When Bali has become the favorite destination for foreigners…
Also Thailand's most wanted fugitive,
Chaowalit Thongduang aka Pang Na-Node aka Sulaiman.
Bali emang udah jadi seterkenal itu di luar negeri, guys. Pantai pasir putihnya yang cakep dan pemandangan alamnya yang asri udah lama jadi daya pikat wisatawan di seluruh dunia. Cuma siapa yang sangka kalo Bali juga jadi tempat pelarian buron paling dicari Thailand. Everybody meet: Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node yang akhirnya berhasil ditangkap Polri di sebuah apartemen di Badung, Bali.
OMG tell me everything.
Sure. Jadi udah dari Kamis kemarin nih, Polri akhirnya berhasil menangkap buron nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang di Apartemen Kembar yang ada di Badung, Bali. Sebenernya udah dari beberapa waktu lalu Polri mencium keberadaan Chaowalit di Indonesia. Cuma akhirnya baru Kamis kemarin doi berhasil ditangkap setelah lebih dari lima bulan berada di Indonesia. Pihak kepolisian menangkap Chaowalit atas dasar Red Notice Control alias peringatan internasional buat para buron yang dikeluarkan Royal Thai Police.
Emang doi kasus apa deh?
Kasusnya Chaowalit ini tuh banyak banget, guys. Embel-embel buron nomor satu Thailand tuh nggak berlebihan buat disematkan ke Chaowalit. Jadi laki-laki berusia 37 tahun ini pernah terjun ke dunia politik Thailand dan sempet juga menjabat jadi sekretaris Ketua Dewan Organisasi Administratif di Provinsi Phatthalung, Thailand. Nah di sela-sela Chaowalit jadi orang dalem pemerintahan, ternyata doi juga ikut gabung jadi bandar narkoba jaringan internasional Thailand-Myanmar-Australia.
Hhmmm orang pemerintahan sambil freelance narkoba…
Gokil, kan? Nah, ternyata juga, kejahatan doi nggak cuma jadi bandar narkoba jaringan internasional doang. Chaowalit disebut-sebut juga terlibat dalam kasus pembunuhan anggota polisi Thailand serta penembakan anggota kehakiman Thailand. Dari rentetan kasus ini, kepolisian Thailand sebenernya sempet menangkap Chaowalit dan memvonis dirinya selama 20 tahun penjara di tahanan yang ada di Provinsi Selatan Nakhon Si Thammarat, Thailand.
But then…
Ya well, setelah mendekam di tahanan dalam beberapa waktu, akhir Oktober tahun lalu tuh Chaowalit ternyata berhasil kabur dong dari penjara. Pas itu doi lagi dibawa ke Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat, Thailand buat periksa gigi. Eh ternyata Chaowalit udah kongkalikong sama anak buahnya buat manfaatin momen ini dan kabur dari penjara. Long story short, doi beneran bisa kabur dan ditetapkan jadi buron sama kepolisian Thailand. Pas itu, pengadilan Thailand akhirnya merevisi hukuman Chaowalit jadi penjara seumur hidup serta masuk ke red notice control dari kepolisian Thailand sejak pertengahan Februari kemarin.
Kabur dah doi ke Bali?
Beloommm, guys. Sebelum ke Indonesia, Chaowalit sempet lebih dulu kabur ke India. Cuma yha karena muka dia tuh beda banget sama kebanyakan orang-orang India, doi akhirnya milih pindah ke Indonesia yang notabene secara muka 11:12 gitu. Chaowalit dateng ke Indonesia lewat jalur laut dengan mengendarai speedboat selama 17 jam. Akhirnya pada 8 Desember tahun lalu, doi berhasil mendarat di Aceh dan memulai masa pelariannya di Indonesia.
Ternyata masuk lewat Aceh…
Iyesss. Terus karena Chaowalit lagi berupaya ghosting dari kepolisian Thailand, akhirnya doi bikin identitas baru sebagai WNI. Dengan dibantu sama beberapa orang Indonesia, Chaowalit berhasil bikin identitas palsu berupa KTP, KK, sampe akta kelahiran segala. Ofc biar lebih membaur, doi bikin nama samaran baru atas nama Sulaiman yang beralamat di Aceh Timur. Chaowalit juga berhasil mengantongi dua buku rekening serta satu kartu debit BCA atas nama Sulaiman.
What the heck.
Nah lanjut ya. Terus selama Desember sampe Mei kemarin, doi sempet lama tuh berpindah-pindah tempat di sekitar Aceh dan Sumatra Utara. Pihak Polri sebenernya sempet denger kalo Chaowalit lagi ada di Medan, Sumatra Utara. Cuma begitu diselidiki, doi ternyata udah cabut lagi ke tempat lain. Sampe akhirnya pada 20 Mei kemarin, Chaowalit diketahui ngelanjutin pelariannya di Bali, guys. Polisi yang dapet informasi itu langsung bergegas nyari keberadaan Chaowalit alias Sulaiman di Bali dan berhasil mereka tangkap pada hari Kamis kemarin.
Serem nggak sih nangkep buron nomor satu se-Thailand?
Buat kita sih jelas serem banget, ygy. Cuma syukurnya pihak kepolisian berhasil menangkap Chaowalit tanpa terluka pada kedua pihak, meskipun kabarnya doi sempet melakukan perlawanan. Dari ybs diketahui kalo Chaowalit terus dibantu secara finansial sama anak buahnya di Thailand lewat dua buah kartu debit Prum Thai Bank yang doi punya. Terus pihak kepolisian juga udah memeriksa 17 saksi di mana polisi mencurigai delapan orang termasuk seorang perempuan berinisial FS yang membantu Chaowalit buat dapet identitas palsu.
Selama di Indo, Chaowalit terlibat narkoba juga kah?
Engga, guys. Hal ini udah di-confirm sama Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa yang menegaskan kalo pelarian Chaowalit di Indonesia tuh belum sampe terkait soal penyalahgunaan narkoba. Terus kemarin banget nih, doi akhirnya dideportasi ke Thailand pake pesawat jet pribadi MJTS dengan kode ekor pesawat HS-TKS dan berangkat dari Saphire Precious Terminal I Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul tiga sore. Ofc pas itu Chaowalit dapet pengawalan ketat dari Polri dan kepolisian Thailand.
Got it. Now wrap it up please.
FYI, usai mafia narkoba sekaligus buron nomor satu di Thailand berhasil ditangkap di Indonesia, pihak Polri dibantu sama kepolisian Thailand sekarang ini tengah memburu gembong narkoba asal Indonesia bernama Fredy Pratama yang disinyalir lagi bersembunyi di hutan-hutan perbatasan Thailand dan Myanmar. Setiap bulannya, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia hingga lebih dari 100 kg. Dari situ, tim gabungan Polri udah menuju Thailand dan mencari keberadaan Fredy Pratama.





