Bantuan Militer AS Membuat Civitas Academica Semakin Marah

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who’s standing on the right side of history?

Students protesting against the genocide.
Yes guys, mahasiswa-mahasiswa di Amerika Serikat yang udah muak banget sama pemerintahan Joe Biden yang terus-terusan mendukung aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza lagi terus meningkatkan aksi protesnya. Gelombang aksi pro Palestina terjadi di banyak kampus di AS, dan kalo Biden masih ga dengerin juga, ya antara dia emang se-tonedeaf itu atau emang udah terlalu aki-aki sampe… ya husnuzhon aja mungkin udah butuh hearing aid.
 
Huffft emang what happened?
Well, kamu tentunya tahu bahwa aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza itu bener-bener di-backing dan dimodalin Amerika Serikat. Terbaru, Minggu lalu pemerintah AS baru aja meng-approve bantuan militer sebesar US$94 milyar untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan. Hal ini tentu bikin para civitas academica yang udah menggelar aksi protesnya sejak beberapa bulan lalu makin ngamuk. Gelombang aksi protes makin banyak terjadi, dan polisi juga udah mulai dikerahkan buat membendung para peserta aksi ini.
 
Geez….
Yep, jadi update terbarunya guys, saat ini aksi protes atas aksi pembantaian yang dilakukan AS di Gaza makin menjamur terjadi di kampus-kampus US. Sejauh ini, udah lebih dari 40 kampus di US yang menggelar aksi dengan membangun kemah di area kampus sambil meneriakkan yel yel anti pembantaian.
 
Emang mereka menuntut apa sih?
Adapun tuntutan mereka rata-rata ada dua: mendesak pemerintahan Biden untuk stop ngasih duit ke Israel buat melakukan genosida di Gaza, dan mendesak kampusnya supaya divest aka memutus berbagai kerjasama bisnis dengan entitas Israel yang intinya malah bikin Israel makin tajir. Aksi protes ini terjadi di berbagai kampus guys, termasuk Ivy League kayak Columbia, Yale, Princeton, sampe Harvard yang terkenal super white dan pro Israel.
 
Wewww…
Yang kamu juga harus tahu, aksi protes ini ga hanya digelar oleh mahasiswa, tapi juga sama perangkat kampus kayak dosen hingga profesor. Respons dari pihak kampus pun bermacam-macam, tapi kebanyakan dari mereka mengalami tekanan dari kampus kayak dilaporin pihak kepolisian karena dibilang melakukan trespassing (Hellow mereka kan bayar SPP??), ditangkap, diancam bakal di-drop out, sampe diancam ga bisa ikut wisuda sebagai bentuk sanksi. Puncaknya adalah minggu lalu, di mana 100 orang ditangkap di Columbia University dan University of Southern California gara-gara unjuk rasa pro Palestina ini. Selain itu, penangkapan para demonstran juga terjadi di kampus-kampus lain macem di Emory University dan Harvard University.
 
Katanya si paling “freedom of expression”…
Makanya. Instead yang terjadi adalah para mahasiswa dan civitas academica ini ditahan polisi. Kayak yang terjadi di University of Washington, di mana kampus justru menilai para mahasiswa yang ngelakuin unjuk rasa lewat ngediriin tenda di lingkungan kampus sebagai sebuah ancaman. On their words: “They did not have good intentions on our campus and that this demonstration had the potential to get out of control and become dangerous.” So, lebih dari 80 orang termasuk para mahasiswa, akademisi, sampe para profesor ditangkap polisi.
 
Is it only happening in the US?
Nope, karena hal yang sama juga mulai terjadi di Eropa, termasuk Jerman yang aslinya paling sensi soal isu Yahudi *uhuk* holocaust *uhuk* dan Prancis. Yep, para mahasiswa di sana juga ikut memprotes kebijakan negaranya yang mengeskpor senjata ke Israel. Di Jerman, para mahasiswa pro Palestina mendirikan kemah dan menggelar aksinya di depan Gedung Parlemen Jerman. Meanwhile di Prancis, para mahasiswa Sciences Po di Paris memblokir pintu masuk kampus dan mendesak kampusnya untuk juga melakukan divestasi dengan Israel.
 
Terus respons polisi?
Ya sama, barbar juga. Kayak misalnya, kemah para peserta aksi yang langsung dibongkar sama kepolisian Jerman, hingga ditangkapnya sekitar 75 orang aktivis tanpa alasan yang jelas. Terus kebanyakan dari para aktivis ini juga ditangkap dengan kekerasan, kayak sempet viral video seorang peserta aksi di Jerman yang kepalanya dipiting gitu sama dua polisi sekaligus.
 
Sad 🙁 Anything else I should know?
Berbagai protes pro Palestina di kampus-kampus US ini tentunya sangat berdampak terhadap proses belajar mengajar yang tengah berjalan. Misalnya, Columbia University yang jadi awal aksi gelombang protes mahasiswa soal genosida Israel di Gaza sempet ngewajibin seluruh kegiatan perkuliahan digelar secara daring. Nah sekarang update-nya, baik dari pihak demonstran dan pihak kampus masih bernegosiasi nih atas aksi protes kemarin. Selain itu, University of Southern California juga mengumumkan bahwa buat sementara waktu ini, kampusnya bakal tutup dulu imbas gelombang unjuk rasa ini.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.