Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
When your democracy party has become a nightmare…
In Ecuador.
Pemilihan presiden sejatinya jadi pesta demokrasi terbesar di satu negara itu. Pada ajang itu, semua orang secara bebas berhak menyuarakan argumennya untuk kemajuan negaranya di tahun-tahun ke depan, rite? But sayangnya, hal ini nggak terjadi di Ekuador, guys. Soalnya Rabu kemarin, salah satu calon presiden (capres) Ekuador bernama Fernando Villavicencio dibunuh oleh orang yang nggak dikenal sewaktu acara kampanye di Quito, ibu kota Ekuador.
WHAT tell me everything.
Sabar-sabar, kita pasti ke sana kok. But sebelum itu, kamu harus ngerti dulu nih background dari Villavicencio dan kondisi demokrasi yang ada di Ekuador. Jadi sebelum mengajukan diri sebagai capres Ekuador, Villavicencio tuh merupakan dewan legislatif Ekuador yang suka blak-blakan banget mengkritisi korupsi dan kekerasan serta maraknya perdagangan narkoba di negaranya. Nah karena Villavicencio ini dianggap capable, makanya Coalition Movement di sana memilih dirinya buat maju di pemilihan presiden Ekuador di pertengahan bulan ini.
Ok go on.
FYI, total bakal ada sembilan capres yang maju nih, salah satunya ya Villavicencio ini. Semakin mendekatnya hari pemilihan, jadwal kampanye tiap-tiap capres tentu aja makin padet ya kan. Entah itu safari politik lah, ikut debat presiden, dan masih banyak lagi. Nah kebetulan tanggal 9 Agustus kemarin, capres Villavicencio ini dijadwalkan hadir di rapat umum kampanye partainya. Semuanya berjalan begitu normal pada saat itu. Sampai ketika rapat udah selesai dan Villavicencio hendak pergi dari lokasi, tiba-tiba aja terdengar 12 tembakan yang mengarah ke Villavicencio yang udah di duduk kursi belakang kendaraannya.
OMG
Yep atas insiden itu, Villavicencio dilaporkan meninggal serta melukai sembilan orang lainnya termasuk seorang calon anggota dewan dan dua polisi. Sedangkan tersangka penembakan juga dikabarkan tewas setelah baku tembak dengan polisi setempat. Nggak butuh waktu lama, polisi juga menangkap enam orang warga negara Kolombia yang berkaitan dengan pembunuhan tersebut. Kalau kata Menteri Dalam Negeri Ekuador bernama Juan Zapata sih bilangnya keenam orang yang ditangkap ini merupakan kelompok kriminal terorganisir. Tapi motif dan kemungkinan ada arahan pembunuhannya masih diselidiki, guys.
I believe the government said something about this.
Of course. Presiden Ekuador saat ini bernama Guillermo Lasso menetapkan tiga hari berkabung nasional atas insiden itu. Presiden Lasso juga mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari ke depan dan akan memobilisasi angkatan bersenjata ke seluruh Ekuador untuk menjaga keamanan negara. Bahkan nih, Kamis kemarin Presiden Lasso sampai meminta bantuan dari United States Federal Bureau of Investigation aka FBI buat mengusut tuntas tragedi yang menimpa Villavicencio.
Terus presidential election-nya gimana?
Meskipun Ekuador sekarang masih dalam keadaan darurat, pemilihan presiden putaran pertama yang sedari awal dijadwalkan pada tanggal 20 Agustus ini tetap akan berlangsung, guys. Hal ini disampaikan langsung sama dewan pemilihan presiden bernama Diana Atamaints Kamis kemarin. Hal ini juga diperkuat oleh Presiden Lasso yang bilang bahwa nggak adanya penundaan presidential election demi mempertahankan demokrasi dan integritas masyarakat Ekuador di masa depan.
Who will replace Villavicencio?
Good question. Sebelum meninggal, Villavicencio sempat berwasiat untuk memilih seorang teman dekatnya bernama Christian Zurita buat menggantikan dirinya di pemilihan presiden besok. Hal ini kemudian dituruti oleh Partai Construye yang akhirnya menunjuk Zurita untuk menggantikan Villavicencio di pemilihan presiden besok. Hal ini diumumkan langsung di Quito, Minggu kemarin. Selanjutnya, Zurita sebagai capres dan Andrea Gonzales sebagai cawapres dikenalkan ke publik dengan memakai rompi anti peluru, guys.
Ok anything else I should know?
Ok anything else I should know?
Yep akhir-akhir ini tingkat kekerasan di Ekuador emang lagi tinggi banget. Sebelumnya udah banyak banget seruan untuk Presiden Lasso mengundurkan diri krisis ekonomi serta krisis keamanan yang memburuk di Ekuador karena perdagangan narkoba dan perang antar bandar. Aksi penembakan serupa juga terjadi Juli kemarin di mana Walikota Manta, Ekuador bernama Agustin Intriago yang ditembak seseorang nggak dikenal pada saat lagi inspeksi proyek. Akibatnya, Intriago bersama seorang atlet muda bernama Ariana Chancay dilaporkan meninggal.