Brigadir RA Tewas Bunuh Diri, 30 Artefak Curian Dari Asia Tenggara Dikembalikan AS, Bencana Alam di Pakistan & Afghanistan Tewaskan Ratusan Orang, Pelelangan Jam Saku Emas Penumpang Titanic

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

What a game last night! It was such a great fight and despite the result, our Garuda Muda have already won our hearts. Now on the news, we got you a 360º updates on Brigadir RA’s case, extreme weather to something that finally… came back. Let’s scroll down.

First stop, let’s get you the whole 360º updates on Brigadir RA…

Trigger warning: This content contains suicide. All the information below is not intended to inspire anyone to take similar actions. Proceed with cautions!
 
I am ready. Tell me. 
Jadi Kamis kemaren, seorang anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara atas nama Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas tak bernyawa di dalam mobil Alphard yang terparkir di depan sebuah rumah di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Berbagai teka teki pun muncul dari sini. Apalagi kalau kata polisi, Brigadir ini tewas karena diduga bunuh diri. Jadi mengapa? Bagaimana?
 
Coba jelasin pelan-pelan…
Gini gini. Kasus tewasnya Brigadir Ridhal Ali ini (Let’s call him Brigadir RA from now on, ya) mulai terungkap atas laporan warga yang mobilnya eventually ditabrak sama sebuah Alphard hitam di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis lalu. Literally ditabrak dari depan gitu lo. Nah karena kaget, dicek lah nih ada apa, dicek juga lewat kaca ada siapa di dalam Alphard itu. Adapun yang mereka temukan adalah seorang laki-laki yang udah dalam keadaan nggak bernyawa. Akhirnya peristiwa ini dilaporkan ke polisi. Laki-laki tersebut kemudian teridentifikasi merupakan anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir RA. Dari sini, Polres Metro Jakarta Selatan pun mulai melakukan pemeriksaan.
 
Tell me what they found out so far…
Polres Metro Jakarta Selatan kan akhirnya melakukan olah TKP ya. Mereka juga ngecek berbagai CCTV yang ada di sekitar TKP. Dari rekaman CCTV yang ditemukan, kronologinya kayak gini nih: Mobil Alphard hitam itu berhenti di depan sebuah rumah. Ramean gitu yang lain udah pada turun menyisakan Brigadir RA sendiri di dalam mobil. Nggak turun-turun tuh dia. Setelah beberapa saat, Brigadir RA diduga menembakkan peluru ke arah pelipisnya pake senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.
 
Kok bisa ada dugaan begitu??? 
Soalnya, dari olah TKP yang dilakukan, disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Bintoro, terdapat luka di bagian pelipis kanan terus tembus sampai ke pelipis kiri akibat tembakan senjata api. Saking kencengnya, tembakannya bahkan sampe kena ke atap mobil. Selain itu, polisi juga udah memeriksa sejumlah saksi kan, ada total 13 saksi yang diperiksa. Kesimpulannya, Kombes Ade Rahmat Idnal selaku Kapolres Metro Jakarta Selatan mengkonfirmasi “Satu, saya clear-kan. Itu bukan pembunuhan. Itu bunuh diri.”
 
……
Sampai berita ini ditulis, masih belum diketahui motif bunuh dirinya tuh apa. Kalau kata Kombes Ade sih itu masalah pribadi ya. Makanya, untuk mengetahui motif ini lebih lanjut, pihaknya masih terus melanjutkan pemeriksaan. Salah satunya, Pusat Laboratorium Forensik Polri disebut lagi memeriksa isi handphone-nya Brigadir RA. Harapannya, segala potongan puzzle yang masih tercecer dalam kasus ini bisa segera ditemukan, guys. Kayak, kenapa Brigadir RA bisa sampe Jakarta, apa hubungannya Brigadir RA dengan pemilik rumah yang halamannya jadi TKP itu, senjata yang dipake dapat dari mana, dll.
 
Gimme all the details….
You got it. Banyak yang menilai bahwa terlalu banyak kejanggalan dalam kasus ini.  Hal ini yang kemudian juga jadi perhatian Komisi Kepolisian Nasional Indonesia aka Kompolnas. Ketua harian mereka, Benny Mamoto yang membeberkan sejumlah kejanggalannya. Kita bahas satu-satu yah.
 
I am reading…..
Pertama, soal kenapa Brigadir RA bisa sampe Jakarta. Padahal, Brigadir RA ini kan tugasnya di Satlantas Polresta Manado. Menjawab hal ini, istri korban, Mbak Novita namanya, bilang suaminya itu emang ditugaskan ke Jakarta sejak 2022 lalu buat mengawal salah satu pejabat Polri, guys. Hal ini ofc jadi pertanyaan bagi Kompolnas. “Legality-nya mana?” Secara kalau ditugaskan begitu, pasti ada surat perintahnya kan. Nah ada nggak tuh suratnya? Siapa yang memerintah? Hal ini dinilai penting dalam rangka pemeriksaan, guys.
 
And the answer is…
Jeng jeng…. Let’s hear it from Polresta Manado deh ya. Dalam keterangannya kemarin, Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono confirmed Brigadir RA nggak pergi ke Jakarta dalam rangka tugas, tapi cuti aja. Iya, in his words, Ipda Agus menyebut, “Memang mengajukan kami seperti itu tetapi sebelum kejadian ini beliau menyurat kami izin untuk mengunjungi kerabatnya (di Jakarta),” katanya gitu.
 
Kerabat?? Siapa??
Now, everybody meet: Indra Pratama. Mas Indra ini diketahui merupakan pemilik rumah di Mampang Prapatan yang halamannya jadi TKP, guys. Pertanyaannya sekarang, ada hubungan apa nih Mas Indra sama Brigadir RA? Well, dikonfrimasi kemaren, Mas Indra sih bilangnya doi cuma temen aja sama korban, guys. Emang udah beberapa kali main ke situ. Kali ini juga gitu, silaturahmi aja lebaran. Brigadir RA bahkan disebut udah nginep di situ kurang lebih semingguan ini. Tapi ya udah, that’s it. Mas Indra bilang jangan asumsi macem-macem dulu, katanya.
 
T-tapi…..
T-tapi tetep aja, kejanggalan demi kejanggalan kasus ini masih belum terpecahkan. Yep, balik lagi ke keterangan Kompolnas, selain meng-highlight masalah penugasan, Benny Mamoto juga mention masalah senjata api jenis HS kaliber 9 mm yang digunakan Brigadir RA. “Legalitasnya mana?” Kayak, surat izin buat pake itu senjata ada atau enggak? Itu senjata terdaftar di satuan mana?” Yang begini-begini tuh nggak boleh ke-skip kalau menurut Pak Benny, guys.
 
Speaking of senjata….
Yang harus kamu tahu adalah, dari kesaksian para tetangga di sekitar rumahnya Mas Indra, mereka nggak ada denger tuh ada bunyi tembakan di hari itu. Iya, logikanya kan kalau ada tembakan senjata api nih, letupannya pasti menggelegar terdengar ke sekitar TKP dong. Tapi ini enggak, guys. Hal ini kemudian jadi pertanyaan, “Gimana Brigadir RA nembakin senjatanya diem-diem begitu?”
 
Makanya ada pemeriksaan kan…..
Right. ngomong-ngomong pemeriksaan nih, kamu harus tahu bahwa pihak keluarga menolak melakukan autopsi terhadap jasad Brigadir RA. Jadi kan pihak keluarga udah mendarat dari Manado di Jakarta sejak Sabtu kemaren ya. Selain ngecek keadaan jenazah, pihak keluarga juga udah ketemu tuh sama pihak kepolisian. Nah di situ polisi nunjukkin semua fakta dan data yang ada. Clean and clear nggak ada yang ditutupin, ceunah…
 
Okay…..
Termasuk rekaman CCTV dan keterangan dokter forensik RS Polri. Adapun dari keterangan dokter forensik yang bertugas, namanya Dokter Asri Pralebda, nggak ditemukan tanda kekerasan apapun di tubuh korban selain luka tembak itu. DNA pada senjata yang dipake kemaren juga cocok sama DNA-nya Brigadir RA. Legit cuma DNA dia, nggak ada DNA orang lain lagi. Jadi, setelah ditunjukin semuanya, pihak keluarga be like, “Udah, cukup. Kami terima, nggak perlu ada autopsi lagi,” gitu.
 
Jadi case closed tuh?
Ya kalo untuk autopsinya iya. Jadi, pemeriksaan tubuh korban cukup sampai di visum et repertum aja, alias pemeriksaan luar tanpa autopsi. Jadi ya gitu, jenazah Brigadir RA kemaren udah diserahkan ke pihak keluarga dan langsung diterbangkan ke Manado, Sulawesi Utara. Akhir kata, setelah dilakukan pemeriksaan, Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya menyimpulkan kasus ini resmi bunuh diri. Kasusnya pun ditutup dan selesai.
 
🙁 
Pedih banget. Istrinya, Mbak Novita  bahkan sampai sekarang nggak percaya Brigadir RA sampai bunuh diri. Well, dari keterangannya kemaren, Mbak Novita emang bilang Brigadir RA pernah cerita dia nggak nyaman lagi sama pekerjaannya di sini. Tapi tetap, Mbak Novita nggak expect kalo suaminya beneran bunuh diri. “Hah? Bunuh diri? Tembak diri? Enggak mungkin,” katanya gitu. Apalagi Mbak Novita kenal betul karakternya Brigadir RA. That’s all we know.
 
Got it. Now, wrap it up…
Nah ngeliat kasus ini, kamu deja vu sama satu hal nggak? Yep, it’s none other than… Kasus kematiannya Brigadir Yosua Hutabarat oleh Ferdy Sambo dan antek-anteknya. Ya iya, sama-sama polisi, terus melibatkan senjata api pula. Tapi yang harus disorot di sini adalah, kematian anggota polisi secara nggak wajar tuh nggak sekali dua kali doang kejadian.
HMMM…Iya. Mei 2023 lalu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu juga tewas tertabrak kereta di Stasiun Jatinegara. Terus di September 2023, Ajudan Pribadi Kapolda Kalimantan Utara, namanya Brigpol Setyo Herlambang juga tewas di kamar mandi rumah dinas sang Kapolda. Karenanya, ngeliat kasus ini, ngga heran banyak warga, pengamat dan kriminolog yang sus dan meminta supaya kasus ini dibuka seterang-terangnya di mana kudu ada scientific investigation di dalamnya. Tujuannya, ya biar kasus-kasus begini nggak menimbulkan asumsi liar di masyarakat, gengs.

Who’s finally returned after leaving home for yearssss??

Bang Toyib ga si?
Bukan, tapi sekitar 30 buah artefak bersejarah dari Kamboja dan Indonesia. Adapun 30 artefak curian dari Asia Tenggara tersebut akhirnya dibalikin oleh Amerika Serikat ke kedua negara  pada Rabu minggu lalu.
 
OMG tell me what happened.
You got it. Jadi di minggu lalu itu, sebuah lembaga namanya Antiquities Trafficking Unit atau unit perdagangan barang antik di US baru aja melakukan repatriasi alias pemulangan kembali 30 artefak curian yang mereka dapat dari perdagangan artefak ilegal di New York. Puluhan artefak yang disinyalir bernilai USD3 juta atau lebih dari Rp48 miliar ini akhirnya dikembalikan ke negara masing-masing asal artefak tersebut berasal, which is di Kamboja dan Indonesia.
 
Wiii banyak banget.
Yha secara artefak-artefak ini tuh emang dalam kondisi bagus dan langka gitu, guys. Disampein langsung sama Jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, pihaknya udah mengembalikan 27 artefak curian ke Kamboja dan tiga artefak curian lainnya ke Indonesia. Puluhan artefak ini termasuk arca Triad Siwa Perunggu yang udah diselundupkan keluar Kamboja dari awal tahun 2000 dan relief batu dari Kerajaan Majapahit yang dibuat pada abad ke-13 sampe ke-16. Pada relief ini tergambar dua sosok laki-laki dan perempuan yang tengah duduk berhadapan memegang buah Maja dengan dikelilingi dedaunan gitu.
 
Ok terus-terus…
Nah, kedua artefak lain milik Indonesia yang dikembalikan ini diindikasikan merupakan arca dari era Hindu-Buddha di Indonesia. Arca yang digambarkan dalam kondisi berdiri cenderung merupakan gambaran dewa dari agama Hindu, meanwhile arca yang digambarkan dalam posisi duduk dengan beberapa hewan diindikasi merupakan arca Buddha. Pihak KJRI di New York dalam postingannya juga bilang nih kalo ketiga artefak yang dikembalikan ke Indonesia bernilai sekitar USD405 ribu alias Rp6,5 miliar.
 
Kok bisa sih dicuri sampe US?
Well, everybody meet: Subhash Kapoor dan Nancy Wiener yang jadi pelaku penyelundup puluhan artefak di Asia Tenggara buat dijual secara ilegal di negeri Paman Sam. Jadi kedua orang ini tuh udah jadi pemain lama penyelundup benda-benda seni internasional, gitu. Subhash Kapoor udah punya buanyaakkk banget kasus mulai dari penjualan barang curian ke National Gallery di Canberra Australia, penyelundupan barang antik di Jerman, sampe penyelundupan ratusan artefak dari Asia Selatan.
 
Bjir, arkeolog marah sih…
Banget. But nggak cuma arkeolog aja sih yang marah, literally everyone should be angry of him karena uit yang doi dapet dari bisnis ilegal tersebut mencapai ratusan juta dollar US. Jadi selain jadi pelaku dalam kasus ini, doi juga sempet ditangkep di Jerman setelah ketahuan nyelundupin barang antik senilai, USD111 juta pada tahun 2011 lalu. Terus Subhash juga terbukti nyelundupin belasan artefak lainnya senilai USD11,4 juta. Dari situ, mafia barang antik ini udah masuk penjara dari 2011 dan akhirnya dijatuhi hukuman kurungan 13 tahun penjara pada November 2022 kemarin.
 
Kalo si Nancy Wiener tadi gimana?
Sama problematik-nya kayak Subhash Kapoor, Nancy Wiener bahkan udah mulai ngelakuin penyelundupan barang-barang antik sejak tahun 1990-an. Doi awalnya berdalih memperdagangkan barang antik dari Asia Tenggara lewat galerinya yang ada di New York. Cuma usut punya usut, nggak semua yang doi jual ini legal, alias banyak juga yang merupakan barang curian. Nancy Wiener pun udah ditangkap sama pihak terkait US dari 2016 lalu dan baru dijatuhi hukuman pada 2021 kemarin.  
 
For now, it’s a clear, rite?
We hope so. Soalnya Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi yang ikut langsung dalam penyerahan tiga arca curian milik Indonesia kemarin juga sadar penuh kalo upaya pengembalian ini udah merupakan komitmen antar kedua negara dalam menjaga warisan budaya. In his words, Pak Adi bilang gini, “Not only it reflects the closeness of Indonesia and the United States, the repatriation of the antiquities also serves precious gift for the celebration of 75th anniversary of diplomatic relation between Indonesia and the US.”
 
Got it. Anything else I should know?
Well, selama ini unit perdagangan barang antik US udah menyita hampir 4.900 barang antik ilegal yang dicuri dan diperdagangkan di sana, guys. Kalo ditotal nih, seluruh barang antik yang mereka sita ini nilainya lebih dari USD450 juta atau Rp7,3 triliun, guys. Nah bagusnya, barang-barang yang mereka sita ini lanjut diurus buat dikembaliin ke negara aslinya gitu. So far, udah lebih dari 4.500 barang antik curian yang mereka balikin ke negara aslinya.

When extreme weather is really wreaking havoc…

Now on heavy rains and flash floods in Pakistan and Afghanistan.
Extreme weather is happening everywhere, guys. Setelah kemarin-kemarin kita bahas soal jalanan dan bandara UEA yang chaos gara-gara banjir serta panas ekstrem yang baru-baru ini melanda Asia Selatan sampe Asia Tenggara, now the highlight is still on extreme weather yang terjadi di Pakistan dan Afghanistan pada pertengahan April kemarin. Soalnya segala badai, banjir bandang, sampe tanah longsor yang terjadi di sana udah menewaskan lebih dari 100 orang.
 
SAD.
Of course. Jadi ternyata nggak cuma di Indonesia aja nih yang sekarang lagi mengalami cuaca yang ngga menentu. Kayak siangnya panas nyebret, eh begitu sore sampe malemnya justru hujan gede sampe kadang bikin banjir di beberapa tempat. Nah cuaca nggak tentu ini ternyata juga dialami Pakistan dan Afghanistan dalam beberapa hari ini, guys. Kedua negara ini harusnya sampe sekarang masih dalam musim panas dan baru beralih ke musim hujan pada Juni hingga September besok.
 
Terus kok bisa sampe banjir bandang gitu?
Nah itu dia jadi anomali banget kan? Kayak ga mungkin tapi yha ini beneran terjadi di mana Jubir Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan, Mullah Janan Saiq menyebut bahwa hujan lebat dan banjir di negaranya udah terjadi sejak 15 April kemarin. Pas itu, badai dan banjir bandang di sana melanda 23 dari total 34 provinsi yang ada. Akibatnya, ada sekitar 1.200 rumah hancur, 63 ribu hektar lahan rusak, sampe 66 korban meninggal dunia.
 
Geezbanyak banget :((
Well, dampak bencana banjir bandang yang dialami Afghanistan ternyata juga nggak jauh beda sama negara tetangganya, Pakistan. Di sana, pemerintah setempat udah mengkonfirmasi bahwa hujan lebat dan banjir yang terjadi pada pertengahan April kemarin udah menewaskan lebih dari 50 orang. Sebagian korban jiwa di Pakistan tinggal di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan langsung dengan Afghanistan serta provinsi Punjab tengah.
 
How is it now?
Ya masih banjir guys, hiks. Jadi di-confirm langsung sama Janan Saiq di mana sejak Kamis kemarin, curah hujan dan banjir bandang masih terus terjadi di 17 provinsi Afghanistan. Curah hujan sebesar 15 hingga 30 milimeter disertai badai petir masih terus mengguyur daratan. BMKG Afghanistan bahkan sampe ngeluarin peringatan soal adanya kemungkinan turun salju di daerah-daerah dataran tinggi Afghanistan.
 
Is this the impact of the climate crisis?
Yoi. Apa lagi ya kan?? Soalnya extreme weather yang terjadi di Pakistan dan Afghanistan ini disebut profesor ilmu lingkungan dari Universitas Swat, Pakistan bernama Muhammad Qasim emang merupakan dampak utama dari climate crisisIn his words, Prof Qasim bilang, “Climate change is leading to more erratic weather patterns, with extreme events like heat waves, droughts and unpredictable monsoons becoming increasingly common.”
 
So… has the government done anything?
Yep. Misalnya pada 2022 lalu, Pakistan juga sempet nih dilanda banjir bandang akibat tingginya curah hujan hingga berdampak pada  tenggelamnya sepertiga wilayah Pakistan. Pas itu, korban jiwa dilaporkan lebih dari 1.100 orang sehingga ga lama kemudian, pemerintah sana mengumumkan bahwa mereka akan membangun bendungan retensi buat mengatur aliran air plus mengendalikan deforestasi serta erosi tanah. 
 
How about Afghanistan?
Well, lebih sengsara lagi, guys. Secara kita udah tahu lah ya bahwa Afghanistan sekarang tuh lagi dipimpin kelompok Taliban sejak Agustus 2021 lalu. Mereka strict banget bikin aturan yang mendiskriminasi perempuan, salah satunya melarang perempuan kerja di NGO atau lembaga bantuan yang beroperasi di negaranya. Akibatnya, banyak lembaga bantuan yang angkat kaki dari Afghanistan, sehingga hal ini, ditambah banjir dan climate crisis, bikin warga Afghanistan makin sengsara.
 
Ouch…
Makanya dalam bencana kali ini, selain puluhan korban, pemerintah Afghanistan sendiri melaporkan bahwa negaranya mengalami berbagai kerugian finansial mulai dari matinya 200 hewan ternak, 600 km jalan hancur, sampe 800 hektar lahan pertanian terendam banjir akibat extreme weather yang nggak berkesudahan ini.
 
Alrite. Now wrap it up…
FYI, bukan kali ini aja Afghanistan dilanda extreme weather yang diindikasikan sebagai dampak dari krisis iklim. Soalnya awal 2023 lalu, negara ini juga sempet nih dilanda musim dingin ekstrem hingga menewaskan 157 orang di sana. Pas itu, Afghanistan mengalami musim dingin paling ekstrem dengan suhu yang anjlok hingga minus 28 derajat Celsius. Suhu ekstrem ini juga bikin 70 ribu ternak di sana mati membeku akibat suhu dingin yang terlampau ekstrem.

When you’re rich, love movies, history, and everything in gold….Meet: The gold watch on Titanic. 

Guys, kamu tahu film Titanic dong? Nggak, kita nggak lagi mau ngomongin Jack, Rose, apalagi adegan di mobil… Eh, nggak, kali ini kita mau ngomongin penumpang kapal Titanic in real life-nya.
 
Yep, kamu tahu juga dong kalau Titanic ini beneran berlayar dari Southampton di Inggris menuju New York, AS pada April 1912 lalu. Di zaman itu, cuma orang-orang gedongan aja guys yang bisa berlayar pake Titanic. Gambarannya kayak Rose, Cal, dan keluarganya lah. Aslinya juga begitu.
 
Nah tapi, di antara orang-orang gedongan itu, ada satu orang yang paling tajir di antara semuanya. Dia adalah John Jacob Astor IV.
 
The thing is, pada saat Titanic tenggelam, John Astor juga ikut tewas tenggelam bersama dengan harta-hartanya. Yaitu manset emas, cincin berlian, uang saku, jam saku berlapis emas, dll. Harta bendanya John Astor kemudian sempat berpindah tangan beberapa kali sebelum akhirnya masuk ke rumah lelang Henry Aldrige and Son di Wiltshire, Inggris. FYI, di rumah lelang ini, benda-benda bersejarah peninggalan Titanic banyak dijual, termasuk biola yang masih dimainin di detik-detik tenggelamnya kapal ikonik tersebut.
 
Harganya? Ya jangan ditanya. Fantastis banget. Termasuk harta bendanya Mister Astor. Nah jadi baru aja, jam saku emasnya Astor  dilelang seharga GBP100.000 sampai GBP150.000 atau sekitar tiga miliar rupiah. But guess what, Sabtu lalu, rumah lelang ini mengkonfirmasi jamnya Astor udah terjual seharga…. Tebak coba? Yak, jam tangan emas itu terjual seharga GBP1,175 juta (sekitar 24 miliar rupiah), guys. Sepuluh kali lipat nggak tuh. Nggak di-disclose sih siapa sosok crazy rich yang beli ini. Tapi kalau kata pihak rumah lelangnya sih, harga segitu worth it banget. “These prices for these unique pieces of history reflect not only their importance but also the ongoing interest into the Titanic story and the memory of her passengers and crew,” katanya.

“Biasa setiap hari itu ada Rp3 juta kurang lebih, Yang Mulia, untuk kebutuhan harian di rumah dinas,”
 
Gitu guys isi keterangan dari staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Muhammad Yunus yang menyebutkan bahwa lembaganya bisa ngeluarin anggaran sampe sekitar Rp3 juta per hari buat keperluan mam sama jajan online di rumah dinas mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal ini terungkap pas Yunus dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi atas SYL. FYI guys, beliau ini emang diduga melakukan pemerasan hingga mencapai Rp44.546.079.044 dan menerima gratifikasi dianggap suap sejumlah Rp40.647.444.494 selama periode 2020-2023.
 
When you already thought 3jt/bulan buat jajan online is already too much…

Announcement

No one bought us coffee today 🙂
 
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Been feeling lazy? Read this

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.