Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
How’s your week so far? Good? OK? Surviving? Well, in whatever stage you are now, we really just hope that our newsletter every morning will add some values into your life. Be it make you informed, smile, or smarter. All those little changes that we can make to your day is what keeps us going. Hang in there.
Who’s flipping the page?
Indonesia, on Covid-19
Yep, karena kemarin banget nih, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa Covid-19 di Indonesia as soon as possible bakal masuk ke fase endemi. Yep, udah ngga pandemi lagi, guyssss…
Yep, karena kemarin banget nih, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa Covid-19 di Indonesia as soon as possible bakal masuk ke fase endemi. Yep, udah ngga pandemi lagi, guyssss…
REALLY??? Tell me tell me tell me.
OK. Jadi emang yang namanya memasuki tahap baru tuh emang full of excitement gitu ya, guys. Whether itu masuk dunia kerja, masuk kehidupan rumah tangga, atau kehidupan sebagai orang tua baru (Aw! Congratulations!). Tapi di antara itu semua, sekarang negara kita juga bakal masuk ke tahapan baru. Iya, secara spesifik, covid-19 di Indonesia bakal masuk ke fase endemi. And that means status pandemi yang selama ini disematkan ke Covid-19 pun bakalan dicabut deh.
OMG so good to hear…
Rite. So pat your back karena kamu bisa nyampe ke titik ini dengan ngga cuma surviving, tapi thriving juga *clap-clap*. Nah guys, a little reminder, jadi sejak Maret 2020 lalu, kita tuh ada di status pandemi covid-19 yang literally, literally has changed our lives. Mulai dari munculnya aturan stay at home, sampai sekolah dan kerja pun juga di rumah, terus kegiatan rame-ramean juga nggakk boleh sampai ada kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat aka PPKM berlevel-level, and so forth and so on, deh.
:((((
But the good news is, after everything, we’re finally back on track, guys. Pelan-pelan kasus Covid-19 di Indonesia udah banyak berkurang, terus angka kematian juga makin menurun. Not to mention masyarakat Indonesia juga udah rame-rame divaksin bahkan sampai dosis keempat sekarang. PPKM juga semakin dilonggarkan, sampai akhirnya kita bisa work from office, kuliah offline, sampai bisa nonton konser segala hehehe. Nah makanya, ngeliat keadaan ini, Presiden Jokowi dan jajarannya pun akhirnya bilang, “This is the time.”
For what?
Ya itu tadi. Untuk mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia dan beralih ke endemi. Adapun dalam mengambil keputusan ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan tuh sebelumnya juga udah konsultasi sama World Health Organizations aka WHO. Terus udah ngeliat juga kondisi Covid-19 di negara-negara lain kayak apa, terutama di negara G20 dan ASEAN. Nah karena dirasa udah aman dan tepat nih, maka they go with the decision deh.
Gimme all the details…
Sure. dalam keterangannya kemarin, Presiden Jokowi menyebut pihaknya udah rapat secara intensif dan memutuskan bahwa Indonesia bakal masuk ke fase endemi. Belom fix sih kapan pastinya hal ini bakal official, tapi Pak Jokowi bilangnya dalam seminggu dua minggu ini semuanya bakal dimatangkan dulu. Kalau semuanya udah set, baru deh bisa official. “Insya Allah akhir bulan ini,” kata Pak Jokowi.
Wow it’s really happening…
Yang kita tunggu-tunggu banget kan ini, guys ehehehe. Tapi ya gitu, dalam keterangannya kemarin juga, Pak Jokowi bilang bahwa pemerintah masih harus ngeliat dulu detail kasus covid-19 di Indonesia kayak apa, dan capaian vaksinnya sejauh mana. To give you more context, per kemarin, Indonesia masih menemukan 182 kasus baru, guys. But at the same time, kasus aktifnya juga udah menurun sebanyak 16 kasus. Meaning, yang sembuh juga udah banyak, naik 196 orang per kemarin. Karena berbagai progres inilah, akhirnya status endemi bisa ada di depan mata kayak sekarang.
Terus kalau endemi, so what?
Ya kalau udah endemi, meaning segala ketentuan yang berlaku selama pandemi tuh bakalan nggak berlaku lagi, or at least nggak lagi diharuskan. Ini termasuk berbagai prokes yang selama ini diterapkan. Nggak cuma itu, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy juga bilangnya anggaran vaksinasi tuh nggak lagi ditanggung APBN, tapi udah masuk ke skema BPJS Kesehatan.
Jadi bayar gitu?
Yep. Pak Muhadjir bilangnya mulai dari vaksin sampai obat Covid-19 tuh dibebankannya ke BPJS Kesehatan yang tiap bulan kamu bayar. Meanwhile, buat orang nggak mampu, yha most likely juga sama. Ntar dimasukin ke skema Penerima Bantuan Iuran aka PBI.
I see…
Perubahan status ini tentunya jadi berita baik banget terutama buat sektor ekonomi, di mana berbagai industri diprediksi bakalan bangkit. Iya, menurut Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies aka Celios, Bhima Yudhistira, sejumlah industri kayak kafe dan restoran, industri MICE termasuk segala venue buat acara-acara, bakal makin bangkit pasca erubahan status ini.
Bagus dong…
But at the same time, ada juga sektor industri yang dinilai bakal menurun. Yep, we’re talking about industri farmasi. Karena kondisi Covid-19 yang makin berprogres positif sampai mau jadi endemi, maka permintaan masyarakat terhadap masker dan obat-obatan jadi berkurang. Makanya harga saham beberapa perusahaan farmasi kayak PT Kalbe Farma Tbkk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk juga diketahui menurun.
I see. Anything else I should know?
Well, balik lagi ke Indonesia yang mau masuk status endemi bentar lagi, meaning Pak Jokowi juga bakal segera mencabut status pandemi pada Covid-19 ini. Tapi yang harus selalu diingat adalah, Covid-nya tetap nggak ilang. Yep, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bilangnya begitu. In that sense, sekarang udah saatnya kita kudu hidup berdampingan sama virus ini. Tau apa aja gejalanya, ngerti ngenalin gejalanya, tahu apa antivirusnya, dan last but not least, vaksin! Sip?
Now, let’s get you up to speed you on: Donald Trump’s case…
Yang bilang nggak bersalah di pengadilan.
Iya, guys. Sekalipun udah dijerat sebanyak 37 dakwaan, Donald Trump yang kemarin baru aja menjalani persidangan tetap kekeuh bilang dia nggak bersalah.
Wait. Kasus apa lagi Trump ini?
Kasus penimbunan file rahasia negara super confidential di rumah pribadinya. Yang tetooooot… ga boleh dooong…
Bentar-bentar. Coba jelasin.
Sure. To give you some background, jadi as we all know kan Donald Trump ini Presiden Amerika Serikat pada periode 2016-2020 ya, guys. Sekarang sih dia udah lengser. Terus karena udah nggak menjabat lagi, Trump kemudian harus meng-hand over semua berkas kerjaan dong, termasuk segala dokumen negara super rahasia yang dalam hal ini di-handle sama The US of National Arcives and Records Administration aka NARA. Nah tapi, berdasarkan penelusuran NARA, barang dan dokumen yang harusnya Trump balikin tuh nggak sepenuhnya balik, guys.
Lah…
Makanya, dikejar terus tuh sama NARA, sampai melibatkan Federal Bureau of Investigation aka FBI segala. Nggak cuma itu, NARA dan FBI bahkan step up the game dengan beberapa kali menggeledah resort pribadi Trump di Mar-a Lago di Palm Beach, Florida. Terus setelah digeledah, eh bener, sebanyak 15 kotak berhasil dibawa dari sana. Nah dari situ, kasus ini pun bergulir sampai ke pengadilan di mana Trump dijerat dengan 37 dakwaan.
Busett banyak banget…
Ya karena ini menyangkut keamanan nasional, kan. Jadi emang walaupun merupakan mantan presiden, tapi nyimpen dokumen rahasia negara tuh tetep ilegal guys, apalagi ditaronya di resort pribadi. Belum lagi, dokumen yang disimpen Trump tuh emang beneran top secret, kayak program nuklirnya AS, titik lemah militernya AS, sampai strategi rencana pembalasan AS kalau-kalau terjadi serangan. Terus kemarin, Trump akhirnya muncul di Federal Courthouse di Miami, Florida, untuk menjalani persidangan.
Whoaa juicy.
Banget. Jadi waktu sidang sih Trump banyakan diem ya. Yang vokal ya pengacaranya, Todd Blanche namanya. Dalam penjelasannya, Todd bilang, “We most certainly enter a plea of not guilty.” Yep, pihak Donald Trump bilangnya mereka nggak bersalah dalam kasus ini, guys. Mereka juga membantah udah didakwa menghalangi upaya pemerintah buat dapatin dokumen itu balik. Since mereka ngakunya mereka kooperatif kan. Long story short, persidangannya selesai, dan Trump keluar ketemu sama pendukungnya yang udah nunggu di depan gedung Federal Courthouse tersebut. Nah di situ baru dia ngomong deh.
Apa katanya?
Yha kurang lebih sama. Donald Trump bilang dia nggak bersalah dalam kasus ini, dan segala dakwaan yang sebanyak 37 tadi tuh merupakan klaim nggak berdasar. So that being said, Trump bilang bahwa he has every right buat memegang dokumen-dokumen itu, cuma belom sempat dicek satu-satu aja, katanya gitu.
….
Nah guys, kasus ini tuh bener-bener lagi jadi headlines di Amerika Serikat sana, di mana menurut Carl Tobias, profesor hukum di University of Richmond di Virginia, tuduhan yang dihadapi Trump kali ini beneran serius. Terus kan saat ini Trump didakwa dengan 37 dakwaan yah, di mana masing-masing dakwaannya tuh ada ancaman 10-20 tahun penjara kalau Trump terbukti bersalah. Hal ini tentunya bikin posisi Trump rumit banget, apalagi doi udah mau nyapres lagi nih tahun depan. Makanya, pertanyaan kita semua sekarang adalah: Apakah dia akan dinyatakan bersalah atau ngga?
Yes. Where are we going from here?
Well, ga kayak persidangan di Indonesia yang bahan putusannya suka *dikabarkan* bocor (looking at you, MK 👀), kalo ini sih kita ngga tau. Tapi kalo sesuai ketentuan sih, pengadilan punya waktu at least 100 hari untuk mernyelesaikan kasus ini dan menentukan apakah Trump bersalah atau nggak. Tapi kan 100 hari tuh kalau diitung-itung bentar banget yah, meanwhile kasus ini lumayan rumit. Makanya most likely pengadilan bakal memperpanjang deadline kasus ini buat mempelajari dulu segala bukti dan perintilan hukum lainnya.
Got it. Anything else I should know?
Btw, as we all know Donald Trump ini kan legit bakal mencalonkan dirinya lagi sebagai presiden di Pilpres AS tahun depan yah (guess who’s having Pilpres in the same year). Dan sekalipun tersandung kasus segini gede, Trump bilang sendiri apa pun putusannya nanti, dia tetap bakalan nyapres. Jadi ya tergantung masyarakat aja. Yang kontra sama dia banyak, sampai demo di depan pengadilan kemaren sambil pakai baju tahanan. Tapi yang tetap dukung dia juga nggak kalah banyak, dan kayaknya sih adanya kasus ini ngga bakal ngaruh sama dukungan Partai Republik terhadap Donald Trump.
Here we go again..
On babak baru persidangan anak pejabat.
Like a story without an ending, kasus penganiayaan terhadap David Ozora juga nggak selesai-selesai. Setelah kasusnya diambil alih Polda Metro Jaya dan masuk ke pengadilan, selasa kemarin ayah korban, Jonathan Latumahina dipanggil ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai saksi.
OK. Tell me everything.
You got it. Jadi sidang kemarin tuh agendanya adalah mendengarkan keterangan saksi, dan saksinya ngga lain ga bukan, adalah Jonathan Latumahina yang merupakan ayah dari David Ozora. Selain itu, dihadirkan pula Mario Dandy dan kuasa hukumnya. Cuma yang jadi pertanyaan mayoritas publik dan anggota sidang adalah, Davidnya akan didatangkan juga nggak ya?
Eh iya.. Emang David udah baikan?
Sayangnya belum, guys. Based on keterangan rumah sakit yang selama ini ngerawat David, David disinyalir mengalami amnesia. Dirinya nggak ingat apa aja yang terjadi sewaktu penganiayaan. Pihak rumah sakit juga khawatir akan ada trauma pada diri David apabila didatangkan ke persidangan. Oleh karena itu dipilihlah ayah korban sebagai saksi untuk nyeritain apa aja yang diderita David setelah penganiayaan dan beberapa kejadian janggal pada proses hukum Mario Dandy.
Okay, apa aja tuh?
First of all, Jonathan awalnya sama sekali nggak nyangka kalo kondisi anaknya akan sakit sampe separah ini. David Ozora diceritain punya luka banyaakkk banget setelah dianiaya Mario cs. Dari mulai pendarahan pada telinga kanan, luka parut di seluruh pipi kiri, sampe kondisi David yang kejang-kejang selama tiga hari.
WOW.
Yep. Sebagai ayah, Jonathan ngerasa dendam banget sama pelaku. Sebelum kejadian ini, David tuh jago banget main basket. Tapi gara-gara ini, buat mandi aja David nggak bisa sendiri. Ini semua karna David masih dalam tahap pengobatan dari Diffuse Axonal Injury atau cedera otak akibat benda tumpul.
🙁
Nah terus di sidang kemarin, Jonathan sempet bilang kalo tawaran restitusi aka ganti rugi yang ditawarin Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) nggak sebanding sama penderitaan anaknya. Semuanya baru akan sebanding ketika pelaku juga ngerasain yang David rasain, alias juga dibikin koma. Jonathan bahkan sempet mikir mau balas Mario Dandy. Pokoknya mata dibalas mata, gitulah. Syukurnya sampe sekarang Jonathan masih sabar dan setuju sama usulan restitusi.
Ih ngerinya.. Ada lagi nggak?
Tentu masih.. Pada agenda sidang itu, Jonathan juga maparin bahwa pelat mobil Mario Dandy berubah usai peristiwa penganiayaan. It’s kind of weird, yaa. Jadi diceritain, awalnya Mobil Rubicon berpelat “B 120 DEN” yang digunakan Mario Dandy udah di sita Polsek Pesanggrahan sebagai barang bukti. Nah malemnya, tiba-tiba aja mobilnya ilang, guys. Ditanyain ke polsek, katanya mobilnya baru buat jemput saksi. Dari sini aja Jonathan udah ngerasa aneh banget, masak jemput saksi pakai mobil barang bukti. Feelingnya Jonathan bener, pelat mobil Rubicon itu berubah dong jadi “B 2571 PBP.”
Hmm…fishy. Anything else?
FYI, kasus ini tuh menjerat tiga orang sebagai tersangka. Pertama ada Mario Dandy si anak pejabat, Shane Lukas, temennya Mario, dan satu cewek inisial AG yang pada saat penganiayaan masih menjadi pacar Mario, sekaligus mantan pacarnya David. Meskipun mereka bertiga menghadapi satu kasus yang sama, AG sengaja dipisahkan karena masih dibawah umur. AG sendiri udah fix divonis 3,5 tahun penjara setelah kasasinya ditolak MA, Selasa kemarin. Sedangkan Mario dan Shane masih menunggu putusan penggadilan.
When things are hard…For LGBT community.
Yep, kalo kamu merasa hidup kamu berat, sebenernya ada yang hidupnya lebih berat guys, yakni para komunitas LGB aka lesbian, gay, dan biseksual. Hal ini karena mereka diketahui memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental dan konsumsi obat-obatan terlarang yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang non-LGBT. Hal ini terungkap dalam laporan US National Survey on Drug Use and Health yang dirilis selasa kemarin. Jadi dalam melakukan risetnya, lembaga tadi melakukan survei yang dihimpun sejak tahun 2021 hingga 2022 dan berfokus kepada mereka yang memiliki orientasi seksual sebagai LGB. Dari hasil surveinya diketahui bahwa meskipun support terhadap komunitas ini terlihat semakin membaik, tapi ya nyatanya orang-orang di komunitas ini justru punya tingkat stres yang nggak alami. Selain lebih stres, komunitas ini juga diketahui lebih banyak punya pikiran untuk bunuh diri dan menggunakan obat-obatan terlarang. Specifically, perempuan yang biseksual memiliki kecenderungan enam kali lebih banyak untuk mencoba bunuh diri dibanding perempuan yang straight. Mereka juga tiga kali lebih banyak untuk menggunakan obat-obatan keras kayak opioid. Selain itu, cowok biseksual juga diketahui memiliki masalah kesehatan mental tiga kali lebih berat dibanding mereka yang straight. Terus, satu dari tiga orang cowok biseksual dan gay mengaku bahwa mereka punya masalah dengan obat-obatan terlarang.
Riset ini ngga menyimpulkan apa alasan di balik tingginya tingkat depresi dan penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan LGB ini, tapi most likely sih, karena sebagai kelompok minoritas secara seksual, mereka tentunya banyak mengalami diskriminasi. Finally, selain masalah mental, kelompok LGB juga diketahui lebih banyak memiliki masalah kesehatan mulai dari arthritis, jantung, hingga obesitas.
“Gaji 100 juta, suami dokter spesialis top.”
Gitu guys kata Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan pas menjelaskan soal harta kekayaan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana Wijayanto yang menurut KPK sih, normal-normal aja. Yep, setelah diperiksa secara mendalam, KPK mengungkapkan bahwa kekayaan Reihana tuh ngga janggal, karena doi emang gajinya gede dan suaminya dokter top. Adapun sebelumnya, nama Bu Reihana sempet rame dibahas karena gaya hidup mewahnya yang dinilai agak aneh sih buat PNS daerah gitu. Tapi ternyata, ya doi emang udah menjabat sebagai Kadinkes Lampung selama 14 tahun.
Now raise your hands if you want Bu Reihana’s life…
Announcement
Thanks to Someone for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Looking pretty, feeling pretty. Checkout these essentials, that need to be in your bag.