Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
When the election left some issues on your mental health…
SEEK. HELP.
Iya guys, namanya pemilu pasti ada yang menang dan ada yang kalah, rite? Mostly, kuota caleg yang lolos ke parlemen pun juga jauuuh lebih dikit dibanding sama total jumlah orang yang nyaleg. Bayangin aja, dari satu dapil yang diisi at least 80 sampe 100 orangan caleg, yang lolos ke DPR palingan cuma 8-10 orang. Makanya, banyak caleg yang kena mental nih, guys.
Eh, eh serius?
Banget. Contohnya aja nih pada H+1 pemilu kemarin, ada sekitar 40 caleg dan anggota timses yang mendaftar perawatan gangguan jiwa ke RSUD Tamansari di Jakarta Barat. Hal ini disampaikan langsung sama Kepala Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama yang mengkonfirmasi kalo puluhan caleg dan timses ini mendaftar pemeriksaan kejiwaan secara online pada hari Kamis kemarin.
OMG, banyak banget tuh.
Lumayan, guys. Lebih lanjut, dr. Ngabila juga nge-spill kalo udah ada 12 anggota tim sukses caleg yang dateng ke RSUD Tamansari buat konsultasi kesehatan mental mereka. Selain anggota tim sukses caleg, dr. Ngabila juga bilang kalo RSUD Tamansari menerima layanan konsultasi kesehatan dari empat petugas KPPS. Di sana mereka dapet penyuluhan kesehatan jiwa sekaligus tes gratis buat mendeteksi gangguan awal kejiwaan.
Emang keluhan mereka apa aja?
Well, seorang timnes caleg, namanyan Vony Syahputra belum lama ini berobat ke RSUD Tamansari. Dirinya mengaku kalo akhir-akhir ini lagi susah tidur dan terus berhalusinasi gitu, guys. Pak Vony mengaku kepikiran mengapa petahana yang doi dukung pada pemilu kemarin justru berpotensi nggak lolos ke parlemen. Dari hasil pemungutan suara sementara, caleg yang doi dukung ternyata jumlah suaranya kurang memuaskan dibanding pada pemilu sebelumnya.
Terus perawatan mentalnya kayak gimana deh?
Selain dapet penyuluhan kesehatan jiwa dan tes gratis buat mendeteksi gangguan awal kejiwaan, pasien yang mengalami keluhan ringan bakal diberi perawatan sampai sembuh. Kata dr. Ngabila, proses perawatannya sekitar tiga sampe lima hari. Terus buat yang dalam kondisi gangguan akut dan berat, RSUD Tamansari bakal merujuk pasien ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap dan menyediakan rawat inap kayak RS Jiwa Soeharto Heerdjan di Grogol, Jakarta Barat dan RSKD Duren Sawit di Jakarta Timur.
Banyak juga yang kena mental di musim pemilu, ya.
Memang, guys. Makanya Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan sebenernya juga udah nyiapin layanan khusus buat mengantisipasi masalah kesehatan mental yang terjadi buat caleg, timses, dan petugas KPPS. Jadi kata dr Ngabila, pemerintah udah menginstruksikan seluruh faskes buat intens berpartisipasi soal keluhan fisik dan mental pasien. Lebih lanjut, dr. Ngabila ada bilang gini, “Kita juga harus mengambil hikmah positif dari berbagai peristiwa, ini yang kadang masyarakat sulit lakukan, kalau nyaleg kalah selalu merasa kok nggak beruntung, kok sial banget. Nah, itu kita coba gali sisi positif dari diri kita, itu bisa membuat kita tidak overthinking.“
Ada lagi?
Well, di Sulawesi Selatan, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar udah nyiapin kamar mewah yang khusus menampung para caleg yang belum berhasil di pemilu kemarin. Yep, sejak penyelenggaraan pemilu, RSKD Dadi emang selalu diminta buat menyiapkan fasilitas penunjang kesehatan mental untuk para caleg yang belum berhasil. Ada beberapa kelas rawat inap yang ditawarkan RS tersebut mulai dari kategori III dengan harga Rp120 ribu per malam dan super VIP dengan harga Rp1.015.000 per malam.
Got it. Anything else I should know?
Well, gelombang kondisi kejiwaan yang dialami caleg dan timsesnya emang hampir terjadi di tiap penyelengaraan pemilu. Kalo kata psikiater bernama Jap Mustopo Bahtiar dari Mayapada Hospital, ada beberapa gangguan mental yang kerap ditemuinya mulai dari sulit tidur, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan pola pikir. In his words, Pak Bahtiar ada bilang, “Mungkin dari segi politik, dia merasa kecewa, merasa harapannya gagal, tidak sesuai dengan kenyataan. Jadi, dia sedih.”