Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
When things are heating up between neighbours…
Japan and China can relate.
Kedekatan geografis nggak melulu menjadikan hubungan diplomasi antar negara juga dekat, guys. Ternyata tuh, ada banyak negara yang justru berkonflik atau punya catatan kerenggangan dengan negara tetangganya. Contoh aja Rusia-Ukraina atau India-Pakistan juga gitu. Meskipun tetanggaan, hubungan kedua negara itu juga nggak bisa dibilang bagus. Nah potensi kerenggangan hubungan antar negara tetangga juga lagi dialami China dan Jepang nih. Ini bisa terjadi karena kebijakan Jepang yang belum lama ini melepas air limbah nuklirnya ke laut.
Wew, tell me everything.
You got it. Jadi tuh semuanya bermula dari upaya Jepang untuk menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir aka PLTN Fukushima Daiichi yang sempet bocor pada 2011 lalu, gara-gara terhantam gempa bumi dan tsunami. Ya Alhamdulillah sih bocornya masih ke-handle, tapi untuk mendinginkan reaktornya itu, dibutuhkan aliran air yang terus-terusan supaya ga overheat. Air hasil pendinginan ini kemudian jadi limbah yang mengandung radioaktif berbahaya. Nah selama ini, limbahnya itu ditampung gitu aja, tapi kan ya mau sampai kapan? At some point harus dibuang kan… this is when things got more complicated…
I see….
Nah setelah pusing ke sana sini, riset, ketemu orang, konsul dll, akhirnya pemerintah Jepang memutuskan untuk membuang airnya ke laut. Tapi please note, guys, air limbahnya tuh udah dioleh sedemikian rupa sampe menurut badan pengawas nuklir internasional aka IAEA sih, resikonya udah minimal banget. Berdasarkan dari assessment inilah, mulai Minggu lalu, Jepang melakukan serangkaian pelepasan air limbah olahan PLTN ke laut lepas. Ya tapi, negara tetangga Jepang, which is China masih sus dan ga yakin bahwa air limbahnya beneran aman.
China bilang apa tuh?
Well, jauh sebelum pelepasan air limbah olahan PLTN ke laut, China tuh udah menentang keras upaya ini. Mereka berdalih khawatir atas ancaman radiasi limbah tersebut bagi biota laut. Apalagi mengingat Jepang dan China itu tetanggaan, bisa aja biota laut yang ditakutkan terpapar limbah nuklir masuk ke China dan dikonsumsi masyarakat luas. Makanya China begitu menolak keras pembuangan airnya dan terang-terangan menyebut bahwa mereka nggak percaya sama hasil klaim Jepang dan International Atomic Energy Agency.
Terus gimana dong?
Karena nggak ada kesepakatan antara China dan Jepang soal permasalahan ini, akhirnya Jepang tetap aja tuh melangsungkan pembuangan air limbah olahan PLTN ke laut. China yang kzl upaya penolakannya nggak dipeduliin akhirnya cuma bisa memboikot produk seafood Jepang di negaranya. Ini jelas jadi pukulan telak buat Jepang karena China merupakan pasar utama ekspor seafood Jepang.
What did Japan say?
Well, awalnya sih Jepang masih biasa aja tuh sama sanksi yang diberikan China terhadap negaranya. Sampai akhirnya ada banyak banget laporan yang masuk ke pemerintah Jepang tentang upaya pelecehan yang dilakukan publik China terhadap orang Jepang dan fasilitas yang berhubungan dengan Jepang di China. Dilaporkan banyak banget publik China yang melakukan harassment calls ke kantor-kantor Jepang sampai merusak beberapa sekolah Jepang di China.
Serem 🙁
Iya, guys. Gara-gara kejadian ini, pemerintah Jepang akhirnya memperingatkan warganya yang lagi ada di China untuk hati-hati, nih. Lebih detail, Kemenlu Jepang menganjurkan orang Jepang yang lagi ada di China buat jangan ngomong berbahasa Jepang keras-keras. Mereka juga harus memperhatikan lingkungan sekitar kalau mau otw ke kedutaan atau konsulat Jepang. Pemerintah Jepang juga mengimbau agar warga Jepang menjauhi demonstrasi yang menentang pelepasan limbah PLTN Fukushima serta plz gausah plesiran dulu.
Semenakutkan itu ya?
OK. Anything else I should know?
Semenakutkan itu ya?
Based on claim Jepang sih gitu, guys. Makanya kepala sekretaris kabinet Jepang bernama Hirokazu Matsuno tuh udah mendesak China buat mendorong warganya supaya zans aja. Malah Senin kemarin, Dubes China untuk Jepang ikut dipanggil untuk menjelaskan sikap publik China akhir-akhir ini. Tapi plot twist-nya, ternyata duta besar China di Jepang juga sama aja lagi banyak ‘diserang’ toxic calls dari publik Jepang. Makanya pihak duta besar China juga balik meminta pernyataan tegas dari Jepang.
OK. Anything else I should know?
Yep, peluang untuk pemulihan hubungan diplomatik antara Jepang dan China agaknya masih abu-abu nih. Soalnya Minggu lalu, China baru aja membatalkan rencana kunjungan pemimpin partai koalisi Jepang bernama Natsuo Yamaguchi ke negaranya. Meskipun gitu, pihak Jepang maupun China udah diagendakan hadir di KTT ASEAN di Jakarta yang akan di mulai Minggu depan. Jadi bakal SERU banget, guys.