Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Hello. The weather has been really nice here @catchmeup! HQ, and the only thing that kiiiiiiiiinda ruins the view a little bit are probably the balihos. Yep, just like your memory about your ex, it is EVERYWHERE. So, shall we talk about it? Scroll down…
First stop. Let’s talk about: Baliho Caleg.
Yang super gengges itu,
Jujur udah mulai risih nggak sih sama atribut kampanye yang penuh banget itu? Either itu poster, baliho, bendera partai, literally pada numpuk di jalan semua. Bahkan sampai ganggu lalu lintas kan? Iya nggak? Iya dong? Ini juga yang kemaren banget nih, di-highlight sama berbagai pihak, guys. Mulai dari Bawaslu sampai Polda Metro Jaya. Yuk lah kita bahas…..
Tell me.
Sure. Gini gini, kita tuh mostly udah paham ya sama konsep kampanye dalam Pemilu tuh kayak apa. Di mana semua caleg atau bahkan capres tuh sebisa mungkin ‘menunjukkan diri’ mereka di hadapan publik, supaya masyarakat pada aware, “Oh iya Aldi Taher tuh nyaleg. Partainya dari Perindo,” gitu kan. Atau, “Oh iya Pak Prabowo nyapres lagi. Kali ini sama Mas Gibran.” Taunya dari mana coba? “Tuh tadi gue liat posternya di jalan.” So, in that sense, baliho atau poster ini emang jadi salah satu tools dalam brand awareness-nya para caleg dan juga capres-cawapres, supaya ntar kita bisa masyarakat juga jadi milihnya mereka gitu.
OK…..
Tapi ya gitu, guys. Baliho dan poster yang dipasang di jalan-jalan tuh sekarang udah wayyyyy too many. Nggak ada ruas jalan yang nggak ada poster calegnya. Kita ambil contoh di Dapil DKI II nih, salah satunya di Jakarta Selatan kan. Belok kiri ketemu Eriko Sotarduga, lurus dikit ketemu Masinton Pasaribu, ntar di perempatan ketemu Ida Fauziyah, liat kiri eh ketemu lagi sama Masinton. Bahkan bisa jadi patokan gatu?? Lo lurus dikit, ketemu Eriko belok kiri, ketemu Masinton ambil kanan, Masinton ketiga ya! Bukan kedua. WKwkwkwk terus fun fact-nya adalah, Eriko Sotarduga, Masinton Pasaribu, dan Ida Fauziyah ini actually petahana, guys. Jadi kayak, “Orang udah kenal elu hey. Buat apa lagi bikin poster ramean si?”
Ya kali aja ada yang nggak kenal ehehehe…
Nah itu dia. Menurut Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia aka Formappi nih, masyarakat tuh justru ilfeel sama poster dan baliho yang banyak banget itu, guys. Apalagi di case-nya petahana. Iya, menurut Peneliti Formappi Lucius Karus, kalau para petahana 4 tahunan ini kerjanya bener, intens komunikasi sama rakyat, ya masyarakat bakal auto milih lagi dong. Jadi nggak perlu lagi tuh pake baliho banyak bener menuhin jalan.
Terus kalau yang baru debut gimana?
Ya sama. Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik UI, Hurriyah, baliho dan poster tuh juga nggak efektif buat para caleg yang baru debut. Secara, dari analisisnya Bu Hurriyah nih, masyarakat tuh most likely bakal milih caleg yang mereka kenal gitu. That being said, instead of cetak pasang baliho di jalan, mending caleg-caleg itu rajin terjun ke masyarakat. Ngenalin diri secara langsung, sosialisasi program, ceritain gagasan, dll.
Well, nice one.
Iya kan? Tapi ya intinya gitu, guys. Banyaknya baliho dan poster caleg di sepanjang ruas-ruas jalan tuh beneran concerning banget akhir-akhir ini. Sampai ganggu lalu lintas. Dan nggak cuma itu, balihonya juga bahkan sampai ke trotoar! Kita yang seneng jalan kaki jadi gengges banget nggak sih? Dan nggak cuma kita aja yang ngerasa keganggu. Teman-teman difabel juga ngerasa keganggu parah.
Gimana gimana?
Iya. Soalnya ada nih, di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, ada baliho caleg dipasang di trotoar. Literally melintang gitu guys yang sampe kita nggak bisa dilalui pejalan kaki dengan proper lagi. Nah beberapa waktu lalu, ada warga tuna netra lagi jalan ngikutin guiding block kuning yang buat difabel itu kan. Ya kehalang lah sama baliho caleg yang melintang ini. Terus apa yang dia lakukan? Yak, geser sampe hampir masuk ke bahu jalan. Ini bahaya banget, secara banyak kendaraan banyak lewat. Makanya, Koalisi Pejalan Kaki marah banget sama hal ini, guys. “Tobat dah lu pada,” katanya kira-kira gitu dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Ya ampun…
Wait until you hear about: Ada korban meninggal gara-gara baliho, Hal ini yang kejadian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, hari Rabu 10 Januari kemaren. Jadi minggu lalu ada dua orang siswa SMK lagi motoran, Terus saat itu anginnya lagi kenceng banget sampai ada satu baliho, posisinya pas di tepi jalan akhirnya tumbang. Dari situ kebayang dong apa yang terjadi? Yak, baliho yang tumbang nimpa dua pelajar tadi :(((. Akibatnya, satu orang dinyatakan tewas dalam kejadian ini, dan satunya lagi mengalami luka-luka.
Oh noooo….
Menyikapi hal ini, Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kebumen sih masih menelusuri adanya tindak pelanggaran atau nggak, guys (???). Soalnya nih, per 31 Desember 2023 waktu Bawaslu ngecek, baliho tersebut belum ada, guys. Makanya Bawaslu juga bingung, “Ni baliho datangnya dari mane dah?” gitu. But still, Bawaslu sih udah bilang baliho yang melanggar tuh harus ditertibkan.
Pls berarti emang bahaya banget….
Nggak cuma baliho aja yang bahaya, guys. Tapi bendera partai politik juga, Yep, kamu pasti ngeh dong, di Jakarta aja nih, di sepanjang jalan, banyak banget bendera partai tuh kan. Macem-macem partai mulai dari PDI Perjuangan, PKB, PKS, semuanya pada berjejer di situ dempet-dempetan saling tabrak.
Iya ih pusing banyak bendera….
YAKAN. Terus kemaren banget nih, ada lagi kecelakaan yang melibatkan bendera parpol, guys. Iya, kemaren di Jalan Gatot Subroto bendera di situ tuh roboh, guys. Roboh jatoh kena ke motor sepasang kakek nenek yang lagi melintas. Akibatnya, nyangkut kan tuh benderanya. Kakek nenek itu akhirnya jatuh dan harus dilarikan ke rumah sakit :(((. Menyikapi hal ini, Bawaslu DKI Jakarta Selatan dan Satpol PP udah saling koordinasi buat menertibkan bendera partai politik yang ganggu banget ini.
Terus terus, apa lagi yang red flag nih?
Yang balihonya tuh dipaku di pohon! Kayak, “Lahhh???” Yep, maku baliho di pohon tuh nggak banget tau, guys. Secara, ngerusak lingkungan kan. Disampaikan oleh Akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Ramli Utina menyebut batang pohon yang dipaku tuh bisa bikin lapisan jaringan pertumbuhan pohon itu jadi keganggu. Selain itu, aturan dari Bawaslu juga melarang baliho tuh dipasang di pohon. Jadi kalo ada caleg yang masang balihonya di pohon, itu fix udah melanggar aturan kampanye guys.
Got it. Now wrap it up pls….
Jadi intinya gitu sih, keberadaan baliho caleg yang sekarang happening menjelang Pemilu tuh udah mulai cukup bikin masyarakat jengah. Karena selain mengganggu estetika kota, keberadaan baliho yang berlebihan ini juga bisa merusak lingkungan dan membahayakan pengguna fasilitas umum. Padahal ada banyak banget cara buat branding diri sebagai caleg. Lewat media sosial misalnya. Terus ngadain seminar buat ningkatin performance UMKM juga bisa. Pokoknya dibikin kreatif dan edukatif gitu dah. Atau… pake bumble. Ehehehehehe
What’s decreasing in China?
Its populations.
Guys, kamu pasti udah tahu kalo China adalah negara dengan penduduk terbanyak di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Nah tapiii sebenernya posisi itu udah digeser sama India tahun lalu, di mana kini negaranya Shah Rukh Khan itu jadi negara dengan populasi terbesar. Meanwhile, China yang emang sejak 20 tahun lalu memberlakukan aturan untuk menekan pertumbuhan jumlah warganya (dengan one child policy, misalnya) kini justru malah jadi pusing soal populasi ini.
HAH kenapa?
Soalnya udah dua tahun terakhir ini, Negeri Tirai Bambu tersebut mengalami depopulasi alias penyusutan jumlah penduduk. It sounds weird nggak sih, dari negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia eh berubah jadi negara yang ngalamin depopulasi.
Kok bisa sih? Tell me everything.
Sure. Jadi udah dua tahun ini nih China ngalamin depopulasi gara-gara jumlah kelahiran masyarakat di China yang makin sedikit. Badan statistik nasional China pada hari Rabu kemarin ngumumin kalo cuma ada 6,39 kelahiran per seribu orang di China pada tahun 2023 kemarin. Jumlahnya jelas menurun kalo dibandingin tahun sebelumnya yang ada di kisaran 6,77 kelahiran per seribu orang di China. Nggak cuma itu, angka kelahiran tahun 2023 kemarin juga dilaporkan jadi yang paling rendah sejak paham komunis ada di China pada tahun 1949.
Jadi penduduk China sekarang ada berapa nih?
Well, badan statistik nasional China di laporannya bilang kalo penduduk China di akhir tahun 2023 kemarin ini ada sekitar 1,4 milyar, guys. Jumlah ini ngalamin penurunan sebanyak 0,15 persen atau sekitar 2,08 juta penduduk dari tahun sebelumnya. Padahal di tahun 2022 tuh, jumlah penduduk China juga dilaporkan turun sampe 850 ribu orang lho. Penurunan jumlah penduduk di 2022 kemarin jadi yang pertama kali sejak tahun 1961 di mana pas itu China lagi ngalamin masa-masa kelaparan hebat.
Jangan-jangan ada hubungannya sama Covid-19 yah?
Iyesss bener banget. Hal ini dikonfirmasi sama ekonom China dari Macquarie Group yang bilang kalo penurunan tajam jumlah penduduk di China tuh sebabnya ya kebijakan lockdown yang diterapin China selama pandemi Covid-19. FYI aja nih, China baru literally mencabut kebijakan lockdown pada Desember 2022. Jadi ya segala keterbatasan pas Covid-19 kemarin bikin masyarakat di China susah buat menikah dan kurang minat buat punya anak.
I heard Jepang dan Korsel juga ngalamin depopulasi yah?
You heard it right. Jadi nggak cuma China aja yang mengalami penurunan angka kelahiran, negara tetangganya which is Jepang dan Korsel juga ngalamin hal yang sama. Angka kelahiran di Jepang ada di sekitar 6,3 anak per seribu orang, meanwhile Korsel sendiri ada di angka 4,9 anak per seribu orang. Khusus buat Korsel, angka kelahiran di sana tuh emang jadi angka kelahiran paling rendah di dunia, guys. Badan statistik nasional Korea bahkan juga memprediksi kalo nggak lama lagi negaranya bakal ngalamin depopulasi kayak yang terjadi di China sekarang.
How about in Japan?
Yah nggak jauh beda sama China dan Korsel, Negeri Sakura ini juga mengalami penurunan angka kelahiran selama tujuh tahun berturut-turut. Kalo hal ini terus berlanjut dan nggak ada upaya signifikan dari pemerintah Jepang untuk meningkatkan populasinya, maka jumlah penduduk Jepang di tahun 2100 diprediksi bakal sama dengan jumlah penduduknya pada tahun 1930, yang cuma ada 63 juta orang aja. Bedanya kalo di tahun 1930 jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas cuma 4,8 persen, di tahun 2100 besok jumlah penduduk Jepang yang berusia 65 tahun ke atas diprediksi bakal sampe 40 persen.
Emang depopulasi bisa berdampak apa sih?
Well, good question. Jadi sejak dua tahun terakhir China ngalamin depopulasi, ekonomi di China dilaporkan ngalamin sejumlah penurunan, guys. Mulai dari konsumsi masyarakat yang melemah, sampe penurunan harga properti hingga 9,6 persen pada tahun lalu. Padahal, sektor properti ini punya peran besar dengan menyumbang 30 persen Gross Domestic Product aka GDP China. Ketua Pusat Ekonomi dan Bisnis China di Conference Board bernama Alfredo Montufar-Helu juga bilang kalo nilai pertumbuhan GDP China di tahun ini bakal melambat sampe 4,1 persen gara-gara depopulasi ini.
I believe Chinese government said something about it.
Iyesss ada, guys. Sebenernya dari tahun lalu Presiden China, Xi Jinping juga udah aware sama problem ini dan agak-agak merayu masyarakat China buat tetep mau nikah dan punya anak gitu. Nggak cuma itu aja, pemerintah China sekarang ini juga udah bikin kebijakan baru buat ngepromosiin masyarakat China biar mau punya anak. Beberapa kebijakannya kayak keringanan pajak, cuti hamil yang dibikin lebih lama, sampe subsidi perumahan dibuat khusus untuk masyarakat China yang udah punya anak.
Got it. Anything else I should know?
Nah, data yang dirilis badan statistik nasional China nggak cuma soal depopulasi dan rendahnya angka kelahiran aja, guys. Mereka juga akhirnya merilis lagi data tingkat pengangguran bulanan remaja di China. Jadi di Desember kemarin, ada sekitar 14,9 persen remaja dengan rentang usia 16-24 tahun di China yang menganggur. Ini jadi rada kontroversial soalnya udah lima bulan ini China nggak merilis data ini. Kalo kamu inget, pas itu China nggak mau lagi rilis data pengangguran remaja setelah berulang kali memecahkan rekor tertinggi pengangguran remaja sekitar 21 persen. Badan statistik nasional China berdalih perlu ada peningkatan metodologi dan mengumumkan bahwa pihaknya nggak akan ngumumin data tingkat pengangguran bulanan remaja di China untuk sementara waktu.
When KPK still stands for Komisi Pemberantasan KORUPSI….
Eh, tapi kok masih ada pungli yah di KPK???
Yesss, miris banget deh. KPK yang tugasnya memberantas segala bentuk tindak korupsi justru sekarang ini lagi banyak diomongin netizen +62, not for a good reason. Soalnya nih, baru aja dilaporkan bahwa ada 93 pegawai KPK yang diduga kecipratan pungutan liar alias pungli di dalam Rutan KPK sendiri. Nggak tanggung-tanggung, nilai pungli disebut-sebut sampe Rp6,14 milyar lho, guys.
Nggak salah baca nih w?
Samsek nggak. Statement ini dateng langsung dari anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK bernama Albertina Ho yang Senin kemarin nge-spill bahwa ada 93 pegawai KPK yang menjalani sidang etik gara-gara kasus pungli di Rutan KPK. Bu Albertina juga bilang kalo Dewas KPK juga udah mengantongi 65 bukti berupa dokumen penyetoran uang dan bakal menjerat para pelaku pungli dengan pasal 4 ayat 2 huruf b Perdewas Nomor 3 Tahun 2021 terkait penyalahgunaan wewenang yang menguntungkan diri sendiri.
Kok bisa banyak banget sih?
Awalnya malah lebih banyak lagi, guys. Jadi kata Bu Albertina, awalnya Dewas KPK tuh memeriksa 169 orang dalam kasus ini. Dari ratusan orang ini, 27 orang diantaranya tuh para napi korupsi yang sempet mendekam di Rutan KPK. Dari situ, didapati 93 pegawai KPK yang punya cukup alasan buat dibawa ke sidang etik. Cuma ya gitu, Dewas KPK ini cuma bisa nge-handle orang-orang yang masih kerja di KPK aja. Jadi yah para napi dan eks pegawai KPK yang sekarang udah nggak kerja di KPK tapi diduga terlibat kasus pungli ini nggak bisa mereka kenakan kasus pelanggaran etik.
Terus kelanjutan kasusnya gimana nih?
Nah kemarin banget nih, Dewas KPK baru aja menggelar sidang kode etik buat 93 pegawai KPK. Dari segitu banyak pegawai KPK, ada sembilan berkas perkara yang dibagi ke dalam enam perkara untuk 90 orang dan tiga sisanya untuk masing-masing orang. Mereka yang terlibat juga diduga menerima uang dengan kisaran paling sedikit Rp1 juta sampe Rp504 juta. Kalo ditotal, jumlahnya bisa sampe Rp6,1 milyar yang diakumulasikan sejak Desember 2021 sampe Maret 2022.
Spill dong, siapa aja pelakunya.
Well sayangnya, sampe berita ini ditulis belum ada statement dari Dewas KPK soal para terduga pelaku pungli di Rutan KPK ini. Cuma kemarin banget nih, anggota Dewas KPK bernama Syamsuddin Haris bilang kalo mantan kepala rutan dan kepala rutan aktif termasuk di dalam 93 orang yang terlibat pungli di Rutan KPK. In his words, Pak Syamsuddin bilang, “Macam-macam 93 itu ada kepala rutan ada mantan kepala rutan, ada apa ya semacam komandan regunya yang gitu-gitu.”
Any words from pejabat KPK?
Yes ada. Hari Minggu kemarin nih, Jubir KPK bernama Ali Fikri bilang kalo pihak KPK udah menerima pengembalian uang sampai lebih dari Rp270 juta dari para pegawai KPK yang udah terlibat pungli tersebut. Cuma ya kata Pak Ali, pengembalian uang ini nggak akan ngestop jalannya sidang etik Dewas KPK kepada para terduga pelaku pungli. Jadi ya KPK bakal secara tegas tetap melanjutkan kasus ini sesuai aturan yang berlaku.
Kalo dari pemerintah ada comment nggak?
Ada, guys. Jadi Senin kemarin nih, Menkopolhukam, Mahfud MD kasih statement buat mendukung para pegawai KPK yang terlibat pungli buat segera ditangkap. Nggak cuma itu, Prof Mahfud juga bilang kalo KPK perlu untuk diperjuangkan agar lebih independen. In his words, Prof Mahfud bilangnya, ”Ya kita perjuangkan agar KPK independen. Kalau dikuatkan ya dikuatkan sekalian, ya kuatkan aja dan kita bisa usulkan itu.”
OK, anything else I should know?
Yes, jadi sidang etik pungli pegawai KPK yang udah dimulai dari kemarin rencananya bakal digelar maraton tiap hari nih, guys. Awal-awal ini masih nyelesein buat 90 pegawai KPK yang terlibat dalam enam bekas perkara. Setelah mereka selesai, baru deh sidang etik dilanjutkan buat tiga orang lainnya yang kalo kata Pak Syamsuddin sih mereka ini sebagai bos-bos dari para pegawai tadi.
Who’s saying “I’m still here”?My ex?
Nope, tapi Harimau Malaysia. Yoiii guys kamu pasti tahu banget dong kalau populasi harimau tuh sekarang makin mengkhawatirkan. Bahkan di case-nya Harimau Malaysia, populasinya tuh terus menurun dalam beberapa kurun waktu terakhir. Bayangin aja, dari 5000an harimau Malaysia yang terhitung di tahun 1950an, kini jumlahnya tinggal nyisa 150-an ekor aja. Makanya Malaysia juga dikenal sebagai negara dengan populasi harimau terkecil di Asia Tenggara. Dari sini, ada yang pasrah, “It is what it is lah,” dan ada juga yang masih penuh harap gitu lo, “Nggak guys, masih ada kok harimau Malaysia tuh.” Adapun salah satu yang masih berpikir optimis ini adalah seorang fotografer satwa atas nama Emmanuel Rondeau.
Berangkat dari keyakinan ini, Rondeau bertekad untuk ngambil foto harimau malaysia yang udah super langka. Doi kemudian pergi dah tuh ke Taman Nasional Royal Belum di Perak, Malaysia dan nyiapin berbagai kebutuhannya. Effortnya pun ga main-main, di mana Rondeau membutuhkan waktu sampe 12 minggu buat siap-siap, pake delapan kamera, bawa alat-alat berat sampe 150 kilo, dan trekking mengelilingi Taman Nasional yang seluas 117.500 hektar itu. Upaya ini berhasil di mana pada November lalu, seekor harimau malaysia berhasil tertangkap kamera. Terus pas banget lagi harimaunya lagi ngeliat kamera gitu kan, jadi ‘a million-dollar shot’ lah.
Terkait tangkapannya ini, Rondeau bilang itu tuh kayak sinyal dari harimau itu, guys. Harimau yang lewat tadi tuh kayak mau bilang “Pls gue masih ada di sini. I’m still here, please take care of me,” gitu. Ini juga jadi petunjuk buat kita untuk semakin meningkatkan usaha untuk melestarikan harimau, biar mereka ngga punah.
Can we get an amen?
“Dulu sat set sekarang lambat,”
Gitu guys komentar dari Ketua Fraksi PKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro pas ditanya soal usulan yang muncul beberapa waktu terakhir ini di masyarakat yang mendesak supaya Gibran Rakabuming Raka mundur dulu dari posisinya sebagai wali kota Solo dan fokus aja sama jadi cawapres. Kata Pak Asih, desakan mundur ini beralasan, mengingat emang menurutnya, efektivitas roda pemerintahan di Kota Solo jadi terganggu. Lebih jauh doi menyebut bahwa kalo Mas Gibran mundur dulu, maka persoalan di Solo bisa segera terselesaikan.
When i’t’s almost tanggal tua and you’re just not feeling the vibe…
Announcement
Thanks to Serena and Someone for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
If you want to look a few years younger, try consuming these foods.