Calon Pemimpin Gereja Katolik Roma

Admin
UTC
5 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, what's next after the Pope's passing?

Conclave.
Yes, Paus Benediktus baru saja berpulang kemarin lusa dan bikin seluruh dunia berduka. However, life must go on dan pemimpin umat Katolik yang jadi suksesornya Paus Benediktus udah harus dipilih. Yes guys, you may or may not have heard it before, so everybody, please meet: conclave.

Tell me about it.
Oke, before we're going far, mimin jelasin dulu soal conclave, ya, gaes. Jadi, conclave atau konklaf ini adalah proses politik yang harus dilakukan buat memilih Paus yang baru. Proses ini adalah pertemuan para kardinal Gereja Katolik dari seluruh dunia di Vatikan. Kalau secara tradisional, proses konklaf ini bakal dimulai setelah masa berkabung untuk Paus selama 15-20 hari selesai. Meski begitu, Paus Benediktus yang menjabat sebelum Paus Fransiskus udah mengubah aturan agar konklaf bisa dilakukan lebih awal jika para kardinal sepakat.

Prosesnya kayak apa?
Alright, so Paus yang baru nantinya bakal dipilih sama College of Cardinals, yang merupakan sekelompok pejabat laki-laki senior Gereja yang udah ditunjuk sama Paus. Umumnya, para kardinal yang tergabung didalamnya udah ditahbiskan sebagai uskup. FYI, saat ini ada 252 kardinal Katolik di seluruh dunia, tapi hanya 135 di antaranya yang memenuhi syarat untuk memberikan vote dalam conclave. Hal ini karena, para kardinal yang ikutan vote di Conclave haruslah berusia di bawah 80 tahun.

Go on...

Biasanya, sekitar 15-20 hari setelah Paus sebelumnya meninggal, para cardinal ini bakal berkumpul di Kapel Sistin untuk memulai proses voting secara tertutup. Voting biasanya dilakukan dengan para kardinal menulis nama calon di kertas, lalu dilakukan penghitungan oleh panitia. Nah kalo belum ada yang dapet suara seenggaknya 2/3, maka pemilihan bakal diulang lagi sampe didapatkan satu nama dengan dukungan sampe segitu. FYI guys, seorang kardinal juga bisa masukin namanya sendiri. Nah dalam proses penghitungan tadi, kertas hasil pemilihan bakal dibakar di cerobong asapnya Kapel Sistina. Biasanya, pas prosesi ini umat Katolik bakal berkerumun di depan kapel untuk ngeliat abunya: Kalo abunya hitam, berarti kandidatnya belum kepilih. Kalo putih, artinya udah ada Paus baru.

Terus selama pemilihan itu, yang mimpin Vatikan siapa?

Ya kosong. Hence the name Sede Vacante atau masa kekosongan. Pada periode ini, urusan harian Gereja Katolik Vatikan bakal diurus sama Colleges of Cardinals. Meanwhile, sebagian besar administrasi pusat di Vatikan bakal berhenti beroperasi sampai ada konfirmasi ulang atau penggantian oleh Paus yang baru nantinya.

OK... how about the burial?
Setelah para kardinal bertemu di aula sinode Vatikan pada Selasa (22/4) diputuskan kalau Paus Fransiskus bakal dimakamkan pada Sabtu (26/4). Proses pemakamannya akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 waktu setempat.  Saat ini, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Kapel Santa Maria, Vatikan. Dalam rilisan foto resmi terbaru, tubuh mendiang Paus Fransiskus ditempatkan dalam peti kayu terbuka, mengenakan jubah berwarna merah. Selanjutnya, Umat Katolik sudah mulai bisa memberikan penghormatan terakhir untuk Paus di Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4).

:(
Selanjutnya, misa pemakaman Paus Fransiskus akan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re dari Italia. Setelahnya, tubuh mendiang Paus akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk dimakamkan sesuai isi surat wasiat Paus. Selain itu, dalam surat wasiatnya Paus Fransiskus minta pemakamannya dilangsungkan secara sederhana. Jika sesuai tradisi jenazah paus akan dimasukkan dalam tiga peti, Paus Fransiskus meminta tubuhnya ditempatkan dalam peti kayu sederhana dengan peti seng di dalamnya. While, apartemen resmi Paus di Istana Apostolik dan di Casa Marta sudah disegel pada Senin (21/4) sebagai bagian dari ritual setelah Paus meninggal dunia.

Back to conclave...
Nah pada konklaf kali ini, laporan Kolese Kardinal mengidentifikasi 22 nama kardinal yang diyakini cakap dan layak terpilih jadi pengganti Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma. Adapun beberapa nama Papabili atau kardinal yang punya kemungkinan besar terpilih menggantikan Paus, di antaranya: Kardinal Pietro Parolin (70) dari Italia yang juga menjabat Perdana Menteri Vatikan. Lalu, Kardinal Mario Grech (68) dari Malta yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode. Selanjutnya, ada Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60) dari Italia yang saat ini menjadi pejabat tinggi Vatikan untuk urusan Timur Tengah.

Itali semua...

Well, emang katanya ada preferensi lebih besar seorang kandidat Paus tuh bisa bahasa Italia guys, secara Itali adalah bahasa resmi di Vatikan. Tapi kandidat Pausnya diverse, kok. Next ada Kardinal Fridolin Ambongo (65) dari Republik Demokratik Kongo, satu-satunya wakil Benua Afrika di Dewan Kardinal. Selain itu, ada juga Kardinal Luis Antonio Tagle (67) dari Filipina; Kardinal Jean-Marc Aveline (66) dari Aljazair; Kardinal Peter Erdo (72) dari Hongaria; Kardinal Jean-Claude Hollerich (66) dari Luksemburg; dan Kardinal Anders Arbolius (75) dari Swedia.

Alrite...

Nah guys, jadi saat ini, selain mengikuti prosesi pemakaman Sri Paus, kita juga bisa sambil mantau berjalannya konklaf. Tapi fyi juga, konklaf ini super rahasia di mana seluruh kardinal disumpah untuk ngga ngebahas pilihannya, atau bahkan ngomongin itu di luar ruangan voting. Jadi emang se-secret itu. Tapi kalo kamu emang kepo, coba nonton film Conclave atau Angels and Demons ajah.

I see. Anything else?
Yes, pemakaman Paus pada Sabtu (26/4) akan dihadiri oleh beberapa pemimpin negara seperti Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Argentina Javier Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio da Silva. Setelah paus berpulang pada Senin (21/4), lonceng gereja di seluruh Roma berdentang dan para biarawati berdoa di Lapangan Santo Petrus. Duka kehilangan sosok Paus Fransiskus juga diekspresikan di berbagai negara dunia. Bendera setengah tiang simbol ungkapan bela sungkawa juga dikibarkan di beberapa negara seperti di Italia, Inggris, India, Taiwan, juga AS.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.