A-Z about Menkes BGS's statement that goes controversial...
Kayanya baru kemarin banget pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin soal dokter umum boleh melakukan c-section kayak obgyn bikin geger nakes dan warganet. Belum reda, Menkes Budi bikin pernyataan lain yang disoroti sama publik karena dianggap nyeleneh, salah satunya pas bahas soal ukuran celana jeans laki-laki dan pengaruhnya sama angka harapan hidup.
Tell me about it.
Alright, jadi dalam sebuah acara peluncuran layanan kesehatan di Jakarta Pusat pada Rabu (14/5), Pak Budi menyinggung soal ukuran celana jeans laki-laki. "Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33 sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allahnya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32."
Well, hard truth...
Iya kan? Makanya,warga langsung menyoroti pernyataan Menkes yang sounds like bodyshaming ini, kan. Lebih lanjut, Menkes Budi negesin lagi kalo pernyataannya ini sebenernya lebih ke warning supaya para laki-laki bisa jaga lingkaran pinggang supaya terhindar dari risiko penyakit kronis. Ga cuma sampe situ, di kesempatan yang sama, Menkes Budi juga minta ke Pasukan Putih buat lebih memperhatikan berat badan masyarakat. Tujuannya buat mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan angka harapan hidup orang Indonesia.
I see...
Selanjutnya, Pak Budi juga agak guyon waktu menyinggung warna putih sebagai warna surgawi buat menggambarkan para petugas kesehatan. Bagian nyelenehnya, Menkes Budi berharap dengan warning ini bisa bikin orang Indonesia hidup sampai umumnya 99 tahun bukannya under 60 tahun. FYI, angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia tahun 2024 tuh ada di angka 74,15 tahun.
Terus, ada kontroversi lain ga?
Yep, ada. Setelah nyinggung soal lingkar pinggang laki-laki dewasa, Menkes Budi kembali bikin pernyataan yang kali ini nyenggol sejuta umat karena bawa-bawa gaji. Pada agenda 'Double Check' di Jakarta Pusat pada Sabtu (17/5), Menkes Budi bilang kalau orang yang punya gaji Rp15 juta/bulan, pasti lebih sehat dan pintar daripada orang yang bergaji Rp5 juta/bulan. Selain itu, Menkes Budi juga bilang kalau Indonesia belum bisa dibilang sebagai negara maju kalau rakyatnya masih digaji di bawah Rp15 juta/bulan. As if situasi kompleks masalah gaji opsinya ada di masyarakat aja, pak...
Ada lanjutannya enggak tuh statement?
Well, Menkes Budi juga menegaskan kalau tugas Menkes tuh enggak sama kaya dokter yang mengobati masyarakat yang sakit. Seorang Menkes menurut Pak Budi tugasnya adalah jagain supaya masyarakat jangan sampai sakit dan tetap sehat. Di momen yang sama, beliau menyoroti dampak obesitas sama harapan hidup masyarakat. So, obesitas dianggap jadi penyebab berbagai penyakit kronis kayak diabetes atau hipertensi. Selain itu, disinggung juga soal penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia jika tidak diobati dalam lima tahun.
Apa aja tuh penyakitnya?
Okay, jadi yang pertama, adalah stroke dipicu karena beberapa komplikasi kesehatan kaya darah tinggi juga gula yang enggak diobati. Stroke jadi pembunuh nomor satu dengan 300.000 orang meninggal dunia per tahun. Sedangkan, ada penyakit jantung yang membunuh setidaknya 250.000 orang/tahun. Lalu, yang ketiga ada kanker dengan 240.000 kematian/tahun. Dan keempat, ginjal dengan 42.000 kematian per tahun.
Are there any comments about it?
Yep, pernyataan-pernyataan kontroversial Menkes Budi ini kemudian dikomentari sama Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio. Dalam pernyataannya di Minggu (18/5), Hendri menganggap Menkes Budi udah paham politik dan saat ini lagi cari perhatian publik dari komentar-komentar nyelenehnya. Selain itu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono, dalam postingan X-nya pada Minggu (18/5) menyebut Menkes Budi ngawur dengan pernyataannya. Lebih lanjut, Arief merasa pernyataan Menkes bisa menyesatkan publik membuat kompetensinya sebagai Menkes yang enggak berlatar belakang pendidikan dokter dipertanyakan.
I see. Anything else?
Yes, terkait pro-kontra uji coba vaksin TBC yang didanai sama Gates Foundation punyanya Bill Gates, Menkes Budi menyatakan siap meladeni mantan Menkes Siti Fadilah untuk bicara bersama epidemiolog tentang vaksin ini. Lebih lanjut, Menkes Budi juga meluruskan sejumlah isu miring soal vaksin TBC yang banyak dianggap buatan Bill Gates. Menurut Menkes Budi, vaksin buatan GlaxoSmithKline ini sempat mau stop diproduksi. Gates Foundation disebut punya niat baik buat nerusin pembiayaannya supaya tetap bisa produksi buat negara-negara miskin di dunia.