Bencana Alam di Pakistan & Afghanistan Tewaskan Ratusan Orang

Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

When extreme weather is really wreaking havoc…

Now on heavy rains and flash floods in Pakistan and Afghanistan.
Extreme weather is happening everywhere, guys. Setelah kemarin-kemarin kita bahas soal jalanan dan bandara UEA yang chaos gara-gara banjir serta panas ekstrem yang baru-baru ini melanda Asia Selatan sampe Asia Tenggara, now the highlight is still on extreme weather yang terjadi di Pakistan dan Afghanistan pada pertengahan April kemarin. Soalnya segala badai, banjir bandang, sampe tanah longsor yang terjadi di sana udah menewaskan lebih dari 100 orang.
 
SAD.
Of course. Jadi ternyata nggak cuma di Indonesia aja nih yang sekarang lagi mengalami cuaca yang ngga menentu. Kayak siangnya panas nyebret, eh begitu sore sampe malemnya justru hujan gede sampe kadang bikin banjir di beberapa tempat. Nah cuaca nggak tentu ini ternyata juga dialami Pakistan dan Afghanistan dalam beberapa hari ini, guys. Kedua negara ini harusnya sampe sekarang masih dalam musim panas dan baru beralih ke musim hujan pada Juni hingga September besok.
 
Terus kok bisa sampe banjir bandang gitu?
Nah itu dia jadi anomali banget kan? Kayak ga mungkin tapi yha ini beneran terjadi di mana Jubir Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan, Mullah Janan Saiq menyebut bahwa hujan lebat dan banjir di negaranya udah terjadi sejak 15 April kemarin. Pas itu, badai dan banjir bandang di sana melanda 23 dari total 34 provinsi yang ada. Akibatnya, ada sekitar 1.200 rumah hancur, 63 ribu hektar lahan rusak, sampe 66 korban meninggal dunia.
 
Geezbanyak banget :((
Well, dampak bencana banjir bandang yang dialami Afghanistan ternyata juga nggak jauh beda sama negara tetangganya, Pakistan. Di sana, pemerintah setempat udah mengkonfirmasi bahwa hujan lebat dan banjir yang terjadi pada pertengahan April kemarin udah menewaskan lebih dari 50 orang. Sebagian korban jiwa di Pakistan tinggal di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan langsung dengan Afghanistan serta provinsi Punjab tengah.
 
How is it now?
Ya masih banjir guys, hiks. Jadi di-confirm langsung sama Janan Saiq di mana sejak Kamis kemarin, curah hujan dan banjir bandang masih terus terjadi di 17 provinsi Afghanistan. Curah hujan sebesar 15 hingga 30 milimeter disertai badai petir masih terus mengguyur daratan. BMKG Afghanistan bahkan sampe ngeluarin peringatan soal adanya kemungkinan turun salju di daerah-daerah dataran tinggi Afghanistan.
 
Is this the impact of the climate crisis?
Yoi. Apa lagi ya kan?? Soalnya extreme weather yang terjadi di Pakistan dan Afghanistan ini disebut profesor ilmu lingkungan dari Universitas Swat, Pakistan bernama Muhammad Qasim emang merupakan dampak utama dari climate crisisIn his words, Prof Qasim bilang, “Climate change is leading to more erratic weather patterns, with extreme events like heat waves, droughts and unpredictable monsoons becoming increasingly common.”
 
So… has the government done anything?
Yep. Misalnya pada 2022 lalu, Pakistan juga sempet nih dilanda banjir bandang akibat tingginya curah hujan hingga berdampak pada  tenggelamnya sepertiga wilayah Pakistan. Pas itu, korban jiwa dilaporkan lebih dari 1.100 orang sehingga ga lama kemudian, pemerintah sana mengumumkan bahwa mereka akan membangun bendungan retensi buat mengatur aliran air plus mengendalikan deforestasi serta erosi tanah.
 
How about Afghanistan?
Well, lebih sengsara lagi, guys. Secara kita udah tahu lah ya bahwa Afghanistan sekarang tuh lagi dipimpin kelompok Taliban sejak Agustus 2021 lalu. Mereka strict banget bikin aturan yang mendiskriminasi perempuan, salah satunya melarang perempuan kerja di NGO atau lembaga bantuan yang beroperasi di negaranya. Akibatnya, banyak lembaga bantuan yang angkat kaki dari Afghanistan, sehingga hal ini, ditambah banjir dan climate crisis, bikin warga Afghanistan makin sengsara.
 
Ouch…
Makanya dalam bencana kali ini, selain puluhan korban, pemerintah Afghanistan sendiri melaporkan bahwa negaranya mengalami berbagai kerugian finansial mulai dari matinya 200 hewan ternak, 600 km jalan hancur, sampe 800 hektar lahan pertanian terendam banjir akibat extreme weather yang nggak berkesudahan ini.
 
Alrite. Now wrap it up…
FYI, bukan kali ini aja Afghanistan dilanda extreme weather yang diindikasikan sebagai dampak dari krisis iklim. Soalnya awal 2023 lalu, negara ini juga sempet nih dilanda musim dingin ekstrem hingga menewaskan 157 orang di sana. Pas itu, Afghanistan mengalami musim dingin paling ekstrem dengan suhu yang anjlok hingga minus 28 derajat Celsius. Suhu ekstrem ini juga bikin 70 ribu ternak di sana mati membeku akibat suhu dingin yang terlampau ekstrem.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.