Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Now, before we get to the debate, let’s get you armed and ready on…
Data elektabilitas capres-cawapres.
Kamu pasti ngeh dong, kalau Pilpres tuh ya nggak terlepas dari yang namanya data, guys. Data dari survei, terus berkembang lagi jadi elektabilitas. Gitu-gitu lah pokoknya, pakai metodologi segala macem udah kayak skripsi HMMMM. Apalagi when it comes to capres-cawapres, elektabilitas ini seru banget diikutin, guys. Karena naik turun kan from time to time. So now, 63 hari menjelang nyoblos, let’s talk about elektabilitas tiga capres-cawapres, shall we?
Leggo…
Ok jadi kamu pasti sering denger dong istilah elektabilitas? Yep, kayak “Elektabilitas Pak Prabowo paling tinggi dibandingkan dua capres lainnya.” Atau, “Tingkat elektabilitas Pak Anies stuck di posisi ketiga mulu nih.” Gitu kan selama ini narasinya. Jadi, elektabilitas tuh apa sehhh? Well, gini gini. Elektabilitas itu artinya tingkat keterpilihan, guys. Masyarakat bakal milih ni orang gak sebagai presiden? Atau masyarakat bakal milih partai ini nggak dalam Pemilu? Faktornya macem-macem tuh. Bisa dari track record partai atau politikus tertentu, sampai upaya kampanye. Gituuuu.
How does it work?
Dari survei. Menjelang Pemilu begini, udah banyak banget lembaga survei yang ngelakuin berbagai riset. Ada Lembaga Survei Indonesia, ada Indikator Politik Indonesia, ada Litbang-nya Kompas, macem-macem, guys. Nah, lembaga ini nge-conduct survei yang hasil akhirnya, menunjukkan tingkat elektabilitas, yang mereka survei, dalam hal ini ya capres-cawapres tadi. Apalagi sekarang capres-cawapres udah fix ya, dan udah masuk masa kampanye juga. Makin rame lah itu data elektabilitas pada keluar semua, guys. Kali ini, kita mau bahas satu hasil survei yang… cukup menarik perhatian.
Menarik gimana?
Menarik aja wkwkw. Jadi beberapa waktu lalu, Litbang-nya Kompas tuh baru aja mengeluarkan data tingkat elektabilitas terbaru mereka, guys. Dari data yang ada (terbit di Harian Kompas kemaren banget, guys. Cuss baca), ada dinamika peningkatan dan penurunan yang terjadi di tiga pasang capres-cawapres ini. Yep, kayak pasangan capres-cawapres nomor urut 2 dan 3 misalnya. Biasanya kan selalu kejar-kejaran buat di posisi pertama tuh. Nah kali ini nggak gitu, guys. Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 sat set menyusul ketertinggalan.
Gimme all the details…
You got it. Jadi dalam surveinya Kompas, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tuh leading dengan tingkat elektabilitas sebesar 39.3%. Terus di bawahnya Prabowo-Gibran siapa coba? Ganjar-Mahfud? Oh kali ini nggak, guys. Di posisi nomor 2 ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16.7%. Yang ketiga, last but not least, baru ada Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan tingkat elektabilitas sebesar 15.3%.
WOW menarik yha…
Told you ehehehe. Secara, selama ini pasangan AMIN selalu ada di posisi paling akhir kan. Adapun disampaikan oleh peneliti di Litbang Kompas, Bambang Setiawan, perubahan tingkat elektabilitas ini emang ada penyebabnya, guys. Yang paling obvious adalah, bergesernya suara pemilih PDI Perjuangan dan pemilih yang sebelumnya milih Presiden Joko Widodo. Iya, data menunjukkan, persentase pemilih PDI Perjuangan yang most likely bakal milih Ganjar-Mahfud di Pilpres mendatang tuh menurun dari 60,6%, sekarang jadi 40,7% aja. Meanwhile, di Prabowo-Gibran jadinya meningkat. Dari yang awalnya di 22,1%, sekarang jadi 35,1%.
Terus terus?
Lebih jauh, fenomena naik turun elektabilitas di Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud ini juga terjadi di kalangan pemilih Jokowi, gengs. Kalau sebelumnya pemilih Jokowi yang dinilai bakal milih Ganjar-Mahfud tuh ada di angka 48,1%, sekarang jadi nyisa 22,9% aja, gengs. Sementara from Prabowo-Gibran’s side, tingkat elektabilitas mereka naik di sini. Dari yang dulunya cuma 27,4%, meningkat jadi 39,8%.
Kalau AMIN gimana AMIN?
Nah AMIN ini jug menarik, guys. Yang harus kamu tahu adalah, for the first time in forever, elektbilitas couple AMIN alias Anies-Muhaimin ini akhirnya maju di posisi kedua. Yep, dari beberapa kali survei oleh beberapa lembaga survei sebelumnya, we all know couple AMIN tuh selalu stuck di posisi ketiga kan, by elektabilitasnya. Nah di surveinya Kompas mereka jadi ada di posisi kedua tuh, guys. Menyalip pasangan Ganjar-Mahfud. Nggak diketahui secara pasti sih apa faktor yang menyebabkan hasilnya demikian, tapi yaa jadi mengundang respon banyak pihak aja xixixiix.
Such as….
Contoh, dari orangnya langsung, which is capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Menurut Pak Anies, naiknya elektabilitas ini meaning masyarakat tuh merespons positif narasi perubahan yang dia bawa, guys. In his words, gini nih dia bilangnya: “Kami yakin makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa memang kita sekarang membutuhkan perubahan,” katanya gitu. Meanwhile, capres nomor urut 2, yang eventually disalip yaitu Mas Ganjar Pranowo sih santai aja menyikapi hal ini. “Oh tidak apa-apa. Buat kami itu menjadi pemicu saja agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi.”
Tidak apa-apa tapikan nyoblos bentar lagi….
W belom tau lagi mau milih siapa….
Ok Anything else?
Tidak apa-apa tapikan nyoblos bentar lagi….
Wkwkwkwkw ya gitu, guys. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya kemaren sih bilang pihaknya baru aja ngumpulin pengurus partai di 18 provinsi. Tujuannya, ya buat konsolidasi pemenangannya Ganjar-Mahfud. Para pengurus partai juga udah diinstuksikan buat kerja lebih ekstra katanya. Lebih jauh, Pak Hasto juga bilang pihaknya udah susun strategi gitu guys, pokoknya gimana caranya suara pemilih yang belum nentuin pilihan tuh larinya ke Ganjar-Mahfud semua. Jadi ya gitu, deh.
W belom tau lagi mau milih siapa….
Berarti kamu termasuk dalam kategori undecided voters, guys. Dan itu GPP BANGET SUMPAH. Toh we still have dua bulanan lagi kan sebelum 14 Februari. Dan kamu pun nggak sendiri kok. Iya, dari datanya Kompas, ada sebanyak 28,7% yang masih undecided mau milih siapa ntar pas Pilpres. Nah malam ini kan debat perdana nih. Will it change the game? Let’s see ntar malem deh ya EHEHEHE.
Ok Anything else?
FYI aje nih, guys. Yang namanya survei mah bakal tetap jadi survei. Nggak bisa dijadikan patokan seutuhnya karena hasil riil min-nya, alias real-nya ya ntar di tanggal 14 Februari. Adapun selain ngandelin survei, penting banget buat kita research sendiri terkait pasangan capres-cawapres. Nontonin debat-debatnya, terus aktif ngikutin setiap berita mereka di berita. Ps. Update berita di Catch Me Up! Sangat membantu, bukan? :))))