Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Hello
Rise and shine! It’s finally Thursday, which means… weekend is just a day away. Hang in there as we almost conclude the first week of January. Today we will bring you news on extreme weather, Covid-19 in China, to #bringbackWFH. Let’s scroll down!
What’s so gloomy but not your love story?
The current weather.
Parah banget deh, guys. Akhir-awal tahun selalu ada aja ceritanya yah, Either yang seneng-seneng, atau yang sedih-sedih. Nah kali ini kita mau bahas cerita sedih di awal tahun nih. Yep, cuaca ekstrem. Yang bahkan bikin orang luka-luka, infrastruktur pada rusak, dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi gara-gara cuaca sekarang.
Tell me.
Sure. Kayak yang selalu kejadian tiap tahun, di akhir tahun tuh negara Indonesia emang langganan diterpa cuaca ekstrem nan buruk yekan. Bahkan sampai menyebabkan bencana kayak banjir, tanah longsor, kekeringan, dsb. Dari data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB, terdapat sebanyaak 3.531 bencana yang terjadi sepanjang tahun 2022, di mana 1.531 diantaranya merupakan banjir, guys.
Sering banget sih emang tu banjir…
Iya kan? Nah the thing is, masalah banjir dan cuaca ekstrem ini ternyata nggak selesai di akhir tahun kemaren aja, guys. Sampai awal tahun sekarang, berbagai wilayah masih dilanda banjir dan masalah cuaca ekstrem lainnya yang bikin warga sengsara, bahkan kehilangan nyawa. Kayak kemaren di Semarang, gara-gara banjir tiga warga jadi kesetrum dan akhirnya meninggal. Aktivitas warga, akses jalan, transportasi, semuanya kehambat. Makanya kudu ada upaya pencegahan dan penangan yang solid biar segala biar warga ntar nggak makin menderita 🙁
Caranya?
Nah ini yang mau kita omongin, guys. Kita ambil contoh di Jakarta yah. As we all know cuaca Jakarta kan emang relatif buruk kan akhir-akhir ini. Hujan deras mulu, sampai menyebabkan banjir tinggi di berbagai titik. Bahkan kemaren juga sempat heboh ancaman hujan deras, angin kencang, banjir, sampai badai yang terjadi di Jakarta 28 Desember lalu. Nah supaya nggak kejadian lagi kayak gini di kemudian hari, makanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mulai prepare berbenah deh.
Gimme all the details…
In that sense, DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga udah nambahin puluhan alat dan kendaraan dinas operasional aka KDO baru, guys. Adapun alat dan KDO itu berupa genset sampai mobil derek. Duitnya dari mana? Ya dari APBD 2022, gengs. Penambahan alat dan KDO ini sendiri menghabiskan dana sebesar Rp14,7 miliar. Disampaikan oleh Pj Gubernur DKI, Heru Budi Santoso, alat dan kendaraan ini diharapkan bisa dipake buat langsung bergerak, especially ke spot-spot yang emang butuh penanganan.
Tapi emang harus banget beli baru gitu yah?
Well, menurut Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, alat-alat yang ada sekarang tuh emang kudu ditambah beli baru karena emang udah lama, udah 10 tahun nggak pernah ganti, jadi udah expired, gengs. That being said, pemerintah butuh mobil baru, teknologi baru, biar penanganannya juga lebih solid dan cepat.
Kalau di daerah lain gimana?
Ya sama. Kayak di Jawa Timur misalnya, yang sekarang lagi ada di puncak musim hujan dan within one week berpotensi meningkat keparahannya. Makanya warga Jawa Timur arek-arek Suroboyo dan sekitarnya termasuk Kota Batu, Blitar, Magetan, dan sekitarnya tuh sekarang kudu waspada. Karena dari cuaca ekstrem ini, banjir, banjir bandang, puting beliung, tuh bisa banget kejadian, guys. Makanya berbagai cara pun dilakukan buat menanggulangi si bencana ini. Contohnya kayak penggunaan TMC dari BNPB yang bakal menjangkau sampai wilayah Jawa Timur.
Terus terus?
Di Bali juga gitu. Dari pihak BMKG Wilayah Denpasar, Senin kemarin wilayah Bali lagi dilanda angin kencang dengan kecepatan 44 knots alias 81 km per jam, which udah masuk kategori ekstrem. Angin kencang, of course disertai sama hujan ini sendiri bikin berbagai kerusakan di sejumlah daerah di sana. Nggak cuma di Denpasar, tapi juga di wilayah Kuta dan Badung juga. So far dari data BPBD Denpasar, ada sebanyak 20 pohon yang tumbang. Terus gara-gara angin kencang ini, pohon tumbang itu bahkan menimpa satu mobil dan dua motor di salah satu jalan di daerah Sanur. Akibatnya kena ke warga yang lagi melintas dong. Ada tiga warga yang kena, dan mengalami nyeri di leher dan luka-luka di bagian tubuh. Mereka pun langsung dilarikan ke RSU Bali Mandara.
Susah dong nih mau liburan?
Well, yang harus kalian tahu adalah, daerah-daerah tourist attraction kayak pantai dan laut juga terdampak sama cuaca ekstrem ini, guys. Contohnya kayak di Nusa Penida, di mana ada gelombang air cukup tinggi padahal lagi ada turis yang lagi berwisata. Akibatnya. sebanyak 6 turis yang terdiri dari satu WNI dan lima WNA itu mengalami luka-luka. Sekarang sih mereka udah dapat perawatan dari medis. Nah, speaking of angin kencang dan cuaca ekstrem, hal ini emang udah ada peringatan dini sebelumnya dari BMKG, dan warga yang mau liburan ya diminta buat aware aja terkait hal ini, guys.
Tapi nggak ada bencana lain kan?
Sadly, ada :((. Udah bukan bencana kayak banjir atau angin kencang lagi, ini, guys. Tapi udah Gempa. Iya, tepatnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa kemaren terjadi gempa dengan kekuatan 6,3 SR. Nggak cuman di Keerom, gempa juga terjadi di wilayah-wilayah lain kayak Jayapura, Teluk Wondama, di mana terdapat gempa susulan sebanyak enam kali dengan kekuatan yang beda-beda. Akibatnya, sejumlah infrastruktur bangunan pun rusak dan warga juga langsung dievakuasi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan exact number korban yang terdampak dalam gempa ini berapa. We’ll keep you updated, yah.
Got it. Anything else?
Btw merespons cuaca ekstrem kayak gini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pihaknya udah bersinergi sama kementerian dan lembaga terkait gimana caaranya supaya perjalanan orang–orang tetap on track nggak ada kendala berarti. In that sense, Pak Budi bilangnya bakalan ada kebijakan buat memudahkan orang buat melakukan perjalanan baik di udara, darat, dan laut, guys.
Who’s avoiding people from China?
Most of the countries in the world.
WHY? Tell me.
Okay, as you might have heard, kasus COVID-19 di China kan emang lagi gila-gilanya ya gengs. Saat ini lasus hariannya melonjak, bahkan tempat tidur pasien di rumah sakit tuh sampe penuh banget dan antreannya juga sampe panjang banget. Ini tuh disebabkan oleh pencabutan kebijakan zero COVID dan juga lockdown yang sebelumnya super ketat. At the same time, ternyata tingkat vaksinasi di China tuh belum tinggi-tinggi banget, hence banyak yang kena virus ini.
I see…
Nah, secara rest of the world udah banyak yang pulih dari pandemi ini, jadilah banyak negara untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap mereka yang datang dari China. Terus, banyak negara yang khawatir soalnya takut China nggak transparan sama jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan. Dunia internasional makin curiga setelah China nggak lagi mengumumkan angka kasus COVID-19 hariannya. Maka dari itu, kurang lebih 14 negara kasih aturan ketat buat pendatang yang tiba dari China.
Who are they?
- Amerika Serikat, wajib nunjukkin hasis tes negative COVID-19 buat kedatangan dari China, Hong Kong dan Makau.
- Inggris, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19 mulai 5 Januari 2023.
- Prancis, harus nunjukkin hasil tes negative COVID-19 bahkan melakukan tes PCR secara random ke beberapa pengunjung dari China.
- Australia, wajib kasih hasil tes negative COVID-19.
- India, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19 buat pengunjung dari China, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan dan Thailand.
- Kanada, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19.
- Jepang, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19.
- Italia, wajib melakukan tes antigen di tempat.
- Spanyol, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19.
- Malaysia, wajib skrining buat pengunjung yang bergejala.
- Taiwan, wajib tes PCR saat tiba.
- Korea Selatan, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19.
- Maroko, melarang kedatangan dari China.
- Qatar, wajib nunjukkin hasil tes negative COVID-19.
Whoaaaa….
Menanggapi berbagai peningkatan pembatasan ini, China jadi unhappy. Pemerintah China bahkan mengecam aturan pembatasan COVID-19 tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, bilang bahwa kebijakan itu nggak berdasar dan nggak dapat diterima. Bahkan, dia kasih peringatan kalo China bisa bales dendam ke depannya. Tapi, AS bilang kalo larangan untuk pelancong dari China itu emang murni berdasarkan sains dan karena kurangnya transparansi data dari Beijing.
I see…
Nah sebenernya ada berbagai alasan sih guys, kenapa banyak negara yang trust issue sama China. Pertama, banyak negara yang nggak lagi percaya sama data COVID-19 yang diberikan oleh pemerintah China. Beijing sih bilangnya kalo kasus COVID-19 mereka udah nggak bisa dilacak. Makanya, Komisi Kesehatan Nasional juga udah nggak melaporkan data kasus harian COVID-19. Kedua, perkiraan yang simpang siur. Pejabat Kesehatan Wu Zunyou bilang kalo puncak kasusnya udah lewat di Beijing, Chengdu, dan Tianjin. Tapi, pakar penyakit menular top Shanghai, Zhang Wenhong, bilang bahwa kota-kota besar itu kemungkinan udah masuk periode puncaknya pada 22 Desember dengan perkiraan 10 juta penduduk telah tertular COVID-19.
And the third…
Well, last but not least, kemungkinan varian baru COVID-19. Nah, ini nih yang paling bahaya. Soalnya, pemerintah Malaysia mengumumka n kalo kemungkinan varian baru COVID-19 dari China udah ditemukan di sana. Sebenernya, masih belom diketahui pasti sih soal varian baru apa yang masuk ke sana, cuma kasus yang paling dominan itu Omicron BF.7.
How about Indonesia?
Beda sama negara-negara tersebut di atas, Indonesia sih enggak melakukan pengetatan aturan maupun pembatasan mobilitas warga China. Menkes RI Budi Gunadi Sadikin bilang kalo kita belum perlu mengetatkan kegiatan dan membatasi kegiatan masyarakat. Meanwhile, Indonesia udah mendeteksi 15 kasus virus corona Omicron subvariant BF.7, yang rame di China. Selain itu, Pak Budi juga bilang kalo salah satu strategi Indonesia itu masyarakatnya memiliki imunitas yang tinggi, salah satunya lewat vaksin dan antibodi.
Anything else?
Sampe sekarang, WHO terus mendesak pejabat Kesehatan China buat kasih data dan informasi spesifik dan real-time soal situasi COVID-19 di sana. WHO meminta pejabat China buat terus mencatat lonjakan infeksi terbaru dan melaporkannya secara teratur.
Now, let’s talk about the air…..
Yang kualitasnya menurun over 2022.
Serius. Pemerintah menyebut udara di Indonesia mengalami penurunan kualitas, gengs. Hal ini ofc concerning banget dong mengingat udara tuh vital banget karena kita hirup setiap hari. Kalau kualitasnya buruk, gimana dong.
Ya ampun gimana ceritanya??
Kapan terakhir kali kamu liat langit cerah biru cantik bagus sampai difoto terus di-post IG Story? Kapan terakhir kali kamu liat bintang bertaburan cantik bagus sampe baawaannya mau baring aja di bawah bintang-bintang mikirin hidup? Well, kalau jawaban kamu adalah: Been a long time alias udah lama banget, hal itu karena kualitas udara kita emang udah nggak kayak dulu lagi, guys. Udah ada banyak banget gangguan yang bikin langit Jakarta dan daerah lain nggak sebiru dulu, dan bintang-bintang keliatan nggak sebanyak dulu. Salah satunya, ya karena kualitas udara kita juga nggak sebagus dulu, guys.
Penyebabnya apaseh?
Banyak faktor sih. Kayak polusi asap kendaraan yang bikin karbon jadi lebih banyak keluar, terus pembangkit listrik yang masih pake bahan-bahan nggak ramah lingkungan. Belum lagi limbah industri, penebangan hutan, terus kebakaran hutan dan lahan. Nah semuanya berakibat terjadinya pencemaran udara dan bikin kualitas udara kita jadi menurun kualitasnya, guys. Nah ini yang terjadi sekarang, bahkan di tahun 2022 kemarin, puluhan kabupaten/kota di Indonesia tuh mengalami penurunan kualitas udara.
Tell. Me. Everything.
Sure. Dari data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan aka KLHK, in general indeks kualitas udara di Indonesia emang mengalami kenaikan sebesar 0,97 poin karena ada sebanyak 215 kabupaten/kota udah mengalami perbaikan, gengs. But other than that, penurunan kualitas udara tetap terjadi di 57 kabupaten/kota yang tersebar di 162 titik. Angka-angka ini mereka dapat dari perhitungan mereka terkait kualitas udara yang jadi salah satu parameter nentuin kualitas lingkungan hidup, guys.
Dimana aja tuh yang menurun?
Well, KLHK nggak jelasin secara detail sih 57 kabupaten/kota yang mengalami penurunan kualitas udara tuh di mana aja, titik-titiknya juga nggak disebutin. But now, let’s talk about Jakarta. Dari pantauan satu company teknologi kualitas udara namanya iQAir menyampaikan Jakarta beberapa waktu terakhir tuh udah relatif baik kualitas udaranya, guys. Nah biar makin bagus lagi nih, pemerintah dan lembaga terkait pun sedang berupaya gimana caranya supaya udara Jakarta bisa lebih baik lagi.
Gimana tuh??
Adapun salah satunya adalah dengan mengembangkan kendaraan tenaga listrik, guys. Speaking of kendaraan tenaga listrik, hal ini emang udah diinstruksikan Presiden Joko Widodo supaya ada percepatan pelaksanaan penggunaan kendaraan listrik. Hal ini diturunkan Jakarta salah satunya lewat transportasi umum mereka yaitu TransJakarta. In case kamu nggak nyadar, sekarang tuh udah ada sebaanyak 30 unit bus listrik yang beroperasi di Jakarta, guys. Terus, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta bilang pihaknya udah kerja sama dengan BUMD PT Transportasi Jakarta ini dan bakal menambahkan 190 bus listrik lagi. Jadi bakalan ada 220 unit TJ ntar.
Is that it?
Belum selesai, beb. Pj Gubernur DKI Jakarta sendiri menargetkan ada 300 bus listrik buat tahun 2023 ini di mana duitnya dari APBD, gengs. Terus selain pengadaan bus listrik, bakalan ada pengadaan motor listrik yang bakal dipake jadi kendaraan operasionalnya Dishub Jakarta. Harapannya sih polusi di Jakarta bisa ditekan dan kualitas udara Jakarta juga jadi lebih baik.
Got it. Anything else?
Btw, did you know kalau nggak cuman di ruang terbuka kualitas udara tuh bisa nggak bagus, gengs. Di dalam ruangan juga. Dan kita seringkali nggak sadar sama hal ini dan menimbulkan berbagai efek deh karena kelamaan di ruangan itu. Jadi, kamu harus tahu tanda-tanda kalau ruangan kamu kualitas udaranya nggak bagus, guys. Contohnya kayak ruangan kamu yang kerasa pengap atau panas, ada bau-bau yang nggak enak, tidurmu jadi nggak enak, bahkan menyebabkan kamu jadi sering sakit dan muncul iritasi pada kulit. Jadi yang harus kamu perhatikan ya sirkulasi udaranya kudu dibenerin, kelembabannya diperhatikan, plus jangan pake wewangian yang berlebihan.
Who loves working from bed?
Thousands of people. And too many people.
Siapa di sini yang masih dapet privilege buat kerja in your pj’s alias WFH? Atau sebaliknya, kamu udah harus berjuang macet-macetan pagi-pagi buat ke kantor? Well, hold your thoughts, karena belasan ribu orang baru aja meneken petisi terkait desakan buat perusahaan biar kembali menerapkan WFH alias working from home. Alasannya, karena kemacetan dan polusi khususnya di Jakarta yang bikin para pekerja jadi nggak produktif.
Petisi yang muncul di laman change.org ini so far udah ditandatangani oleh 12.500 orang dan pertama kali dibuat oleh akun bernama Riwaty Sidabutar. Ada beberapa alasan yang disebutkan Riwaty kenapa WFH lebih preferable daripada harus WFO. Di antaranya disebutkan bahwa balik ke kantor setelah dua tahun kerja di rumah malah bikin tambah stres. Dia juga menceritakan kalo jarak rumahnya yang jauh bikin kondisi kerjanya jadi makin nggak produktif. Belum lagi kalo dalam kondisi hujan, maka macet pun jadi tak terhindarkan dan waktunya cukup lama. Riwaty juga menyebutkan bahwa walaupun ditempuh dengan motor, waktu tempuh dari rumah ke kantor juga sampai berjam-jam. Dampaknya, para pekerja juga jadi kelelahan sehingga hasil kerjanya nggak sebagus ketika lagi WFH. Sedangkan kalo kerja dari rumah, pekerja tentunya ngerasa lebih pede, lebih aman, dan nyaman. Berangkat dari berbagai alasan inilah, Riwaty meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali aturan wajib WFO 100%. Dia juga kasih contoh bahwa Belanda yang emang udah menerapkan kebijakan itu. Sebenernya, sebelumnya penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono udah pernah kasih saran biar warga DKI buat kerja dari rumah demi menghindari kemacetan apalagi saat hujan lebat.
So, which team are you? WFH atau WFO?
“Jangan berlagak jadi presiden.”
Wkwkwkw gitu guys kata Menteri Komunikasi dan Imformatika (Menkominfo) yang juga sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate saat menanggapi soal pernyataan dari PDIP yang berharap agar dua menteri dari NasDem segera mengundurkan diri dari kabinet. Menurut Bang Plate, urusan menteri nih adalah hak prerogatifnya presiden bukan politisi. FYI, belakangan ini emang rame isu bakal direshufflenya menteri dari Partai Nasdem oleh Pak Jokowi. Tapi ya gitu, kata Pak Jokowi juga tunggu aja.
When you have a bossy friend…
Announcement
No one bought us coffee today 🙁
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)