Bencana Banjir & Tanah Longsor di Indonesia

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, let’s get you up to speed on: Banjir dan tanah longsor…

Yang terjadi di Jakarta, Bogor, dan Bandung.
Sedih banget nggak sih baca berita musibah dan bencana yang nggak kelar-kelar gini? Same, everybody. Same. Since banjir di Demak, Jawa Tengah yang berlarut-larut serta banjir dan tanah longsor di Sumbar yang merenggut 30 orang korban jiwa, berbagai musibah terus terjadi lagi dan lagi. Terbaru, belakangan ini banjir juga terjadi di 32 RT di Jakarta, meanwhile Bogor dan Bandung Barat, Jawa Barat dilanda tanah longsor, guys.
 
Sad, tell me everything.
Sure. Jadi as we all know, curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia tuh kan masih tinggi banget yah, salah satunya ya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Jadi over the weekend kemarin, kedua wilayah ini beberapa kali dilanda hujan yang deres banget. Nah intensitas hujan yang deres ini kemudian berdampak ke banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta serta tanah longsor yang terjadi di Bogor dan Bandung Barat.
 
Kapan sih Jakarta nggak banjir?
So far sih kalo nggak hujan, yha nggak banjir ygy. Cuma banjir di Jakarta mulai dari hari Minggu sampe Senin kemarin lumayan juga. Soalnya kemarin banget nih, BPBD DKI Jakarta sempet memperbarui data banjir di Jakarta terjadi di 32 RT. Dari puluhan titik banjir ini, ada empat RT di Jaksel yang terendam banjir, meanwhile 28 RT sisanya ada di wilayah Jaktim. Pas itu, ketinggian air juga bervariasi mulai dari 30-200 cm.
 
Tinggi juga yah.
Lumayan, guys. Salah satunya terjadi di kawasan Hek Kramat Jati, Jaktim yang pas itu sempet terendam sekitar 30 cm. Pas itu, pihak TMC Polda Metro Jaya ada bilang kalo banjir di Traffic Light Hek terjadi akibat proyek tanggul kali hek yang jebol. Cuma informasi ini langsung dibantah Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta yang meluruskan kalo proyek tanggul yang mereka kerjakan bukannya jebol melainkan air melimpah keluar dari tanggul yang masih dalam proses pengerjaan.
 
Oke terus-terus…
Yah banjir ini juga bikin beberapa rute bus Transjakarta mau nggak mau harus dialihkan. Mulai dari rute 7F Kampung Rambutan-Juanda via Cempaka Putih, Rute 7 Kampung Rambutan-Kampung Melayu, Rute 10D Kampung Rambutan-Tanjung Priok, dan Rute M7 Kampung Rambutan-Kampung Melayu. Selain itu, pihak Polda Metro Jaya juga udah mengimbau pengendara buat mencari rute alternatif lain kawasan Hek Kramat Jati, Jaktim.
 
Pengen denger statement Pak Heru Budi dong.
You got it, guys. Jadi kemarin banget nih, Penjabat aka Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ada meminta maaf sekaligus meminta pemakluman terhadap banjir yang lama relatif begitu lama surut. Soalnya kayak banjir yang terjadi di kawasan Tegal Alur, Jakbar tuh udah berlangsung selama lebih dari 24 jam. So, pas itu Pak Heru Budi ada bilang gini, “Jadi mohon dimaklumi dan saya mohon maaf di Jakarta Barat kemarin juga tergenang lebih dari 24 jam tapi kita sudah atasi.”
 
Terus kalo yang longsor tadi gimana?
Nah, jadi curah hujan yang belakangan ini terjadi juga berdampak ke tanah longsor di Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat. Longsor yang terjadi di sana membuat ambruk beberapa rumah dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Walkot Didie Rahim pada hari Senin kemarin juga langsung menginstruksikan enam KK yang menempati empat rumah di sekitar lokasi longsor untuk sementara waktu diungsikan.
 
Terus, di mana lagi?
Well, longsor nggak cuma terjadi di Bogor aja, guys. Jadi Minggu dini hari kemarin, Kampung Gintung yang ada di Kabupaten Bandung Barat dilanda tanah longsor usai diterjang hujan deras selama lebih dari dua jam. Tanah longsor yang terjadi di sana bikin 25 rumah rusak parah serta ada sepuluh warga yang sampe sekarang belum ditemukan. Camat wilayah Cipongkor, Rega Wiguna ada bilang kalo kebanyakan warga di sana dalam kondisi luka-luka dan sampe sekarang proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan lainnya.
 
Huft, anything else I should know?
Terkait berbagai bencana ini, LSM Wahana Lingkungan Hidup aka Walhi Jawa Barat pada Senin kemarin nge-mention soal alih fungsi kawasan yang juga mempengaruhi banjir bandang dan tanah longsor di Bandung Barat. Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Wahyudi Iwang pada Senin kemarin menyebut bahwa alih fungsi kawasan udah bikin perubahan bentang alam di kawasan itu. Makanya Pak Iwang kemudian mendesak pemerintah supaya menghentikan izin pembangunan di kawasan Kabupaten Bandung Barat dan mulai melakukan reforestasi alias penanaman hutan kembali.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.