Dampak Pilpres AS Bagi Indonesia

Admin
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

When everyone keeps talking about: Pilpres AS.....

Apa dampaknya buat Indonesia?

Guys, ini info penting. Hari Kamis kemaren (26/9/2024), mimin ngobrol bareng Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, terus sama Yose Rizal Damuri, Executive Director-nya CSIS, dan Andi Widjajanto, Gubernur Lemhannas RI 2022-2023. Bareng-bareng sama @america dan Sekolah Politik Indonesia. Di situ kita diskusi ngomongin Pilpres AS dan dampaknya buat Indonesia. Seru banget jujurrr...


Tell me.

Well, diskusi dimulai dengan statement dari Bu Meutya Hafid yang bilang bahwa pemilu AS ini menarik banget karena ada kandidat capres perempuan, yakni Kamala Harris. Terus fakta ini juga makin menarik karena Harris awalnya dianggap ga akan menang, tapi ternyata makin ke sini, surveinya Bu Kamala makin baik. However, dengan sistem pemilu US sekarang, belum tentu hasilnya bisa sesuai sama survei. Tapi sih intinya Kamala udah kuat aja udah bagus banget, guys...


OK terus...

Nah tentunya, hasil pemilu US ini bakal ada banget dampaknya buat Indonesia. Bu Muthia bilang, kalo Demokrat yang menang maka multilateralisme akan terus kuat dan perdagangan akan terbuka dengan bebas. However, Trump juga unik orangnya dan kerjasamanya sama indonesia juga bagus. Jadi either way, kita cuma perlu memastikan bahwa Indonesia bisa selalu mendapatkan keuntungan yang baik siapa pun capres yang menang nanti. 


How?

Nah itu guys yang kata Bu Muthia perlu disiapin dari sekarang. Strateginya itu. Jadi kalo Trump menang, pemerintah Indoesia bakal propose kerja sama kayak apa, dan kalo sama Harris itu bakal kayak apa? Karena emang walaupun beliau meyakini bahwa kedua kandidat punya skema kerjasama yang baik buat Indonesia, tapi intensitasnya bakal berbeda. Jadi perlu banget nih, hal ini dipikirin dari sekarang oleh pemerintah Indonesia. 


Terus terus?

Tapi sebenernya kita tuh lebih cocok sama Partai Demokrat atau Partai Republik dah? Secara dua partai itu kan yang dominan di AS? Nah since kita butuhnya advantage tadi, kita bakal lebih mudah deal-deal-an nya sama Donald Trump. Yep, Executive Director CSIS, Yose Rizal Damuri jelasinnya gini: "Trump tuh cenderung transaksional. Lo bisa kasih gue sesuatu, gue juga bisa kasih lo sesuatu kok. Di era Biden kan nggak gitu." 


Okay....

Tapi other than that semua tergantung isunya sih. Eks Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto ngeliatnya juga gini: "Kalau Pak Prabowo mau bikin medical check up gratis kayak yang sekarang lagi rame, cocoknya ke Demokrat. Mirip sama Obama Care itu programnya.

Soal Israel juga kita lebih cocok sama Demokrat." Makanya kudu diliat lagi sih kebijakan Pak Prabowo ntar gimana. Soal human rights, pertahanan, ekonomi, dll.


Alrite. Anything else?

Well, yang harus kamu tahu guys, Bu Muthia udah menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto itu emang punya perhatian lebih terhadap kebijakan luar negeri. Bahkan dalam raker terakhirnya di DPR RI sebagai Menhan aja, beliau mentioned soal isu keamanan global. Jadi memang Indonesia diyakini bakal terus mengambil peran penting di kancah diplomasi internasional, tentunya dengan terus berpegang teguh pada prinsip non-aligned yang emang udah tertuang dalam undang-undang.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.