Brigjen Endar Priantoro Dicopot Dari Jabatannya, Iran & Aturan Terkait Pakaian Perempuan, Ida Dayak Klaim Bisa Menyembuhkan Berbagai Penyakit, Barbie Live Action Version

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Thursday is here everyone, so we are just a day away from the weekend. Hang in there and stay slay. Today we will talk about the one and only: Ida Dayak, and also other things. Boy, do we love some randomness in this country. Scroll down to find out more!

Let’s start your day with some drama from…..

Komisi Pemberantasan Korupsi.
Bukan. Kali ini kita nggak mau bahas kasus korupsi, guys. Instead, kita mau bahas drama yang terjadi di internal di dalam Gedung Merah Putih KPK setelah Direktur Penyelidikan mereka, Brigjen Endar Priantoro Selasa kemarin dicopot dari jabatannya. Banyak banget kritikan terkait hal ini, karena Ketua KPK Firli Bahuri diduga abuse of power, sampai menyalahi aturan yang dia buat sendiri.

Hold on. I need some background. 
You got it. As we all know sekarang KPK tuh kan sekarang lagi sibuk banget menangani berbagai kasus since pejabat dan elemen masyarakat lainnya doyan banget corrupt yah (Oops). Adapun pihak yang paling sibuk di KPK di masa-masa kayak gini salah satunya yha bagian Penyelidikan, guys. Nah tapi, di tengah crucial time ini, pimpinan bagian penyelidikan atau Direktur Penyelidikan KPK, Brigjen Endar Priantoro justru dicopot dari jabatannya.
 
Lah kok…..
Well, first of all kamu harus tahu dulu nih gengs kalau sesuai pangkat yang ada di depan namanya, Brigjen Endar ini adalah seorang polisi yang ditugaskan Polri berdasarkan usulan KPK untuk mengabdi di sana. Yep, nggak cukup dengan surat tugas, orang-orang dari instansi lain kayak Polri dan Kejaksaan yang kerja di KPK tuh dapat surat usulan gitu dari KPK-nya langsung yang ditujukan ke instansi terkait, “Eh pls dia kerja di sini aja boleh ga?” gitu. Inilah yang terjadi sama Brigjen Endar Priantoro dan anggota Polri lain yang kerja di sana, guys.

Terus terus?
Speaking of surat usulan dan surat tugas, surat usulan masa penugasan untuk Pak Endar tuh berlaku selama tiga tahun, guys. Terhitung mulai menjabat dari 14 April 2020 dan berakhir per 31 Maret 2023 kemarin. Nah the thing is, meskipun penugasan dari Kapolri Jenderal Listyo Prabowo udah diperpanjang, tapi dalam rapat pimpinan KPK yang digelar Senin kemarin, lembaga anti rasuah itu memutuskan untuk nggak memperpanjang surat usulan untuk Brigjen Endar, guysThat being said, Brigjen Endar diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Direktur Penyelidikan dan balik ke kepolisian deh.

Pasti ada alasannya dong?
Dalam keterangannya, Ketua KPK Firli Bahuri bilangnya Brigjen Endar Priantoro tuh deserve dapatin promosi jabatan yang lebih tinggi lagi di Polri, gengs. Jadi yha biar nggak menghalangi langkah karier orang aja gitu, makanya dilepaskan dari KPK deh. Pak Firli bahkan menyebut pihaknya dari November tahun lalu udah ngirimin Surat Rekomendasi Pengembangan Karier ke Polri di mana salah satunya yha untuk Pak Endar. In that sense, KPK ngeklaim nggak ada masalah apa-apa selama Pak Endar menjabat. Justru dengan balik lagi ke Polri, beliau diharapkan bisa bawa spirit antikorupsi ke institusi Polri.

Why do I smell something sus here…..
You’re not alone.  Nggak sedikit pihak yang nyangkutin masalah pencopotan jabatan ini sama dugaan korupsi Formula E, guys. To give you some context, Brigjen Endar dan Deputi Penindakan KPK pada saat itu, Irjen Karyoto tuh diketahui beda pendapat gitu loh sama pimpinan KPK, yaitu Firli Bahuri, Johanis Tanak, dan Alexander Marwata terkait dugaan korupsi Formula E. Iya, Pak Endar nggak mau naikin kasus ini ke Penyidikan karena emang nggak ditemukan niat jahatnya, tapi Pak Firli dkk diduga ngotot pengen kasus ini naik penyidikan. Pimpinan KPK pun diduga kzl dan bete karena mereka nggak sejalan, guys. Makanya sampai dibalikin ke insitusi where he belong, Polri.

SERIUS BEGITU??
Nah menyikapi hal ini, Pak Ali Fikri bilangnya rotasi dan promosi jabatan struktural KPK, termasuk pencopotan Brigjen Endar dari jabatannya tuh sama sekali nggak ada hubungannya sama kasus yang sekarang diperkarakan. Lebih jauh soal perbedaan pendapat Pak Endar Vs Pak Firli, Pak Ali Fikri ngeliatnya yha, “Emang kenapa?” gitu. Hal yang wajar, katanya. In his words, Pak Ali bilangnya gini, “Dalam penanganan perkara, perbedaan pendapat di internal itu biasa. Sama sekali tidak ada yang salah. Karena itu yang menjadi ciri kekhasan KPK yang menjunjung asas egaliter sesama insan KPK,” katanya.

HMMM….
Tapi masyarakat ngeliatnya beda, guys. Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Herdiansyah Hamzah aka Castro bilangnya Pak Firli Bahuri tuh arogan, dan melakukan abuse of power karena mengatur KPK sesuai kemauannya sendiri, nggak berdasarkan aturan hukum. “Apa yang dilakukan Firli, menunjukkan bobroknya situasi di dalam tubuh KPK,” katanya gitu. Dan kalau bener sesuai dugaan yang beredar Brigjen Endar diberhentikan karena kasus Formula E, Ketua KPK Firli Bahuri jelas melanggar aturan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas UU 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Secara, dalam UU tersebut dijelaskan pimpinan KPK tuh bukan lagi penyidik dan penuntut umum. Kontras sama dugaan tadi yang menyebut, “Firli dan pimpinan KPK pengen naikin kasus ini ke penyidikan.”

Jadi ini soal aturan ya?
It’s always been soal aturan nggak sih? Ehehehehe. Secara, Dijelaskan oleh Bang Castro, aturannya tuh udah jelas. Pertama, dalam Pasal 30 Peraturan KPK Nomor 1 tahun 2022, legit mengatur pegawai KPK yang berasal dari kepolisian tuh cuma bisa dikembalikan ke institusi asalnya kalau yang bersangkutan melakukan pelanggaran disiplin berat.
 
Terus, pemberhentian penyelidik dan penyidik KPK tuh cuma bisa dilakukan dengan alasan meninggal dunia, diberhentikan sebagai ASN, nggak lagi kerja di penegakan hukum, nggak memenuhi syarat, atau ada keterangan tertulis dari yang bersangkutan. Nah coba sekarang liat kondisinya Brigjen Endar. Melakukan pelanggaran berat nggak, masih hidup dan masih jadi ASN juga sampai hari ini, masih berstatus sebagai polisi dan kerja di bidang teknis penegakan hukum, masih memenuhi syarat dan nggak pernah ada keterangan tertulis dari beliau juga. Jadi kayak, “Hah? Apa sih?”

I believe Brigjen Endar has a say…
Well, Pak Endar himself pun ngerasa ada yang nggak beres dalam pencopotan jabatannya ini. Dalam hal ini, Brigjen Endar mempermasalahkan surat yang dikeluarkan KPK, both yang ditandatangani Ketua dan Sekjen KPK tuh nggak lebih dulu dari surat perpanjangan masa tugasnya yang dikeluarkan Polri, guys. Makanya, dari sini Brigjen Endar kemudian melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK. Udah diterima, dan sekarang masih berproses.

Riweuh euy. 
Makanya biar simpel dan masalahnya cepat kelar, Presiden Joko Widodo bilangnya KPK kalau mau mutasi pejabat, harus ngikutin peraturan yang berlaku. In his words, Pak Jokowi bilang, “Semua ada aturannya kok. Dilihat saja di mekanisme aturannya seperti apa. Ada aturan-aturan, SOP, ada semuanya, Jadi, ikuti itu saja.”  Tapi ya gitu, sejauh ini Pak Firli dan pimpinan KPK kekeuh mencopot Brigjen Endar sebagai Direktur Penyelidikan KPK dan menggantikannya dengan Plt dari kalangan jaksa, Ronald WorotikanLet’s see kelanjutannya kayak apa yah, gengs.

Got it. Anything else I should know? 
Nah, speaking of polisi yang kerja di KPK, Brigjen Endar tuh bukan satu-satunya yang mengalami mutasi kayak gini, guys. Remember tadi kita sempat bahas soal Irjen Kartoyo, rite? Nah Irjen Kartoyo yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK sekarang juga udah balik ke kepolisian, tepatnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Fadil Imran. Nah tinggal Brigjen Endar aja nih yang nasibnya nggak tahu bakal gimana. Polisi yang kerja di KPK sih menyebut mereka udah bersurat ke Sekjen KPK Cahya Hardianto dan pengen discuss aja terkait masalah ini. Semoga aja ada hasil dari diskusinya, harapan mereka sih gitu.

Now, let’s talk about penggunaan hijab….

Di Iran.
Yep. Baru kemaren ada cerita tragis soal Mahsa Amani yang pakai hijab nggak sesuai ketentuan terus ditangkap dan berujung tewas, baru-baru ini, urusan penggunaan hijab di Iran viral lagi gara-gara sebuah video ibu dan anak di sana yang dilemparin yoghurt sama strangers karena nggak pakai hijab. Udah kotor kena yoghurt, mereka pun ended up ditangkap dan ditahan polisi deh.

Gimana ceritanya??
Now everybody meet: Iran dan segala aturannya terkait pakaian perempuan yang udah berlaku sejak 1979 lalu. Dalam aturan perundang-undangannya, pemerintah Iran legit mengatur kalau whatever your religion and your nationalities, kalau kamu perempuan dan masuk ke wilayah mereka, kamu wajib pakai hijab in public. Period. Rambut nggak boleh keliatan pokoknya. Bawahan kamu pun harus longgar. Nah tapi seiring dengan masyarakatnya yang semakin modern, aturan ini pelan-pelan mulai ditinggalkan dan diabaikan sama masyarakat sana, gengs. Terutama di kota-kota besar, salah satunya di ibukota, Teheran

Okay terus?
Adapun yang termasuk meninggalkan dan mengabaikan aturan wajib penggunaan hijab ini adalah dua orang yang diketahui ibu dan anak di mana kemaren mereka tertangkap CCTV lagi masuk di sebuah mini market gitu. Yep, mereka ke mini market tanpa hijab. Nah appearance mereka kemudian ke-notice sama seorang mas-mas yang sama-sama lagi belanja di situ. Dari tangkapan kamera CCTV, si mas kayak nanya tapi sambil marah gitu ke dua orang ini, “Hijab kalian mana? Ilegal nih yang begini!” gitu kan. Emosi si mas pun memuncak sampai akhirnya yoghurt yang ada di rak nggak jauh dari posisi dia berdiri pun diambil, terus dilemparin ke kepala ibu dan anak ini, guys.

Sayang yoghurt-nya mas….
We know rite. Well, setelah kejadian ini, warga kan auto lapor polisi ya di mana polisi langsung datang dan melakukan penangkapan terhadap ketiganya. Nggak cuma ditangkap, mereka juga ditahan atas pelanggaran yang mereka lakukan: Ibu dan anak tadi dua-duanya ditahan karena nggak pakai hijab di depan umum, si masnya ditahan karena ganggu ketertiban umum.  Nggak cuma itu, surat pemberitahuan juga dikasih buat pemilik mini market tadi supaya make sure pelanggan yang datang patuh sama hukum yang ada.

Got it. Any words?
Gara-gara kasus ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kembali menegaskan soal undang-undang wajib hijab di negara itu, guys. Dia juga bilang kalau melepas hijab di muka umum tuh bener-bener dilarang, apalagi dengan meningkatnya kasus serupa di ibu kota Teheran. Kata Khamenei, melepas hijab strictly dilarang secara agama dan politik. Ini juga yang bikin Iran semakin tegas bahwa mereka tidak akan menarik aturan ketat soal busana untuk perempuan. Mulai dari Presiden Ebrahim Raisi yang bilang kalo hijab itu wajib. Ada juga Kepala Peradilan Gholamhossein Mohseni Ejei yang bilang kalo buka hijab itu sama aja kaya permusuhan dengan rezim dan nilai-nilainya, so wanita yang nggak pakai penutup rambut should be punished.

Tegas dan lugas yha….
Wait until you hear about: Belum lama ini juga, di lingkungan universitas dan Lembaga Pendidikan tinggi di Iran juga bakal melarang mahasiswi yang nggak mau pakai hijab, guys. Bahkan, disampaikan oleh pihak Kementerian Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi Iran, univ dan lembaga pendidikan tinggi di Iran tuh punya hak buat nggak kasih layanan pendidikan for those yang nggak pakai hijab dan menolak pakai hijab. Makanya buat mengantisipasi hal ini, guru-guru SD di sana pun udah dikasih guideline kurikulum gitu buat ngajarin pentingnya hijab dan menjaga kesucian diri deh.

I see. Anything else I should know?
Fyi selain Iran, sebenernya masih ada banyak negara Muslim lain yang menerapkan aturan pakaian untuk perempuan, guys. Let’s say mulai dari Maroko, Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Oman, Lebanon, Yordania dan Arab Saudi. Nggak specifically soal hijab aja, negara-negara itu ada yang melarang menggunakan pakaian ketat, pakaian mini atau wajib mengenakan abaya hitam di depan umum. Terus ada yang mewajibkan, ada juga negara yang mengatur pakaian perempuan di mana warga Tunisia, Denmark, Perancis, dan Turki nggak dibolehin pakai niqab.
 
Kalo begini, jadi bersyukur yah tinggal di Negeri Wakanda :)))

When Pengobatan Alternatif has always been your #1 option…..

Kalau lagi sakit. 
Kamu masih ingat Ponari? Itu loh, bocah yang viral banget circa 2009-2010 karena pengobatan tradisional yang dia lakukan pakai batu petir yang dicelupin ke air terus airnya diminum sama orang-orang yang mengidap berbagai penyakit dan diklaim manjur. Bertahun-tahun berlalu, sekarang rame lagi pengobatan serupa, guys. Bukan sama bocil, tapi sama ibu-ibu asal Kalimantan Timur namanya Ida Dayak yang diklaim bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Rame banget pasiennya, saking ramenya, jalanan jadi macet masa.

MASAAA?
Bener. Well well well, where do we start? Gini deh. Paham banget namanya budaya Indonesia tuh nggak akan pernah lepas dari berbagai treatment yang sifatnya tradisional, termasuk di bidang kesehatan. Even sampai sekarang, di tengah penanganan medis terhadap berbagai penyakit udah semakin advanced, penanganan penyakit secara tradisional aka pengobatan alternatif tuh masih rame banget dan nggak pernah ditinggalkan masyarakat.  Nah sekarang, let’s talk about salah satu pengobatan alternatif yang sekarang viral di mana-mana karena dinilai manjur menyembuhkan penyakit, khususnya penyakit related to sendi dan tulang.

Masih ada???
Ada dong. Pengobatan yang rame banget diomongin netizen belakangan ini dilakukan oleh seorang ibu-ibu asal Kalimantan Timur atas nama Ida Andriyani, atau Ida Dayak orang-orang manggilnya. Ida Dayak diketahui udah lama berkarier di bidang pengobatan tradisional begini, guys. Mulai dari patah tulang, tulang bengkok, keseleo, salah urat, semuanya digarap sama Bu Ida dan diklaim sembuh. Nggak cuma itu, ada orang yang tadinya bisu dan tuli, datang ke Ida Dayak jadi bisa ngomong dan dengar dong. Makanya tempat praktik Ida Dayak yang ada di Depok, Jawa Barat ini rame banget dikunjungi ratusan warga, guys.

I don’t get it.
 Cara dia ngobatin emang gimana?
Well soal itu. Metode pengobatan Ida Dayak sebenernya simpel dan cepet aja, guys. Di awal ada ritual menari gitu, terus langsung pasiennya diurut pakai minyak namanya Minyak Bintang. Minyak Bintang ini sendiri emang udah well known di masyarakat Suku Dayak Kalimantan sebagai salah satu obat tradisional yang udah digunakan turun temurun gitu. Lebih jauh, Ida juga menyebut kalau dalam pengobatannya, dia selalu berserah sama Tuhan dan selalu percaya kesembuhan datangnya dari Allah. In that sense, nggak ada jampi khusus yang dilakukan Ida, “Saya selalu mulai dengan mengucapkan Bismillah,” katanya gitu. Biaya berobatnya juga gratis. Pasien cuma si Minyak Bintang tadi itu aja seharga 50 ribu rupiah.

I see….
Terus, dengan kekuatan jalur langit kali ye (Canda langit), ritual pengobatan yang dilakukan Ida Dayak ini diklaim manjur sama pasiennya yang udah tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera, Sulawesi, bahkan Papua, guys. Nah, Senin kemaren nih, Ida harusnya menggelar pengobatan massal di GOR Divif 1Kostrad Depok dan dihadiri ribuan orang. Penuh banget pokoknya orang ngantri sampai dorong-dorongan. Saking ramenya, Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39 di Cilodong, Depok jadi macet parah, gengs. Tapi saking ramenya juga, Ida Dayak jadi ngerasa overwhelmed dan ended up pengobatan massal itu dibatalkan. Besokannya juga ditiadakan. Kecewa dong ribuan warga tadi. Disampaikan oleh Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Depok, Mayjen Bobby Rinal selaku yang punya venue bilangnya besok-besok kalau ada acara begini lagi bakal dievaluasi dulu, katanya.

Cuss ke rumah sakit aja nggak sih?
Bisa. But hey, don’t get us wrong. Secara umum, pengobatan alternatif kayak gini tuh nggak dilarang, gengs. Sah-sah aja. Tapi terkait cedera tulang, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia aka PABOI, Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K), bilangnya ada kondisi yang mengharuskan pasien tuh berobat ke rumah sakit, guys. Kayak patah tulang dengan infeksi yang gede misalnya, itu tuh susah sembuh. “Jangan dibawa ke non medis,” kata Prof. Ferdy. Terus kalau patah tulang dan udah ngaruh ke saraf atau pembuluh darah, itu juga harus ditangani dengan prosedur medis, gengs. Karena kalau nggak, yha worse case-nya bisa diamputasi.

HEMMMMM….
In that sense, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tuh punya beberapa regulasi terkait pengobatan alternatif/tradisional dalam sejumlah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan, dll. Nggak cuma itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, bilangnya pengobatan tradisional ini kudu dibuktikan juga sama bukti ilmiah juga, terutama terkait kemanjuran obatnya. Makanya, Bu Nadia menyebut setiap tenaga penyehat tradisional tuh kudu melalui pembinaan dulu. Harus punya Surat Terdaftar Penyehat Tradisional aka STPT juga yang dikeluarkan Dinas Kesehatan setempat. Dan sampai berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari Dinas Kesehatan Kota Depok atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat soal kepemilikan STPT-nya Ida.

Got it. Anything else? 
Btw buat kamu atau keluarga kamu yang sekarang lagi mengidap penyakit, kita doain semoga cepat sembuh ya, guysWe are all behind you. Menurut pengamat sosial dari UI, Devie Rahmawati emang untuk mengobati penyakit, tentunya segala cara bakal dilakuin, termasuk berobat ke rumah sakit, dibarengi sama pengobatan alternatif. Toh pengobatan alternatif emang udah dekat sama masyarakat kita dari jaman dulu, udah jadi tradisi. Jarak jauh nggak jadi masalah. Yang penting sembuh, yang penting sehat, katanya.

When people keep talking about Disney’s live action…..

Barbie be like: “Punten….”
Yep. Nggak mau kalah sama Disney yang sibuk bikin project live action films dari film-film animasi mereka, Warner Bros. mengkonfirmasi bahwa Barbie, tontonan favorit sejuta anak perempuan di Bumi ini juga bakalan ada live action-nya, guys.
 
Nggak sabar dong? Iya dong? Well, liat line up cast-nya deh. Tokoh Barbie sendiri bakal diperankan Margot Robbie, meanwhile pasangan Barbie, Ken bakal diperankan Ryan Gosling, guys.
 
Nggak cuma itu, nggak beda jauh sama versi animasinya, Barbie live action version ini bakalan dibikin semacam universe gitu, di mana Barbie bakalan punya banyak variasi dengan profesi yang unik-unik di setiap ceritanya. Yep, ga cuma cantik-cantik doang, para pemeran di Barbie bakal ada dokter, pengacara, diplomat, jurnalis, hakim, bahkan presiden. Oh, Barbie mermaid juga ada. Makanya nggak cuma Margot Robbie yang bakal memerankan tokoh Barbie, guys tapi aktris A-list lainnya kayak Issa Rae, Nicola Coughlan, Emma Mackey sampai penyanyi Dua Lipa. Ken-nya juga beda-beda dong, ada Ncuti Gatwa, Kingsley Ben-Adir, sampai Scott Evans. Makanya rame tuh posternya, guys eheheheh.

 

Eh, kamu ngeh nggak sih. Margot Robbie dan Emma Mackey yang kata orang kayak kembar itu bakal ada di project yang sama, loh. Just imagine…..

“Kalau ada yang mau pindah, kita juga enggak menahan.”

Gitu guys kata Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kemarin, pas ditanya soal isu kepindahan kader partainya, Pak Sandiaga Uno dari Gerindra ke PPP. Kata Pak Prabowo, ya doi sih ngga akan nahan kalo emang kader partainya ada yang mau pindah, tapi emang so far belum ada pembahasan apapun.

When 2024 drama starts to sound like your love life…


Announcement


Thanks to Rich, Fal, Corry, and Chev for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Repeat after us: Self-cafe is a key. And read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.