Bencana Banjir di Sulawesi Selatan

Admin
UTC
15 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, all you need to know about Banjir Besar di Sulsel...

Jadi status tanggap darurat.

Bencana banjir kembali melanda wilayah Indonesia, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan. Banjir yang merendam empat kabupaten dan kota dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (11/2). Saat ini, pemerintah daerah Sulawesi Selatan menetapkan status tanggap darurat untuk bencana banjir di kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, juga Pangkep.


Tell me more.

Okay, based on data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, ada 325 Kepala Keluarga (KK) atau 1.255 jiwa yang terdampak banjir ini. Warga yang terdampak ini tersebar di kecamatan Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Tamalate. Meanwhile, di

kabupaten Maros, Sulsel, banjir meluas dan merendam sekitar 14 kecamatan dan berdampak pada 100 ribu warga. Banjir yang menggenangi wilayah ini juga memicu kemacetan parah.


Kodonggg :(

Terkait bencana ini, Penjabat Gubernur Sulsel Fadjry Djufry bilang bahwa pemprov dan bupati Maros sudah memberi bantuan ke warga yang terdampak banjir di empat daerah. Fadjry juga bilang bahwa Sulsel nih tiap tahun kebanjiran, makanya penting buat seluruh kepala daerah buat duduk bersama mencari solusi untuk bencana banjir tahunan ini. Lebih lanjut, Fadjry memperkirakan kalau salah satu penyebab banjir tahunan di Sulsel ini adalah pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS).


Terus, penanganannya gimana?

Dalam keterangan persnya pada Rabu (12/2), Bupati Maros, Chaidir Syam, udah mengintruksikan pada seluruh camat untuk membuka kantor-kantor kecamatan dan beberapa masjid sebagai posko evakuasi dan pengungsian warga. Selain posko pengungsian, Pemkab Maros juga mendirikan dapur umum di seluruh kantor kecamatan. Untuk daerah yang sulit dijangkau, dapur umum yang dibangun di gedung Islamic Center, Maros, akan mendistribusikan makanan ke sana. Lebih lanjut, Chaidir menyatakan nggak ada korban jiwa dari bencana banjir ini.


What did the authorities say about this?

Well, dalam keterangan pers Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Malik Faisal, pihaknya udah menyiapkan beras sebanyak dua ton untuk korban banjir di beberapa titik pengungsian yang ada di Makassar. Selain beras, bantuan 100 dus mi instan juga ikut didistribusikan ke dapur-dapur umum. Lebih lanjut, Malik menyatakan kalo warga yang nggak pergi ke pengungsian karena pindah ke lantai dua rumah, akan disupport dengan pemberian bahan baku makanan. Selain itu, tim evakuasi dari Pemkot seperti BPBD Kota Makassar, TNI AD, TNI AL, juga TNI AU udah standby untuk mendukung evakuasi warga sejak Selasa (11/2).


:(

Menurut Lurah Manggala Arwinah Aminuddin, ada 14 titik pengungsian yang ditempati oleh 1.093 jiwa dari 297 KK pada Rabu (12/2). Lebih lanjut, Arwinah bilang kalau banjir kali ini yang terparah karena ketinggian air sampai tiga meter. While, Pemkot Makassar menetapkan status tanggap darurat mulai 10-17 Februari 2025. Menurut keterangan Kepala BPBD Makassar Hendra Hakamuddin, SK tanggap darurat udah biasa dikeluarkan ketika terjadi cuaca ekstrem yang memicu banjir. Status tanggap darurat melalui tahapan status bertahap, status siaga ditetapkan di bulan November 2024 ketika mulai masuk musim hujan.


I see. Anything else?

Yes. Banjir yang menggenangi wilayah-wilayah di Makassar menyebabkan arus lalu lintas di jalan trans Sulsel nggak bisa dilalui kendaraan. Arus lalu lintas dua arah yang menghubungkan Kota Makassar dengan daerah bagian utara Sulsel lumpuh total sejak Selasa (11/2). Macet parah akibat banjir di jalan trans Sulsel ini juga menyebabkan polisi kesulitan melakukan rekayasa lalin. Menurut keterangan Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda A. Marwan P. Ipda, belum ada rekayasa lalin yang dilakukan karena sejumlah jalur alternatif di Moncongloe dan Pattene masih terendam banjir dan nggak bisa dilalui kendaraan.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.