Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Now let’s zoom in on: VETO rights.
In the UN.
It’s been more than two months after penjajahan Israel ke Palestina yang sampe hari ini masih terus terjadi, guys. Masyarakat Gaza, Palestina udah sengsara banget dengan serangan ini, karena emang berbagai hak dasar mereka dirampas sama Israhell. Kementerian Kesehatan Gaza juga baru-baru ini merilis ada sekitar 17.997 korban yang dibunuh tentara Israel selama agresi mereka di wilayah Palestina.
Tell me something I don’t know.
OK. Jadi kalo kamu geram banget tiap liat berita di Gaza terus bertanya-tanya, ini PBB ngapain si? Nah, you’re in the right email karena kita mau bahas itu. Yep, everybody, meet: Dewan Keamanan aka DK PBB. Sesuai namanya, DK PBB ini bertugas untuk menjaga keamanan, hence lembaga ini diisi sama negara-negara dengan militer kuat, punya nuklir, (dan historically menang Perang Dunia II, jadi kayak dapet privilege gitu guys). Adapun anggota tetap dari DK PBB adalah the US, Inggris, Perancis, China, dan Rusia. Selain para anggota tetap ini, ada juga 10 negara lainnya yang keanggotaannya di-rolling gitu dari anggota biasa. Kalo yang ini sih, Indonesia juga pernah jadi anggotanya.
OK go on…
Nah buat para anggota DK PBB ini, mereka punya satu power yang super powerful, namanya veto, di mana mereka bisa bilang kayak: “W ga setuju!” Terus suatu aturan (or they called it: Resolution) itu jadi ngga berlaku. Kalo milih abstain sih tetep bisa passed gitu resolutionnya, tapi kalo di-veto, ya ngga aja gitu guys. Nah, veto power inilah yang lagi-lagi dipake Amerika Serikat buat melegitimasi serangan Israel ke Gaza.
Tell me about it.
Jadi sebenernya sih udah beberapa kali nih negara anggota PBB tuh nge-planning adanya penyelesaian untuk masyarakat Palestina yang lagi dijajah Israel. Tapi semuanya tuh gagal karena dapet hak veto dari Amerika Serikat dan sekutunya. Termasuk yang terjadi pada hari Jumat kemarin nih, guys. Pas itu, DK PBB tuh ngadain pertemuan darurat di New York, AS setelah dapet surat mendesak soal Palestina yang dikirim langsung sama Sekjen PBB, Antonio Guterres. Di surat itu, Guterres mendesak DK PBB buat segera ambil tindakan untuk mengakhiri genosida masyarakat Palestina di Gaza.
In what way?
Yaa lewat cara gencatan senjata tanpa syarat dan secara permanen. Awalnya resolusi ini tuh diajuin sama Uni Emirat Arab yang juga didukung sama 90 negara anggota PBB lainnya. Tapi begitu resolusi ini dibawa ke DK PBB untuk di-acc, AS langsung memveto resolusi ini, guys. Robert A. Wood (remember his name!) yang jadi perwakilan AS di DK PBB bener-bener nggak setuju sama resolusi gencatan senjata tanpa syarat ini. Doi bilang kalo resolusi ini tuh cuma bakal bikin Hamas tetep ada dan bikin masyarakat Israel nggak aman. Diplomat AS ini juga bilang kalo nggak akan ada perdamaian di Palestina dan Israel jika Hamas masih ada.
Gila gak, 90+ negara aja kalah sama US?
Ya makanya kan, sebenernya keberadaan veto ini super kontroversial karena dianggap melegitimasi dominasi Amerika Serikat di tatanan global, padahal kan ya siapa lu, cuy??
Bener. Terus?
Ya so far ga ada resolusi. Soalnya mau gimana? Resolusi ini tuh baru bisa diimplementasikan kalo dapet dukungan dari at least sembilan anggota DK PBB dan nggak ada satupun veto dari anggota tetap. Nah di resolusi terakhir kemarin tuh, sebenernya udah ada 13 anggota DK PBB yang setuju dengan satu suara abstain dari UK. Tapi, ya karena veto AS di sini sebagai anggota tetap DK PBB dan doi juga punya kepentingan buat terus dukung Israel, akhirnya nggak tercipta lagi deh resolusi dari DK PBB ini.
FIX gue boikot semua produk AS.
Great move. Selain itu, Percayalah guys, meskipun banyak yang bilang PBB ini useless, tapi negara-negara anggota PBB yang masih percaya Palestina bakal merdeka tuh tetep berjuang keras dengan berbagai cara. Salah satunya lewat resolusi lain yang juga difasilitasi PBB dan lagi dicoba diajuin sama Mesir dan Mauritania. Everybody meet: Resolusi 377A (V).
Resolusi kayak gimana nih?
Well, di resolusi ini tuh emang udah jadi backup plan negara-negara pro Palestina buat menghentikan bombardir Israel di Palestina. Isi dari Resolusi 377A (V) ini menyatakan bahwa jika DK PBB nggak mampu melaksanakan tanggung jawab menjaga perdamaian global karena kurangnya suara bulat, maka Majelis Umum PBB tuh bisa banget buat segera mengambil tindakan.
Interesting. Tell me more about it.
You got it. Jadi lewat resolusi ini, Majelis Umum PBB tuh akhirnya punya wewenang buat ngadain pertemuan darurat lewat Sekjen PBB, Antonio Guterres. Nah pertemuan ini yang kemudian bisa menciptakan rekomendasi kepada para anggota PBB untuk dapat melakukan segala tindakan kolektif. Penting buat dicatat kalo segala tindakan kolektif ini tuh termasuk soal pengerahan militer bila diperlukan.
Terus…
FYI, Resolusi 377A (V) ini juga udah beberapa kali digunakan untuk menyelesaikan berbagai konflik global macem Krisis Kongo 1960, konflik India-Pakistan 1971, sampe agresi Uni Soviet di Afghanistan tahun 1980. Nah khusus buat pengerahan militer ini, PBB juga pernah pake resolusi ini buat mendamaikan perang antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pas itu, PBB menyerukan seluruh negara dan pihak-pihak berwenang lainnya untuk mendukung segala bantuan PBB di Korea, termasuk bantuan militer. Meskipun gitu, PBB juga nggak serta merta langsung ikut turun ke medan perang, guys. Upaya ini lebih ke menekan semua pihak untuk segera menghentikan permusuhan.
So, any chance to end Israeli aggression in Gaza?
Got it. Anything else?
So, any chance to end Israeli aggression in Gaza?
Ya hopefully ya. Tapi perlu kamu tau dulu nih kalo segala resolusi dan keputusan Majelis Umum ini tuh cuma sebatas rekomendasi aja. Jadi beda sama beberapa keputusan DK PBB yang mengikat secara hukum, resolusi ini tuh samsek nggak mengikat gitu, guys. But, ya apapun itu, segala upaya ada baiknya buat dicoba nggak sih? Lagian hari Minggu kemarin, Antonio Guterres selaku Sekjen PBB bakal terus mendesak adanya gencatan senjata di Gaza. So, bisa jadi Guterres bakal mencoba segala cara buat menciptakan gencatan senjata di Gaza, termasuk lewat Resolusi 377A (V) ini.
Got it. Anything else?
Well, AS tuh masih kepala batu banget, guys soal adanya resolusi gencatan senjata permanen di Gaza. Doi masih yakin kalo intervensi politiknya di Gaza ini tuh bakal punya hasil yang lebih baik soal keamanan masyarakat Israel di wilayahnya. Padahal nih, serangan Israel ke Gaza selama dua bulan ini tuh udah belasan ribu orang di sana terbunuh dengan 80 persen korbannya adalah masyarakat sipil.