dan juga Makassar, Sulawesi Selatan. Parahnya, demo di dua kota ini berujung ricuh, bahkan anak-anak turut jadi korbannya. :((


HAH gimana ceritanya?

Parah banget kan? Jadi ceritanya tuh gini, guys. Kejadiannya tuh Senin kemaren di Semarang, Jawa Tengah, massa aksi yang mostly mahasiswa ini menggelar aksi unjuk rasa “Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi”. Berpusat di Kantor DPRD Kota Semarang, awalnya aksi itu berjalan kondusif, guys. Cuma seiring berjalannya waktu, keadaan jadi makin panas!


Panas gimana? 

Yhaa terjadi bentrok antara massa aksi sama aparat. Massa main lempar-lempar, polisi pun melancarkan gas air matanya. Legit disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, “Ada polisi Polrestabes Semarang yang terkena lemparan di pipi kanan,” katanya gitu. Terus, dari aksi lempar-lemparan itu, polisi makin getol bikin massa mundur dengan cara…. Yak, the one and only, gas air mata. Parah banget gas air matanya ini, guys. Bahkan, anak-anak yang mau berangkat ngaji di sekitar situ, juga nggak luput terkena gas air mata! We repeat: Anak-anak. Mau. Berangkat. Ngaji. Kena. Gas. Air. Mata.


Wah gila….

In their defense, dalam keterangannya kemaren, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto menyebut, “Kita kemarin sudah menjalankan sesuai SOP," guys. Kayak, “Ya merekanya yang bandel gamau bubar ya kita semprotkan lah itu gas air mata." Masih dalam keterangannya, Kombes Artanto bilang bahwa gas air mata itu ditembakkan dalam radius 500 meter, guys. Harusnya ga kena perkampungan ceunah. Jadi kalau akhirnya kena, itu gara-gara terhembus angin.


Hah kok angin?

We know riteee. Angin lagi, angin lagi. Padahal angin kan gapunya KTP ya eheheh. Anyway, dalam unjuk rasa kali ini, diketahui ada sebanyak 33 orang yang dilarikan ke rumah sakit. Mostly ya sesak nafas gara-gara gas air mata. Ada juga yang luka-luka kepala bocor, bahkan sampe serangan jantung. Sampai berita ini ditulis, puluhan pengunjuk rasa itu masih dirawat di sejumlah rumah sakit kayak RS Roemani, RSUP Kariadi, dan juga RS Hermina Pandanaran Semarang.


I see….

Dari Semarang, kita ke Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi unjuk rasa juga terjadi di bawah flyover, Jalan Pettarani di mana ricuh-ricuh juga di sana. Sama case-nya kayak yang di Semarang. Awalnya aksi protes berjalan kondusif, tapi makin sore, mulai tuh terjadi aksi bakar-bakar ban, nutup jalan, bahkan sampe lempar-lemparin polisi. Again, polisi dengan defense-nya ya menembakkan gas air mata, guys.


Terus terus? 

Tapi kita nggak mau bahas gas air matanya di sini. Enough, deh. Yang harus kamu tahu adalah, ada angkot lagi lewat terus tiba-tiba dibakar sama warga! Nggak cuma itu, aksi protes inikan lokasi aksinya deket banget sama area kampus ya. Salah satunya, Universitas Negeri Makassar. Nah, tiba-tiba ada nih orang ntah dari mana kemaren nekat masuk ke area UNM dan ngacak-ngacak kampus itu, guys. Hal ini legit dikonfirmasi oleh Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib. In his words: “Mereka bukan pengunjuk rasa tetapi ingin membuat rusuh." Akibatnya, sejumlah fasilitas kampus pun jadi rusak. 


Gila sih. Anything else I should know? 

Anyways, dari tadi ngomongin aksi unjuk rasa, satu yang jadi main character di sini adalah: Aparat kepolisian. Dari kejadian unjuk rasa di Jakarta, sampai yang di Semarang dan juga Makassar, semuanya mostly adaaaa aja tingkahnya polisi. Yang di-highlight sih, yha dugaan abuse of power-nya mereka. Tindakan kekerasan, sampai penangkapan yang berpotensi melanggar HAM. In that sense, Komnas HAM mendesak Kapolres Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan untuk evaluasi. Biar ke depan, kalau ada unjuk rasa pendekatannya tuh kudu lebih humanis dan terukur.

 

If you looove using Telegram...

The founder was arrested!

Iya guysTelegrammessaging app warna biru yang berbasis di Jerman dan dimiliki kakak-beradik asal Rusia itu baru aja dikejutkan dengan ditangkapnya sang founder, Pavel Durov, di Prancis Minggu (25/08/2024) lalu.


What happened?

Well, jadi kayak yang kamu tahu, Telegram ini app buat berkirim pesan yang menurut klaimnya, punya user mencapai 950 juta di seluruh dunia. Beda sama WhatsApp yang dimiliki Meta, Telegram ini kapasitas maksimal untuk jumlah anggota grupnya mencapai 200.000 orang, jauh lebih banyak dibanding whatsApp yang maksimalnya 1.024 users aja. Dengan jumlah anggota grup yang banyak itu, maka banyak tech experts yang concern kalo misinformasi dan hoaks bisa menyebar dengan mudah di Telegram.


OK...

Nah balik lagi ke penangkapan Pavel Durov, diketahui bahwa Durov diamankan oleh polisi Paris ketika doi baru nyampe di sana dan langsung diinvestigasi terkait berbagai dugaan cyber-criminality melalui app-nya. Ga disebutkan juga Durov ditangkapnya gara-gara apa, cuma pada Hari Senin (26/08/2024) lalu, otoritas yang berwajib di Paris bilang bahwa ada at least 12 pelanggaran hukum yang lagi diseliki terhadap Durov. Beberapa di antaranya adalah dugaan transaksi mencurigakan, child pornography, penipuan, dan tidak mau bekerjasama dengan pemerintah terkait konten yang ada di app-nya.


HMMM...

Nah iya guys, tapi belum juga diumumkan pasal pelanggaran apa yang diduga dilakukan oleh DurovMeanwhile, banyak juga warga berspekulasi bahwa penangkapan ini bersifat politis, karena Durov baru aja melakukan pertemuan sama Presiden Rusia Vladimir Putin di Azerbaijan beberapa waktu lalu. 


Bisa jadi...

Engga sih, karena hal ini dikonfirmasi langsung sama Presiden Prancis Emmanuel Macron. In his words: "This is in no way a political decision. It is up to the judges to decide." Meanwhile di Rusia, Jubir Kremlin Dmitry Peskov juga bilang bahwa pihaknya masih mengikuti perkembangan kasus ini dan mereka juga gatau Durov tuh dituduhnya melakukan apa. Jadi, tunggu aja pengumumannya, kalo emang ada. Gitu ceunah. 


Telegram-nya ada bilang apa ngga?

Ada. Dalam keterangan resminya, Telegram menyatakan bahwa mereka nurut dan terikat dengan undang-undang EU digital services, dan selalu mengikuti perkembangan aturan yang ada. Telegram juga bilang CEO-nya ngga menyembunyikan apapun dan sering keliling Eropa, dan poin terakhirnya, Telegram juga bilang bahwa aneh banget kalo seorang pemilik platform jadi harus bertanggungjawab terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna platformnya. 


I see...

Nah terkait penangkapan ini, banyak juga media di Rusia yang menyebut bahwa aksi tersebut hanya menunjukkan sikap double standard dunia Barat di bidang teknologi. Maksudnya, ya kalo ngomongin kriminalitas di akun messaging mah, META juga bertanggungjawab terhadap banyak insiden kekerasan dan kerusuhan kayak yang terjadi terhadap Rohingya di tahun 2018. Tapi yhaaa ga pernah jadi masalah karena yang punya orang Amerika Serikat. 


Alrite. Now wrap it up...

Well, sekarang sih banyak orang lagi wait and see aja sih guys, sambil nungguin charge-nya terhadap Pavel yang dijuluki Mark Zuckerburg-nya Rusia itu. Meanwhile in X universeownernya X, Elon Musk baru aja ngetwit dan menyatakan dukungannya terhadap Pavel dengan pake hashtag #freepavel.

 

When your daily questions is “Terus sekarang gimana?”

 

Anies Baswedan can relate.

Cungggg di sini siapa yang suka duduk sendiri malem-malem, liatin bintang, sambil mikirin idup. Kayak di jam-jam rawan tuh ada aja kan pertanyaan muncul di kepala, “Terus sekarang gimana, ya?” “Gue harus apa?” Gitu-gitu kan. Nah perasaan itu yang sekarang juga most likely dialami sama Pak Anies Baswedanguys. Yep, soalnya Si Abah sekarang lagi kepepet nih. Mau maju di Pilkada Jakarta, tapi belom dapat endorsement partai. Sementara, pendaftaran Calon Kepala Daerah udah dibuka sejak kemarin. So, we repeat: “Terus sekarang gimana?”


Background pls. 

Sure. Let’s talk about: Anies Rasyid Baswedan. Setelah kalah di Pilpres Februari lalu, publik tuh kan dibuat bertanya, “Pak Anies next bakal ke mana abis ini?” Ya kan? Nah di tengah segala pertanyaan itu, eh ada Pilkada. Pak Anies, yang udah pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta satu periode lalu pun didorong untuk ikutan Pilgub Jakarta lagi aja. Not to mention berdasarkan survei Populi Center tahun 2022 lalu, 83,5% warga JKT tuh puas banget sama kinerja Pak Anies, guysIn that sense, karena demand-nya yang tinggi, Pak Anies be like, "Bismillah gas periode kedua."


Terus terus? 

Nah tapi, seiring berjalannya waktu, perjalanan Pak Anies menuju Pilgub kali ini nggak berjalan mulus, guys. Iya, elektabilitasnya yang ada di puncak tertinggi pun ternyata nggak cukup meyakinkan partai buat mendukung. So now, let's talk about the parties ok? Karena ujiannya Pak Anies menuju Pilgub Jakarta tuh ada di partai yang udah dukung, terus nggak jadi. Ada juga yang katanya mau dukung, tapi sampai sekarang masih digantung.


Gimme all the details…

Pertama, kita akan bahas PKB, PKS, dan NasDem ygy. As we all know, tiga partai ini kan yang kemaren mendukung Anies Baswedan di Pilpres yah. Nah di Pilgub ini, tiga partai ini juga kemaren udah sempat mendeklarasikan dukungannya terhadap belio sebagai Bakal Cagub JKT. PKS bahkan udah memasangkan Pak Anies dengan kadernya, Sohibul Iman. Eh plot twist! PKB, PKS, dan NasDem menarik dukungannya dan join sama KIM Plus mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta mendatang.


Why?? 

Well, masing-masing partai punya concern-nya masing-masing sih.. (Disclaimer: Concern mereka ini disampaikan sebelum adanya Putusan MK kemaren itu, sip). Kayak PKS misalnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dari Selasa pekan lalu (20/8/2024) udah bilang partainya nggak bisa ngusung Pak Anies sendiri. Keadaannya diperparah dengan PKS nggak bisa ketemu partai lain buat koalisi.


Kan ada NasDem-PKB? 

We know, we know. Tapi dari pov PKB sendiri, mereka justru concern sama calon wakil gubernurnya, guys. Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas menyebut, “Nggak bisa wakilnya harus A atau B. Harus musyawarah sama partai-partai lain,” cenah. While at the same time, PKB juga nggak bisa nge-approve Sohibul Iman since itu klaim PKS sendiri, nggak ngomong dulu sama PKB. Terus, NasDem juga. Ketua Umum mereka, Surya Paloh kemaren udah tegas bilang, “Memang saat ini bukan momentum dia (Re: Anies Baswedan) maju di Pilkada."


I see….

Udah tuh kan. Tiga partai itu lepas gabung ke KIM Plus dengan total 12 partai. Sekarang yang nyisa tinggal PDI Perjuangan nih. It’s safe to say cuma PDI Perjuangan satu-satunya harapan Pak Anies since maju independen juga nggak mungkin karena pendaftarannya udah tutup dari Mei lalu. Nah di PDI Perjuangan sendiri, dinamikanya juga drama banget tau, guys. Mulai dari kehalang threshold 20% lah, terus ada putusan MK. Terus dari Putusan MK, sampai saat ini, PDI Perjuangan juga masih ngegantungin Pak Anies.


Ngegantungin gimana?

Gini gini. Senin kemaren nih, beredar kabar Abies Baswedan akan diumumkan maju sebagai Bakal Cagub Jakarta yang diusung PDI Perjuangan berpasangan dengan kader mereka, Si Doel Anak Betawi Asli alias Rano Karno. TAPI GAJADI! Ada banyak spekulasi sih kenapa kemaren Pak Anies nggak jadi dideklarasikan. Yang paling kuat, ya gara-gara Pak Anies bukan kader PDI Perjuangan, guys. In that sense, muncullah nama baru, which is kader PDI Perjuangan sendiri, Pramono Anung di mana akan tetap dipasangkan dengan Rano Karno.


Pramo... who?

Pramono Anung. Beliau ini politisi senior di PDIP yang juga menjabat sebagai Menteri Sekertaris Negara. Anyway guys, balik lagi ke soal kader, kalau kata Ketua Bidang Kehormatan-nya PDI Perjuangan Komarudin Watabun, meskipun partainya memprioritaskan kader sendiri, namun nggak menutup kemungkinan juga orang luar mendapat endorsement, kayak Pak Pak Anies ini. Syaratnya,, yang bersangkutan harus ngerti tujuan dan arah partai ini ke mana gitu. Lebih jauh, Basuki Tjahaja Purnama aka Ahok juga bilang, “Bu Mega tuh mau ngeliat mana yang paham ideologi sama yang oportunis doang. “Membedakan kerbau di antara banteng,” cenah.


Terus Pak Anies sekarang gimana? 

Ya nggak gimana-gimana. Sampai saat ini, Pak Anies Baswedan dan timnya sih masih optimis bisa mendaftar ygy. Jubirnya Pak Anies, Usamah Abdul Aziz juga bilangnya, “Harapan selalu ada karena batas akhir sampai tanggal 29 Agustus,” katanya gitu. Lebih jauh, Jubir Pak Anies yang lain, Syahrin Hamid menyebut sampai saat ini komunikasi dengan PDI Perjuangan masih berlangsung baik dan substantif. Dia bilang, “Semoga dapat terwujud dalam kerja sama politik demi terwujudnya misi partai demi kesejahteraan warga Jakarta."


Got it. Now wrap it up…

Jadi intinya gitu sih, guys. Anies Baswedan dan timnya sih sampai sekarang masih optimis ya. Kayak, “Kita masih punya harapan,” gitu lo. Meskipun, pesaingnya, RK-Suswono hari ini udah duluan mendaftar ke KPUD Jakarta. Buktinya, Pak Anies udah ngajuin berbagai dokumen SK ke PN Jaksel untuk syarat pencalonan Gubernur Jakarta. Dan udah issued juga. Meanwhile, SK yang sama juga ternyata udah issued untuk Pramono Anung :))).


Jadi Anies atau Pram nih?? Kita tunggu jawabannya, dear PDI Perjuangan….

 

When you've been missing WFH-ing...

You'll meet it soon.

Yep, bener banget guys. Kalo kamu udah kangen banget work from home aka WFH kayak pas era pandemi Covid-19 lalu, worry no more karena pada 5 September nanti, kamu-kamu yang kerja di Jakarta emang diimbau sama Pemprov Jakarta untuk WFH aja. Kenapa gitu harus WFH? Well, kata Kasetpres Heru Budi Hartono, pada 5 September nanti itu bakal ada misa akbar bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK) dan acara Indonesia Sustainability Forum di JCC, Senayan. Disebutkan oleh Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, diprediksi bakal ada 90 ribu umat Katolik yang bakal mengikuti misa akbar di GBK tersebut. Karena bakal adanya dua kegiatan ini, pihak pemprov juga bakal melakukan pengalihan lalu lintas, sehingga warga kalo bisa sih mending WFH aja. "Biar mengurangi kepadatan," ceunah. 


FYI guys, Indonesia memang merupakan negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kegiatannya di Asia-Oceania. Setelah ke Indonesia, Paus Fransiskus juga bakalan berkunjung ke Port Moresby dan Vanimo, Papua Nugini pada tanggal 6-9 September. Terus lanjut Dili, Timor-Leste, pada tanggal 9-11 September. Finally, negara terakhir yang dikunjungi Paus Fransiskus adalah Singapura, yakni pada 11-13 September.

 

"Aku nunggu mana yang mau gabung lagi?"

Gitu guys kata presiden terpilih Prabowo Subianto pas beliau menyampaikan pidatonya di penutupan kongres Partai Nasdem III tadi malem di JCC, Senayan Jakarta. Dalam pidatonya itu, Pak Prabowo juga bilang bahwa beliau ngga masalah kalo dibilang membangun koalisi yang sangat gemuk di pemerintahan nantinya. Hal ini karena kata Pak Prabowo Indonesia nih negara sangat besar, jadi membangunnya juga membutuhkan kekuatan yang besar.

When it's akhir bulan and you're looking for someone else to chip in for your coworker's birthday cake...

 

Announcement

Thanks to Someone and Fiko for buying us coffee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Now, if you're wondering whether meditation could help you, sleep...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.